Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Tentang Rasa
Hai...... 👋👋
Terima kasih ya readers udah like dan komen lapak Author. Mendapatkan like dan komen dari para readers menjadi suplemen jiwa bagi author untuk semangat nulisnya ya.
Itu berarti para readers mendukung Author untuk lanjutin lapak Author ini 😄😄😄😄
Terima kasih banyak atas dukungan nya 🙏🙏🙏😘😘😘
***
Hana duduk termenung di bangku taman kampusnya, ia mengingat lagi kejadian tadi malam antara dirinya dan suaminya. Hana tidak tahu perasaan apa yang ia rasakan kepada suaminya. Apakah ia sudah jadi cinta dengan suaminya?, Akhir-akhir ini ia merasa sangat nyaman kalau berdekatan dengan suaminya, mungkin karena sikap manis yang ditunjuk oleh suaminya.
Hana sangat kaget karena tiba-tiba seseorang menutup matanya.
"Frans, jahat banget kamu bikin orang kaget aja, teriak Hana mencubit tangan Frans.
" Aduhh, teriak Frans sambil mengipas-ngipaskan tangannya. Sadis banget kamu Han.
"Salah sendiri main kagetin orang sembarangan, sungut Hana.
Frans cekikikan mendengar Jawaban Hana. kemudian ia duduk di samping Hana.
" Kenapa kamu bisa tau itu aku, tanya Frans heran.
" Aku itu sudah hafal aroma mu.
"What...!
" Aku tau dari parfum kamu.
" Benarkah? jangan-jangan kamu salah satu pengagum rahasia ku, ucap Frans sambil mengangkat-angkat alis matanya.
" Gak sudih aku! jawab Hana ketus.
Frans tertawa sambil mengacak-ngacak rambut Haha.
"Frans, hentikan nanti rambut ku rusak! teriak Hana.
" Masa kamu gak tertarik sih sama aku, di luar sana wanita antri untuk jadi kekasih ku, ucap Frans sombong sambil merangkul pundak Hana.
" Makanya aku tidak tertarik sama playboy cap kapak seperti kamu, ucap Hana sambil melepaskan rangkulan Frans.
" Tapi kalau aku tidak playboy lagi kamu mau dong sama aku?, ucap Frans sambil menatap Hana serius.
Hana memegang kening Frans.
"Kamu gak panas, kenapa bisa bicara ngelatur seperti itu,
"Ayo ke kelas!, Hana menarik tangan Frans.
Kamu tidak tertarik sedikit pun kepada Han, bathin Frans.
***
Seorang wanita berjalan berlenggang - lenggok dengan busana yang cukup menggoyahkan iman bagi yang memandang. Suara sepatu nya menggema di lorong menuju ruangan Aditya, ia menghampiri sekretaris Aditya begitu sampai di depan ruangan Aditya,
Aditya memang mempekerjakan dua orang sekretari untuk membantunya , karena Aldo sibuk dan juga sering menggantikannya untuk keluar Kota apabila pekerjaan di Jakarta tidak bisa ia tinggalkan, Aldo itu lebih menjadi tangan kanannya dari pada seorang sekretarisnya.
"Saya ada janji dengan Aditya, sapa Karin cuek.
" Maaf nona Karin tapi tidak ada nama anda di daftar tamu hari ini, jawab sekretaris Aditya.
"Saya sudah menelpon Aditya, dia menyuruh saya menunggu di ruangannya, Jawab Karin berbohong dan sambil berjalan menuju pintu ke ruangan Aditya.
" Bapak Aditya melarang tamu masuk ke ruangan kalau beliau lagi tidak ada di ruangan nya, kata sekretaris Aditya sambil memegang gagang pintu.
Disaat kedua wanita itu masih berdebat, Aditya dan Aldo datang,
"Ada apa ini, tanya Aditya dingin.
" Sekretarismu ini melarang Karin masuk ke ruangan Kak Adit, rengek Karin manja sambil memegang tangan Aditya.
"lepaskan tanganmu Karin! perintah Aditya geram.
Karin bukannya melepaskan tapi ia makin mempererat pegangan tangannya.
" Gak mau Karin Kangen sama Kak Adit, ucapnya sambil menyandarkan kepala nya ke bahu Aditya.
Aditya tidak dapat menahan amarah lagi ia menghempaskan tangan Karin kasar dan berjalan meninggalkannya. Aditya masuk keruangannya dan Karin mengejar Aditya dan ikut masuk,
"Ngapain kamu mengikuti ku?, Jangan datang ke kantor saya lagi!
Mendengar ucapan Aditya, Karin mulai menangis,
" Kak Adit jahat! tidak pernah menghargai perasaan karin, Ucapnya sambil terisak.
" Karin udah bela-belain pulang ke Indonesia hanya untuk menemui Kak Adit, karena Karin sangat mencintai Kak Adit, harus berapa kali Karin bilang sama Kak Adit kalau Karin itu cinta sama kak Adit.
Aditya melonggarkan dasinya dan berjalan menghampiri Karin,
"Karin.., dengarkan saya.! Dari dulu sampai sekarang jawaban saya masih tetap sama, saya tidak menyukai mu, jadi berhenti mengejar saya lagi, saya itu hanya menganggap kamu itu adik, adik teman saya, ucap Aditya penuh penekan.
" Sekarang sebaiknya kamu pulang, jangan pernah datang ke sini lagi, perintah Aditya sambil berjalan menjauh dari Karin lalu duduk di belakang meja kerjanya.
" Tidak kak Adit, Karin tidak akan menyerah sebelum mendapatkan cinta Kak Adit, sambil menangis dan berlari meninggalkan ruangan Aditya.
Aldo masuk ke ruangan Aditya begitu melihat Karin keluar,
" Aldo tolong kamu awasi Karin!
" Bagaimana kalau ia mengadu kepada Alex untuk mendapatkan mu?
" Alex sudah tau kalau Karin menyukai ku, dan aku juga sudah bilang sama dia kalau aku tidak menyukai Karin. Karena dia tau Karin bukan tipe ku.
.
.
.
Bersambung.
Kalau gak sibuk ntar malam Author up lagi ya 😘😘😘😘