Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.Mari Kita Bicara Ditempat Lain.
Cantika sadar tidak bisa menghadapi Saka dengan cara biasa. Jadi, dia harus memikirkan cara lain, supaya masalah mereka ini bisa done.
" Oke, sepertinya kita perlu bicara serius mengenai masalah kita.Tapi jangan sekarang karena jadwalku hari ini padat, jadi..."
" Nggak masalah aku bisa diam menunggu kamu disini."
" Hah! No!! Tidak bisa! Jangan, Saka!!"
Cantika langsung panik mendengarnya pria muda yang sekarang berstatus sebagai mahasiswa nya itu ingin menunggu dia diruangan nya.
Oh jangan sampai Ferguson! Itu tidak boleh, nanti imej sebagai dosen dingin dan berkelasnya dikampus ini bisa hilang.
Selama ini dia sangat jarang mengijinkan mahasiswa nya masuk kedalam ruang kerjanya itu.
Hanya satu dua orang yang pernah masuk kesana, termasuk Saka sekarang dan pria muda itu juga yang berada paling lama diruang nya itu dibanding yang lain.Bahkan rekan kerjanya sesama dosen sendiri.
Karena sejak gagal menikah tahun lalu dengan Arga, dia merasa tidak nyaman kalau ada orang yang masuk ke area pribadinya. Yaitu tempat tinggalnya dan ruangan kerjanya ini.
Bahkan sampai sekarang saja dia masih enggan akrab dengan siapapun,dia bergaul dengan rekan kerjanya hanya seperlunya saja, terutama dengan lawan jenis.
Mungkin kegagalan dan pengkhianatan yang dilakukan Arga padanya begitu membekas dihatinya.
Sampai selama 6 bulan setelah kembali dari Cappadocia,dirinya bisa dengan mudah melupakan Saka.
Meski sekarang saat mereka bertemu lagi tanpa diduga begini dan dengan status pria itu yang mahasiswa nya. Apa yang terjadi antara mereka saat disana kembali diingatnya dengan baik. Meski tentu saja tidak dia katakan pada Saka.
" Kenapa?!" Saka terlihat tidak suka pada penolakan tegas yang dia berikan.
" Itu ...karena kita dosen dan Mahasiswa Saka.Apa pikiran orang orang dikampus ini kalau tau aku mengurung mu disini, sementara aku sedang tidak berada ditempat. Mereka pasti akan langsung bergosip aneh aneh tentang kita nanti."
" Bukan urusanku dan kenapa juga harus kamu perdulikan gosip tidak penting begitu.Abaikan saja, karena itu cuma membuat hidup kita nggak nyaman. Toh kita nggak melakukan hal buruk yang melanggar etika ditempat ini."
" Hah!"
Cantika ternganga tidak percaya mendengar apa yang dikatakan pria muda itu.Enteng sekali bibirnya bicara begitu, sementara sejak tadi dia terus saja mendekap erat diri tanpa mau melepaskan.
Apa dia pikir berpelukan seperti sekarang tidak termasuk juga melanggar etika? Memangnya pria itu pikir sekarang mereka masih berada diluar negeri seperti waktu itu?Batin Cantika kesal.
"Apa yang Hah?!" Tanya pria muda itu menatap Cantika dengan dahi mengeryit.
" Kamu yang Hah! Kamu pikir apa yang kamu lakukan padaku sekarang ini bukan termasuk melanggar etika?! Ingat kita sekarang ini siapa dan berada dimana. Apa kamu pikir disini dan di Cappadocia waktu itu sama?!!
Mendengarnya Saka hanya menatap kearah Cantika biasa tanpa sedikit pun berniat untuk melepaskan pelukannya bahkan dengan santainya dia menarik lagi tubuh perempuan biru kedalam pelukannya yang membuat Cantika hampir saja protes tapi segera urung waktu mendengar yang dikatakan pria itu.
" Ini cuma pelukan,jadi...masih bukan apa apa. Kecuali sekarang aku mendorongmu ke meja atau sofa itu, lalu kemudian membuka kakimu dan..."
" Stop! Jangan bicara lagi Saka! Karena ucapan mu ngawur!" Cantika segera memotong perkataan pria muda itu, karena sudah mulai menjurus ke ucapan vulgar dan kalau dibiarkan. Cantika takut Saka benar benar akan melakukan apa yang dia katakan.
Dan jujur dia takut karena itu terlalu berbahaya.Yang kemungkinan besar akan langsung membuat kariernya sebagai dosen seketika hancur.
Cukup sekali dia melakukan hal gila bersama Saka, jangan lagi! Batin Cantika memutuskan.
Jangan lemah,jangan tergoda lagi. Karena kali ini lalu dia luluh dengan godaan yang disodorkan Saka,maka dia yakin hidup nya akan lebih hancur dari pada waktu dia tau Arga sudah mengkhianati dirinya dulu.
Karena sebenarnya sejak pertama mereka bertemu dia sudah suka pada pemuda itu, meski saat itu dia sengaja menggunakan dalih hanya untuk bersenang senang.
" Oke.Aku patuh, tapi aku nggak mau kita membahas tentang hubungan kita di Cafe atau restoran.No,Cantika Aku tidak berniat bicara ditempat umum untuk masalah sepenting itu."
" Lalu?Kalau kamu tidak mau kita bicara di Cafe atau restoran setelah nati aku selesai mengajar hari ini. Kamu ingin bicara dimana?"
Meski bertanya begitu sebenarnya Cantika khawatir kalau pria itu akan mengajaknya bicara ditempat yang cukup pribadi seperti di...
" Di Apartemen mu. Aku akan menunggu kamu disana."
" Apa?!" Lagi lagi Cantika ternganga mendengar tempat yang dikatakan Saka.
" Atau rumah? Kamu tinggal dimana? Berikan alamatmu, biar aku kesana lebih dulu. Atau kamu mau aku tunggu sampai selesai dikampus lalu kita pulang bareng. Apa begitu Cantikku?"
Saka mengatakannya dengan sengaja mendekatkan wajahnya kearah wajah Cantika yang saat itu sedang mendongak menatap dia. Membuat Cantika buru buru membuang muka, agar bibir mereka yang sangat dekat saat itu tidak saling menempel dan alhasil Saka hanya mendaratkan bibirnya disisi kiri wajah Cantika.
Melihat yang dilakukan perempuan itu untuk menghindari nya Saka hanya menaikkan salah satu alis tebalnya dan tidak bersikeras Memaksa cantika mau menerima ciumannya.
" Pilih salah satu mana yang kamu mau aku lakukan?" Ucap pria itu,tanpa menjauhkan jarak wajah mereka meski tidak lagi menempelkan bibirnya ke pipi Cantika seperti sebelumnya. Tapi posisi mereka yang terlalu dekat begitu, cukup membuat Cantika merasa berdebar tidak karuan.Sampai sulit menjawab sesuai yang dia ingin kan dan akhirnya hanya bisa menjawab, seperti apa yang terlintas diotaknya saat itu.
" Baik dirumah ku. Alamatnya akan aku kirimkan nanti."
" No Cantikku. Aku tidak mau. Kamu harus memberikan alamatnya sekarang juga, supaya aku tau kalau kamu tidak menipuku lagi, seperti waktu itu."
Sialan! Maki Cantika, karena ternyata Saka sangar pintar dan tidak menerima celah sedikitpun padanya untuk Membuat Cantika merasa sudah tidak punya janji keluar lagi selain mau mengikuti keinginan pria itu.
" Yah,baiklah. Tapi setelah aku berikan alamatku.Kamu janji jangan menggangguku lagi hari ini. Nanti begitu dirumah ku baru kita bicarakan soal kita ini."
" Ok. Aku janji Cantik ku." Balas Saka dengan wajah penuh kemenangan, membuat Cantika kesal karena sudah dikalahkan oleh pria itu.
" Sekarang lepaskan aku, biar aku catat kan alamatku di kertas."
Kali ini dengan patuh Saka melepaskan tubuh Cantika yang sejak tadi dia peluk erat,membuat perempuan itu tanpa sadar menarik nafas lega.
Lalu dengan perasaan campur aduk tidak karuan, Cantika mengambil kertas dan bolpoin diatas meja kerjanya,berniat menuliskan alamat tempat tinggalnya untuk pria itu., Tapi tiba tiba Saka mencegahnya.
" Mana ponselmu,aku perlu nomor ponselmu yang baru,kirimkan sekarang alamatnya lewat pesan supaya aku tau itu benar."
Jangan lupa like dan koment nya reader, buat mood booster otor supaya semangat Up bab berikutnya🙏🙏🥰.