Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Epis. 1 Permintaan terakhir

Makan malam yang hangat seperti biasa, saling bercerita pengalaman masing-masing hari ini. Masakan nenek yang sederhana mendapat pujian yang luar biasa dari dua anak perempuan yang tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan sederhana. Nenek Ida hanya tersenyum seperti biasa mendengarkan Mia dan Fiona bercerita tentang kejadian-kejadian yang mereka alami hari ini, walaupun tidak ada yang terlalu berarti, hampir sama setiap harinya tapi tetap selalu menarik untuk di ceritakan.

“Kamu ingat dengan Om Johan”?, tanya Nenek Ida ketika Mia dan Fiona sedang asyik bermain dengan ponsel mereka setelah makan malam.

Mia menerawang mencoba mengingat-ingat siapa Om Johan yang di maksud Neneknya. Tiba-tiba Mia mengangguk cepat pertenda telah mengingat sosok yang di maksud neneknya.

“Om Johan teman ayah yang kaya itu kan?”, Mia memperjelas ingatannya. Nenek Ida mengangguk pelan, lalu menghela nafas dengan sangat berat. Ntah bagaimana cara menyampaikannya pada cucunya itu.

“Ada apa Nek?”, Mia mulai melihat ada yang tidak beres dengan ekspresi Neneknya yang diam tiba tiba tapi kelihatan sangat gelisah.

Mia meletakkan gawainya lalu mendekati wanita yang rambutnya sudah mulai memutih. Mia menggenggam tangan yang sudah keriput itu dengan kedua tangannya “ada apa Nek?” tanyanya sekali lagi. Nenek Ida kembali menghela nafas berat sebelum akhirnya mulai berbicara.

“Beberapa hari yang lalu Om Johan datang kemari  menemui Nenek”.  Mia mendengarkan dengan seksama, Fiona yang sedang menonton tv mengecilkan volume tvnya dan ikut mendengarkan apa yang akan di katakan nenek sahabatnya itu yang juga sudah Fiona anggap sebagai keluarga.

“Beliau menyampaikan sebuah amanah dan janji yang telah disepakati olehnya dan Ayahmu”. Mia dan Fiona masih mendengarkan tanpa memotong perkataan Nenek Ida.

“Sejak umur lima tahun, mereka sudah menjodohkan kalian”. Mia dan Fiona saling pandang.

“Mia, dijodohkan?dengan siapa?” Fiona mewakili apa yang hendak di tanyakan Mia.

Nenek ida mengangguk lemah. “Dengan putra tunggal Om Johan, Donny namanya”. Mia masih terpaku dengan kedua alis ternagkat dan mata yang membulat sempurna.

“Seingat Mia, Om Johan itu orang yang sangat kaya.  Masak iya dia mau jodohkan anaknya dengan Mia”, ujar Mia tidak percaya di ikuti anggukan cepat dari Fiona seolah setuju dengan apa yang di katakan Mia. Nenek Ida mendesah pelan “tapi seperti itulah kemyataannya Mia” ujarnya kemudian.

“Perjodohan ini adalah amanah dari Ayahmu. Nenek harap kamu mau menerimanya”.

“Tapi apa anaknya Om Johan bersedia Nek?”, tentu saja Mia ragu. Dalam ingatannya, teman ayahnya itu orang yang sangat kaya. Bagaimana tidak, setiap mengunjungi ayahnya di Bandung, temannya itu selalu berganti mobil, juga ada pria bertubuh besar dengan setelan jas lengkap yang selalu mengikutinya. Mia juga ingat beberapa mainan mahalnya adalah pemberian teman ayahnya itu. Jika di badingkan dirinya yang hanya seorang yatim piatu yang hidup sederhana dan tidak memiliki apapun, mereka sungguh tidak sepadan.

 “Om Johan sudah bicarakan ini dengan anaknya, dan diapun juga setuju dengan perjodohan ini.” Mia dan Fiona menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. Bagaimana mungkin.

Walalupun belum pernah bertemu, tapi sekali lagi dalam ingatannya walaupun sudah tidak begitu jelas, teman ayahnya itu cukup tampan. Jadi mungkin saja anaknya juga tampan. Bagaimana mungkin ada laki-laki sempurna yang mau menerima perjodohan di jaman modern seperti ini. Mia kembali menggeleng-gelengkan kepalanya setelah bermonolog dengan pikirannya.

“Kamu maukan?” Tanya nenek ida dengan sangat lembut. Mia terpaku tidak bisa mengatakan apapun. Suasana hening sejenak, Fiona memandangi Mia menunggu reaksi apa yang akan di tunjukkan sahabatnya itu.

“Tapi Mia tidak mengenalnya Nek, bagaimana mungkin Mia akan menikah dengan orang yang tidak Mia kenal”. Mia akhinya membuka suara. Nenek Ida menggenggam lembut kedua tangan Mia dan mengusap usapnya.

“Nenek tahu kamu pernah terluka dan mungkin luka itu masih basah sampai saat ini”. Mia kembali menunduk, Fiona mengusap punggung Mia. Suasana kembali hening.

“Tapi ini adalah cara untuk kamu sembuh, kamu tidak boleh selamanya memelihara luka itu”, Mia melepaskan genggaman tangan Nenek Ida dan menghapus cairan bening yang mengalir dipipinya entah sejak kapan.

“Kasih Mia waktu” pinta Mia. Nenek ida mengangguk setuju “besok pagi Nenek ingin mendengar jawaban kamu”.

“Besok pagi???” ujar Mia dan Fiona serentak lalu saling memandang, Nenek Ida mengangguk.

“Om Johan ingin bertemu besok malam” Mia dan Fiona kembali terkejut, “secepat itu?” Tanya Mia, nenek ida kembali mengangguk.

“Om Johan ingin segera menikahkan kalian, karena dia harus kembali ke Spanyol secepatnya”.  Jelas Nenek Ida seperti apa yang di katakan Johan tadi siang padanya. Walaupun alasan sebenarnya adalah agar Donny tidak berubah fikiran dan untuk membuat Donny segera melupakan kekasihnya yang telah mengecewakannya.

Jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Mia sama sekali belum bisa memejamkan matanya, begitu juga dengan Fiona. Gadis itu tidak ingin membiarkan sahabatnya berfikir sendirian.

“Apa yang aku harus lakukan, Fi?”. Entah sudah berkali pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

“Aku tidak pernah berfikir sampai sejauh itu. Menikah. Bahkan dengan orang yang sama sekali tidak aku tahu seperti apa wajah dan hatinya”.  

Fiona memeluk bahu sahabatnya itu. Sejujurnya, dia juga tidak tahu harus mengatakan apa. Semuanya begitu tiba-tiba, dan Mia hanya di beri waktu beberapa jam saja untuk berfikir.

“Ayah, apa yang harus Mia lakukan”. Mia menghela nafas berat lalu menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya. Dari hati terdalam, dia tidak ingin menerima perjodohan ini. Setelah luka yang dia alami, setelah penghianatan besar yang harus dia terima, dia tidak ingin lagi membuka hati pada siapapun. Dia sudah berjanji untuk tidak akan pernah mengenal cinta dan membiarkan seseorang menyakitinya karena cinta.

“Aku tahu, kamu keberatan kan?”. Mia mengangguk. “Aku tidak mau, Fi”, katanya dengan suara pelan.

“Tapi ini amanah Om Tiar”. Mia menatap Fiona, benar ini adalah permintaan terakhir dari ayahnya. Menolak perjodohan ini sama saja menolak permintaan ayahnya. Dan ini adalah permintaan terakhir ayahnya.

 Mia mulai memejamkan matanya. “Tidur yuk, Fi”, katanya menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Fiona lalu masuk kedalam selimut bersama Mia.

Gadis itu sudah menemukan jawabannya. Ya, dia akan menerima perjodohan itu, demi ayahnya, demi permintaan terakhir ayahnya. Jika dengan menerima perjodohan ini dia bisa mengurangi rasa bersalah pada ayahnya, kenapa tidak. Hanya menikah, dengan siapapun tidak lagi penting. Toh hatinya sudah lama mati.

Kedua gadis itupun akhirnya terlelap, masuk ke alam bawah sadar masing-masing. Mengistirahatkan hati dan jiwa yang kelelahan. Mempersiapkan diri menyambut esok yang mungkin akan lebih berat dari hari-hari sebelumnya.

Terpopuler

Comments

🌻Nie Surtian🌻

🌻Nie Surtian🌻

awal cerita menarik dan bikin penasaran...

2024-10-22

1

larasatiayu

larasatiayu

awal crtanya udah gebrak banget sih

2024-10-28

0

Ning Suswati

Ning Suswati

nyimak

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Epis. 1 Permintaan terakhir
2 Epis. 2 Makan malam
3 Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4 Epis 4 Hari pernikahan
5 Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6 Epis. 6 Mie instan lagi
7 Epis. 7 Kekesalan Donny
8 Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9 Epis. 9 Menemani makan siang
10 Epis. 10 Kemarahan Mia
11 Epis. 11 Pertengkaran
12 Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13 Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14 Epis. 14 Penyesalan Donny
15 Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16 Epis. 16 Bertemu Fiona
17 Epis. 17 Menjadik kakak adik
18 Epis. 18 Tidur bersama
19 Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20 Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21 Epis. 21 Terpesona
22 Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23 Epis. 23 Mengunjungi mertua
24 Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25 Epis. 25 Mencium kening
26 Epis. 26 Mia kecelakaan
27 Epis. 27 Bertemu teman lama
28 Epis 28 Tidak ingin di bantah
29 Epis. 29 Jomblo akut
30 Epis. 30 Clara di penjara
31 Epis. 31 Ucapan yang sama
32 Epis. 32 Kembali ke kantor
33 Epis. 33 Tentang Amelia
34 Epis. 34 Jenuh
35 Epis. 35 Aku takut
36 Epis. 36 Keberanian Fiona
37 Epis. 37 Mulai goyah
38 Epis. 38 Tentang Fiona
39 Epis. 39 Sebuah ciuman
40 Epis. 40 Mabuk
41 Epis. 41 Canggung
42 Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43 Epis. 43 Kantor heboh
44 Epis. 44 Mari akhiri
45 Epis. 45 Hilang sejenak
46 Epis. 46 Karena kamu istri saya
47 Epis. 47 Jalan-jalan
48 Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49 Epis. 49 Mia sakit lagi
50 Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51 Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52 Epis. 52 Aku kembali
53 Epis. 53 Berpelukan
54 Epis. 54 Kiriman makan siang
55 Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56 Epis. 56 Hanya kesepian?
57 Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58 Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59 Epis. 59 Di pecat
60 Epis. 60 Alex
61 Epis. 61 Terlambat
62 Epis. 62 Hukuman
63 Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64 Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65 Epis. 65 Meninggalkan rumah
66 Epis. 66 Klarifikasi
67 Epis. 67 Maaf
68 Epis. 68 Ibu
69 Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70 Epis. 70 Fiona dan Al
71 Epis. 71 Melihatnya lagi
72 Epis. 72 Dimas
73 Epis. 73 Kejujuran
74 Epis. 74 Merelakan masa lalu
75 Epis. 75 Jatuh cinta
76 Epis 76 Berhasil melupakannya?
77 Epis. 77 Perpisahan selamanya
78 Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79 Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80 Epis. 80 Hamil
81 Epis. 81 Siksaan Alfandy
82 Epis. 82 Di lamar
83 Epis 83 Sangkar emas
84 Epis. 84 Ibu mertua
85 Epis. 85
86 Epis. 86 Apakah aku jahat?
87 Epis. 87 Nasi campur
88 Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89 Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90 Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91 Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92 Epis. 92 Baby Angel
93 Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94 Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95 Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96 Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97 Epis. 97 Kejutan yang gagal
98 Epis. 98 Pernikahan Alex
99 Pengumuman
100 Karya Baru
101 Karya baru
102 Karya Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Epis. 1 Permintaan terakhir
2
Epis. 2 Makan malam
3
Epis. 3 Perjanjian pernikahan
4
Epis 4 Hari pernikahan
5
Epis. 5 Pertemuan dengan Fiona
6
Epis. 6 Mie instan lagi
7
Epis. 7 Kekesalan Donny
8
Epis. 8 Pembicaraan pertama kali
9
Epis. 9 Menemani makan siang
10
Epis. 10 Kemarahan Mia
11
Epis. 11 Pertengkaran
12
Epis. 12 Kemarahan Alfandy
13
Epis. 13 Tamparan untuk Mia
14
Epis. 14 Penyesalan Donny
15
Epis. 15 Rasa bersalah Donny
16
Epis. 16 Bertemu Fiona
17
Epis. 17 Menjadik kakak adik
18
Epis. 18 Tidur bersama
19
Epis. 19 Kedatangan keluarga Donny (revisi)
20
Epis 20 Teriris pisau (revisi)
21
Epis. 21 Terpesona
22
Epis. 22 Hadiah untuk Mia
23
Epis. 23 Mengunjungi mertua
24
Epis. 24 Mulai mengabaikan kontrak
25
Epis. 25 Mencium kening
26
Epis. 26 Mia kecelakaan
27
Epis. 27 Bertemu teman lama
28
Epis 28 Tidak ingin di bantah
29
Epis. 29 Jomblo akut
30
Epis. 30 Clara di penjara
31
Epis. 31 Ucapan yang sama
32
Epis. 32 Kembali ke kantor
33
Epis. 33 Tentang Amelia
34
Epis. 34 Jenuh
35
Epis. 35 Aku takut
36
Epis. 36 Keberanian Fiona
37
Epis. 37 Mulai goyah
38
Epis. 38 Tentang Fiona
39
Epis. 39 Sebuah ciuman
40
Epis. 40 Mabuk
41
Epis. 41 Canggung
42
Epis. 42 Berkunjung ke kantor
43
Epis. 43 Kantor heboh
44
Epis. 44 Mari akhiri
45
Epis. 45 Hilang sejenak
46
Epis. 46 Karena kamu istri saya
47
Epis. 47 Jalan-jalan
48
Epis. 48 Runtuhnya tembok itu
49
Epis. 49 Mia sakit lagi
50
Epis. 50 Aku jatuh cinta padanya
51
Epis. 51 Tujuh tahun lalu
52
Epis. 52 Aku kembali
53
Epis. 53 Berpelukan
54
Epis. 54 Kiriman makan siang
55
Epis. 55 Isi hati yang sebenarnya
56
Epis. 56 Hanya kesepian?
57
Epis. 57 Bolehkah saya melakukannya?
58
Epis. 58 Memiliki seutuhnya
59
Epis. 59 Di pecat
60
Epis. 60 Alex
61
Epis. 61 Terlambat
62
Epis. 62 Hukuman
63
Epis. 63 Tidak ada persahabatan yang murni
64
Epis. 64 Pekerjaan penting untuk Al
65
Epis. 65 Meninggalkan rumah
66
Epis. 66 Klarifikasi
67
Epis. 67 Maaf
68
Epis. 68 Ibu
69
Epis. 69 Berbaring di pangkuanmu
70
Epis. 70 Fiona dan Al
71
Epis. 71 Melihatnya lagi
72
Epis. 72 Dimas
73
Epis. 73 Kejujuran
74
Epis. 74 Merelakan masa lalu
75
Epis. 75 Jatuh cinta
76
Epis 76 Berhasil melupakannya?
77
Epis. 77 Perpisahan selamanya
78
Epis. 78 Apakah kau mencintaiku?
79
Epis. 79 Di hadang orang tidak di kenal
80
Epis. 80 Hamil
81
Epis. 81 Siksaan Alfandy
82
Epis. 82 Di lamar
83
Epis 83 Sangkar emas
84
Epis. 84 Ibu mertua
85
Epis. 85
86
Epis. 86 Apakah aku jahat?
87
Epis. 87 Nasi campur
88
Epis. 88 Ulang tahun perusahaan 1
89
Epis. 89 Ulang tahun perusahaan 2
90
Epis. 90 Malam pertama yang terlewatkan
91
Epis. 91 Pernikahan Al dan Fiona
92
Epis. 92 Baby Angel
93
Epis. 93 Pengasuh baby Angel 1
94
Epis. 94 Pengasuh baby Angel 2
95
Epis. 95 Penggoda berkedok pengasuh
96
Epis. 96 Jalan ke Mall bertiga
97
Epis. 97 Kejutan yang gagal
98
Epis. 98 Pernikahan Alex
99
Pengumuman
100
Karya Baru
101
Karya baru
102
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!