Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju Perayaan
Abra mengambil jus yang masih di nampan pelayan dan langsung meneguknya sekali tandas. Abra menarik dasi yang serasa mencekik lehernya. Beberapa kali terdengar helaan nafas dari nya, sambil menuju sofa untuk mendudukkan dirinya.
"Abra...." Mendengar panggilan dari sang Mama, Abra menormalkan emosinya.
"Ya ma? Mama ingin mengatakan apa tadi?" Tanya Abra.
"Mengenai perpisahan mu dan Shera."
"Iya, aku sudah tandatangani tadi. Setelah acara kelahiran Leo, kami sudah resmi berpisah. Bukankah aku sudah bebas ma?"
"Bagaimana perasaan mu?" Abra mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan dari sang Mama.
"Aku senang karena terbebas. Mama juga begitu kan? Aku lelah dengan pernikahan ini."
"Mama lihat, Shera sudah berubah. Apa kau...."
"Itu tidak merubah apapun ma. Hatiku tidak terpaut untuknya."
"Lalu bagaimana dengan Leo? Apa kau tidak merasakan sesuatu untuk nya?"
"Apa maksud pertanyaan Mama? Apa mama menginginkan Shera untuk disini?"
"Bukan Abra, mama ingin memastikan perasaan mu saja. Leo adalah darah daging mu, meksipun kau berpisah dengan Shera, itu tidak merubah status kau dan Leo."
"Dia tetap putraku. Tapi untuk yang lainnya, biarkan saja berjalan seperti air mengalir ma."
"Bagaimana kalau Leo memiliki sosok ayah yang baru?"
"Darah lebih kental dari apapun ma. Aku tidak membatasi mama untuk berinteraksi dengan Leo seperti papa. Tapi untukku....... Tidak!"
"Jika kau merasa begitu, maka Mama tidak akan membahas ini lagi. Mungkin jodoh mu memang bukan Shera."
"Mama tau benar, siapa yang aku tunggu." Setelah mengatakannya, Abra langsung menaiki tangga meninggalkan Viola yang hanya bisa terdiam dengan pemikiran lain.
Tak lama dari arah dapur, terlihat Shera baru saja keluar dengan sebuah toples kaca. Wanita cantik itu tampak menuju sofa, maniknya bertemu dengan mama mertuanya.
"Mama mau?" Tawar Shera yang berbaik hati, lagipula mama mertuanya tidak membuat masalah untuknya.
"Apa ini?" Tanya Viola yang samar-samar melihat makanan seperti kue kering itu.
"Ini yogurt buah beku. Aku melihatnya di internet. Dan terlihat lezat serta sehat, jadi aku buat." Jelas Shera yang membukanya dan menawarkan pada Viola.
"Lezat, kau melakukannya dengan baik."
"Aku hanya mencoba. Daripada makan makanan dengan kemasan warna warni berbahan tepung itu."
"Itu dimakan ketika santai." Ucap Viola.
"Ya, tapi lebih baik yang sehat dan buatan sendiri."
"Shera, Leo sepertinya lapar. Papa sudah periksa popoknya. Tapi bersih." Lapor Joseph membuat Shera langsung mengambil alih putranya.
"Mungkin Leo mengantuk. Benar sayang? Ayo, kita tidur. Pa, aku akan menidurkannya."
"Ya, sampai jumpa lagi cucu Kakek." Setelah kepergian Shera, Joseph duduk disebelah istrinya dan matanya melihat surat itu sudah tidak lagi di tempat nya.
"Abra sudah tandatangan?"
"Ya, suratnya diberikan kepada Smith." Ucap Viola.
*************
Hari perayaan akhirnya tiba juga, keluarga Jonatan bersiap untuk berangkat. Mereka menunggu sang bintang kecil yang masih bersama ibunya.
Dibawah tangga, semuanya menunggu saat ini. Tak terkecuali Abra, yang menunggu dengan tidak sabaran.
"Apa dia memakai semuanya? Kenapa lama sekali?" Gerutu Abra.
"Masih sejam lagi Abra, Shera sebentar lagi turun. Dia juga harus mempersiapkan Leo kan?" Ucap Joseph.
"Iya pa, tapi semua orang juga jadi ibu, tapi tidak selama, di....a." Abra tidak melanjutkan ucapannya ketika melihat Shera menuruni tangga.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya