" Bocil nakal itu istriku" pernyataan Zain kepada semua temannya yang ikut duduk bersama di sofa club'.
" what? ,,,, Istri Zain dia masih kecil Lo " tak percaya teman Zain menatap gadis kecil bar-bar yang tengah berjoget di atas punggung di Bawah kelap-kelip lampu sorot .
flash off.
Zain akhirnya menerima permintaan Papa nya untuk menikah lantaran itu adalah permintaan pertama dari orang tuanya yang selama ini selalu memberikan apapun yang Zain mau bahkan tak pernah mematahkan satupun hal yang Zain inginkan sebagai seorang anak .
" Tapi Maa apakah tidak ada calon istri untuk Zain yang Mama sukai selain Bocil nakal itu?" lesu Zain menatap Mama nya yang iseng sekali memilihkan calon istri senakal itu untuk dia yang sudah matang serta dewasa .
" tidak ada Zain , Walaupun dia nakal tapi Mama menyukai nya" pernyataan Mama Zain dengan senyum penuh damba bahkan sebuah harapan pada Zain .
yuk baca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Dibohongi
...Keesokan harinya....
Sepulang sekolah Aya mampir dulu di restoran pusat kota untuk membeli makanan dan beberapa kue karena sejak Zain tidak ada di apartemen Aya tidak lagi memasak walaupun ada pelayan juga .
" Sayang " panggil Marvell menghampiri Aya yang baru keluar restoran itu .
" Aya Kak, kita kan udah putus " kata Aya meralat panggilan Marvell padanya .
" Enggak , kita nggak pernah putus dan Aku masih sangat mencintai kamu " ucap Marvell tulus dari hatinya menatap Aya dengan dalam .
" Lupakan kak, Aya sudah menikah " kata Aya dengan polos tidak menutupi lagi karena Marvell sudah terlanjur tau juga .
" Tapi Aku tau kamu tidak bahagia menikah dengan pria dewasa itu Aya itulah sebab nya Aku tidak bisa ikhlas " ucap Marvell dari dasar hatinya.
" Aya bahagia kok Kak " kata Aya dengan jujur walaupun Zain tegas dan sedikit keras tapi dia tidak pernah menyiksa Aya bahkan selalu memenuhi semua kebutuhan Aya .
" Jangan berbohong bagaimana mungkin kamu bisa bahagia hidup bersama orang yang pekerjaan nya sangat kamu benci dan takuti " ucap Marvell kecewa saat di bohongi Aya terang-terangan seolah bahagia di depan nya .
Namun Marvell tidak menyalahkan gadis polos itu malah Marvell bangga melihat Aya yang sama sekali tak ingin orang-orang yang dia sayang ikut merasakan penderitaan nya sehingga dia memilih berbohong.
Marvell mengenal Aya sudah cukup lama dan sangat tau bagaimana kepribadian Aya , walaupun Aya bilang bahagia padanya tapi Marvell bisa melihat dan merasakan kesedihan Aya dari sorot mata nya .
" Benci dan di takuti?" Aya mengulang ucapan terakhir Marvell .
" Iya , bukankah kamu sangat takut dan benci mafia. Lalu mengapa kamu malah mau dinikahi oleh Zain Ferdinand yang merupakan king Mafia bahkan Big Mouse kota ini Aya ." ucap Marvell mengatakan kenyataan.
" Nggak mungkin . Kakak salah orang kali , Daddy itu punya perusahaan sendiri dan setiap hari dia hanya sibuk bekerja di perusahaan " jelas Aya membantah tuduhan Marvell terhadap Zain karena memang itu yang Aya lihat setiap hari Zain selalu pamit bekerja pada Aya walaupun Aya memang belum pernah datang ke kantor Zain lantaran sibuk sekolah.
" Baiklah Kalau begitu kemana Daddy mu itu sekarang?" tanya Marvell yang tau kalau peperangan puncak antara dua markas mafia besar sedang terjadi .
" Daddy lagi keluar negri " jawab Aya dengan jujurnya menatap Marvell .
" Keluar negri? barusan Aku melihat nya di sekitar kota ini " ucap Marvell mengatakan kebenaran sambil tertawa untuk menutupi kekesalan nya saat pria dewasa itu membohongi Aya secara licik .
" Kakak Sala," belum selesai Aya bicara Marvell menunjukkan sebuah foto yang waktu pengambilan nya baru sekitar 2 jam yang lalu .
" Itu suami brengsek kamu kan ?" tanya Marvell semakin iba melihat wanita baik dan polos seperti Aya harus berada dalam genggaman pria brengsek seperti Zain .
Hal yang paling Marvell takutkan adalah jika Zain nekat menyakiti Aya hanya karena kenakalan gadis polos itu.
" Iya sih, tapi mungkin hanya mirip ?" kata Aya setelah melihat foto itu beberapa saat walaupun kurang percaya bahkan Aya hanya berfikir positif barangkali mirip .
" Astaga dengan apa pria menaklukkan kamu Aya sampai percaya begitu besar pada pembohong seperti nya " ucap Marvell yang lama-lama menjadi kesal juga saat kepercayaan Aya besar sekali pada pria itu .
Walaupun sudah melihat begitu tapi Aya tetap lebih percaya pada Zain karena belum beberapa lama mereka juga telponan tadi dan kata Zain di sedang menyelesaikan pekerjaan nya dan Aya juga waspada barangkali Marvell punya niat tidak baik karena setiap perkataan nya selalu menyudutkan Zain .
" Daddy tidak berbohong " kata Aya tetap teguh percaya pada Zain .
Sejenak Marvell terdiam menatap Aya penuh rasa kecewa padahal Marvell punya niat baik hanya ingin Aya tau yang sebenarnya namun mengapa disini seolah Aya menganggap dialah yang punya niatan jahat .
" Daddy sedang diluar negri menyelesaikan pekerjaan nya dan Daddy juga bukan mafia " ucap Aya menolak percaya akan apa yang di katakan oleh Marvell.
Tanpa banyak bicara lagi Marvell menunjukkan beberapa bukti nyata tentang Zain yang merupakan seorang mafia bahkan lengkap dengan beberapa orang yang pernah menjadi korban keganasan Zain namun Marvell menutupi alasan kenapa Zain membunuh mereka dari Aya bahkan menghapus informasi nya sehingga disini seolah Zain adalah orang tak punya hati nurani yang membunuh tanpa alasan yang jelas.
" Enggak , enggak mungkin " Aya menggeleng tak percaya Zain memang tegas dan keras namun Aya bisa merasakan bahwa dia adalah orang yang punya hati nurani semarah apapun dia tak mungkin dia sampai membunuh orang hanya untuk mencari harta dan kepuasan.
" Baiklah Aya jika bukti ini tak cukup untuk membuatmu percaya mari kita lihat bukti nyata " ucap Marvell memegang tangan Aya yang langsung ditepis oleh Aya .
" Maafkan Aku " ucap Marvell dengan spontan.
" Aya naik mobil Aya ngikuti kakak dari belakang aja " ucap Aya yang walaupun sebenarnya merasa Marvell sedang memfitnah Zain namun melihat bukti yang Marvell berikan membuat Aya menjadi bingung harus percaya pada siapa .
" Tidak bisa Aya kalau kamu pergi pake mobil ini maka mereka akan tau siapa kamu bahkan curiga " ucap Marvell yang akhirnya membuat Aya mau tak mau ikut Marvell naik motor memakai masker dan sweater Hoodie yang diberikan Marvell .
" Maafin Aya ya Daddy , bukannya nggak percaya sama Daddy hanya saja Aya ingin kepastian agar tidak ada keraguan" batin Aya naik keatas motor Marvell walaupun Aya sudah tau Zain pasti akan marah jika Aya kembali berboncengan dengan Marvell.
Disepanjang jalan Aya hanya melamun sampai perlahan Aya mulai curiga saat Marvell membawanya ke arah jalan sepi bahkan menjauhi kota .
" Kakak mau bawa Aya kemana?" tanya Aya mulai was-was kenapa dia tidak berpikir panjang dulu sebelum ikut dengan Marvell.
" Kak " Aya berteriak keras saat Marvell malah membelokkan motornya ke semak-semak di balik pohon rindang di pinggir jalan.
" Diam Sayang itu mereka " ucap Marvell menunjukkan serombongan mobil yang lewat dengan kecepatan begitu kencang .
" Iya itu Daddy " ucap Aya dengan suara kecil melihat Zain sekilas yang berada di dalam mobil yang kacanya terbuka separuh .
" Ayo kita ikuti " ucap Marvell segera mengubah tampilan dirinya menjadi sedikit culun bahkan merobek beberapa stiker motor nya hingga terlihat biasa saja .
" Sayang sepatunya di ganti yaa" ucap Marvell mengeluarkan sepasang sepatu putih dari jok motornya.
" Aya pake sepatu ini aja kak" kata Aya dengan suara kecil perlahan rasa kecewa karena dibohongi membuat dia terdiam dengan sendirinya menyaksikan kenyataan.
" Tidak Sayang kita harus menyamar agar mereka tidak mengenali kita " ucap Marvell merapikan Hoodie di kepala Aya .
" Itu Beneran Daddy Kak?" tanya Aya masih tak percaya mengapa Zain tega sekali membohongi nya.
" seperti yang kamu liat " ucap Marvell apa adanya
hebat otornya
kalo bacanya mendalami/Tongue/