Di tolak tunangan, dengan alasan tidak layak. Amelia kembali untuk balas dendam setelah delapan tahun menghilang. Kali ini, dia akan buat si tunangan yang sudah menolaknya sengsara. Mungkin juga akan mempermainkan hatinya karena sudah menyakiti hati dia dulu. Karena Amelia pernah berharap, tapi malah dikecewakan. Kali ini, gantian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*9
Dan, benar saja. Paman dari pihak mamanya itu ternyata sangat bisa ia andalkan. Bukan hanya melatih Melia untuk jadi tangguh, tapi juga memberikan Melia kasih sayang yang penuh.
Cukup sulit untuk Melia bertemu dengan si paman delapan tahun yang lalu. Dia tidak hanya kehilangan barang berharga yang dia bawa karena di rampok oleh preman. Dia juga hampir kehilangan kesuciannya jika si paman terlambat datang untuk menemui dirinya di tepian hutan.
Dengan luka tubuh yang cukup serius, dan satu tangan kiri yang patah, Melia membutuhkan waktu hampir setengah tahun untuk pulih. Tapi, hal itu semakin membuat tekad Melia untuk menjadi kuat membesar. Dia ingin menjadi kuat, lebih kuat lagi sehingga para penjahat yang sudah menyakiti dirinya membayar sepuluh kali lipat dari apa yang dia alami sebelumnya.
Pada akhirnya, tekad dan keyakinan ternyata benar-benar bisa mengubah Melia. Bukan hanya bisa jadi kuat secara fisik. Melia juga tergolong sangat cerdas. Dia bisa menbus sistem pertahanan mana saja dengan otak pintar yang dia miliki. Singkatnya, dia adalah hacker top pertama kelas hacker.
Si paman yang tak lain adalah ketua dari sebuah kelompok besar itu melatihnya dengan sangat baik. Hingga sekarang, nona muda ini bisa jadi nona muda ternama yang bisa mengandalkan kakinya sendiri untuk bergerak.
"Bagaimana sekarang, Mel? Apa semua berjalan sesuai dengan keinginan kamu?"
Melia tersenyum. "Sepertinya begitu, paman. Untuk saat ini, semua masih berjalan sesuai dengan keinginan hati. Hasil dari usaha itu masih sangat bagus sekarang."
"Paman harap, kedepannya juga tetap sama ya, Mel. Namun, satu pesan paman, tolong hindari berhadapan secara langsung dengan tuan muda Amerta itu. Paman tidak ingin kamu terluka."
Melia menatap pamannya dengan tatapan lekat. Anggukan pelan dia berikan. Memang, kabar Ricky yang cukup mahir dalam ilmu bela diri bukan hal yang langka lagi. Pria itu bahkan sudah dilatih untuk menjaga diri sejak masih sangat kecil.
Karena Ricky sudah ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sejak masih kecil, jadi, kakeknya melatih dia untuk menjaga diri setelah kejadian itu. Maklum, jadi orang kaya itu tidaklah mudah. Apalagi sampai terkenal di kalangan orang banyak.
Sudah pasti, ada banyak pula musuh yang mengincarnya. Mulai dengan alasan karena iri hati, lalu ingin menjatuhkan, bahkan ingin melenyapkan. Semua itu datang silih berganti. Jadi, ingin menjadi orang kaya harus kuat dari segala hal. Tidak hanya harta yang melimpah, pertahanan diri juga haruslah sangat tangguh.
Karena itulah, Melia memilih menjadi kuat dan pintar sekarang. Tidak hanya kuat saja, dia juga harus pintar agar bisa tahu apa yang harus dia lakukan ketika melangkah.
"Jangan terlalu sering mengacau Ricky, Melia. Kamu paham bukan apa yang paman maksudkan?"
Lagi, Melia mengangguk pelan.
"Iya, paman. Tenang saja. Paman tidak perlu cemas dengan keponakan paman ini, aku bisa paman andalkan kok."
Tangan paman Melia mengacak-acak rambut keponakannya. "Harus tetapi kata-katamu, Mel. Karena paman tidak bisa melihat kamu terluka. Sebab, hanya kamu satu-satunya keluarga terdekat paman yang masih tersisa."
"Hm."
"Tenang. Melia bisa jaga diri kok, paman. Ih .... "
"Hm. Oke, paman percaya kamu. Karena sejauh ini, kamu memang sangat bisa menjaga dirimu, nona muda."
"Paman."
...
Setelah pesta mereka lakukan, tengah malamnya, mereka malah membagi-bagikan apa yang telah mereka dapatkan pada keluarga miskin. Itu tradisi yang Melia ciptakan sejak mereka menjadi pengacau di kota.
Tidak ada yang di sayangkan dari apa yang mereka dapatkan. Mereka akan bagikan semuanya. Sementara untuk kebutuhan masing-masing dari anggota geng yang Melia pimpin, mereka punya banyak sumber untuk menghasilkan uang yang bersih.
Satu perusahaan yang Melia dan pamannya dirikan sangat terkenal. Namun, pemimpinya tentu saja sangat di rahasiakan. Saat ini perusahaan itu adalah satu-satunya perusahaan yang sedang bersaing dengan perusahaan Ricky.
Perusahaan Ricky memang terkenal. Tapi, belakangan ini, perusahaannya pernah kalah saing dengan perusahaan Melia. Tentu saja karena data perusahaannya sudah Melia jelajahi.
Sengaja Melia mengacaukan pertahanan utama dari keluarga Amerta. Karena jika perusahaan itu kacau, maka dia akan dengan mudahnya menghancurkan usaha papa kandungnya yang tidak pernah memberikan dia kasih sayang yang tulus.
Melia bertekad, dia akan membuat Citra merasakan apa yang di namakan penghinaan. Dia juga berencana untuk kembali ke kelaurga Racham tak lama lagi. Akan dia tunjukkan siapa dirinya yang sekarang.
....
"Tuan muda."
"Ada kabar penting," ucap Fendi dengan wajah sedikit bahagia.
Ricky yang sedang sibuk dengan laptop langsung menghentikan kegiatannya. Dia angkat wajah untuk melihat asisten kepercayaannya itu.
"Apa?"
"Akhirnya ada informasi tentang pemimpin kupu-kupu hitam sekarang."
Wajah datar Ricky sedikit berubah.
"Apa itu?"
Fendi langsung menyerahkan ponsel yang ada di tangannya. "Lihat ini, tuan muda. Penyelidik kepercayaan kita akhirnya berhasil menemukan sedikit informasi itu. Silahkan!"
Ricky menerima ponsel tersebut. Lalu, melihat apa yang ada di layar ponsel milik Fendi. Hanya ada satu foto wanita dengan mata tajam. Sayang, wajahnya sama sekali tidak bisa dilihat karena tertutup topeng kupu-kupu berwarna hitam pekat, plus bertaburan manik-manik yang berkilauan.
"Hanya ini!"
"Ya ... hanya itu saja, tuan muda. Maafkan kami, untuk mendapat sedikit petunjuk saja kami mmbutuhkan waktu yang lama. Jadi, saya rasa tidak ada salahnya untuk saya melapor, walau hanya sedikit petunjuk saja."
Ricky pun langsung mendengus kasar.
"Ya. Lanjutkan penyelidikan."
"Baik, tuan muda."
"Saya permisi."
"Hm."
Setelah kepergian Fendi, Ricky langsung berpikir keras.
"Seorang wanita? Apa masalahnya dengan aku sebenarnya?"
Ricky memutar benaknya dengan keras.
Tidak ada jawaban yang bisa dia simpulkan. Tapi, sebuah pikiran tiba-tiba saja muncul.
Ricky langsung memanggil Fendi untuk datang ke ruangannya kembali.
Selang beberapa waktu, yang dipanggil akhirnya datang.
"Ya, tuan muda."
"Fen, atur pertemuan dengan klien tambang berlian malam ini. Lakukan dengan sebaik mungkin. Pastikan informasi bersifat sangat tertutup. Aku ingin pengaturan yang sangat halus. Apa kamu mengerti?"
"Tuan muda. Akan saya usahakan. Tapi, bagaimana kalau rencana pertemuan ini masih bisa di cium oleh geng kupu-kupu hitam? Apa yang harus kita lakukan, tuan muda?"
Wajah cemas terlihat dengan sangat jelas. Sepertinya, Fendi masih tidak yakin kalau dia cukup mampu mengatur pertemuan dengan baik. Maklum, situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena sudah berulang kali usahanya untuk mengatur pertemuan si bos dengan orang penting gagal begitu saja.
Geng kupu-kupu hitam terlalu pintar menurutnya. Terlalu kuat untuk dia lawan. Karena dua kali pertemuan yang sudah dia rencanakan dengan sangat baik, dan, dia yakin kalau pertemuan itu akan berjalan lancar. Nyatanya, tidak sama sekali. Usahanya gagal. Rencana pertemuan dikacaukan oleh geng kupu-kupu hitam dengan mudah.
🌹 dulu... nanti lanjut lagi