Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi Orang Kota
Hanna mengatur segalanya, dia begitu semangat dengan kembalinya dirinya ke dunia asalnya, dia menyiapkan kamar tersendiri untuk Mega J. Walaupun Hanna menyadari sejak Mega J berada di dunianya, Mega J tampak kebingungan, namun dia dengan sabar mengajarkan segala hal untuk Mega J.
"Mega J, ayo ikuti aku. Akan aku tunjukkan kamarmu." ucap Hanna pada Mega J.
Mega J pun mengangguk tanpa menjawab apapun. Dia berjalan mengikuti Hanna dari belakang.
Setelah keduanya telah sampai di sebuah ruangan yang bersebelahan dengan Hanna, "Ini adalah kamarmu... Kamu bisa melakukan apapun di dalam kamarmu. Dan apabila kamu membutuhkan bantuan apapun bisa kau katakan saja padaku. Aku ada disebelah kamar mu. Oke." ucap Hanna
Hanna yang tahu perkataanya tidak akan dijawab, dia pun segera melenggang pergi. Namun tiba-tiba tangannya di pegang oleh Mega J, dia menahan Hanna untuk pergi.
"Hanna...."
"Eh jangan pegang." ucap Hanna.
Mega J pun melepaskan pegangan tangannya pada tangan Hanna. "Aku ..."
"Ada apa? Jangan khawatir. Kamu ada di duniaku yang semuanya serba ada. Selama di hutan di duniamu, kamu melayaniku seperti seorang ratu. Jadi sekarang kamu tenang saja.... semuanya sudah aku atur...." ucap Hanna.
"Bukan Hanna.... Aku..."
"Apa?"
"Aku lapar... Aku tak melihat ada pohon atau buah-buahan yang bisa aku petik disini...." ucap Mega J.
Hanna pun tertawa, dengan tangannya menutupi mulutnya, "Kamu kenapa tak bilang saja dari tadi?! Ini memang tidak ada pohon. Ini kan kota. Kalau begitu kamu mandi dulu baru turun ke bawah ayo makan bersama." ucap Hanna.
Hanna menjelaskan begitu cepat, karena rumah Hanna berbentuk perumahan yang bagus. Dimana Mega J tak paham semua itu.
Rumah Hanna ini terdiri dari dua lantai. Lantai dua ada kamar Hanna dan kamar tamu yang sekarang di tempati oleh Mega J. Sedangkan untuk kamar mandinya ada di dalam setiap kamar masing-masing.
Untuk di lantai pertama, ada dapur, kamar mandi, ruang makan, ruang tamu dan ada garasi, dan juga taman di bagian dekat dapur sebagai ventilasi udara saat memasak agar tidak memenuhi perumahan.
Perumahan Hanna berada di tengah kota dimana padat sekali hanya ada beberapa pepohonan itu pun tidak terlalu lebat daunnya. Hanya sebagai hiasan tiap perumahan.
Mega J pun masuk ke dalam kamar yang telah disediakan, dia melihat banyak hal yang berbeda dari rumah pohonnya. Semua menjadi satu di dalam kamar itu. Ada kasur springbed besar yang cukup untuk dua orang. Ada jendela yang bisa terbuka hingga tampaklah pemandangan di luar rumah. Ada kamar mandi yang sangat bersih dan rapi.
Mega J yang merasa pakaiannya tak sesuai dengan suasana kamarnya saat ini dia tak enak diri saat hendak merebahkan badannya di atas kasur. Dia pun mencoba membuka lemari yang telah disediakan. Dia lihat hanya ada beberapa pakaian. Ada pakaian yang cocok dengan dirinya, namun ada juga pakaian yang cocok untuk dipakai Hanna.
"Ini ada pakaiannya Hanna. Apakah aku perlu mengantarkan nya pada Hanna? Aku lihat dia sudah tidak ganti pakaian selama ada di hutan bersamaku." ucapnya sendiri.
Dia pun segera bergegas keluar sambil membawa pakaian yang cocok untuk dipakai Hanna menuju ke kamar yang tepat berada disebalahnya kamarnya itu.
Tok tok tok
"Hanna..."
Hanna membuka pintu. "Iya ada apa?" dia telah berbau harum, dan telah berganti pakaian.
"Ini pakaian mu."
"Tidak perlu. Itu memang di simpan di kamarmu."
"Apakah kamu juga akan tinggal dikamar yang sama denganku?"
"Bukan...tapi itu kan kamar tamu... jadi otomatis ada pakaian untuk laki-laki dan untuk perempuan." jelas Hanna.
"Oh... Laki-laki dan perempuan... Iya paham..." ucap Mega J, kini dia sambil berjalan kembali ke kamarnya.
"Oh ternyata ini pakaian perempuan. Hanya saja disimpan disini. Karena ini sebenarnya kamar tamu. Jadi aku tamu nya Hanna sekarang. Baiklah aku paham sekarang." ucap Mega J sambil meletakkan kembali pakaian itu ke dalam lemari.
Dia pun masuk kamar mandi. Dia tidak melihat ada air sedikitpun di dalam kamar mandi itu. Hanya ada kaca, dan ada seperti kayu melengkung di atas kepalanya, dia pegangin, "Tapi ini bukan terbuat dari kayu. Ini dari besi." ucap Mega J sendiri.
Dia tak kunjung mandi. Karena hingga sepuluh menit ada di dalam kamar mandi, dia masih menunggu adanya air. Dia berpikir, "Dimana airnya? Apakah aku mandi tanpa air disini?" tanya Mega J pada dirinya sendiri.
"Ah aku ke Hanna saja!" ucap Mega J, saat dia benar-benar sudah tak tahu harus mencari airnya darimana lagi.
Tok tok tok
"Hanna..."
Hanna membuka pintu. Terlihatlah oleh Mega J sekarang Hanna sudah cantik sekali dengan polesan bedak di wajahnya yang menambah kecantikan Hanna.
"Ada apa lagi Mega J?"
"Aku ambil airnya dimana untuk mandi?"
"Ambil air?!" Hanna bingung. Dan dia baru ingat, "Oh ya Allah astaghfirullah aku lupa. Kamu pasti tak tahu ya.. Baiklah ikuti aku." ucap Hanna.
Dia pun masuk ke dalam kamar Mega J, diikuti dari belakang oleh Mega J. Dan Hanna masuk ke dalam kamar mandi, diikuti pula oleh Mega J.
"Kemarilah!"
Mega J pun masuk.
"Ini adalah air otomatis. Tidak perlu menimba air ataupun mencari air dari sumber air. Jika kamu memencet tombol ini, air otomatis akan keluar. Dan jika kamu memencet tombol off, otomatis akan berhenti. Oke? Paham?".Mega J menyimak.
Hanna masih menjelaskan, "Jika kamu ingin mandi dengan air yang ada di atas kepalamu. Kamu tidak memajukan tombol ini. Kalau mengehentikan airnya, tinggal dorong tombolnya. Paham?"
Mega J kembali mengangguk. Sekarang Hanna pun minggir dan Mega J yang disuruh untuk mencoba nya.
Saat Mega J menarik tombol, air keluar dari atas kepalanya seketika Mega J memekik terkejut, "Ajaib! Ajaib!" terus dia mengatakan itu tiada henti.
"Yaudah sekarang kamu mandilah cepat. setelah mandi pakai handuk ini untuk mengeringkan badanmu. Lalu kamu ganti pakaian ambil dari lemari ya. oke aku keluar dulu." Hanna sambil menahan tawanya saat keluar dari kamar mandi, dengan menggelengkan kepala pelan.
Mega J begitu bahagia dengan siraman air yang keluar dari atas kepalanya. Dia mandi dengan sempurna saat itu. Tidak seperti di hutan yang harus mengambil air dari sumber air hingga lelah. Tapi disini dia hanya tinggal memencet tombol nya dan keluarlah air itu.
Senyuman tercipta dibibir Mega J yang telah lama pudar selama di hutan. Karena dia kini telah menjadi orang kota, dia sudah tidak sendirian, tidak kesepian lagi. Kini dia telah memiliki teman yang dia inginkan selama ini. Inginkan seorang teman. Dia tak lain bernama Hanna Delisha.
.
.
.
Lanjutannya besok 😘