Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.
Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.
Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:
[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]
Ya!
Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.
INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Elemen Aktif
Xiao Lan berjalan dengan hati-hati ke kamar Li Mei, membawa nampan berisi makanan sederhana. Bubur nasi hangat dengan beberapa lauk pauk sederhana, jauh dari hidangan mewah yang biasa dinikmati para putri bangsawan. Namun, bagi mereka yang terbiasa hidup dalam keterbatasan, makanan ini sudah lebih dari cukup.
Saat memasuki kamar, Xiao Lan mengangkat kepala, tetapi langkahnya langsung terhenti. Matanya membelalak saat melihat sosok di depan cermin perunggu.
Seorang gadis dengan kecantikan luar biasa berdiri di sana.
Kulit seputih giok, mata yang bersinar tajam, bibir merah alami yang melengkung sempurna. Rambut hitam panjang tergerai seperti sutra, memberikan kesan anggun dan berkelas.
Xiao Lan tersentak mundur, tangannya hampir saja menjatuhkan nampan makanan. "Si ... siapa Anda?!" serunya dengan panik. "Di mana Nona Li Mei?!"
Sebelum Xiao Lan bisa berteriak lebih keras, tangan ramping dan lembut menutup mulutnya dengan cepat.
"Jangan berisik," suara lembut namun tegas terdengar.
Xiao Lan terdiam, matanya membelalak, menatap gadis cantik di depannya. Ia ingin memberontak, tapi saat melihat sorot mata itu—sorot mata yang familiar—ia perlahan menyadari sesuatu.
"Xiao Lan, ini aku," bisik Li Mei sambil melepaskan tangannya.
Xiao Lan terengah-engah, masih tidak percaya. "Tapi … bagaimana bisa? Nona, Anda … Anda terlihat begitu berbeda!"
Li Mei tersenyum tipis. "Racun di tubuhku telah hilang."
Xiao Lan menatapnya dengan penuh keterkejutan, tapi pada akhirnya ia mengangguk. Ia tidak memahami bagaimana itu mungkin terjadi, tapi ia percaya pada Li Mei.
Li Mei mengambil nampan dari tangan Xiao Lan dan membawanya ke meja. "Sudah cukup terkejutnya. Duduk dan makan bersamaku."
Xiao Lan berkedip beberapa kali sebelum akhirnya tersenyum lega dan mengikuti perintah Li Mei.
Keduanya duduk di atas tikar sederhana, menikmati makan malam mereka dalam keheningan yang nyaman. Meski sederhana, tapi untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Li Mei merasa benar-benar menikmati setiap suapan.
Di sela-sela makan, Li Mei melirik Xiao Lan yang dengan setia menemaninya sejak dulu.
Di kehidupan pertamanya, gadis ini adalah satu-satunya orang yang tetap setia padanya. Xiao Lan telah mati dengan tragis, mencoba melindunginya dari tuduhan palsu yang akhirnya membuatnya dihukum mati.
Li Mei mengepalkan sumpitnya erat.
Kali ini, aku yang akan melindungimu.
Li Mei bersumpah dalam hati, tidak akan membiarkan siapapun menyentuh satu-satunya orang yang selalu ada di sisinya.
Setelah menyelesaikan makan malam bersama Xiao Lan, Li Mei merebahkan dirinya di atas ranjang kayu lapuknya. Matanya menatap langit-langit kamar yang kusam, pikirannya mulai memutar kembali ingatan akan masa depan.
"Jika aku tidak berubah, semuanya akan berakhir sama .…"
Li Mei tahu, masa depan yang menantinya penuh dengan bahaya. Pengkhianatan Li Zhu, kejahatan ibu tirinya, dan perlakuan dingin keluarganya. Semuanya sudah tertulis dalam takdirnya sebelumnya.
Namun kali ini, ia tidak akan membiarkan semuanya berjalan seperti dulu.
Tiba-tiba, suara notifikasi sistem berbunyi di kepalanya.
Ding!
[Misi Baru: Aktifkan Elemen Pertama Anda.]
[Hadiah: Elemen Air Terbangun.]
Li Mei terkejut sejenak, tapi kemudian menarik napas dalam-dalam. Ia tahu bahwa dalam kehidupannya yang baru ini, ia tidak hanya memiliki kesempatan untuk membalas dendam, tetapi juga untuk menjadi lebih kuat.
"Bagaimana caranya aku mengaktifkan elemen milikku?" tanya Li Mei bingung.
[Pusatkan pikiran Anda, dan rasakan energi yang ada di dalam dantian Anda.]
Li Mei mengangguk mengerti. "Baiklah, aku akan mencobanya."
Li Mei duduk bersila di atas ranjangnya, menenangkan pikirannya. Perlahan, ia memusatkan kesadarannya ke dalam dantiannya.
Di dalam dantiannya, ia melihat sesuatu yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
Ada beberapa cahaya berwarna samar, masing-masing melambangkan elemen yang ada di dalam dirinya. Beberapa masih tertidur, namun satu cahaya mulai berkilau lebih terang.
Elemen pertama yang merespons panggilannya adalah angin.
Angin berputar perlahan di sekitar tubuhnya, helai rambutnya sedikit bergetar, udara di sekelilingnya bergerak lembut.
Saat elemen angin berhasil masuk ke dalam tubuhnya, sistem kembali berbunyi.
Ding!
[Elemen pertama berhasil diaktifkan: Angin.]
[Hadiah: Elemen Air terbuka.]
Tiba-tiba, di dalam dantiannya, cahaya biru jernih muncul di samping cahaya angin yang berwarna putih keperakan.
Li Mei merasakan kesejukan mengalir dalam tubuhnya, seperti ombak lembut yang menyapu seluruh nadinya. Ia merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirinya—elemen air telah terbangun!
Saat Li Mei membuka matanya, ia melihat embun tipis terbentuk di telapak tangannya.
Ia tersenyum tipis.
"Ini baru permulaan."
🍃🍃🍃🍃🍃
Cahaya pagi yang lembut menyapu kediaman Li Mei. Embun masih menggantung di ujung dedaunan ketika seorang gadis berbaju sederhana berdiri di halaman belakang yang sepi.
Li Mei mengangkat tangannya perlahan, merasakan aliran energi dalam tubuhnya. Sejak elemen angin dan air terbangun semalam, tubuhnya terasa lebih ringan dan segar, seolah energi baru mengalir dalam nadinya.
"Aku harus menguasai kekuatanku secepat mungkin."
Li Mei mulai dengan elemen angin terlebih dahulu. Mengatur napasnya, ia mencoba merasakan udara di sekitarnya. Perlahan, ia menggerakkan tangannya dengan lembut, mencoba membimbing angin agar mengikuti kehendaknya.
Awalnya, hanya ada sedikit getaran di udara. Namun, semakin ia berkonsentrasi, hembusan angin mulai terasa lebih nyata. Debu di tanah berputar pelan, dedaunan kering mulai terangkat dan melayang di udara.
Meskipun masih lemah, tapi ini adalah kemajuan.
Selanjutnya, Li Mei mencoba elemen air.
Li Mei mengulurkan telapak tangannya dan berusaha merasakan kelembapan di udara. Konsentrasinya tertuju pada dantiannya, di mana elemen air yang baru saja terbangun bersinar tenang.
Setetes embun muncul di telapak tangannya, lalu perlahan berubah menjadi butiran air kecil.
Namun, di saat ia mencoba mengendalikan bentuknya, air itu tiba-tiba jatuh ke tanah.
"Terlalu sulit untuk mengendalikan dua elemen sekaligus … aku harus lebih fokus."
Saat Li Mei sedang berlatih, sebuah suara kecil terdengar dari belakangnya.
“Nona?"
Li Mei menoleh dan melihat Xiao Lan berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan mata lebar penuh keterkejutan.
Xiao Lan menelan ludahnya, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Bagaimana bisa? Nona bisa menggunakan elemen?!”
Li Mei menurunkan tangannya dan tersenyum samar.
“Kenapa? Aku tidak boleh punya bakat?” tanyanya dengan nada ringan, tapi ada sindiran halus di dalamnya.
Xiao Lan menggeleng cepat. “Bukan begitu, Nona! Hanya saja … semua orang selalu mengatakan kalau Nona tidak punya bakat sedikit pun. Bahkan, para pelayan pun memiliki setidaknya satu elemen, tapi Nona .…”
Xiao Lan tidak melanjutkan ucapannya, namun Li Mei tahu maksudnya.
Dulu, karena tidak memiliki elemen, ia selalu dicemooh dan dihina. Bahkan para pelayan yang seharusnya menghormatinya tidak segan-segan meremehkannya.
Tapi sekarang… semuanya berbeda.
Li Mei menatap telapak tangannya, di mana air mulai keluar dan berbentuk runcing.
“Aku tidak akan membiarkan mereka meremehkanku lagi.”
Matanya bersinar tajam, penuh tekad.
jangan pernah ada penyesalan di kemudian harinya
menyesal pun sudah tak ada artinya lagi buat keluarga Li😤😤😤😤😤
demi hasutan dari seorang selir and anak tiri, dengan tega nya membuang anak kandung nya😤😤😤😤😤😤😤
and jangan sampai menjilat ludah sendiri
karena tu akan sangat memalukan🤣🤣🤣🤣🤣
bikin ketagihan baca
update nya juga ngga pelitt