FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di dalam toilet
Danna keluar dari bilik toilet, kedua matanya membola sempurna ketika Leo berdiri di depan pintu toilet menghalangi jalannya. Terkejut sudah pasti, tapi Danna berusaha bersikap biasa dan memasang wajah dingin serta memberikan tatapan tajam kepada pria tersebut.
“Boomm! Kita bertemu lagi, Nona Capela!” ucap Leo, tersenyum sinis pada Danna yang pernah memberikan luka pada buyungnya. Ya, akibat kejadian 1 tahun lalu di mana Danna menendang benda pusakanya membuat miliknya tidak bisa digunakan lagi alias impoten.
“Tuan Launder, apakah kau tidak merasa malu karena sudah memasuki toilet wanita!” balas Danna, dengan nada menyindir dan mengolok pria tersebut tanpa merasa takut sama sekali.
Leo tertawa mendengarnya, “pintu utama toilet sudah aku kunci, jadi aku pastikan tidak akan ada orang lain bisa masuk ke sini!” jawaban Leo membuat wajah Danna seketika memucat.”Hei, kenapa wajahmu terlihat syok? Apakah kau takut?” tanya Leo, mengejek Danna, lalu memajukan langkahnya mendekat pada gadis cantik itu.
Danna mundur ketika Leo semakin mendekat, “aku peringatkan padamu, jangan dekati aku jika kau tidak ingin menyesal!” ancam Danna terdengar takut tapi juga tidak main-main dengan ucapannya.
“Kau pikir aku takut padamu!” Leo mendorong pundak Danna, hingga punggung gadis itu membentur dinding toilet dan segera mengungkung gadis itu dengan kedua tangannya.
Danna ingin menendang Leo, tapi sayangnya pria itu keburu menahan kedua kakinya, yang membuatnya tidak bisa bergerak.
“Kau sekarang berada dalam genggamanku!” bisik Leo seraya mengusap pipi mulus Danna, kemudian ibu jarinya mengusap bibir merah ceri yang sangat menggoda itu dengan gerakan memutar.
Bibir Danna yang sedikit terbuka membuat gadis itu terlihat sepuluh kali lipat lebih sexy dari biasanya.
‘Shitt!” maki Leo di dalam hati ketika melihat aura sexy dan menggairahkan yang terpancar di wajah Danna. Ia memajukan wajahnya, tanpa basa-basi, langsung mengecup dan mencium bibir itu dengan brutal.
“Emphhh!!” Danna terkejut, tidak menyangka dan tidak pernah menduga jika pria menjijikan ini akan menciumnya. Danna meronta, dan mengerahkan tenaganya untuk melepaskan ciuman Leo, tapi sayangnya semakin ia memberontak, maka semakin erat juga Leo menahan kedua tangannya di atas kepala.
.
.
Chris menunggu dengan gelisah di dekat toilet. Ia menoleh beberapa kali pada pintu toilet tapi tidak kunjung ada tanda-tanda Danna keluar dari sana. “Lama sekali, apakah dia sedang mengeluarkan amunisinya?” gumam Chris sembari mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Danna, tapi tidak diangkat.
“Ya ampun! Danna!” Chris jadi semakin gregetan, karena sudah berulang kali menghubungi Danna tapi tidak kunjung diangkat juga.
Chris menghentakkan kedua kakinya kesa, lalu melangkah menuju toilet tersebut, tapi setelah sampai di depan toilet ia melihat tanda kalau toilet itu sedang dalam perbaikan.
“Hah, apakah Danna pergi ke toilet lain?” Chris bergumam sendiri seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Secara kebetulan ada petugas keamanan melintas di sana. “Permisi, apakah ada toilet lain di sekitar sini?” tanya Chris.
“Tidak ada, Nona.” Petugas keamanan itu menjawab tanpa menghentikan langkahnya.
“Hah, tidak ada? Jadi Danna ke mana?” Chris jadi cemas, ia pun segera mencari keberadaan Danna, barang kali temannya itu juga sedang mencarinya di area luas tersebut. “Atau jangan-jangan dia meninggalkan aku?!” Chris sudah ingin menangis sambil menoleh ke kiri dan ke kanan dengan perasaan takut.
Alasan Danna benci sama Leo, ada di novel Perfect Honeymoon yak.