NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 22. Kenapa?

*********

Delano sudah tiba di depan sekolah Devan dan Davin. Senyum tipis tampak menghiasi wajah tampannya melihat sekolah yang di pilihkan Lusi untuk kedua anak itu.

"Semoga saja kalian memang anak-anakku yang dulu hilang." Gumam Delano, ia segera turun dari mobil dan menanyakan keberadaan si kembar pada petugas keamanan.

"Om ... " Teriak Devan dan Davin. Keduanya langsung berlari memeluk kaki Delano.

Guru Devan dan Davin menunduk hormat pada Delano.

"Kalian kenal dengan penjemput kalian?" tanya Guru itu pada si kembar. Karena ia tidak ingin mengambil resiko apalagi selama bersekolah di sana hampir tidak pernah kejadian mereka di jemput seorang pria.

"Iya, dia om Delano yang kemarin menemani kami di rumah sakit." jawab Davin.

"Kalo begitu saya undur diri pak. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini karena saya selaku penanggung jawab mereka, saya harus benar-benar memastikan keselamatan mereka." ujar guru itu dengan wajah yang tersipu malu menatap Delano.

"Tidak apa-apa justru saya berterima kasih anda sudah menjaga mereka dengan baik."

"Terima kasih bu guru sudah menemani kami." ucap si kembar ----- "Om kenapa jemput kita? Nenek mana?" Devan dan Davin langsung memberondong Delano dengan pertanyaan.

"Om tidak tau sayang, tadi oma Diana yang suruh om jemput kalian katanya nenek tidak bisa jemput."

"Oh begitu ...!" Seru Devan dan Davin kompak. Delano membuka pintu belakang, setelah memasangkan sabuk pengaman pada kedua bocah itu, Delano langsung duduk di kursi kemudi karena dirinya sengaja tidak membawa sopir.

"Sayang kita ke rumah sakit sebentar ya. Om agak ga enak badan." Kata Delano berbohong.

"Iya om .... "

Delano dengan perasaan tenang menuju rumah sakit. Setelah mengatakan alasannya dan mengetahui prosedurnya Delano langsung diambil sample darahnya. Alih-alih membuat tantangan untuk kedua anak itu dengan iming-iming Es krim dan mainan akhirnya keduanya mau di ambil sample darahnya.

Delano keluar dari rumah sakit dengan hati lega. Bagaimanapun hasilnya yang penting dirinya telah berusaha, dan kalaupun mereka bukan anak-anaknya Delano yakin masih bisa memiliki keduanya dengan cara menikahi Lusiana. Semoga saja Ia dapat menyembuhkan trauma Lusiana.

.

.

.

Di sebuah kontrakan kecil seorang pria tengah marah-marah pada istrinya. Dia lagi-lagi melampiaskan kekesalannya pada Karmila.

"Dasar wanita tidak becus, rugi aku menikahimu!!" Hardik Jaka seraya memasukkan tendangan ke perut Karmila.

"Apa yang aku katakan itu benar mas. Mitha sudah mempercayakan toko rotinya pada seseorang. Juga saat aku ke rumah ibunya di sana sepi seperti tidak berpenghuni." Ucap Karmila terisak. Jika saja dia tahu perangai Jaka seperti ini ia tidak akan menjerat Jaka.

"Aargh ... sial sekali." Gerutu Jaka lalu berjalan keluar rumah. Karmila yang sudah tidak tahan dengan kelakuan Jaka memilih mengemasi barang-barangnya dan pergi dari kontrakan itu. Toh dia bisa bekerja menjadi apapun.

"Maaf mas, dulu aku menjeratmu karena kau royal padaku. Tapi sekarang? jangankan memberiku uang untuk bersenang-senang, uang untuk belanja makan sehari-hari saja susah." Gerutu Karmila, Setelah semua barang-barangnya selesai di kemas Karmila segera kabur.

Jaka yang masih belum percaya dengan kepergian Mitha mendatangi toko tanpa tahu jika nasibnya akan segera berakhir.

.

.

.

Mitha dan Suryo duduk di sofa dekat ranjang Lusi. Wajah Lusi tampak sangat pucat dengan kantong mata yang menghitam.

"Kenapa semua jadi begini mas?" desis Mitha, Suryo merangkul Mitha dan membelai kepalanya yang bersandar di dadanya.

"Kau tenang saja, putri kita gadis tangguh."

Tak lama mata Lusi terbuka perlahan, ia melenguh merasakan denyutan di kepalanya.

"Lusi .... " Mitha pun mendekati putrinya. Lusi sama sekali belum merespon dia tetap diam mata Lusi bergerak gelisah dan air matanya kembali mengalir.

"Kenapa ini harus terjadi pada Lusi bu? kenapa waktu itu ibu tidak gugurkan Lusi saja. Kenapa kepahitan ini harus menghampiri Lusi?" gadis itu terisak seakan beban hidup yang dia rasakan begitu berat.

"Maafkan ibu Lusi, ibu membuatmu berada dalam kesulitan ini." Mitha memeluk Lusi erat, ibu dan anak itu menangis bersamaan. Suryo pun merasa terharu dan ikut menitikkan air mata.

Di balik pintu Diana dan Delano serta Devan dan Davin mendengarkan pembicaraan ibu dan anak itu. Di saat Delano dan Diana larut ikut merasai kesedihan Lusi, Devan dan Davin justru ikut menangis mendengar bundanya menangis. Hal itu tentu memancing kepanikan Diana dan Delano. Sementara Lusi yang sayup-sayup mendengar suara tangis anaknya langsung mengurai pelukan ibunya.

Delano tidak dapat menahan kedua bocah itu untuk tidak masuk ke kamar dimana Lusi berada. Mereka menerobos pintu dan masuk.

"Bunda .... " Kedua anak itu menangis mendekati Lusi. Lusi bukan main terkejut melihat anak-anaknya ada di sana. Ditambah lagi ada ibunya, apa yang akan ibunya pikirkan nanti?

"Bunda kenapa? bunda sakit lagi ya?" Tanya Devan dan Davin. Tak lama Delano dan Diana masuk Lusi memberi tatapan penuh intimidasi pada Delano. Ia yakin pasti pria itu yang membawa Devan dan Davin kemari.

"Kenapa kalian kemari?" tanya Lusi pada kedua putranya, namun tatapan matanya menghunus tajam kearah Delano. Seakan-akan pertanyaan itu di tujukan untuk Delano.

"Bu Yuyun tidak bisa menjemput mereka. Makanya aku yang jemput." Jawab Delano.

"Kenapa?"

"Kakak Lisa kecelakaan sayang, tadi Lisa berulang kali menghubungi kamu. Tante pikir mungkin itu penting. Dan Lisa mengatakan jika ia dan ibunya ke Bandung menyusul kakaknya. Makanya tante minta Lano buat jemput si kembar. Apa kamu keberatan?" --- Diana.

"Tidak tante, sama sekali. Saya justru berterima kasih tante sudah berinisiatif meminta tuan Delano menjemput mereka." Kata Lusi tak ingin menyakiti hati Diana. Bagaimana jika wanita itu tahu Lusi melarang putranya untuk bertemu si kembar.

Mitha mengusap kepala Devan dan Davin seraya tersenyum lembut.

"Kalian tidak mau menyapa kakek dan nenek?" tanya Mitha pada Devan dan Davin, Lusi langsung mengalihkan tatapan matanya. Menatap ibunya tak percaya.

"Bukankah anak-anak ini cucuku?" tanya Mitha pada Lusi, dan dengan kikuk Lusi mengangguk. Ekor mata Lusi sesekali melirik sang ayah yang sejak tadi tampak mengusap matanya sesekali. Hati Lusi trenyuh. Tapi dia butuh alasan yang kuat untuk memaafkan ayahnya. Kenapa ayahnya sampai membutuhkan waktu 23 tahun untuk mencarinya?

"Siapa nama kalian?" tanya Mitha, Devan dan Davin menatap Lusi dulu. Lusi mengangguk memberi ijin anak-anaknya dekat dengan Mitha.

"Aku Devan ... "

"Aku Davin nenek." Wajah keduanya tampak berbinar senang.

"Kalian tidak ingin menyapa kakek juga?" tanya Suryo ikut mendekat setelah ia bisa menguasai dirinya.

Devan dan Davin semakin terlihat bahagia.

"Wah Devan, kita akhirnya punya kakek." Ujar Davin seraya tersenyum lucu. Devan pun mengangguk semangat. Lusiana tak pernah melihat putra kembarnya sebahagia ini. Apa ia terlalu egois? Hanya dengan berkumpul seperti ini saja kedua anaknya terlihat sangat bersemangat dan kebahagiaan terpancar jelas di wajah mereka.

1
Santimehasari Nst
Luar biasa
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
Nur Bahagia
tuh tante.. calon mantu yg kamu bangga2 kan.. ternyata munafik 👻
Nur Bahagia
dua saudara ipar yg sefrekuensi 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!