Follow IG : renitaaprilreal
Anna menikah di usia 20 tahun. Selama 5 tahun menjalin pernikahan, Anna masih belum di beri keturunan.
Dimas Narendra, suami dari Anna sangat menginginkan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya.
Anna sudah berusaha untuk melakukan segala cara. Namun hasilnya nihil, Anna masih belum bisa di beri keturunan.
Dimas lalu menikah lagi dengan seorang wanita yang sebaya dengan istrinya. Lisa adalah nama dari wanita itu.
Lisa teman satu kantor dari Dimas. Sebagai seorang istri, Anna berusaha untuk ikhlas menerima dirinya di poligami.
Di tengah keterpurukan, Anna berusaha untuk bangkit kembali. Dia berusaha untuk membalikan keadaan yang ada.
Sosok pria tampan bernama Rey hadir di tengah-tengah kekosongan hati Anna.
Note :
Harap bijak dalam membaca.
Menceritakan masalah poligami dan perselingkuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Reyhan dan Anna telah sampai di restoran bintang lima. Diki sudah di suruh pulang ke kantor terlebih dahulu. Hari ini Rey ingin menghabiskan waktu bersama kekasih barunya.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Rey.
Anna menatap buku menu di depannya. Ada banyak sekali makanan enak di restoran itu. Tetapi bukan itu yang Anna pikirkan. Dia berpikir bagaimana caranya untuk membuat Reyhan merasa ilfil padanya.
Anna memesan makanan sebanyak lima menu. Belum lagi makanan penutup yang dia pesan. Reyhan menatap tidak percaya makanan yang di pesan Anna. Bukankah wanita sangat menjaga pola makan. Namun Anna memesan banyak makanan.
"Kamu yakin ... memesan makanan sebanyak itu?" tanya Rey.
Anna mengangguk. "Tentu saja ... aku makannya banyak. Kamu tidak suka, punya pacar yang banyak makan?"
Reyhan mengeleng. "Ti-tidak ... aku suka koq!" Reyhan terbata-bata.
Pelayan membawakan makanan yang telah di pesan oleh Anna dan Reyhan. Pelayan mulai menata makanan di atas meja. Reyhan merasa sudah kenyang melihat begitu banyaknya makanan.
"Silakan," ucap pelayan restoran.
"Terima kasih," ucap Anna.
Anna mulai makan dengan rakusnya. Reyhan menelan ludah melihat tingkah Anna. Makanannya saja tidak dia makan. Reyhan asyik memperhatikan Anna yang makan.
"Kamu tidak makan? makanan di sini enak-enak lho," kata Anna dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Habiskan dulu makanan di mulutmu. Nanti tersedak," ucap Rey.
"Uhuk ... uhukk!" Anna tersedak makanan.
Cepat-cepat Reyhan memberikan Anna minum. "Pelan-pelan saja makannya. Tidak ada yang akan mengambil makananmu."
Reyhan mengelap bibir Anna dan mengelus punggung belakangnya. Anna menatap wajah Reyhan. Dia merasa di perhatikan oleh pria yang menjadi kekasihnya.
"Kamu sengaja bertingkah konyol, kan?" kata Rey.
Anna terdiam menunduk. Dia memang sengaja melakukan hal itu. Anna ingin Reyhan ilfil dan tidak lagi menggangu dirinya. Namun sepertinya rencana itu akan gagal.
"Maaf ... aku membuatmu malu," ucap Anna.
"Kamu mau bertingkah konyol bagaimana pun, kamu akan menjadi pacarku," tutur Reyhan.
"Habiskan semua makanan yang kamu pesan itu. Sangat sayang kalau di buang," kata Rey.
Anna mendelik mendengarnya. Dia tidak sanggup jika harus menghabiskan makanan sebanyak itu. Perutnya saja sudah kenyang. Niat hati ingin mengerjai Reyhan. Tapi malah dirinya yang terjebak. Senjata makan tuan istilahnya.
"Aku sudah kenyang," lirih Anna.
Reyhan menyunggingkan senyum di wajah. "Kamu yang pesan ini semua. Jadi ... kamu yang harus habiskan."
Anna mengeleng tidak sanggup. "Maaf ... aku akan bayar semuanya. Aku sungguh tidak sanggup untuk makan lagi."
Reyhan bersedekap dada. "Bukan masalah uang. Ini karena kamu mubazir makanan!"
Reyhan memanggil pelayan restoran untuk meminta tagihan biil. Reyhan mengeluarkan kartu untuk membayar. Reyhan juga mengeluarkan kartu black card untuk Anna.
"Kartu ini untukmu. Pakai sesuka hatimu," kata Rey.
Anna menatap black card yang di sodorkan oleh Reyhan. "Kamu ingin membayarku. Kamu pikir aku wanita penghibur?"
Reyhan menghela. "Aku kekasihmu sekarang. Sudah sewajarnya aku memenuhi kebutuhanmu."
"Baru kekasih dan bukannya suamiku. Aku tidak butuh uangmu itu. Selesaikan saja drama ini selama seminggu," kesal Anna.
Reyhan menghela napas panjang. Anna salah paham padanya. Maksud dari Reyhan memberi kartu itu agar Anna bisa belanja sepuas hatinya. Bukannya sudah biasa jika kekasih memberi uang pada pasangannya untuk bersenang-senang.
Apalagi Reyhan tipe pria yang sangat royal. Biasa kekasih satu malamnya sangat suka jika di beri uang. Mereka akan berbelanja sepuas hati mereka.
"Terserah ... aku mau selama seminggu kamu pegang kartu ini!" Reyhan memasukan kartu itu ke dalam tas Anna.
"Nanti malam ... kamu harus menemaniku bertemu seseorang. Berdandanlah yang cantik," ucap Rey.
"Dimas akan makan malam di rumah. Aku tidak bisa menemanimu," kata Anna.
"Selepas suamimu itu pulang. Kamu bersiap pergi denganku. Aku akan menjemputmu nanti malam," kata Rey.
Reyhan sudah tahu semua aktifitas rumah tangga Anna. Dimas akan pulang ke rumah istri keduanya setelah makan malam. Anna akan sendirian selepas itu. Ini adalah kesempatan Reyhan untuk bermalam bersama kekasihnya.
"Baiklah ... sekarang antar aku pulang," kata Anna.
Reyhan dan Anna keluar dari restoran mewah itu. Mereka masuk ke dalam mobil dan berlalu dari sana. Tanpa di beritahu oleh Anna, pria di sampingnya itu sudah tahu alamat rumahnya.
Mobil sampai di perkarangan rumah Anna. Reyhan dan Anna keluar dari dalam mobil. Reyhan mengikuti Anna yang melangkah masuk ke dalam rumah.
"Hei ... kamu pulang sana. Nanti Dimas akan pulang," ujar Anna.
Rey terkekeh. "Suamimu itu masih lama pulangnya. Kita habiskan siang ini bersama dulu."
Anna mengepal geram. "Terserah ... lakukan apa yang ingin kamu lakukan."
Rey berbisik di telinga Anna. "Dengan senang hati."
Anna langsung saja naik ke atas menuju kamar. Dia menuju kamar mandi berganti pakaian. Reyhan duduk di ruang keluarga sambil menonton TV.
Anna menuruni anak tangga satu persatu. Dia ke dapur membuatkan Rey minuman. Anna menyusul Reyhan yang berada di ruang TV. Dia meletakan minuman dan cemilan di atas meja.
Anna duduk di sofa berhadapan dengan Reyhan. Dia baru memperhatikan secara jelas wajah Reyhan. Benar-benar sangat tampan. Reyhan melepas jas mahalnya. Dia juga membuka tiga kancing kemeja bajunya. Rambutnya juga di buat acak-acakan.
Reyhan menepuk-nepuk sofa di sebelahnya. "Kemarilah ... kenapa dudukmu jauh begitu?"
"A-aku duduk di sini saja," kata Anna.
Reyhan menarik tangan Anna agar duduk di sampingnya. "Aku sudah bilang ... bertingkahlah layaknya seorang kekasih. Atau kamu mau aku-"
"Iya ... akan aku lakukan," ucap Anna.
Sebelum Reyhan menyelesaikan ucapannya, Anna telah memotongnya. Anna tahu Reyhan akan mengancamnya dengan foto-foto itu. Anna duduk secara berdekatan dengan Reyhan.
Reyhan merebahkan kepala Anna di dada bidangnya. Dia lalu mengecup kening Anna. Lansung saja Anna bergeser dari duduknya. Dia kaget apa yang di lakukan oleh Reyhan.
Anna terbata-bata. "Ap -apa yang kau lakukan?"
Rey tersenyum. "Aku hanya menciummu saja. Apa itu salah?"
"Jangan lakukan lagi," pekik Anna.
Reyhan mendudukan tubuh Anna di atas pangkuannya. Dia melingkarkan tangannya di pinggang Anna dengan erat. Anna berusaha untuk melepaskan diri.
"Jangan bergerak ... kamu membangunkan yang di bawah sana," kata Reyhan.
Anna langsung tidak bergerak lagi. "Lepaskan ... jangan begini!"
"Tadi kamu bilang akan melakukan apa pun sebagai pacarku. Baru aku kecup saja, kamu sudah marah. Itu sudah biasa bagi sepasang kekasih," tutur Rey.
Anna menatap kesal kepada Rey. Jika dia masih single mungkin biasa saja. Tetapi ini dia masih bersuami. Ada rasa tidak enak dalam hatinya. Bagaimana pun dia sudah menghianati Dimas kali ini. Dia sudah berselingkuh dengan membawa laki-laki lain ke rumah dan menyentuhnya.
TBC
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.