NovelToon NovelToon
Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yunis WM

Kecewa, mungkin itulah yang saat ini di rasakan Donny Adriano Oliver. Bagaimana tidak harapan untuk segera membangun rumah tangga dengan kekasih yang sudah di cintainya selama enam tahun pupus sudah. Bukan karena penghianatan atau hilangnya cinta, tapi karena kekasihnya masih ingin melanjutkan mimpinya.

Mia Anggriani Bachtiar, dia calon istri yang di pilihkan papanya untuknya. Seorang gadis dengan luka masa lalu.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka. Akankah Donny yang masih memberi kesempatan kepada kekasihnya bisa jatuh cinta pada istrinya yang awalnya dia perlakukan seperti adik perempuan yang dia sayangi. atau Mia yang sudah lama menutup hati bisa luluh dan jatuh pada perhatian dan kasih sayang yang Donny berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epis. 30 Clara di penjara

Sejak kemari Alam tidak pernah berhasil menemui Mia, penjaga keamanan di gerbang utama tidak membiarkannya masuk seseuai perintah Donny. Bahkan Fiona juga tidak mau membantunya kali ini walau hanya dengan memberi nomer ponsel Mia. Dia ingin Clara membayar atas apa yang sudah dia lakukan pada sahabatnya.

Tadinya Fiona akan mendatanginya dan menjabak rambutnya seperti yang sering dia lakukan dulu, tapi Alex memberi tahunya kalau Aaron memasukkannya ke penjara hari itu juga. Fiona sangat puas mendengarnya. Wanita itu memang pantas ada di sana.

Rafiq murka setengah mati mengetahui putri kesayangannya berada di kantor polisi dan menginap di sana sejak semalam.dia menghubungi menantunya berulang kali tapi selalu tidak bisa terhubung. Lalu dia mendatangi kantor polisi dengan seorang pengacara hebat yang cukup terkenal di kota itu.

“Apa yang kau lakukan pada Donny adriano sayang?”. Tanya Rafiq pada putrinya. Pengacara yang dia sewa tdak bisa mengeluarkan Clara walau dengan jaminan yang tinggi.

“Aku menabrak istrinya”. Wanita itu meletakkan tangannya yang terlipat di dada tanpa rasa bersalah sedikitpun menjawab ayahnya.

“Apa lukanya parah?”. Tanya pengacara itu.

“Tidak, hanya sedikit lecet. Aku menyesal hanya membuatnya lecet”. Rafiq terkejut, kedua  matanya melebar dengan bibir yang terbuka. “Kau sengaja melakukannya?”. Kali ini suaranya tidak lagi selembut tadi.

“Iya aku sengaja”.

“Apa kau tidak waras. Kenapa kau tidak bisa menggunakan otakmu dengan benar Clara”. Wanita itu nampak mengepalkan tangannya, ayahnya itu tidak pernah berbicara dengan nada tinggi padanya. Hanya karena Mia pria itu membentakknya di depan banyak orang. Kebenciannya pada Mia tentu semakin besar.

Wanita itu lalu meninggalkan ayahnya yang sedang murka dan meminta polisi untuk membawanya kembali ke sel. Dia yakin Alam akan bisa membujuk Mia untuk menarik tuntutannya dan mengeluarkan dirinya. Walaupun dia tahu Alam belum bisa mencintainya, tapi sedikit banyak laki-laki itu juga peduli padanya, apa lagi sekarang dia sedang mengandung anak mereka. Dan dia yakin, Mia pasti akan merasa iba.

Hari ini Fiona akan menjenguk Mia di rumah Donny. Mia sudah mengatakan kalau Fiona akan datang bersama Alex mengunjunginya, dia juga merindukan sahabatnya itu. Donny awalnya keberatan karena Mia masih perlu istirahat, tapi bukan Mia bila tidak bisa membuat laki-laki itu lulu.

Hari sudah semakin sore, Mia duduk di teras di lantai dua rumah itu menikmati senja yang nampak sangat indah. Samar-samar dia mendengar salah seorang pelayan sedang bercerita kepada temannya bahwa ada lelaki yang sudah sejak  kemarin meminta untuk bertemu dengannya tapi tidak di biarkan masuk oleh penjaga keamanan di gerbang utama.

Mia mendekati pelayan itu dan bertanya nama orang yang sejak kemarin ingin bertemu denganya. Kedua pelayan tidak ada yang berani mengatakannya, mereka mengutuk diri mereka karena sudah bercerita apa yang seharusnya tidak mereka ceritakan.

Setelah Mia memaksa bahkan mengancam, barulah pelayan itu menyebut nama. Mia segera berlari dengan kaki yang terpincang-pincang. Bu Mira yang melihatnya menghentikannya.

“Ada apa, Nyonya”, seru Bu Mira.

“Aku mau ke gerbang”, kening wanita itu berkerut. “Kenapa kalian tidak membiarkan temanku masuk”, katanya. Bu Mira mengehela nafas, “Tuan melarangnya, Nyonya”.

“Ya sudah, jangan melarangku untuk keluar menemuinya”. Gadis itu ingin berlari tapi Bu Mira lagi-lagi menghentikannya.

“Saya akan menghubungi Tuan dulu, Nyonya”. Gadis itu memutar bola matanya, dia kesal dengan Donny yang terlalu protektif.

“Tuan sudah ada di depan, Nyonya. Teman anda akan masuk bersama Tuan”. Mendengar itu, Mia berlari untuk menunggu mereka di depan pintu. “Jangan berlari, Nyonya”, seru Bu Mira.

Alam tersenyum saat keluar dari mobilnya menyapa gadis itu, tapi tidak ada yang tahu arti senyum itu.

“Kenapa kamu disini?”, Donny melihatnya tidak suka. Dia bahkan tidak mengijinkannya turun ke bawah, dan sekarang gadis itu ada di depan pintu dan Donny tahu kalau gadis itu bukan menunggunya, melainkan laki-laki yang datang bersamanya.

Mia menggandeng tangan suaminya di depan Alam. Bukan sengaja, gadis itu refleks melakukannya. Donny merangkulnya dan memapahnya karena jalannya masih terpincang-pincang.

“Kamu baik-baik saja kan?” tanyanya mencairkan suasana hening. Tatapan Donny sangat mengintimidasinya. Gadis manis itu menangguk. “Aku baik-baik saja”, jawabnya.

“Gimana kuliah kamu di luan negeri”, Mia ingat kalau Alam pernah pamit padanya untuk mengambil gelar S2 nya di luar negeri.

“Lancar”, jawabnya singkat. Mia tersenyum mendengarnya. Gadis itu selalu merasa bersalah pada temannya itu, dia tahu kalau Alam menyukainya tapi dia tidak bisa menerima perasaannnya. Tapi itu tidak membuatnya berhenti menjaga dan melindunginya dari anak-anak  wanita di kampus yang tidak menyukainya hanya karena dia cantik dan banyak mahasiswa laki-laki yang mendekatinya.

Dua orang pelayan datang menyajikan minuman dan cemilan untuk mereka, Mia mempersilahkan Alam untuk meminum minumannya.

“Mi”,

“Hemm”.

“Aku, aku mau minta tolong”. Gadis itu menipiskan bibrnya dengan sebelah alis yang terangkat. “Minta tolong apa” ucapnya dengan semangat, dia akan dengan senag hati menolong temannya itu. Donny berdehem membuat Alam mengalihkan pandangannya dari Mia. Tatapan laki-laki itu pada istrinya membuatnya merasa tidak nyaman.

“Apa yang ingin anda katakan, Mia harus segera beristirahat”. Perkataannya sukses mendapatkan pelototan tajam dari Mia.

“Mas istrirahat duluan aja”.

“Saya akan temani kamu di sini,” katanya.” Jadi tolong segera katakan apa yang ingin anda katakan”. Lanjutnya menatap Alam.

“Tolong cabut tuntutan kamu, Mi”.

“Emmm”, gadis itu tidak tahu kalau Donny meminta untuk memenjarak Clara.

“Dia pantas mendapatkannya”. Ucap Donny dengan suara dinginnya. “Jika hanya itu yang ingin anda katakan, silahkan tinggalkan rumah ini!”. Katanya dengan tegas. “Ayo Mia”. Mia menatap secara bergantian kedua laki-laki itu, dia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.

“Maksud kamu apa?”

“Aku tahu dia salah dan dia memang pantas mendapatkannya, tapi…” jeda sebentar sebelum dia akhirnya melanjutkannya “Clara sedang hamil”. Laki-laki itu menunduk. Dia juga malu memintanya pada Mia, tapi ini semua bukan demi Clara tapi demi bayi mereka.

“ Memangnya Clara kenapa”, tanyanya dengan wajah polosnya.

“Saya memenjarakannya”. Kedua tangannya refleks menutup bibirnya yang terbuka lebar. “Tapi kenapa?”

“Karena dia sudah berusaha mencelakai kamu, Mia”. Bibirnya kembali terbuka lebar .“jadi dia sengaja” gumamnya.

Mia menatap Alam yang nampak kusut. Dulu laki-lai itu sudah banyak membantunya tapi dia malah mengecewakannya. Mia menarik nafasnya, mungkin ini saatnya dia membalas kebaikan laki-laki itu. Hanya demi Alam dan bayinya.

Mia lalu menatap Donny, wajahnya yang sekarang pernah Mia liat beberapa waktu lalu saat pertengkaran mereka. kedua tangannya memegang tangan Donny, dia tahu laki-laki itu pasti akan sangat marah dengan permintaan yang akan dia katakan.

“Mas”.

“Tidak Mia”. Donny tahu apa yang akan dia katakan.

“Aku tidak pernah meminta apapun bukan, sekali ini saja”. Donny mengehela nafasnya kasar.

“Mass”.

“Baiklah, Mia. Tapi jika dia mengulanginya, saya tidak akan memafkannya bahkan jika kamu memohon”. Gadis itu mengangguk-angguk sambil tersenyum. Dia lalu menatap Alam dengan senyum yang masih menempel di wajahnya.

“Terimakasih”. Ucap Alam dengan tulus

“Mia…” Semua berbalik pada sumber suara.

“Fiona, sejak kapan kamu datang?”

“Kenapa kamu memafkan nenek sihir itu, dia sudah mencelakai kamu?” Fiona mengabaikan pertanyaan Mia dan juga mengabaikan Donny yang sedang berdiri di belakang Mia saat ini.

“Fi…”, Fiona kecewa dengan Mia, dia sudah berharap Clara akan di penjara dalam waktu yang lama.

“Fi…, Fionaaa…!” Fiona meninggalkan rumah itu dan tidak memperdulikan Mia yang memanggilnya.

“saya akan susul dia”, Alex membungkukkan kepala pada Donny dan tersenyum pada Mia lalu keluar menyusul Fiona.

1
Endah Lestary
Luar biasa
Endah Lestary
Lumayan
DG s
Luar biasa
fajar Rokman.
mampir
Hasanah
masyaAllah
Khusnul Khotimah
bagus tor /Good/
Suyati
sukses slalu thor
Suyati
kasian jg dimas ya
Suyati
kamu hrs terima na, jangan sakit hati
Suyati
udah bucin nih donny
Suyati
seru thor
Suyati
donny plin plan, egois
Suyati
yaa.. kesian Mia kl donny nikah ma tu cewek
Yulianthy Ethi
Kecewa
Yulianthy Ethi
Buruk
Syaeful Bachris183
y
Suyati
tp hati g bs d bohongin kan..
Suyati
pasangan beneran cuma lom ada perasaan, br dkit
Suyati
ntar jg bucin si doni
Suyati
santai sikapnya mia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!