Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Jason kira dia datang ke rumah sakit karena tidak tahan dengan sakit perut. Tak di sangka setelah Jason melirik seluruh tubuh gadis itu, dia baru menyadari gadis itu menderita kanker.
"Pasien mengalami sakit perut satu bulan lebih, sakit bertambah parah, pusing dan tidak bertenaga selama satu hari."
Beberapa orang segera mengirim pasien keruang penyelamatan, peralatan segera di pasang.
Jason mengambil KTP untu membantu melakukan registrasi, setelah hasil tes keluar Dokter Tino melirik sekilas. Ekspresi nya sedikit aneh "Jason lihatlah" tanpa sadar Dokter Tino menyerahkan hasil tes itu kepada Jason.
Kanker endometrium di usia nya yang masih muda, untungnya penyakit wanita itu diketahui lebih awal jadi kanker nya belum menyebar.
Asalkan ketika operasi dibersihkan secara menyeluruh kemungkinan besar wanita itu akan selamat.
Jejak kepanikan melintas di mata wanita itu, "Dokter kamu terlihat sangat tampan dan baik. Jangan berbohong padaku katakan saya sakit apa?" aku bisa menerima nya
"Kecurigaan awal adalah kanker endometrium. Untuk lebih pasti kita mungkin perlu melakukan biopsi."
"Apa? kanker endometrium? Mustahil dokter." Dokter apakah ada obat untuk penyakit ini, apakah aku bisa sembuh?"
Jason tidak ada pilihan selain menghiburnya "Penyakitmu berada di stadium awal, sejauh ini tidak terdeteksi adanya penyebaran. Selama operasi dilakukan dengan baik kemungkinan kamu sembuh sangat tinggi, jangan khawatir."
Operasinya yang dilakukan adalah anestesi spinal yaitu menggunakan anestesi epidural. Metode operasinya adalah histerektomi vaginal dan pengangkatan rahim.
Pasien ini begitu gugup akhirnya Jason hanya bisa menemani nya.
"Apa kamu pernah melahirkan sebelumnya?"
"Aku punya seorang putri, dia sangat imut." sambil tersenyum.
"Baguslah kalau tidak, setelah pengangkatan rahim kamu tidak bisa melahirkan lagi." setelah mengatakan itu Jason merasa sedikit menyesal harusnya dia menghiburnya.
"Lihatlah betapa gugupnya kamu, aku sama sekali tidak keberatan. Aku memang berencana hanya memiliki seorang anak."
Ketika operasi sedang berjalan tiba tiba ada masalah dan kemudian Jason melihat hal itu akhirnya dia segera membantu operasi tersebut walaupun awalnya Dokter Ratna marah tapi akhirnya setelah berhasil menghentikan keluarnya darah tertegun.
Bukankah bocah ini hanya dokter internship, kenap kemampuannya sangat hebat? Setelah itu akhirnya Dokter Ratna melanjutkan operasi nya dengan dibimbing oleh Jason.
Saat kembali ke uni gawat darurat beberapa rekan bertanya, Jason apakah kamu pergi untuk melakukan operasi lagi?
Jason menggelengkan kepala "hanya jadi asisten utama."
Tidak lama kemudian berita tentang Dokter Ratna wakil departemen obstetri dan ginekologi di bimbing seorang dokter internship menyebar.
Dokter Tino membaca WhatadsApp dengan linglung kemudian menatap Jason. "Dokter internship yang membimbing Dokter Ratna untuk melakukan operasi kamu, kan?"
Melihat ekspresi berlebihan Dokter Tino Jason hanya berdehem. Tanpa di duga Dokter Tino langsung berteriak. "Sialan, orang yang membimbing Dokter Ratna adalah kamu?"
"Bersikaplah rendah hati Dokter Tino" jawab Jason tak berdaya.
Setelah menatap orang orang di sekitarnya Dokter Tino baru sadar bereaksi. Mereka makan dengan cepat lalu kembali ke departemen.
"Omong omong Jason besok kita libur setelah dua minggu lebih akhirnya kita bisa istirahat." kata Dokter Tino sambil berjalan.
"Apa kamu ingin pergi berkemah? Bagaimana kalau aku meminta istriku untuk mencarikan mu pasangan?"
Mendengar Dokter Tino ingin mencarikan pasangan kepadanya Jason pun tertarik.
"Baiklah, besok kemana?"
Dia terus berbicara "Kamu harus tahu, istriku kan seorang guru SD, dia punya sepupu jauh yang berkerja disekolah yang sama dengannya. Tampangnya manis ekonomi keluarganya rata rata."
Mendengar hal ini Jason merasa bahwa persyaratan pasangan kencan buta nya lumayan bagus. Jason juga bukan orang yang mementingkan persyaratan selama penampilannya dan prinsip. Hidup mereka cocok serta obrolan mereka cocok hal hal lain bisa di bicarakan lagi.
"Bagaimana?"
"Oke, besok kita coba bertemu dulu." Jason setuju.
Begitu kerja selesai Dokter Tino langsung bergegas pulang untuk berdiskusi dengan istrinya.
Sementara Jason pergi ke mall untuk belanja pakaian yang akan dipakai besok. Setelah selesai ia pun kembali ke asrama, Jason menerima pesan dari Randy.
"Bro hari ini ku lihat ada video baru Dokter J! Kenapa kamu bisa sehebat itu? Kamu bahkan bisa melakukan operasi pada anak berusia satu tahun. Kamu adalah dokter bedah utama di operasi itu kan?"
Jason membalas "Benar"
"Gila, Tolong ajari aku. Kita berdua jangan jadi sahabat lagi, mari kita jadi guru dan murid."
"Haha bagaimana caranya aku mengajarimu? Kamu berada di kota besar sedangkan aku di kota terpencil yang jaraknya ratusan kilo meter dari sini."
"Haih aku benar benar tidak tahu bagaimana kamu bisa ditugaskan d kota kecil begitu, padahal nilai mu bagus. Ngomong ngomong kapan kamu libur? Kamu boleh mencari ku kesini."
"Aku besok libur satu hari, dokter internship sama lelahnya dengan dokter magang."
"Besok? Kebetulan aku juga libur ayo kita main game Mobile Legend"
"Tidak, besok aku ada urusan. Rekan kerjaku menyusun rencana kencan buta untukku. Besok kami akan bertemu."
Jason lalu menyimpan handphone nya, di malam hari Jason berlatih operasi reseksi jaringan hemisfer otak di ruang operasi simulasi sepanjang malam.
Keesokan hari nya Jason tiba di depan restoran kelas atas yang sesuai dengan alamat yang diberikan oleh Dokter Tino.
Awalnya ingin berkemah tapi wanita itu ingin makan dulu, restoran nya juga dia yang pilih.
Begitu Jason masuk dia pun melihat Dokter Tino serta kedua wanita itu sudah ada di dalam. Jason dapat merasakan saat masuk tiga orang itu langsung tersentak.
Dokter Tino mengerutkan alis "Jason hari ini kamu berdandan tampan juga."
Jason mengangguk "Berdandan sedikit di acara resmi begini adalah tanda hormat untuk pihak lain."
"Hehe, ayo ku perkenalkan dulu. Ini istriku, ini sepupu jauhnya namanya Nana Listi"
"Ini adalah rekan kerja baruku, Jason" sebagai ong ang menjodohkan Dokter Tino memperkenalkan mereka berdua.
Sebenarnya hati Nana sudah berbunga bunga semalam sudah melihat fotonya ternyata aslinya lebih tampan.
Sebagai pihak pria, Jason juga dengan sopan berinisiatif mengobrol dengan Nana. Menjelang akhir makan Nana tiba tiba bertanya "Omong omong rumahmu dimana?"
"Rumah? Aku tidak punya rumah orangtuaku meninggal saat aku masih kelas dua SMA."
"Hah?"
Dokter Tino tidak tahu tentang ini, jadi mereka bertiga sama terkejutnya.
"Tidak apa apa, semuanya sudah berakhir sekarang keadaanku lumayan baik." kata Jason sambil tersenyum.
Nana ragu ragu sejenak lalu bertanya "Jadi kamu tidak punya tempat tinggal?"
Jason mengangguk "Ya, aku tidak punya mobil dan rumah."
Setelah mendengar jawaban ini wajah Nana langsung berubah, dia juga melirik Dokter Tino dengan tatapan kesal.
Dokter Tino tersenyum canggung "Jason adalah dokter yang berbakat. Direktur rumah sakit bahkan mengatakan dia adalah orang yang genius di dunia medis yang sangat langka. Nana tenang saja hanya masalah waktu sampai Jason punya rumah dan mobil."
Nana masih tetap memasang ekspresi masam, dia juga malas berpura pura menjadi wanita anggun. "Masalah waktu? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?"
"Kaka ipar, memangnya kamu tidak tahu kalau masa muda seorang wanita sangat berharga? Kenapa aku harus menunggu dan memberi nya waktu? Usianya 25 tahun kan? Sekarang dokter internship hanya gaji 2 juta bahkan di masa depan dia menjadi dokter resmi gajinya maksimal 20 juta."
"Dengan gaji segitu, kapan dia bisa membeli rumah dan mobil? Masa aku berangkat kerja harus mengendarai sepeda atau naik kendaraan umum sepertinya. Kalau begini teman temanku pasti menertawakan ku."
Setelah mengatakan itu Nana langsung mengambil tas nya dan hendak pergi.
Melihat situasi ini Dokter Tino dan istrinya langsung menahan Nana, "Jangan pergi dulu, meskipun Jason masih muda, kamu harus tahu di masa depan dia pasti akan terkenal di dunia medis."
Nana tersenyum sinis "Terkenal? Aku tidak percaya."
Jason hanya duduk menyaksikan perubahan ekspresi wajah Nana. Dia merasa perubahan wajahnya begitu cepat yang tadinya imut menjadi tatapan jijik.
Jason meletakkan alat makannya, lalu berteriak "pelayan bawa tagihan nya."
Nana malah berkata dengan sinis "Seorang dokter internship mana punya uang untuk membayar tagihan makan disini? Apa kamu tahu semahal apa restoran ini?"
Jason mengabaikannya pelayan itu menyerahkan tagihannya 4.578.000 rupiah. Anda mau bayar pakai apa?
"Debit."
Saat Jason menyerahkan kartu debitnya, jam di pergelangan tangannya pun terlihat. Nana curiga dia salah lihat, jam tangan rolex.
Bukannya dia hanya dokter miskin yang tidak punya rumah dan mobil? Kenapa dia bisa membeli jam tangan rolex?
udah gitu cuma 1 lagi /Grimace/
update yg banyak ya