Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26.
Celine membawa berkas map, yang di berikan wanita dingin itu ke dalam kantor Joseph.
Celine meletakkan berkas tersebut ke atas meja Joseph, "Ini harus segera di periksa dan di tanda tangani!"
Joseph mengangkat wajahnya, dan memandang wajah datar Celine, "Siapa yang memberikannya?" tanya Joseph.
"Bagian pemasaran, anda harus segera memeriksa dan menandatangani nya, bagian pemasaran sedang menunggu!" jawab Celine dengan tenang, berdiri tegak di depan meja Joseph.
Joseph tidak bicara lagi, ia pun mengambil berkas tersebut, dan mulai memeriksa dan menandatanganinya.
Melihat Joseph mulai memeriksa berkas tersebut, Celine pun berbalik dan akan kembali ke mejanya.
"Kau mau kemana?" tanya Joseph menghentikan langkah Celine, yang hendak meraih gagang pintu.
"Saya kembali ke meja saya, kalau anda selesai menandatanganinya, saya akan datang kembali untuk mengambilnya!" sahut Celine dengan tenangnya.
Ia pikir, Joseph perlu waktu untuk memeriksa dan menandatangani berkas tersebut.
Joseph tidak bicara lagi, setelah Celine mengatakan akan kembali lagi, tapi ada rasa tidak nyaman pada dirinya, dengan pengucapan formal Celine.
Ia akan bicara nanti untuk menjelaskan kepada Celine, tidak perlu terlalu formal bicara padanya, kalau mereka hanya berdua saja dalam satu ruangan.
Baru saja Celine duduk kembali pada kursinya, wanita dingin tadi datang kembali menghampiri mejanya.
"Hei, Sekretaris baru! apakah berkas ku telah kau berikan kepada Tuan Joseph?" tanyanya dengan dingin.
"Ya, sudah ku berikan kepada beliau, dan sekarang sedang di periksa!" jawab Celine.
"Bagus! kau tidak perlu mengambilnya, biar aku nanti yang mengambil berkas-berkas tersebut!" sahut si wanita dingin.
"Baik!" jawab Celine patuh.
Wanita dingin itu mendengus, dengan menyunggingkan sedikit senyuman miring di sudut bibirnya.
Celine cuek saja dengan sikap dingin, dan senyuman miring wanita itu. Ia tidak terlalu ambil peduli, dengan apa yang di sampaikan wanita itu padanya.
"Kalau Tuan Joseph memberitahukan kepadamu, beliau telah selesai, kau hubungi aku melalui interkom nomor 9, mengerti?"
"Mengerti!" jawab Celine patuh.
"Bagus!"
Wanita itu puas, lalu kembali menuju lift, dan menekan angka pada sisi pintu lift.
Celine melihat dengan jelas, kalau wanita itu sangat menyukai sikap patuhnya.
Tidak berapa lama kemudian Joseph memberitahukan kepada Celine, kalau berkas yang ia bawa tadi sudah selesai.
Celine kemudian menghubungi wanita dingin tadi, sebagaimana diinginkan wanita itu, agar wanita dingin itu yang akan mengambil berkas tersebut.
Tidak butuh waktu lama, wanita itu muncul dengan wajah berbinar, dan bibirnya menyunggingkan senyuman manis.
Sebahagia itu dia hanya ingin mengambil berkas! pikir Celine melihat sikap wanita dingin itu.
Celine geleng kepala tidak mengerti dengan sikap wanita dingin itu. Saat menyerahkan berkas sikapnya begitu dingin, dan saat berkas selesai wajahnya terlihat menjadi berbinar.
Setelah mengetuk pintu ruang kantor Joseph, wanita itu pun kemudian membuka pintu ruang kantor Joseph.
Joseph mengangkat wajahnya begitu pintu ruang kantornya terbuka, dan raut wajahnya langsung berubah, melihat siapa yang masuk ke dalam ruang kantor nya.
"Kenapa kau yang masuk ke ruang kantor ku!!" sentak Joseph reflek bangkit dari duduknya.
"Saya ingin mengambil berkas yang telah anda tanda tangani, Tuan!" jawab wanita itu dengan nada yang lembut.
Joseph menekan interkom, "Celine, masuk ke ruangan ku sekarang juga!" sahutnya dengan kesal.
Dari kaca tempered, Joseph melihat Celine bergerak dan bangkit dari duduknya, kemudian membuka pintu ruang kantornya.
"Ada apa, Tuan?" tanya Celine dengan wajah keheranan.
"Kenapa dia bisa masuk ke dalam ruang kantor ku?!" tanya Joseph dengan nada tinggi.
Celine mengerutkan keningnya semakin heran, "Kenapa? bukankah Nona ini ingin mengambil berkas, yang telah anda tanda tangani, Tuan?"
"Bukankah seharusnya kau yang mengambil berkas-berkas ini?"
"Nona ini berpesan padaku, kalau berkasnya telah selesai di periksa, dia yang akan datang sendiri mengambilnya!" jawab Celine, bingung dengan sikap Joseph yang sepertinya tidak senang.
Hanya mengambil berkas, kan tidak ada salahnya, kenapa dia sepertinya marah? pikir Celine melihat raut wajah Joseph yang terlihat marah.
Bersambung......
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....