Mantan Istriku Ternyata Seorang Ceo

Setelah surya antar nadia sampai di tempat kontrakan nya, langsung bergegas ke kantor karena nadia hari ini gak ke kantor, melihat kondisi nadia memprihatinkan seperti itu surya gak tegah, jadi ia meminta nadia untuk ijin dulu.

Nadia hanya nurut aja karena pikir nya dia gak kerja juga selalu dapat uang bulanan dari surya, jadi enak hidup nya, lagian kalau suatu saat nanti dia pergi dari surya juga, masih ada orang tua nya punya perusahaan, walau gak sebesar perusahaan yang saat ini dia bekerja.

Tapi untuk kebutuhan sehari-hari lebih dari pada cukup. Hummm kamu belum tahu ya nadia kalau sebentar lagi kamu juga ikut hancur.

"Sayang jaga diri kamu baik-baik ya jangan kemana-mana dan hari ini kamu istirahat aja, nanti mas buat surat ijin untuk mu." ujar surya.

"Iya mas aku memang capek banget mas, mungkin bawaan anak kita, pengen tiduran aja, lagian gak mungkin aku masuk kerja dengan kondisi seperti ini mas."

"Iya sayang sekarang kamu sabar aja dulu kalau nanti perut kamu sudah mulai membesar baru kamu risegn aja ya, terus jadi nyonya surya di rumah, mas masih sanggup kok membiayai hidup kamu." ujar surya senyum

"Makasih ya mas walau pun aku perna berbuat salah tapi kamu masih mau menerima aku, tapi aku takut nanti keluarga mas gak mau menerima aku lagi, sebab dulu aku pernah menyakiti hati mas." ujar nadia pasang muka memelas

Kalau seandainya surya tahu sekarang ini nadia masih sah sebagai istri orang, sudah punya seorang putri cantik, apakah surya masih mau menerima nadia atau sebaiknya.

Husss, surya taru jari telunjuk nya di bibir nadia tanda nya suruh diam, gak usa ingat masa lalu, yang kita pikir yang sekarang, bagaimana cara nya supaya mas mengelabui cessie agar bisa mengalihkan semua aset cessie menjadi atas nama mas.

"Mas sangat mencintai kamu nadia apa lagi di dalam sini sudah tumbuh buah hati kita, benih cinta kita berdua, apa pun yang mas lakukan semua untuk kalian berdua, jadi kamu jaga kesehatan kamu dan bayi kita."

"Makasih mas", nadian sengaja peluk surya tapi dalam hati cinta kita.... Cuihhhhh siapa yang mencintai mu, maaf aku gak perna mencintai mu bahkan aku rencana mau bawa kabur bayi ini." ngupet dalam hati.

"Yaudah sayang mas pamit ya , kalau ada apa-apa wa aja telpon aja," surya lalu mencium kening nadia dan berlalu pergi.

"Baik mas hati-hati ya". ujar nadia

Dalam perjalanan surya masih memikirkan kan, dimana caranya biar ia bisa ambil semua berkas itu diam-diam dan pergi balik nama, tapi gak mungkin juga karena harus butuh tanda tangan dari cessie sebagai pemilik.

Aduh dimana ya cara nya, tapi gapapa deh yang penting sudah saya aman kan dulu, kalau semua sudah di tangan saya, otomatis mau gak mau cessie pasti mengikuti apa yang saya katakan.

Takut nya kalau cessie lebih dulu menyadari perselingkuhan kami, nanti ia sembunyikan semau aset berharga nya, terus aku gak dapat apa-apa ini gak boleh terjadi sengaknya dapat rumah.

Surya sekarang dengan tekat pulang nanti ia harus ambil semua barang berharga milik cessie dari sertifikat rumah dan yang lain. Ia akan cari tahu kode barangkali milik cessie yang selama ini masih rahasia.

"Hummm bod**h nya aku kenapa dulu aku gak nanya ya sama cessie soal kode brankas itu pada hal dulu dengan gampang menawarkan tapi aku, aja yang gak pengin tahu, kalau sekarang aku tanya kira-kira dia curiga gak ya. Semoga aja gak.

Surya gak tahu sih kalau cessie lebih pintar, ia sudah lebih dulu mencegahnya dan memindahkan semua barang berharganya ke apartement.

Silakan cari surya sampai dapat, enak aja itu bukan hasil keringat nya tapi mau ambil jadi hak milik, kerena keasikan melamun akhir nya hampir sedikit surya menabrak orang yang lagi menyebrang untuk ia cepat sadar dan ngerem mendadak.

"Ya Allah hampir sedikit aku nabrak orang, nih gara-gara melamun hummm sial, untung gak sampai ketabrak kalau gak bisa mampus aku di amuk masa." ujar surya

"Mas bahwa mobil hati-hati tuh kalau sampai nabrak gimana, mas mau tanggung jawab "? ujar tukang ojek yang mangkir di pinggir jalan itu

"Ma maaf mas" ujar surya. Langsung pergi.

Tak lama setelah itu mobil yang di tumpangi surya berbelok masuk ke dalam parkir kantor, surya keluar dari dalam mobil dan melangkah masuk kedalam kantor.

Hendak masuk ke dalam lift dan naik ke atas.

Ting tong ting tong!!!

Tak lama lift terbuka dan surya keluar dari dalam, hendak masuk ke ruangan nya. Dan duduk di kursi kebesaran nya ternyata sudah banyak pekerjaan yang nenanti.

Hmmm dapat gaji juga tapi kerja juga numpuk, semoga gak ada yang menyadari kalau akhir-akhir ini aku selalu datang terlambat.

Tok tok tok.!!

"Masuk" ujar surya tak lama pintu terbuka dan muncul seorang wanita cantik berdiri di depan surya. Tak bisa di pungkiri kalau surya begitu terpesona melihat sih wanita itu... Dasar surya mata keranjang, lihat cewek cantik aja langsung ngiler, kaya makan asinan.

"selamat pagi pak maaf say..... Pak.... Pak surya". Karena wanita itu sedikit mengeras suaranya langsung membuat surya kanget.

"E ehhh i, iya Lit, ada apa? kok pagi-pagi sudah mampir ke ruangan saya" tanya surya

" pak surya yakin ini masih pagi, pak ini sudah jam sepuluh lewat, pak surya kenapa tadi kok bengong gitu".tanya lita

"Hmmm gak kok, hehehe maaf tadi saya gak lihat jam, jadi kirim masih jam delapan, ada apa ke ruangan saya"?

"Iya pak tadi pak arya menyuruh saya untuk menyampaikan ke pak surya soal kiriman data pengeluaran dan pemasukan tiga bulan ini ke gmail, tapi saya datang rupanya pak surya belum nyampe, mau saya tanya ke sekretaris bapak kata nya ijin." ujar kita menjelaskan

"Loh kenapa bukannya kemarin sudah ya lit," tanya surya

"Iya sih pak, tapi kata pak arya ada yang gak beres dengan data yang pak surya kirim kemarin, katanya pemasukan dan pengeluaran itu gak sebanding, jadi bos kata nya mau audit karea curiga ada yang mengelapkan dana perusahaan."

Setekita surya menelan selive nya ia terkejut bukan kepalang, bagaimana tidak, yang korupsi selama ini kan surya yang berusaha memenuhi semua permintaan nadia.

"Ok lit saya segera kirim."

Lita sekretaris pak Arya segera keluar sedangkan surya sudah mulai takut dan frustrasi, mampus kalau berani audit habis aku.