CINTA ATAU LUKA

Abizar ingin melupakan kejadian dua tahun lalu itu, kejadian yang membuat nya merasa di permalukan oleh seorang wanita, hingga membuat nya menjadi bulan-bulanan para sahabatnya.

flashback...

" Lo yakin ga akan bawa pasangan ke pesta malam ini?" salah satu sahabat Abizar bertanya.

" Gue ga perlu repot-repot bawa pasangan,Lo lupa di setiap pesta kampus atau di tempat lain gue selalu di perebutkan oleh puluhan bahkan ratusan wanita? gue tinggal pilih mana yang gue suka"

" Bilang aja Lo takut sama Dea" ledek sahabat nya, mereka selalu mengatakan Abizar takut pada Dea, wanita anggun dan energik yang sudah beberapa tahun menjadi pacarnya.

" Dia bukan bini gue,apa hak dia marah" jawab Abizar santai.

" Gue heran sama Dea,dia cantik,baik,pintar tapi kok bisa se bucin itu ke Lo" ucap sahabat Abizar heran.

" Memang nya ada wanita yang mampu nolak pesona gue? Mereka bahkan rela di jadikan yang kesekian " jawab Abizar dengan percaya diri nya.

Obrolan terhenti mereka meninggalkan apartemen Abizar menaiki mobil ,menuju kampus, hingga beberapa puluh menit kemudian mereka tiba di parkiran depan aula kampus,ketiga pria tampan yang selalu menjadi pusat perhatian itu turun dari mobil dan mereka memasuki aula kampus yang sudah di sulap begitu indah,bak gedung megah.

Acara berlangsung sangat meriah, berbagai penta seni di tampilkan oleh mahasiswa di kampus itu dan juga dari mahasiswa yang berasal dari Indonesia atau negara lain.

Dari jarak yang tak terlalu jauh, salah satu sahabat Abizar melihat kehadiran Adiba,si gadis cantik dengan pakaian tertutup, terlihat asyik mengobrol dengan beberapa mahasiswa dan mahasiswi, terlihat begitu akrab dengan senyuman malu-malu nya.

Hingga beberapa saat kemudian mereka melihat Adiba berjalan ke arah mereka dan meninggalkan keramaian pesta,dan entah mengapa membuat mereka merasa tertarik dan ingin menyapa nya.

" Hai...cantik" sapa Alex saat Adiba akan melewati mereka.

Adiba mengangguk seraya tersenyum lembut,namun ia kembali melanjutkan langkahnya tanpa berniat menyapa kembali atau sekedar berkenalan.

" Dia paling sombong di antara mahasiswa yang lain,heran entah bagaimana caranya dia bisa jadi duta kampus nya" ucap seorang wanita yang berdiri di samping Andra dengan gaun pesta berwarna merah menyala, terlihat begitu glamournya.

Abizar yang awal nya tak peduli tiba-tiba saja ia menjadi tertarik dengan ucapan wanita dari kekasih sementara Andra salah satu sahabat Abizar.

Abizar melihat punggung Adiba yang meninggalkan tempat itu,berjalan keluar Aulia seraya mengangkat panggilan telepon.

" Kok Lo ngomong gitu? Memang nya Lo kenal?" tanya Alex yang entah mengapa merasa tidak suka dengan tuduhan pasangan Andra itu.

" Gue emang ga kenal tu bocah, untuk apa juga kenal manusia modelan aneh gitu,pinter sih tapi penampilan nya ngak banget,dan di kampus juga pada bilang tu bocah sombong,Lo pada ga tau karena kan lo pada ga selalu ke kampus"

Abizar tak merespon,ia hanya menjadi pendengar, sedangkan Andra biasa saja,Alex lah yang terlihat begitu penasaran.

" Gue kok jadi penasaran ya,jadi pengen nyoba deketin" gumam Alex yang masih terdengar oleh ketiga orang yang berada di dekatnya,siapa lagi kalau bukan Abizar,Andra dan pasangan Andra.

" Gila Lo,tuh Agnez mau Lo bawa kemana? Jagan buat ulah yang aneh-aneh,ingat di acara ini banyak mahasiswa luar, jangan buat citra buruk kampus kita" Andra mengingat kan, karena Alex memang telah berjanji dengan salah satu senior mereka untuk menjadi pasangan nya di malam from night itu.

Alex menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, matanya tiba-tiba melirik sang sahabat yang malam ini belum memilih pasangan,siapa lagi kalau bukan Abizar,yang di lirik cuek-cuek aja seakan tak tau dan tak ingin tau.

" Kalo Lo penasaran kenapa ga Abi aja yang deketin,pasti ga bakal ada penolakan,toh malam ini Abi belum ada pasangan,Dea pulang ke Indonesia kan" ucap wanita dengan gaun malam berwarna merah itu.

Abizar tak menjawab atau merespon apapun, ekspresi nya seperti biasa,dingin,arogan seakan tak tersentuh,membuat Lala tersenyum kikuk.

Di sela obrolan mereka orang yang mereka bicarakan muncul, terlihat begitu fokus pada ponselnya dan terlihat tak begitu peduli dengan keadaan dan tatapan orang-orang di sekitar nya.

" Adiba..." panggil Lala saat Adiba melintas di depan mereka, panggilan dari nya membuat Adiba menghentikan langkahnya dan menoleh menatap orang yang baru saja memanggil namanya.

" Anda memanggil saya nona?( you call me miss)?" Adiba bertanya menggunakan bahasa inggris seraya menunjuk dirinya sendiri,karena ia tengah berada di luar negeri.

Lala mengaguk,dan melangkah mendekati Adiba,ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, yang di sambut baik oleh Adiba,ia menganggap wanita cantik di depannya itu ingin berkenalan.

" Aku Lala(I'm Lala) " Lala mengucapkan namanya.

" Adiba Khanza..senang berkenalan dengan anda(pleased to meet you)" Adiba membalas dengan senyuman lembut, sungguh mampu mengalihkan pandangan tiga pria di hadapannya.

" Cantik" batin ketiga pria tampan di hadapannya.

Namun tiba-tiba Abizar melangkah mendekati dua wanita beda penampilan itu,membuat Lala memundurkan langkahnya, melihat Abizar mendekat, sedangkan Alex dan Andra menjadi begitu antusiasme melihat sahabatnya bergerak.

" Jadilah pasangan ku malam ini" ucap Abizar tanpa basa-basi,ia menggunakan bahasa Indonesia.

Adiba mengangkat wajahnya menatap pria tampan di hadapannya, alisnya bertaut dengan kening berkerut, apakah ia tak salah dengar, tiba-tiba ada orang asing yang bahkan belum pernah bertemu dengan beraninya menawarkan menjadi pasangan.

Adiba tersenyum " maaf tuan mungkin anda bisa mencari wanita lain,ada begitu banyak wanita cantik di ruangan ini mengapa harus saya,kita tidak saling mengenal ( sorry sir, maybe you can look for another woman, there are so many beautiful women in this room, why me? )" Tanya Adiba santai.

Jawabannya membuat jiwa arogan Abizar bangkit, terlebih saat ia melihat kedua sahabatnya mengulum senyum ingin menertawakan dirinya,harga dirinya terluka.

" Kamu menolak saya? Kamu tidak kenal siapa saya?( you reject me? you don't know who i am?)" tanya Abizar dengan wajah dingin.

Adiba terlihat masih tenang, bahkan ia menunjukkan sebuah senyuman lembut seraya mengaguk " Ya saya menolak ajakan anda,maaf...( yes i refuse your invitation, sorry)" Adiba meminta maaf dengan tulus seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Abizar meremas kuat kedua tangannya yang berada di dalam saku celananya,urat lehernya terlihat menegang,sudah 23 tahun usianya,ini pertama kalinya ada wanita yang menolak nya secara terang-terangan dan ia tak menerima itu.

Adiba membungkukkan tubuhnya memberikan tanda hormat " saya permisi( excuse me) " izin Adiba,ia meninggalkan Abizar dan para sahabatnya setelah memberikan senyuman lembut nya.

" wow..wow..wow..ini nyata kan gais? Gue ga lagi mimpi kan? Seorang Abizar Albern Foster...di tolak seorang wanita,ini menarik" heboh Alex dan Andra.

Sedangkan Abizar yang merasa harga dirinya terluka,ia langsung melangkah dengan langkah lebar menuju Adiba berdiri bersama beberapa mahasiswa dan mahasiswi lain, melanjutkan obrolan nya.

" Kamu pasangan ku malam ini( you are my partner tonight" ucap Abi tegas seraya menarik pergelangan tangan Adiba, merengkuh pinggang ramping nya,yang membuat gadis berhijab itu sangat terkejut hingga refleks tangan nya melayang tepat mengenai wajah tampan Abizar.

PLAK....

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di wajah tampan Abizar, meninggalkan bekas merah yang begitu kentara di wajah putih bersih nya,kejadian tiba-tiba itu menjadi pusat perhatian para mahasiswa lainnya,bahkan beberapa dari mereka ada yang membekap mulutnya karena merasa sangat terkejut.

" Maaf( Sorry) " pinta Adiba tulus dengan suara lirih, wajah nya menunduk,bahkan matanya mulai berkaca-kaca, sedangkan Abizar semakin menggeram,ia melepaskan genggaman tangannya di pergelangan tangan Adiba dan pinggang rampingnya,seraya menatap tajam pada gadis di depannya itu.

Merasa tangan pria di depannya sudah terlepas,Adiba langsung meninggalkan tempat itu dengan berjalan cepat,bahkan setengah berlari, sedangkan Abizar menatap penuh dendam pada Adiba" aku bersumpah akan menjadikan mu Tawanan ku suatu hari nanti" batin Abizar.