Mantan Agen Rahasia Vs Mantan Mafia

Jambi, 28 November 2024

Olin yang melihat putranya dibawa paksa langsung berlari kearah tersebut dan tidak melihat jika salah satu bawahan Suki yang terkena tembakan masih hidup dan mengarahkan pistol padanya.

Dor!

Wuusshh

Deg!

Jantung Olin berdetak kencang saat dirinya ditarik cepat oleh seseorang sehingga peluru yang ditembak kan meleset dan terkena dinding.

Dor!

Hades menembakkan pelurunya pada kepala orang yang menembakkan peluru pada Olin sehingga mati seketika.

"Are you oke, Miss!" tanya Hades dengan wajah dingin sambil melesatkan pelurunya pada musuh yang masih ada.

Deg!

Lagi-lagi jantung Olin berdetak kencang saat melihat dengan jelas wajah orang yang menolongnya. Dengan jarak yang hanya beberapa jengkal, membuat aroma maskulin yang beberapa hari lalu membuat ia meradang tercium di inderanya.

Aura yang dominan dengan rahang tegas, dingin dan tanpa ekspresi membuat Olin oleng dalam pesonanya.

"Are you Okey?" tanya suara berat itu sekali lagi.

Olin yang tersadar dari rasa kagetnya langsung mengubah ekspresi dibalik masker menjadi datar seperti setelan saat menjalankan misi dulu. Olin mengangguk dan menggunakan bahasa isyarat untuk mengucapkan terimakasih.

Hiro berusaha melepaskan diri dari pegangan erat pria di sampingnya yang ikut menembakkan senjatanya pada Hades dan anak buahnya. Ketika pria yang memegangnya lengah, Hiro menyundul kepala pria itu dengan kepala nya sehingga pria itu berteriak kesakitan. Olin yang melihat peluang langsung berlari dan melayangkan tendangan mengenai punggung pria itu hingga jatuh tersungkur.

Dengan menggunakan bahasa isyarat, Olin meminta Hiro untuk menyingkir ke tempat yang tersembunyi. Mata Hiro melotot saat melihat isyarat tersebut karena mengenal orang yang melakukan isyarat itu. Remaja itu mengangguk pelan dan bergerak mundur mencari tempat berlindung.

Olin melawan musuh yang masih tersisa dengan tangan kosong. Hades yang berhasil melumpuhkan Suki dan orang-orang nya berlari mencari keberadaan Hiro karena ia takut Hiro berhasil dibawa pergi orang-orang itu.

"Hiro!!" panggil Hades lantang.

Hiro yang tengah bersembunyi langsung keluar begitu mendengar suara yang memanggilnya. Olin mendengar suara yang memanggil sang anak langsung bersembunyi dibalik dinding.

"Oh my god, syukur lah kau selamat!" ucap Hades sambil berlari memeluk remaja itu yang membuat Olin melotot kaget.

"Aauuu," pekik Hiro begitu Hades selesai menarik lakban hitam yang menutupi mulutnya.

"Daddy!!" serunya memanggil Hades dengan tersenyum lebar.

"What? Daddy?" batin Olin dengan muka syok hingga ia hampir terjatuh karena tulang-tulangnya melemah seketika mendengar panggilan Hiro pada pria yang beberapa hari lalu bersamanya.

"Oh, Boy! Apa kau baik-baik saja?" tanya Hades lagi sambil membuka ikatan pada tangan Hiro.

"I'm fine, Dad!" jawab Hiro sambil memegang tangan bekas ikatan lalu mengusapnya karena terasa perih.

"Harry! Dad, Harry!" teriak Hiro saat sadar jika Harry masih di ruangan mereka disekap.

"Oh, shitt!" umpat Hades pelan dan setengah berlari sambil menarik lengan Hiro bersamanya.

"Bereskan mereka semua dan jangan tinggalkan jejak!" perintah Hades pada anak buah Thomas sambil berjalan cepat bersama Hiro.

"Harry, apa itu Harry yang sama? Oh, god! Bagaimana bisa mereka sudah saling kenal? Apa Hades tahu jika Hiro adalah putra ku? Apa jangan-jangan ia mendekati ku karena sudah mengenal Hiro?" batin Olin masih syok dan menduga-duga sendiri.

"Gak, Hades harus menjelaskan bagaimana bisa dia mengenal Hiro dan apakah ia mendekati ku karena Hiro? Duda mesum itu harus menjelaskan semuanya padaku, tetapi apa yang harus aku tanyakan? Tidak mungkin aku bertanya bagaimana ia bisa mengenal Hiro dan menyelamatkannya dari penculikan? Ya Tuhan, aku jadi bingung! Hades kan tidak tahu jika orang yang dia selamatkan tadi adalah aku? Bisa mampus kalau dia tahu jika aku tak sesederhana yang ia sangka," batinnya lagi berperang dengan keinginan dan logika.

"Komandan, are you okay?" tanya Myla membuyarkan lamunan Olin tentang Harry, Hiro dan Hades.

"I'm okay! Myla, kita harus pergi secepatnya dari sini! Aku tidak mau jika ada yang melihat keberadaan kita! Ayo, cepat pergi Myla!" jawab Olin dengan sangat terburu-buru.

Rasa takut akan identitasnya diketahui oleh Hades membuat Olin percaya jika Hiro akan baik-baik saja bersama pria itu.

Berhubung Hades dan pasukannya masih di lantai atas, Myla langsung membereskan printilan sniper nya ke dalam kotak. Lalu ia cepat-cepat turun dengan kemampuannya menyelinap tanpa suara menuju mobil mereka yang parkir di belakang gedung rusun tersebut.

Olin juga turun dengan cepat dan sampai di mobil bersamaan dengan Myla yang juga baru sampai. Tanpa bicara keduanya masuk kedalam mobil setelah Myla meletakkan kotak Sniper nya di jok belakang.

Tyas yang mengamati pergerakan Olin yang terekam di layar laptopnya hanya diam saja karena mereka berdua bukanlah musuh. Namun ia tetap curiga dengan keberadaan keduanya ditempat tersebut sehingga saat melihat keduanya memasuki mobil yang ditutupi, ia mengambil foto nomor kendaraan itu untuk diselidiki.

"Kak, bagaimana dengan Hiro? Kenapa kakak meninggalkan Hiro di sana tanpa membawanya pulang bersama kita?" tanya Myla penasaran sambil fokus mengemudikan mobil.

"Orang-orang yang membantu kakak tadi menyelematkan Hiro dan kakak yakin mereka akan mengantarkan Hiro pulang dengan selamat," jawab Olin dengan melihat keluar jendela mobil.

"Kakak yakin?" tanya Myla memastikannya lagi.

"Hmmmm," sahut Olin singkat.

Keheningan pun melanda suasana dalam mobil saat itu, keduanya fokus pada pikiran masing-masing. Myla fokus pada jalanan dan Olin dengan pikiran nya tentang apa yang ia ketahui barusan.

Timbul sebuah prasangka buruk jika Hades mundur mendekatinya jika tahu kalau dirinya adalah wanita berbuntut satu yang anaknya tidak lain adalah teman anak pria itu. Sebuah rasa nyaman yang ia rasakan saat bersama pria Bule itu melekat erat dibenaknya sehingga timbul keinginan untuk memiliki pria itu. Tetapi status yang ia miliki saat ini membuat dirinya membuang jauh-jauh perasaan itu karena takut ditolak karena bukan wanita single tetapi ia seorang janda anak satu.

Sementara itu, Suki Tatsuya yang pura-pura mati diam-diam bergerak sambil ngesot membawa lengan, paha dan bahunya yang terluka terkena belati dan tembakan. Rasa sakit yang mendera hingga keluar keringat sebesar biji jagung tidak pria bermata sipit itu hiraukan. Ia mencari tempat sembunyi sampai ia bisa meminta bantuan datang menjemput.

Hades dan Hiro yang sudah didepan ruangan penyekapan tadi, terbelalak kaget saat melihat mayat para penculik bergelimpangan dengan lautan darah dan melihat Harry memangku seorang gadis yang matanya tertutup.

"Apa yang terjadi?" tanya Hiro bingung.

"King, semuanya sudah beres!" lapor Thomas saat mendekati Hades.

"Dia pingsan saat melihat darah ini!" jawab Harry ketika Hiro mendekatinya.

"Apa dia gadis yang dicegat itu?" tanya Hades dengan alis bertaut.

"Ya, Dad! Dia tadi ikut melawan mereka, tetapi pingsan saat melihat banyaknya darah!" jawab Harry tanpa melepaskan pangkuannya pada gadis itu.

"Ya sudah, bawa saja dia bersama kita untuk diobati!" putus Hades sambil berjalan keluar dari ruangan itu.

Bersambung...