Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Terpaksa mengemis
Ucapan tegas dan terkesan memaksa dari manager proyek itu, telah menghempaskan harapan terakhir nenek Wolf. Tidak ada lagi yang bisa dilakukannya, kecuali menuruti saran dari kepala proyek itu
"Baiklah, aku dan keluargaku akan pergi dari sini, tapi mohon jangan tergesa gesa dulu, masih ada yang perlu kami persiapkan terlebih dahulu." Kata nenek Wolf mencoba mengulur ulur waktu, agar Brian bisa menyamarkan keberadaannya
Danish yang mendengar percakapan ibunya dengan manajer tersebut, memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan kepadanya
"Kalau kami pergi dari sini, lalu dimana kami harus tinggal tuan?" Tanya Danish putus asa
"Itu bukan urusan kami. kami bekerja di bawah perintah, dan harus dilaksanakan saat ini juga, jadi mohon maaf, kalau telah menyusahkan kalian semua." Jawabnya sopan dan selembut mungkin, ketika berbicara kepada Danish yang lebih tua darinya
"Baiklah kami mengerti." Ucapnya lemah
Beberapa saat berselang, mereka berlima telah berada di jalanan kembali, Brian telah menyamarkan penampilan nya. Jas yang dia kenakan, dipakainya terbalik, kemudian digunakan untuk menutup kepalanya
Lima menit kemudian, mereka sudah pergi lumayan jauh, dari bangunan yang selama 2 hari ini mereka tempati
**
"Jangan duduk disini, keberadaan kalian telah mengganggu pelanggan kami. Dasar gembel, pergi, hus.. hus!" Ucap seorang pelayan toko garang, seperti sedang mengusir kucing yang mencuri makanan nya
"Jangan kurang ajar, kalian tidak tahu siapa aku?" Jawab nenek Wolf jengkel. Baru kali ini dia diusir sekejam dan sehina itu selama hidupnya
"Memangnya kau siapa nenek tua?. Ratu, orang kaya atau pengemis?" Tangkisnya mengejek
"Kurang ajar!. Apakah kau tidak bisa bersikap sedikit lebih sopan pada orang tua?" Teriak nenek Wolf marah
"Hah sudahlah, pergi dari sini." Ucapnya sambil mendorong tubuh nenek Wolf pelan
Chalista, yang mendengar dan melihat perdebatan, serta perlakuan pelayan toko pada neneknya menjadi geram,, dengan kasar, dia balik mendorong tubuh pelayan tersebut hingga terjatuh
Pemilik toko ketika melihat keributan itu segera keluar, dan melerai pertengkaran tersebut, kemudian dengan suara tegas dia berkata
"Pergi dari tokoku, jangan mengotori pemandangan pelanggan yang akan datang kesini." Ujarnya sarkasme
"Sial! benar benar sial!" Teriak Chalista geram, sambil mengarahkan telunjuknya ke arah muka pelayan tersebut, kemudian berlalu dengan gontai
Kejadian itu terus saja berlangsung, berkali kali mereka diusir, ketika mau berteduh atau duduk di emperan toko, apa lagi di mall
***
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5.30 sore, tubuh mereka sudah sangat letih dan lemah. Tengah hari ini, belum sedikitpun makanan yang masuk ke perut mereka, mau beli makanan, uang sudah habis, mau mengemis malu
Duh!. Sungguh sangat miris keadaan mereka saat ini, orang yang dulunya kaya dan berkuasa, sekarang telah berubah menjadi gelandangan miskin dan hina
Tak seorangpun yang mau menolong mereka, termasuk juga saudara saudaranya yang lain. mereka malah bersikap masa bodoh, dan berlagak tidak kenal, walaupun dulunya mereka selalu menjilat nenek Wolf, tapi sekarang mereka malah menjauhinya
Nenek Wolf juga sudah berusaha menghubungi kenalannya yang lain, agar bisa memberi tumpangan sementara baginya, tapi jawaban yang diterima, malah semakin membuat hatinya sakit
Sementara Brian, nasibnya juga tidak jauh berbeda dari keluarga barunya itu
Brian selama ini tinggal sendiri di kota B, kedua orang tuanya sudah lama meninggal, sementara saudara perempuan satu satunya, tidak diketahui dimana rimba nya
Detik, menit dan jam pun berlalu, jarum jam sudah menunjukkan angka 6,50 malam. Nenek Wolf juga yang lain, masih juga berada di jalanan. Tidak ada tempat berteduh, apalagi kamar untuk mereka tidur malam ini.
Dalam kondisi putus asa, kelimanya terus saja bergerak menyusuri jalanan, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah taman kota yang cukup bersih
Tubuh nenek Wolf sudah sangat lemah, karena dari pagi dia tidak mau makan, atau tidak ada makanan yang bisa dimakan sama sekali
Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di kaki lima, yang di tepinya ada tembok tinggi, tidak jauh dari taman kota yang ada di situ. Kondisi mereka mirip dengan pengemis, yang sedang meminta minta di jalanan
Orang orang yang berlalu lalang, sedikit tersentuh melihat tubuh tua renta nenek Wolf, yang sedang bersandar di pagar itu. Mereka dengan sukarela, mengulurkan makanan dan sedikit uang untuk diberikan kepada nenek tersebut
Satu, dua, tiga dan seterusnya, berbondong bondong orang datang memberikan uang recehan kepada nenek tersebut, dan ini terlihat sedikit aneh
Karena banyak orang yang datang, dan memberikan makanan serta uang, tangan nenek Wolf, mau tidak mau, tangannya terulur juga, untuk menerima pemberian mereka
Hal tersebut juga terjadi pada Danish, Everly, Brian dan Chalista. Tangan mereka juga terpaksa terulur, untuk menerima pemberian dari orang orang yang lalu lalang di dekat mereka, walaupun dengan rasa malu yang tidak terukur lagi
Sekarang lengkaplah sudah, nenek Wolf juga keluarganya, sudah benar benar menjelma menjadi seorang pengemis jalanan, satu hal yang dulu sangat tabu baginya
Tapi sekarang, dalam kondisi yang memaksa, mau tidak mau, mereka harus menerima status baru itu, Pengemis dan gembel jalanan
***
"Seperti yang tuan inginkan, sekarang mereka telah benar benar menjadi pengemis dan gelandangan di kota ini."
"Tidak ada yang mau dan berani menolong mereka, kecuali atas perintah tuan sendiri."
"Bagus, biarkan mereka sendiri merasakan, bagaimana rasanya menjadi gembel dan pengemis seperti yang selalu mereka katakan kepadaku dulu."
"Apakah kalian sudah menemukan keberadaan Jasmine?"
"Sudah tuan. Aku dan orang orang ku, telah menemukan keberadaannya. Saat ini, dia juga telah berubah menjadi seorang pengemis dan gembel, sama seperti suaminya Brian, dan keluarganya yang lain."
"Terus atur kondisi mereka seperti itu. Jangan biarkan mereka mendapatkan sesuatu tanpa izinku terlebih dahulu. Mengerti?"
"Dimengerti tuan." Jawab mereka serempak
Siapa orang yang memberikan instruksi seperti itu, kalau bukan Dion, yang sekarang telah berubah menjadi orang kaya baru, dan penguasa perusahaan besar dunia
Dion dengan kekayaan, kekuasaan dan kekuatannya, memobilisasi seluruh sumberdaya yang dia punya, untuk melaksanakan dan melakukan apapun yang dia mau
Tapi dia masih ingat akan batas batasnya. Dion cuma ingin, orang orang yang selama ini merundung nya, juga merasakan seperti apa yang dialami nya dulu
Hal itu memang disengaja oleh Dion. Dia ingin memberikan pembelajaran yang berharga kepada nenek Wolf, juga keluarganya yang lain, agar kedepannya, mereka tidak lagi menghina orang miskin
***
"Lista sudah mengantuk, tapi di mana kita akan tidur ?" Tanya chalista memecahkan suasana sunyi di sekitar mereka
Brian yang mendengar pertanyaan dari Chalista itu, bangun dan kemudian berkata. "Mari ikut denganku, aku tahu ada satu tempat yang bisa kita gunakan untuk tidur, walaupun sedikit menyeramkan."
"Tapi apakah tempatnya dekat dari sini?" Tanya Everly penasaran
"Kalau kita berjalan sedikit cepat, maka dalam waktu tidak sampai 30 menit, kita sudah sampai di sana, tapi kalau menggunakan kendaraan, hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit." Jawabnya asal asalan
"Tempat apa itu?" Tanya nenek Wolf juga ingin tahu
"Kita ke tempat itu dulu nek, setelah sampai di sana, baru akan diketahui tempat apa itu." Jawab Brian sudah mulai malas menjawab
Singkat cerita, mereka pun sekarang sudah berada di tempat yang di maksud, tapi seluruh kening mereka berkerut, kecuali Brian tanda takut