Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
❤️ Happy Reading ❤️
Acara di gathering benar-benar sangat lancar dan menyenangkan, tak ada masalah atau kendala sama sekali karena memang sudah di persiapkan dengan matang.
Kini tiba saat untuk mereka semua pulang lagi ke kota menggunakan bis yang sama yang mengantar mereka kemarin.
''Aku pulang duluan ya Sel.'' kata Nanda memberi tahu saat mereka semua sudah turun dari bis karena telah sampai di pelataran perusahaan.
''He'em.'' sahut Selin.
Kenapa Nanda tak mengajak Selin untuk pulang bareng, ya tentu saja karena sahabatnya itu sudah memberitahu bahwa dirinya akan dijemput oleh sang kakak.
Tak lama setelah Nanda pergi, Selin berjalan ke arah sebuah mobil yang sudah terparkir di pinggir jalan.
Tadi dirinya telah diberitahu oleh Ardi bahwa akan dijemput oleh sopir menggunakan mobil yang mengantarkannya kemarin.
Selin langsung masuk begitu saja kedalam mobil.
❤️❤️❤️❤️❤️
Setiba di rumah, ternyata dirinya sudah di tunggu olah Langit yang di temani oleh papinya di teras depan.
''Mami...'' seru Langit yang langsung berlari saat lihat Selin turun dari mobil.
''Aduh Langit...sudah berapa kali mami bilang...jangan lari kayak gini.'' kata Selin yang ikut berlari untuk menghampiri Langit agar bocah itu tak perlu berlari lagi. ''Nanti kalau kayuh bagaimana...'' omel Selin lagi.
''Langit kangen mami'' kata Langit saat sudah berada di dalam pelukan Selin.
''Mami juga kangen sama Langit.'' ucap Selin. ''Langit jadi anka baikkan selama mami pergi?'' tanyanya.
''Tentu mami.'' jawab Langit dengan lantang.
''Apa kalian berdua mau di situ saja sampai malam?'' sindir Ardi lalu berbalik badan dan masuk duluan ke dalam rumah.
''Ayo masuk sayang...'' ajak Selin lalu mengandeng tangan Langit dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan satunya dia gunakan untuk menyeret koper miliknya.
''Dasar suami gak peka.'' gedumel Selin dalam hati sambil melihat punggung kekar Ardi yang semakin menjauh. ''Istrinya pulang...bukannya di bantuin bawa kopernya kek...lah ini malah di tinggal pergi begitu saja.'' sambungnya lagi.
''Selin...kamu sudah pulang sayang.'' seru mama Mega yang baru keluar dari area dapur. ''Gimana acara gatheringnya? menyenangkan?'' tanyanya lagi.
''Iya ma menyenangkan.'' sambung Selin. ''Tapi mau di sana juga tetap aja ada yang ganggu waktu tidur Selin.'' ujarnya sambil melirik kearah Ardi...namun yang di lirik hanya cuek aja.
Dan mama Mega cuma bisa tertawa menanggapi ucapan Selin itu, karena dia tau siapa yang sudah menganggu waktu tidur menantunya.
''Sudah sana kamu ke kamar dulu...bersih-bersih dan istirahat, pasti capekkan.'' ujar mama Mega. ''Nanti kalau sudah waktunya makan malam...mama panggil.'' imbuhnya lagi. ''Langiy biar sama mama.'' katanya lagi.
''Iya ma...Selin juga sudah ngerasa lengket dan gerah banget.'' jawabnya. ''Selin ke atas dulu ma...'' pamitnya. ''Dah sayang...'' ucapnya pada sang putra.
''Ardi juga ke atas dulu ma...'' pamit Ardi tak lama setelah Selin naik ke kamarnya.
Cklek
Mendengar suara pintu terbuka membuat Selin yang hendak berjalan menuju kamar mandi menjadi terhenti dan refleks menoleh.
Setelah melihat ternyata suaminya yang masuk, Selin memutuskan untuk meneruskan langkahnya.
❤️❤️❤️❤️❤️
Tak membutuhkan waktu lama untuk Selin membersihkannya tubuhnya...cukup hanya lima belas menit saja dirinya sudah keluar dengan berbalutkan jubah mandi miliknya dengan rambut yang di berbungkus handuk kecil di atas kepala.
Tanpa memperdulikan sang suami yang duduk di atas ranjang dan melihatnya, Selin terus saja berjalan menuju ke arah ruang ganti.
Ardi tipe orang yang tak suka di abaikan, dirinya langsung saja berdiri dan menyusul Selin.
Beberapa kali dia menelan selivanya, kerena pandangan pertama yang di lihatnya saat membuka pintu adalah penampakan tubuh mulus Selin yang saat ini wanita itu hendak memakai pakaiannya.
''Main masuk aja.'' gerutu Selin sambil meraih jubah mandi yang di letakannya di meja guna menutupi tubuh polos miliknya.
''Kenapa di tutupi?'' tanya Ardi dengan berjalan semakin mendekat. ''Bukankah aku sudah melihat semuanya...bahkan telah merasakan semua itu.'' sambungnya lagi. ''Coba katakan bagian mana dari tubuhmu yang belum pernah aku cicipi...'' lanjutnya.
Setalah di pikir-pikir benar juga apa yang di katakan pria itu, tapi tetaplah malu bila dalam keadaan seperti ini.
''Kenapa mengabaikanku?'' bisik Ardi tepat di telinga Selin, karena saat ini tubuh kekar itu aduan berhasil menghimpit tubuh Selin.
''A...aku merasa tak mengabaikanmu.'' jawab Selin yang sudah gugup.
''Mendiamkanku...bahkan tak menyapaku sama sekali...itu apa namanya kalau bukan mengabaikan.'' katanya lagi yang kali ini tepat di depan wajah Selin yang hanya berjarak beberapa senti saja, bahkan bau mind dalam nafasnya pun begitu tercium oleh Selin. ''Kamu harus di hukum istriku...'' kata Ardi lagi dengan senyum menyeringai...
''Ahk...'' Selin terpekik kaget dan dengan spontan mengalunkan tangannya di leher Ardi saat laki-laki itu mengangkat tubuhnya begitu saja.
Dengan ala bridal style...Ardi membawa Selin berjalan keluar dari sana menuju ke peraduan.
Akhirnya sore itu lagi-lagi pergulatan panas pun terjadi memenuhi kamar mereka hingga keduanya mendapatkan puncak kenikmatan dan berakhir dengan terlelap bersama.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Sel...'' panggil mama Mega terputus . ''Lin...'' lirihnya saat nyolong masuk begitu saja ke kamar putra serta menantunya.
Tadinya mama Mega pikir Ardi tak berada di dalam kamar karena pintu kamar tak begitu tertutup rapat, tapi nyatanya apa yang dia dapatkan...sepasang anak manusia yang sedang tidur saling berpelukan di atas tempat tidur, dan kalau di lihat dari pakaian serta jubah mandi yang berserakan...pasti mereka tak memakai sehelai benangpun di balik selimut tebal yang saat ini membungkus tubuh mereka.
Dan mungkin mereka berdua sama-sama merasa kelelahan dan terlalu nyenyak tidurnya...sampai sama sekali tak mendengar kehadiran mama Mega ke kamar mereka.
''Oh astaga...'' gumam mama Mega yang langsung balik arah dan menutup pintu kamar itu dengan pelan hingga tertutup sempurna.
Niat hati ingin memanggil untuk makan malam...malah sesuatu yang tak seharusnya dia lihat yang di dapatkan.
''Ceroboh.'' rutuk mama Mega, dia sudah menebak pasti putranyalah yang sudah tak sabaran untuk segera memakan istrinya. ''Untung tadi gak jadi nyuruh Langit atau yang lainnya.'' gumamannya. ''Kalau sampai yang lain tadi yang lihat gimana coba...kalau langit yang lihat terus tanya-tanya...mau jawab apa coba, masa iya mau bilang kalau mereka habis bercocok tanam...bisa panjang urusannya.'' gumamnya lagi sambil menuruni satu persatu anak tangga.