Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.
🩷🩷🩷 Happy Reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 _ Pernikahan
"Pah, mama ga tega melihat anak-anak itu frustasi atas keputusan papa. Apa tidak ada jalan keluarnya pah?"
"Papah dengar sendiri kan kalau anak kita sudah punya calon"
Pak Broto diam, bibirnya mengatup rahangnya mengeras dengan tatapan tajam ke arah meja kerjanya
"Apalagi Cindra masih anak-anak, bagaimana kehidupannya setelah berumah tangga dan dia harus kuliah juga"
Braakkk!!
Pak Broto menggebrak meja kerjanya
"Justru ini untuk kebaikan Cindra mah. Kamu tau kan wasiat ibuku? Disana tertulis jika putri Liem menikah dengan anak kita, seluruh harta Liem yang dijual ke keluargaku menjadi hak milik anak Liem. Ibuku ingin mengembalikan apa yang seharusnya dimiliki anak itu"
"Apa menurutmu disini aku terlihat egois mah?"
"Tapi bagaimana jika Hafiz tidak bisa memberi kasih sayang pada Cindra jika di hatinya ada wanita lain pah?"
"Mama kuatir Cindra akan tersakiti" dengan wajah bersedih Bu Tari memilin jemarinya, perasaannya begitu bimbang
"Itulah kelalaian kita mah. Andai sejak kecil mereka sudah kita beritahu, kemungkinan Hafiz tidak akan melirik wanita lain"
"Papa liat tadi dia begitu perhatian melihat Cindra pulang sekolah bersedih. Papa yakin lambat Laun diantara mereka akan ada cinta"
Kreekk..
Ternyata di balik pintu ruang kerja pak Broto sudah ada Hafiz yang ikut mendengar percakapan suami istri tersebut
"Jadi itu pah alasannya aku harus menikahi perempuan itu?! Karena wasiat yang berbau harta miliknya?!"
"Baik pah aku akan menikahinya! Demi nama baik keluarga! Aku yang balas Budi!"
"Tapi aku tidak akan nikah resmi dengannya!!"
"Yang akan aku bawa pernikahan di kantor hanya Ranty, wanita yang aku cintai selama ini"
"Hafiz!!!" pak Broto kaget dengan keputusan anaknya.
"Kalau perlu besok kita langsungkan pernikahan, karena Hafiz tidak bisa lama-lama disini!"
"Papa selalu semena-mena mengambil keputusan untuk hidupku. Aku muak pah!!"
Plaakk!!!
Pak Broto menampar putranya dengan keras, tapi hatinya yang sakit. Ini kali pertama dia menampar putra kesayangannya.
Hafiz mengetatkan rahangnya, kepalanya mengangguk pelan menahan amarah
"Tamparan papa tidak seberapa keras seperti pelatih-pelatihku di pendidikan. Dulu papa memaksaku masuk TNI sehingga pipiku sudah kebas dengan tamparan dan pukulan"
"Untuk tamparan papa kali ini, Hafiz pastikan hati papa yang akan merasakan sakitnya!"
"Silahkan persiapkan pernikahanku besok pa!"
Bruuggg..
Dengan hati yang berdenyut sakit, dia lampiaskan pada daun pintu saat keluar dari ruang kerja papanya
aarrrggkk...
pak Broto memegang dada kirinya yang terasa sakit seperti diremas
"Papa!!" Bu Tari sigap memegang punggung suaminya dan memapahkan duduk di sofa
"Minum obatnya pah!!"
Pak Broto memang memiliki penyakit hipertensi dan jantung koroner, harus menghindari stres jangan sampai memicu serangan jantung mendadak.
Bagaimana tidak stres jika permasalah ini melibatkan perasaan anak-anak yang dia sayangi
**********
Seorang pria berdiri di balkon kamar dengan sebatang rokok di sela jari telunjuk dan jari tengahnya. Matanya sesekali diedarkan ke area taman dimana persiapan pernikahannya hari ini akan di laksanakan. Kadang ia mengusap wajahnya dengan kasar menghalau perasaan gundahnya.
'Apa keputusanku kali ini sudah benar? Bagaimana dengan Ranty? Saat seperti ini aku ingin memeluknya dengan erat, menghirup aroma tubuhnya, memandang wajahnya yang cantik'
Tok tok tok
"Masuk!"
"Fiz, jam 17.00 penghulunya akan datang. Kamu siap-siap nak" Bu Tari mengingatkan
"mm.."
Jawabnya malas
***
"Cantik sekali putri bude" Bu Tari masuk ke kamar Cindra yang sedang di rias oleh MUA
"Bude bisa aja" Cindra mengulum senyum
Padahal hatinya begitu gundah gulana, baru semalam dia buka chat dari teman-temannya mengenai beredarnya foto dan video vulgar Gege dan Felisha. Sampai hari ini Gege tidak ada kabar.
Andai Gege tidak ada kasus foto dan video vulgar itu, mungkin Cindra akan menelpon Gege agar diculik dari sini. Dia sungguh tidak menginginkan pernikahan ini, kalau ada opsi lain yang ditawarkan pakde Broto sudah pasti ia akan memilih opsi lain itu meskipun harus melewati hutan dan melewati lembah.
"Cindra ayo turun, pak penghulu sudah hadir" ajak Bu Tari
Taman belakang rumah pak Broto sudah disulap menjadi taman wedding yang indah, meskipun tamu yang hadir hanya sepuluh orang. Terdiri dari penghulu, wali hakim, saksi dan pengacara keluarga Broto Wijaya. Cindra tau ini pernikahan siri, tapi pak Broto ingin menyenangkan hati Cindra. Dibuat dekorasi seperti pernikahan pada umumnya.
"Sah!" "Bagaimana saksi?!"
"Saahh"
Akad berlangsung hanya 30menit, Hafiz langsung meninggalkan meja dimana tadi iya mengucap janji.
Banyak rencana yang ia pikirkan terutama menemui pengacara keluarganya; pak James
"pak James ada yang ingin saya bicarakan, ada waktu?"
"Baik mas Hafiz, nanti malam jam 8 di cafe xxxx"
"Oke!"
Hafiz berlalu meninggalkan taman kembali ke kamarnya.
Pak Broto menatap punggung anaknya dengan kesal
Melihat tingkah anaknya, Bu Tari memeluk Cindra dan mengusap punggungnya untuk menguatkan "Sabar ya nduk.."
Cindra hanya menunduk, tidak tahu harus bersikap bagaimana
Beberapa tamu dan saksi sudah pamit meninggalkan rumah pak Broto, tersisa para pegawai perkebunan yang diundang untuk menikmati suguhan yang disediakan
Saat Cindra kembali ke kamarnya berpapasan dengan Hafiz yang sudah berganti pakaian casual
"Siapkan barang-barangmu, besok pagi kita berangkat ke Jakarta" titah Hafiz pada Cindra
"Ketik nomer hpmu disini" sambil menyodorkan hp mahalnya
"Mas, kenapa secepat itu?! Sekolahku bagaimana?" tanya Cindra
"Masalah itu biar aku yang urus"
"..?"
*****
Di sebuah cafe
"Selamat malam mas Hafiz, sudah lama menunggu?"
"Malam pak James, ahh tidak apa-apa pak James saya sengaja datang lebih awal sekalian menghilangkan penat"
"Baiklah"
'Ada yang janggal dengan pernikahan putra pak Broto nampaknya' gumam James
"Jadi bagaimana mas, apa yang bisa saya bantu?"
"Baiklah langsung ke intinya saja pak James, saya butuh salinan perjanjian perjodohan yang nenek saya buat dengan keluarga Liem"
"hmm.." James berpikir
"Apakah anda sudah bicarakan dengan orangtua anda mengenai hal ini?" James menelisik
"Belum!" "Tapi saya wajib tahu, karena perjodohan ini melibatkan saya dan putri tuan Liem"
"Baiklah, akan kami kirimkan melalui email"
"Saya tunggu malam ini pak James"
"Malam ini? Urgent sekali nampaknya" James tersenyum dan mengangguk
"Yap! Saya mohon bantuannya pak James"
"Bagaimana dengan pernikahan anda hari ini apakah sudah melalui tahap persetujuan Kedinasan tempat anda bertugas?" James menelisik mencari apakah ada kebohongan dari pernikahan mereka
Hafiz mengerutkan dahi, berpikir keras menimbang kata-kata jawaban agar tidak terbaca kebohongan pada lawan bicara di hadapannya
"Sedang berproses pak James, doakan semoga dimudahkan. Sebentar lagi istri saya masuk kuliah, tidak mungkin saya tinggal serumah dengannya tanpa pernikahan bukan?"
"Ya benar sekali. Saya sebagai kuasa hukum yang ditunjuk alm. Liem berharap anda menjaga putrinya dengan baik"
"Tentu saja!"
"Baik mas Hafiz, sekretaris saya akan mengirimkan salinan yang anda minta malam ini. Kalau begitu Saya pamit" James mengulas senyum tipis sambil menjabat tangan
"Terima kasih atas waktunya pak James"
James meninggalkan cafe menuju mobilnya, di dalam mobil dia menghubungi seseorang
"Hafiz meminta salinan perjanjian tersebut, bagaimana menurut anda Tuan?!"
'Berikan saja, akan saya kirim beberapa point tambahan agar mengikat perjanjian lama'
"Baik tuan"
*Hayoooo...kira-kira siapa ya yang di telepon James? Adakah udang dibalik bakwan atas perjodohan Hafiz dan Cindra* ??
*Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komennya 🩷 🩷 🩷*