Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Itu--
"Siapa pria itu?",tanya Zaki menatap lurus ke depan tanpa menoleh pada Kinar.
"Dia Evan salah satu staf keuangan.Dia-dia tadi meminta aku untuk menjadi kekasihnya",jawab Kinar.
Citt....
Zaki mengerem mendadak mobilnya dan meremas kuat stir mobil."Beraninya pria itu",batin Zaki berusaha untuk tenang.
"Mas...apa yang kamu lakukan",pekik Kinar yang kaget karena Zaki tiba tiba saja mengerem mendadak.
"Apa jawabanmu?",tanya Zaki datar.
"Maksudnya?",jawab Kinar.
"Aku tak akan mengulangi kalimat yang sama Kinar",ujar Zaki.
"Oh...aku menolaknya",jawab Kinar.
"Kenapa?",tanya Zaki menjalankan kembali mobilnya.
"Ya...aku tak memiliki perasaan apapun padanya dan yang kedua aku sudah menikah",jawab Kinar.
"Aku akan memindahkan pria itu",ujar Zaki.
"Tapi Mas--
"Aku tak akan membiarkan istriku selalu bertemu dengan pria yang menyukainya",jawab Zaki.
"Mas...kamu jangan mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan",ujar Kinar.
"Baiklah...tapi mulai sekarang kamu menjadi asisten pribadiku",jawab Zaki.
"Mas ya gak bisa gitu.Aku nyaman dengan pekerjaanku Mas",ujar Kinar.
"Berarti kamu menyukai pria itu karena kamu gak--
"Mas kamu bicara apa sih.Aku hanya tak ingin kamu mencampur adukkan pekerjaan dan masalah pribadi Mas",kesal Kinar.
"Kinara...gak menutup kemungkinan pria itu akan selalu menggangu kamu lagi kan.Dan aku tak akan membiarkan itu terjadi.Kamu terjebak dalam pesona pria itu",ujar Zaki membuat Kinar terkekeh geli.
"Kamu cemburu Mas?", tanya Kinar yang masih menyisakan kekehannya.
"Tidak...aku hanya berusaha menjauhkan kamu dari pria itu",kilah Zaki.
"Ya ya...baiklah... terserah kamu Mas,kan kamu bosnya disini",jawab Kinar.
"Hmmmm"
"Mas...kita kemana?",tanya Kinar karena dari tadi mereka tak kunjung sampai.
"Rumah Bunda...",jawab Zaki.
"Apa...?",pekik Kinar.
"Sepertinya hobimu berteriak Kinar",ujar Zaki.
"Ngapain kamu ajak aku ke rumah bunda kamu Mas",jawab Kinar memelankan suaranya.
"Ya...karena kamu menantunya jadi--
"Kita menikah secara diam diam Mas,Bunda akan tau nantinya jika kamu bawa aku ke rumah kamu",jawab Kinar.
"Bunda akan tau jika kamu bertingkah aneh aneh di sana.Bunda itu bisa membaca gerak gerik kamu karena dulunya ia kuliah jurusan psikologi .Jadi santai saja jangan berlebihan seperti ini",ujar Zaki.
"Aku tak tenang membiarkan kamu sendirian di rumah kita", sambung Zaki.
"Aku sudah terbiasa sendiri sebelumnya Mas,dan dirumah juga ada pelayan kan?",jawab Kinar.
"Gak...kamu tetap ikut",ujar Zaki.
"Dasar pemaksa",kesal Kinar.
"Hmmmm..."
Kinar mamalingkan mukanya kearah jendela karena kesal dengan suaminya itu.Ia belum siap memasuki rumah mertuanya itu.
Tak lama mobil mereka sampai di rumah mewah milik kedua orangtua Zaki.Rumah dengan pilar tinggi di bagian depannya.Rumah ini tak semewah rumah yang mereka tempati karena Zaki betul betul membeli hunian yang dibilang fantastis untuk mereka tinggali.
"Ayo turun...!",ujar Zaki karena Kinar tampak melamun.
"I-iya Mas.Tapi--
"Ayo Kinar...",ujar Zaki yang turun lebih dahulu.
"Mas kamu--
"Ayo...",ujar Zaki membukakan pintu mobil untuk Kinar dan mengulurkan tangannya.
Dengan ragu Kinar membalas uluran tangan sang suami.Gadis itu sedikit tersentuh dengan apa yang dilakukan Zaki untuknya.
Zaki berjalan mendahului Kinar lalu diikuti gadis itu dari belakang.
Zaki menarik daun pintu mewah itu dan betapa kagetnya Kinar karena rumah itu begitu sangat indah dan rapi.
Kinar mengagumi setiap ornament yang ada dirumah itu.Sungguh rumah ini belum ada apa apanya dibandingkan rumah mewah kedua orangtuanya.
"Tuan Muda anda sudah ditunggu Nyonya di ruang tengah",ujar pelayan yang datang menghampiri Zaki dan Kinar.
"Hmmmm"
Kinar menggeleng pelan melihat perubahan sifat Zaki saat berada dirumah kedua orangtuanya ini.Pria itu tampak lebih dingin dan datar.Tak seperti bersamanya tadi yang banyak bicara dan menyebalkan menurut Kinar.
"Zaki kamu pu--Fira menghentikan ucapannya saat melihat putranya itu membawa seorang gadis masuk kerumahnya ini.Hal yang hampir tak pernah pria itu lakukan.
"Kamu--
"Dia ikut aku Bun...dia harus mengurus keperluanku disini",ujar Zaki.
"Oh iya Bunda lupa jika dia asisten pribadi kamu",jawab Fira tersenyum lembut pada Kinar.
"Nak Kinar...anggap rumah sendiri ya.Oh ya Zaki memang orangnya datar dan dingin.Sangat susah untuk mendekatinya,biasanya ia tak pernah mempekerjakan wanita untuk berada didekatnya.Berarti kamu wanita spesial baginya",ujar Fira.
"Bun..."
"Apa sih Zaki.Memang benarkan?",ujar Fira mengelus lembut bahu Kinar.
"Huffhhh...aku ke kamar,dan Kinar kamarmu disebelah kamarku agar aku mudah untuk meminta bantuanmu.Minta pelayan nanti untuk mengantarmu",ujar Zaki sebelum melangkah pergi.
"I-iya Pak...",jawab Kinar.
"Sejak kapan kamu jadi asisten anak Bunda?", tanya Fira saat Zaki sudah pergi dari ruangan itu.
"Baru beberapa hari Tante",jawab Kinar yang sedikit canggung berdua dengan mertuanya itu.
"Sayang...aku pulang", teriak Zavier dari depan.
"Tunggu sebentar ya Nak,Bunda temui Daddy-nya Zaki dulu",ujar Fira diangguki Kinar.
"Ya Mas...",jawab Fira melangkah menuju ruang utama rumah itu.
"Silahkan diminum Nona",ujar pelayan yang mengantarkan minuman untuk Kinar.
"Iya Bik... terimakasih",jawab Kinar sopan.
"Kinar...kenal kan ini Daddy-nya Zaki",ujar Fira memperkenalkan Kinar dengan suaminya.
"Kinar Om...",ujar Kinar bangkit dari duduknya lalu menyalami punggung tangan Zavier.
Kinar tau dari mana wajah tampan Zaki berasal, ternyata Daddy dari suaminya itu juga tampan meski tak muda lagi.
"Jadi kamu putrinya Fandi?",tanya Zavier.
"Iya Om...",jawab Kinar.
"Saya ke kamar dulu,oh ya kamu istirahat saja dulu.Saya membutuhkan istri saya sebentar",ujar Zavier.
"Iya Om..."
"Bik..."
"Iya Tuan...",ujar pelayan berjalan cukup lebar menghampiri Zavier.
"Tolong antar Kinar ke kamar--
"Di kamar sebelah kamar Zaki ya Bik",sela Fira.
"Baik Nyonya",jawab pelayan itu patuh.
"Mari Nona!",ujar pelayan itu diangguki Kinar.
"Mas...cantik bukan,aku berharap dia menjadi menantu kita",ujar Fira menatap punggung Kinar yang mulai menjauh.
"Iya...Tapi kita serahkan ke Zaki saja sayang.Berhentilah mencarikan gadis untuk putra kita",jawab Zavier.
"Tentu Mas...karena aku ingin sekali mereka segera berjodoh",ujar Fira.
"Ayo...kita ke kamar!",jawab Zavier menarik pergelangan tangan sang istri.
Sementara itu Kinar memasuki kamar untuknya di rumah itu.Gadis itu menutup pintu dan menguncinya,takut jika Zaki masuk tiba tiba.
"Kenapa lama?"
Deg
Kinar membalikkan badannya dan ternyata suaminya itu sudah berdiri dibelakangnya.
"Mas kamu--
"Apa, hum?",tanya Zaki menatap sang istri yang tampak terkejut.
"Kenapa kamu ada disini?", jawab Kinar.
"Kenapa,ini kamar istriku dan wajar dong aku disini",jawab Zaki.
...****************...