NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:18M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Rasya begitu sibuk membantu Sukma—koki di Restoran Gama—yang sedang menyiapkan pesanan. Namun, samar-samar terdengar suara Gatra yang memanggil namanya. Dengan langkah lebar, Rasya segera mendekati Gatra.

"Ada apa, Mas?" Napas Rasya sedikit tersengal.

"Kamu dari dapur ke sini, kenapa seperti habis maraton, Ra?" tanya Gatra setengah meledek. Bukannya menjawab, Rasya justru mencebikkan bibirnya kesal. "Pergilah ke meja nomor tujuh. Ada pengunjung baru di sana, Bella sedang ke toilet."

Rasya hanya mengangguk lalu membawa nota kecil untuk mencatat pesanan pengunjung itu. Namun, setibanya di meja nomor tujuh, mata Rasya melebar saat melihat lelaki yang tadi di bus sedang duduk santai masih dengan headset terpasang di kedua telinganya. Dalam hati, Rasya terus saja mengumpati lelaki itu.

"Selamat datang, Tuan. Anda mau pesan apa?" sapa Rasya sopan. Walau sedikit kesal dengan lelaki tersebut, tetapi Rasya mencoba tetap bersikap profesional.

"Segelas air putih." Lelaki itu menjawab santai.

"Lainnya?"

"Tidak ada. Aku hanya mau beli segelas air putih dingin, jangan pakai es batu."

"Maksudnya?"

"Kupikir kamu bukan gadis yang ber-IQ di bawah lima puluh alias jongkok," ledek lelaki tersebut. Bibirnya tersenyum miring. Rasya meremas pulpen di genggaman, dan mengumpat kesal dalam hati. Andai dia sedang tidak dalam jam kerja, sudah pasti akan mengumpati lelaki itu habis-habisan.

"Baiklah." Rasya memilih berpamitan sebelum emosinya naik.

Melihat punggung Rasya yang perlahan menjauh, kedua sudut bibir Gilang tertarik. "Benar-benar gadis yang unik. Tidak sia-sia aku kembali ke sini."

Sementara itu, Rasya yang baru sampai di dapur langsung mengomel tanpa henti. Bahkan Sukma hanya bisa diam dan berusaha fokus pada pekerjaannya.

"Mbak, rasanya pengen aku remes-remes tuh mulut, terus kujadiin bakwan!" Sembari mengomel, Rasya mengambil air dingin dari dalam kulkas dan menuangkan ke gelas.

"Enak kalau jadi bakwan, tinggal bikin sambel kecap doang, Ra." Sukma menimpali dengan berusaha menahan tawa. Rasya mendengkus kasar saat mendengarnya. Tanpa peduli pada kekehan Sukma yang mulai terdengar, Rasya lebih memilih mengantar minuman tersebut meski perasaannya mendadak tidak nyaman.

"Silakan diminum, Tuan. Segelas air putih, tanpa pengawet, tanpa pewarna, dan tanpa pemanis buatan." Rasya berusaha menormalkan suaranya supaya tidak terlihat emosi.

"Cerdik! Aku tidak perlu pemanis karena sudah cukup melihat wajahmu yang begitu manis," gombal Gilang.

"Dasar mulut buaya!" gerutu Rasya. Bukannya tergoda, Rasya justru lebih memilih pergi dari sana, dan kembali ke dapur untuk membantu Sukma.

Gatra yang melihat kekesalan di wajah Rasya pun segera menyusul ke dapur. Dia terkekeh saat melihat Rasya yang sedang mengomel.

"Kamu kenapa, Ra?" tanya Gatra.

"Aku sebel sama pengunjung tadi, Mas. Masa iya dia ke sini cuma beli air putih doang," adu Rasya masih dengan bibir cemberut.

"Sudahlah, tidak apa. Bagaimana juga mereka adalah raja bagi kita. Oh iya, Ra, nanti malam kita dinner, yuk," ajak Gatra. Menghentikan kegiatan Rasya untuk sesaat. Ingin sekali Rasya menerima tawaran itu, tetapi dia ingat kalau dirinya sekarang adalah seorang wanita yang telah bersuami.

"Lain kali aja, Mas. Aku belum izin sama Om Panu," sahut Rasya.

"Kenapa harus izin segala? Bukankah dia membebaskanmu?" tanya Gatra penuh selidik.

"Bagaimana juga aku bekerja sama dia, Mas. Dia memang memberi kebebasan siang hari, hanya berlaku selama jam kerja, selain itu aku harus izin lagi padanya." Rasya menjawab tenang supaya tidak ketahuan. Gatra hanya mengangguk mengiyakan lalu bergegas pergi dari sana. Dia sudah paham betul kalau Rasya paling tidak suka ada orang yang terlalu ikut campur urusan pribadinya. Gatra akan berusaha mencari informasi secara diam-diam.

***

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore, tetapi Rasya baru saja sampai rumah karena dia mampir terlebih dahulu di kontrakan untuk melepas rindu dengan para sahabatnya. Rasya ingin sekali menginap di sana, tetapi dia harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Baru saja sampai di pintu utama, gerakan Rasya yang hendak membuka pintu terhenti saat melihat mobil Pandu masuk gerbang dan berhenti tepat di depannya.

Wajah Rasya begitu semringah, dan bersiap menyambut suaminya. Rasya berjalan cepat mendekati mobil itu dan berdiri di sampingnya.

"Om Pa—" Panggilan Rasya terhenti saat pintu terbuka, bukan Pandu yang keluar dari sana. Namun, seorang wanita cantik dengan pakaian yang begitu sexy, rambut pirang digerai juga wajah yang terpoles make-up.

"Cantik sekali," puji Rasya tanpa sadar. Wanita itu menatap Rasya dari ujung kepala sampai kaki dengan tatapan seolah risih.

"Sayang, dia siapa?"

Rasya membisu mendengar pertanyaan itu. Bahkan dia melihat Gea merangkul tangan Pandu yang saat ini sedang berdiri di depannya, dan lelaki itu tidak menolak sama sekali. Di saat Gea mengulangi pertanyaan karena Pandu hanya diam saja, Rasya segera menangkup tangan di depan dada dan sedikit membungkuk hormat.

"Saya pembantu baru Tuan Pandu, Nona. Selamat datang."

1
Zoya Ahmed
gak berenti ketawa aku... 🤣🤣🤣🤣
Elang Samudra
🤣🤣🤣 si kurap bener" ambyar deh
Elang Samudra
Masya Allah ka bener" deh bikin q senam muka banget
Elang Samudra
ka perut q smpe kram rasanya ini KY baca dagelan alur ceritanya seru ka semangat ka
AnaZa O
mau bagaimanapun tetap aja salah alasna gea menjaga si panu karena amanat kakaknya
emangnya dia siapa?
pake acara ngerendahin si arga lagi
jujur gak suka banget sama sikapnya gea
Khazma Chuek
guaaanteeeng bingitsss oiii/Kiss//Kiss//Kiss/
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Gatra jgan sedih msih ada 3 yg kaya Ryasa...Sukety,Markonah,Zahra...mungkin Zahra dgn Asisten Bos...kan ada Markonah sama Suketi...buruan Sikattt ntar hilang kmu patah hati lgi
Sunarmi Narmi
Jodoh Arga mungkin Markonah, atau sahabat yg lain yg sama koplaknya
Sunarmi Narmi
Lama" Bercandanya Raysa jg terlalu...sama yg lbih tua terlalu ...padahal awal" asyik suka sedikit bar bar..tpi mkin kesini bercandanya ngak bermutu lu...hrsnya asyik tnpa nyakitin ...Direvisi thor..terlalu bercandanya itu..klo di kisah nyata ngak pake pakem bisa di tempeleng orang
Marwiyah Marwiyah123
😅😅😅😅
Marwiyah Marwiyah123
lari Rasya 😅
Lis Mika
😂😂😂😂
Betri Betmawati
kasian si Arga, bakal patah hati lg kayak nya, author JHT bgt sm Arga, bikin Arga bahagia thor
Betri Betmawati
hadeh malah pingsan pulang si kurap🤭🤭
Nana Colen
ya iyalah othor yang berkuasa 🤣🤣🤣
Betri Betmawati
belum jg kelar ngomong udh dibekap aja si kurap
Ra~~~~~
gila ini maharnya bagus sekali huhu
ilmi ilmiyyach
Kayakx seru nihh
Mamake Nayla
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!