Pawang Mafia Impoten

"Apa kau yakin?"

"Iya Tuan, sangat yakin. Di mansion itu ada seroang wanita. Tapi apa statusnya saya tidak tahu. Selama ini saya hanya mengawasi dari luar karena tidak bisa masuk ke dalam. Pengamanan begitu ketat. Saya tidak bisa menembus pertahanan Scorpion Dubh. Tapi saya yakin wanita itu bukan Wilma, tunangannya."

"Cih ku pikir dia benar-benar polos. Waktu perkumpulan di sodori wanita tapi dia tidak mau. Ini dia malah menyimpan wanita lain. Sama saja, semua pria akan sama saja."

Renoe Zaztand, pria yang usianya tidak jauh dari Archie itu nampak menyeringai. Dia tahu betul kalau di dunia hitam Archie terkenal dengan pria suci. Pria suci yang dimaksud di sini adalah pria yang sama sekali tidak mau menyentuh atau di sentuh oleh wanita.

Archie memang selalu menolak saat disodori wanita. Dan Archie selalu bilang bahwa dia punya tunangan. Ia akan melakukan apapun itu hanya bersama dengan tunangannya.

Tentu saja Renoe tidak percaya begitu saja. Dan akhirnya dia meminta anak buahnya untuk memata-matai Archie. Fakta yang baru saja dilaporkan kepadanya tentang keberadaan wanita selain Wilma menjadikan Renoe senang.

Wanita yang dimaksud pasti adalah Brisia. Ini semakin membuat Renoe ingin mempermainkan Archie.

"Kapan kita akan melakukan pertemuan lagi?"

"Kalau tidak salah akhir bulan ini, Tuan."

"Oh itu sesudah pernikahan ya. Hmmm aku jadi penasaran. Coba untuk pertemuan besok siapkan wanita yang lebih cantik dan seksi. Aku pengen lihat ketahanan Archie

"Baik Tuan."

Renoe tidak pernah percaya jika seorang pria tidak akan terlena dengan yang namanya wanita. Terlebih pria itu juga merupakan seorang mafia yang sudah sering melihat wanita bahkan hanya mengenakan selembar kain transparan.

Di dalam dunia hitam, hal seperti itu sudah biasa. Minuman dan wanita seolah menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan kadang mereka memesan khusus wanita yang akan mereka inginkan malam itu.

Perdagangan manusia juga menjadi hal biasa yang mereka lakukan. Transaksi jual beli budak seks, merupakan hal yang sering terjadi. Namun tidak bagi Archie, dia tidak melakukan semua itu. Dirinya bergabung di dunia hitam hanya karena satu tujuan yakni mencari penyebab kematian kedua orangtuanya. Ya hanya itu, selain itu paling dia untuk mengamankan perusahaanya dari pesaing bisnis yang curang.

Archie sebagai mafia tidak lah suka ikut campur dalam pertempuran mafia lainnya. Namun bukan berarti dia aman. Golongan netral sepertinya ini malah kadang juga diincar.

Dan Renoe adalah salah satunya. Dia ingin sekali membuat Archie murka. Dia ingin mancing amarah Archie sehingga bisa membuat Scorpion Dubh yang diketuai oleh Archie ini turun ke medan perang antar mafia.

Sedangkan itu, saat ini orang yang amat sangat ingin Renoe lawan, tengah memikirkan sesuatu. Archie masih memikirkan kebingungannya tentang apa yang akan dilakukannya esok. Tapi sebenarnya dia masih tidak menyangka bahwa hubungannya dengan Wilma sirna begitu saja.

"Apa semuanya hanya akan berakhir seperti ini. Haah, sungguh tidak pernah ku sangka sebelumnya."

Ya itu memang sesuatu yang tidak Archie sangka-sangka. Sebelumnya hatinya masih memaafkan atas apa yang dilakukan oleh Wilma kepadanya. Dengan catatan, Wilma tetap di sisinya.

Akan tetapi ketika mulut wanita berucap bahwa dia tidak ingin bersama dengan Archie, seolah membuat Archie pun melepaskan. Ucapan ketidakinginan Wilma menikah dengannya menegaskan bahwa mereka memang mungkin tidak bis bersama.

Archie meyakinkan dirinya bahwa mungkin memang itu yang terbaik.

Merasa hatinya tidak karuan, Archie menjadi kesulitan untuk tidur. Padahal beberapa gelas wine sudah masuk ke dalam perutnya.

Ia memilih untuk berjalan-jalan sejenak. Hal ini merupakan kegiatan yang sangat jarang dilakukannya.

Udara malam yang dingin begitu menusuk hingga ke tulang. Namun semua itu seolah tidak terasa baginya. Pria yang terlihat begitu kuat di luar itu ternyata memiliki sisi melankolis yang tidak pernah diketahui oleh orang di luaran sana.

Merasa cukup menghirup udara segar, ia pun memilih kembali ke kamar. Hanya saja bukan pintu kamarnya yang ia lihat sekarang.

"Lho, sejak kapan aku berjalan hingga ke sini."

Archie membalikkan badannya dan pergi dari sana. Namun baru dua kali kakinya melangkah, ia membalikkan tubuhnya kembali.

Tok tok tok

"Aku pasti sudah gila."

Tok tok tok

Seolah tangannya reflek melakukan hal tersebut. Padahal niat hati ingin melakukan sekali dan jika tidak ada respon maka ia akan pergi. Akan tetapi tidak demikian, Archie mengulang perbuatan ketuk pintunya hingga si empunya kamar bereaksi.

"Siapa?"

"Aku."

Tap tap tap

Cekleek

"Kenapa? Tidak bisa tidur?"

Dengan mata yang terpejam, si pemilik kamar membukakan pintu. Entah dia sadar atau tidak, kepalanya bergerak pelan sebagai tanda Archie boleh masuk.

"Tidurlah."

Bluk!

"Astaga, wanita ini benar-benar sama sekali tidak memiliki kewaspadaan. Bagaimana dia bisa membiarkan pria masuk ke kamarnya begitu saja? Brisia, kau wanita yang super aneh."

Brisia, ya kamar yang Archie datangi itu adalah kamar Brisia. Dia sendiri heran kenapa kakinya membawanya ke sana. Dan lucunya, Archie menggerutu dengan tingkah sembrono Brisia, namun dia tetap masuk dan bahkan sekarang ini pria itu sudah berbaring di ranjang yang sama dengan Brisia.

"Haruskah nanti aku berikan penjaga untuk menjaga pintu kamar mu? Kau sungguh mengkhawatirkan menjadi seorang wanita."

Archie memiringkan tubuhnya. Ia menggunakan satu tangannya untuk bantal dan tangan satunya lagi menyingkirkan surai rambut yang mengenai mata Brisia.

"Haah sejak kapan aku jadi begini terhadap wanita itu. Kau ini apa sebenarnya Brisia?"

Archie memejamkan matanya. Dia memang hanya ingin tidur, dan tanpa waktu lama akhirnya pria itu benar-benar tertidur.

Tidak seperti tadi dimana dia kesulitan memejamkan mata. Di atas ranjang dimana ada Brisia di sana, entah mengapa Archie bisa langsung terlelap.

Malam yang sedikit panjang bagi Archie tak lagi terasa. Namun tidur yang sangat nyaman itu harus segera diakhiri karena pagi menjelang.

Bukan hanya itu, pukulan tangan Brisia juga lumayan membuat Archie bangun dengan sedikit terkejut.

"Ada apa ada apa? Lepas! Aku tidak bisa bangun. Dan itu mu berdiri."

Sreet

Archie langsung melepaskan tangannya yang ternyata tengah memeluk Brisia dengan erat. Ia kaget saat menyadari itu.

Tapi sebenarnya yang lebih kaget adalah Brisia. Ketika tadi ia membuka matanya, entah mengapa tubuhnya terasa berat. Ketika melihat ke belakang, rupanya ada pria besar itu yang memeluknya.

Brisia juga semakin terkejut saat menyadari junior Archie yang menegang. Itu merupakan hal yang wajar bagi pria normal, dan bisa Brisia ambil kesimpulan bahwa Archie benar-benar telah sembuh dari impotensi nya.

"Cepat keluar dari kamar ku!"

"Astaga, kenapa galak sekali. Iya iya aku keluar. Thanks Bri."

Archie melemparkan sebuah senyum. Senyum yang belum pernah Brisia lihat sebelumnya.

"Apaan sih nih orang. Senyum-senyum nggak jelas. Ganteng sih, tapi aneh."

TBC