Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Syahid yang tidak mau kelepasan pun segera menghentikan ciuman mereka, dan syahid segera menjauhkan dirinya.
" maaf nay, aku nggak bermaksud." Ucapan syahid terhenti karna nayla sudah memotongnya terlebih dulu.
" lupakan, jangan bahas lagi." Ucap nayla langsung menutupi tubuhnya dengan selimut, syahid pun hanya diam melihat nayla.
Dan akhirnya syahid mencoba untuk tidur dengan posisi memunggungi nayla yang sudah tertutup selimut.
" s*al, kenapa aku menikmati ciuman darinya, dan aku malah menginginkan lebih." Gumam nayla masih berposisi menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Entah kenapa setelah momen romantis, syahid dan nayla sama sama tertidur dan mereka sangat nyenyak sekali sampai tidak terasa jika mereka sekarang dengan posisi berpelukan.
.
Pagi pun tiba.
Syahid yang sudah terbiasa bangun sebelum adzan Subuh kaget melihat nayla yang tidur dengan tangan yang ada di perut nayla.
Syahid menarik pelan tangannya agar nayla tidak terbangun dari tidurnya, namun usahanya sia sia karna nayla sudah terburu bangun dan memegangi tangannya.
" mau apa kamu? Jangan harap aku bakal diam seperti tadi malam ya.!!" Ucap nayla, bukannya menjawab nayla, syahid malah menatap wajah cantik nayla yang jaraknya sangat dekat dengannya sekarang.
Syahid memperhatikan wajah cantik nayla yang baru bangun dari tidurnya, nyala yang menyadari syahid sedang menatap dirinya pun sekarang membalas tatapan syahid.
Dag..
Dig..
Dug..
Jantung syahid dan nayla kembali berdetak saat mereka dengan posisi saling menatap, namun tatapan mereka tersadar saat syahid berucap.
" lepas nay sudah adzan, aku mau ke masjid." Ucap syahid, nayla langsung melepaskan tangan yang memegangi tangan syahid.
" apa kamu mau Sholat, kalau kamu mau biar aku Sholat di rumah dan jadi imam buat kamu." Ucap syahid lagi setelah dia duduk.
" aku lagi datang bulan." Jawab nayla berbohong, karna nayla tidak memiliki alasan selain itu.
Syahid hanya mengangguk dia tidak mau memaksa nayla jika nayla memang tidak mau, syahid pun segera ke kamar mandi terlebih dulu.
" nggak, aku nggak boleh jatuh cinta sama dia." Gumam nayla dari dalam hati, ternyata dia masih merasakan datakan yang masih belum terhenti.
Syahid hanya mendi sebentar karna dia takut terlambat datang ke Masjid yang terletak tidak jauh dari kediaman pak prabu.
" dia tidur lagi.?" Gumam syahid dari dalam hati, melihat nayla yang ternyata sudah tidur lagi.
Syahid pun tidak mau mengganggu nayla, dia segera turun dari kamar agar tidak terlambat.
.
.
Sinar mentari sudah semakin tinggi, jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi.
Nayla yang baru saja selesai mandi, dia di kagetkan dengan kedatangan syahid yang tiba tiba.
Syahid yang kembali melihat keadaan nayla dengan handuk saja meremang dan menelan ludahnya melihat mulus dan putih kulit nayla.
" dari mana kamu.?" Ucap nayla, karna seingat dia syahid hanya ingin Sholat namun kenapa syahid baru datang saat sudah siang.
" pake baju mu nay, aku bisa khilaf jika melihat kamu terus seperti itu." Ucap syahid sambil memalingkan pandangan agar tidak terus melihat Nayla.
Nayla yang mendengar ucapan syahid dengan reflek nayla menutupi dadanya dan dia segera ke lemari untuk mengambil pakaian.
Sedangkan syahid duduk di sofa, menunggu nayla yang masih memakai baju di kamar mandi.
" apa aku harus ikuti ucapan pak kyai tadi ya." Gumam syahid.
Ya syahid mengobrol dengan pak kyai yang menjadi imam masjid di mana tadi dia Sholat. Orang yang biasa di panggil pak kyai itu memberi nasihat pada syahid
Nasihat dari pak kyai mengatakan jika syahid harus bersabar jika tidak mau ada perceraian dalam rumah tangganya, dan pak kyai juga mengatakan jika istrinya tidak mencintainya pak kyai meminta syahid agar mencintai istrinya terlebih dulu.
Bukan hanya di situ pak kyai juga mengatakan pada syahid untuk terus menuntun nayla ke jalan yang benar karna pak kyai sempat bertanya apa kah syahid mengajak nayla Sholat dan syahid menjawab sudah tapi nayla menolak.
Saat syahid sedang melamun, dia di kagetkan dengan nayla yang ternyata sudah selesai berpakaian, dan sekarang nayla ada di depannya.
" woy, kenapa kamu? Kesambet ya.?" Ucap nayla membuyarkan lamunan syahid.
" kamu sudah selesai nay." Ucap syahid, membuat nayla mencebik kesal.
" ck. Kalau aku belum selesai ya nggak mungkin di depan kamu sekarang." Jawab nayla, syahid hanya tersenyum dan berjalan memasuki kamar mandi untuk mandi dan bersiap berangkat kerja.
Nayla sendiri hanya memperhatikan syahid dan dia segera memakai make up seperti biasa dia pakai sebelum dia berangkat.
Hanya beberapa menit syahid sudah selesai mandi, dan juga sudah memakai seragam Office boy yang pak budi berikan padanya.
" jangan lama lama nay, kita turun bareng." Ucap syahid yang melihat nayla sedang memakai make up, nayla yang mendengar menghentikan aktivitasnya.
" kenapa harus turun bareng, kamu duluan kan bisa." Jawab nayla, sambil meletakkan lipstik yang memang sudah selesai dia gunakan.
" kamu mau di tanya tanya sama mamah dan papah, jika kita turun sendiri sendiri.?" Ucap syahid, nayla hanya menghembuskan nafas kasar.
Entah mengapa mamah dan papahnya sangat tidak suka melihat dia dan syahid berpisah, itu yang sedang nayla pikirkan sekarang.
" ya sudah ayo, kita turun sekarang." Ucap nayla sambil menyambar tas yang sudah dia siapkan di atas tempat tidur.
Syahid hanya menanggapi ucapan nayla dengan senyuman dan anggukan, namun sebelum nayla keluar dari kamar syahid menggandeng tangan nayla.
" lepas, aku bisa jalan sendiri." Ucap nayla yang melihat jika syahid memegangi tangannya.
Bukannya melepas menuruti nayla, justru syahid malah menarik nayla agar cepat berjalan, nayla pun pasrah menurut syahid.
Syahid dan nayla melihat jika pak prabu dan bu ningrum tersenyum saat melihat mereka bergandengan tangan berjalan menuruni anak tangga.
" pagi mah, pah." Sapa nayla saat sudah ada di depan mereka, sedangkan syahid hanya tersenyum sebagai sapaannya pada mereka.
Alyssa yang melihat kakaknya di perlakukan manis oleh syahid semakin kesal melihatnya, dia semakin tidak mengerti apa yang ada di pikiran nayla karna setahu alyssa syahid bukan tipe idaman nayla.
" pagi juga sayang, bagaimana apa tidur kalian nyenyak tadi malam." Jawab bu ningrum dan menanyakan tidur mereka.
" nggak mah, nayla sangat berisik kalau tidur, dia mendengkur." Jawab syahid bercanda, namun nayla tidak terima dan segera mencubit lengan syahid.
Pak prabu dan bu ningrum tersenyum melihat mereka yang semakin dekat, sedangkan alyssa semakin heran dengan Nayla.
" oh iya nak, nanti kamu berangkat sama nayla ya, papah ada urusan dengan teman papah pagi ini di luar kantor." Ucap pak prabu, membuat syahid dan nayla menatap pak prabu. Pak prabu berbohong sebenarnya dia ingin menjemput langsung adik syahid, safira.
" nggak pah, aku nggak mau berangkat sama dia, jika ada karyawan yang tau mau di taruh mana muka ku.?" Jawab nayla tidak setuju.
" yoga mau jemput aku pah, palingan sebentar lagi dia datang." Jawab syahid membuat mereka semua kaget mendengarnya.
Bersambung...