NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Duchess Pemberani

Reinkarnasi Duchess Pemberani

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:73.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jasmine D'Orland, seorang duchess yang terkenal dengan karakter jahat, dituduh berselingkuh dan dihukum mati di tempat pemenggalan di depan raja, ratu, putra mahkota, bangsawan, dan rakyat Kerajaan Velmord.

Suaminya, Louise, yang sangat membencinya, memenggal kepala Jasmine dengan pedang tajamnya.

Sebelum kematiannya, Jasmine mengutuk mereka yang menyakitinya. Keluarganya yang terlambat hanya bisa menangisi kematiannya, sementara sebagian bersorak lega.

Namun, enam bulan sebelum kematian itu, Jasmine terlahir kembali, diberi kesempatan kedua untuk mengubah nasibnya yang tragis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanah Misterius Penghasil Uang

Langit cerah tampak seolah mengiringi langkah Duchess Jasmine, Lianne, dan Julian yang sedang menuju ke sebuah tempat yang sangat jauh dari keramaian kota. Mereka menempuh perjalanan melalui jalan berdebu yang berkelok-kelok hingga akhirnya sampai ke tujuan mereka. Tanah yang sangat luas terbentang di hadapan mereka, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Tidak ada tanaman, tidak ada rumah, hanya tanah yang tandus, berpasir, dan berbatu yang tampak begitu membosankan.

Lianne yang selalu penasaran dengan keputusan sang Duchess akhirnya tak bisa menahan diri dan bertanya. “Yang Mulia, kenapa kita datang ke tempat seperti ini? Tanah ini tampaknya tidak cocok untuk apa pun. Bahkan untuk bertani pun tidak akan berhasil. Apa yang Anda lihat di sini?”

Duchess Jasmine mengangkat tangan, memberi isyarat agar Lianne tetap tenang dan mendengarkan. Suara angin yang berdesir menjadi latar belakang bisu saat sang Duchess berbicara dengan nada yang begitu yakin. “Ada alasan mengapa kita datang ke sini, Anne. Tempat ini jauh lebih penting Daripada yang terlihat di permukaan.”

Tanah itu luas sekali, namun tidak ada kehidupan yang tumbuh di sana. Semua orang yang melihatnya mungkin akan berpikir untuk meninggalkannya begitu saja. Tetapi Jasmine tidak seperti kebanyakan orang. Ia tahu sesuatu yang tak diketahui orang lain tentang tempat ini.

Jasmine mengingat-ingat masa lalu, ketika tanah ini pertama kali dibeli oleh seorang baron untuk dibangun rumah. Namun, alih-alih menemukan tempat yang cocok untuk rumah, mereka malah menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga. Batu permata garnet merah yang luar biasa. Namun, tidak hanya itu, baron tersebut adalah salah satu orang yang pernah menyiksanya dalam kehidupan pertamanya. Sebagai pendukung Cecilia, dia adalah bagian dari lingkaran orang yang selama ini membuat hidup Jasmine sangat sengsara.

“Anne, Julian,” ujar Jasmine dengan suara yang tenang namun penuh wibawa. “Tanah ini akan segera menjadi milikku.”

Lianne tidak bisa menyembunyikan rasa herannya. “Yang Mulia, tanah ini… tidak ada yang bisa hidup di sini. Ini tanah tandus, berpasir, penuh batu. Bagaimana Anda bisa berpikir untuk membelinya?”

Jasmine hanya tersenyum kecil, seolah tahu bahwa apa yang ia katakan akan membuat Lianne terkejut. “Tidak, Lianne. Ini bukan tanah biasa. Ada sesuatu di bawah permukaan tanah ini. Sesuatu yang sangat berharga, lebih berharga daripada yang kamu kira.”

Julian yang berada di samping mereka tetap diam, matanya tertuju pada Duchess dengan penuh rasa ingin tahu. Namun ia tahu bahwa jika Jasmine sudah memutuskan sesuatu, itu pasti akan terjadi. Tak ada yang bisa menghalanginya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Duchess Jasmine memberikan perintah kepada Julian. “Julian, gali tanah ini. Cukup dua meter di tempat ini. Di bawahnya, ada garnet merah.” ucap Duchess sambil memberikan tanda di tempat itu.

Lianne terkejut mendengar perintah tersebut. “Garnet merah? Di bawah tanah ini?” Ia masih kesulitan membayangkan bagaimana sesuatu yang berharga bisa terkubur di bawah tanah yang tampaknya tidak memiliki nilai sama sekali. “Tapi tanah ini… bagaimana bisa ada garnet di sini?”

Julian, yang sudah terbiasa mengikuti perintah Duchess tanpa banyak bertanya, segera bergerak. Ia mulai menggali tanah di titik yang ditunjukkan oleh Jasmine dengan hati-hati. Lianne memperhatikan dengan cemas dan rasa penasaran yang semakin mendalam, sementara Jasmine hanya berdiri dengan tenang, matanya terfokus pada pekerjaan Julian.

Beberapa menit berlalu, dan tanah yang digali mulai menampakkan lapisan batu yang keras. Julian melanjutkan pekerjaannya, menggali lebih dalam. Lianne semakin ragu dengan perintah yang diberikan, namun Jasmine tetap diam, seolah yakin bahwa apa yang dia katakan adalah kenyataan.

Tiba-tiba, suara sekop yang menabrak sesuatu yang keras terdengar. Julian berhenti sejenak, lalu melanjutkan menggali dengan hati-hati. Tak lama kemudian, ia mengangkat sebuah batu besar yang terlihat berbeda dari batu lainnya. Sebuah batu berwarna merah menyala, seolah berkilau di bawah sinar matahari yang terik.

Lianne terperangah. “Apa ini… benar-benar garnet merah?” Ia mendekat untuk melihat lebih dekat. Batu itu tampak mengesankan, berkilau dengan warna merah yang sangat intens, hampir seperti api yang menyala. Bagaimana bisa ada batu permata seperti ini di bawah tanah yang begitu tandus, berpasir bahkan berbatu?”

Lianne dan Julian terdiam, terpaku pada kenyataan yang baru mereka temui. Meskipun sulit dipercaya, tetapi garnet merah yang ditemukan di bawah tanah itu jelas-jelas nyata. Jasmine mengangguk, memberi perintah dengan suara tenang, “Tutup kembali tanah ini, Julian. Jangan biarkan jejak penggalian tertinggal. Kita tidak ingin orang lain tahu tentang penemuan ini.”

Julian segera melaksanakan perintah dengan hati-hati, menutup kembali tanah yang telah digali. Menyusun batu dan pasir dengan hati-hati agar tidak ada yang mencurigakan. Lianne tetap diam, tetapi pikirannya tak bisa berhenti berputar. Semua ini terasa sangat mengejutkan baginya. Bagaimana bisa tanah yang tampak tak bernilai menyimpan sesuatu yang begitu berharga?

Setelah tanah kembali tertutup rapi, Duchess Jasmine memandang tanah tersebut dengan penuh keyakinan. “Anne, dengan tanah ini, kita akan memulai bisnis lain dan menghasilkan uang yang banyak sebelum kita keluar dari kediaman si bajingan itu.”

Jasmine mengangkat wajahnya, menatap ke depan dengan mata yang penuh tekad. “Kita akan pergi ke bagian administrasi untuk membeli tanah ini. Sebelum orang lain tau dan membeli tanah ini.”

Lianne hanya mengangguk, meskipun hatinya masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Namun, ia tahu bahwa apapun yang dilakukan oleh Duchess Jasmine, itu pasti akan membawa perubahan besar. Dalam hati, ia merasa yakin bahwa tanah yang sekarang tampak tidak berguna ini akan segera berubah menjadi sesuatu yang luar biasa, begitu juga dengan hidup mereka yang akan segera berubah.

Mereka melanjutkan perjalanan ke kantor administrasi yang terletak cukup jauh dari tempat tersebut. Tanah ini berada jauh dari pemukiman, dan bahkan orang-orang setempat enggan untuk tinggal di sana. Namun, Duchess Jasmine tidak ragu sedikit pun. Ia tahu bahwa tanah ini, meskipun jauh dari keramaian, akan memberikan keuntungan yang sangat besar. Dengan sedikit usaha, tanah yang tampaknya tandus ini bisa diubah menjadi sesuatu yang sangat bernilai.

Sesampainya di kantor administrasi, mereka bertemu dengan seorang pegawai yang tampak terkejut melihat Duchess Jasmine. “Yang Mulia, Anda ingin membeli tanah itu?” tanya pegawai itu dengan heran. “Tanah itu... tidak ada yang ingin membeli tanah itu. Tidak ada kehidupan di sana, bahkan orang-orang di sekitar sini pun menghindarinya.”

Jasmine tetap tenang, senyumnya tidak pernah luntur. “Aku tahu tanah ini tampaknya tidak berguna bagi kebanyakan orang. Tapi bagi aku, ini adalah investasi yang sangat berharga. Berikan dokumen-dokumen tanah ini. Saya ingin membeli tanah ini sekarang juga.”

Pegawai itu tampak bingung, namun tidak bisa menolak. Dengan enggan, ia menyerahkan dokumen-dokumen tanah tersebut. Jasmine menandatanganinya tanpa ragu dan menyerahkan sejumlah uang yang cukup besar sebagai pembayaran. Tanah itu sekarang sah menjadi miliknya.

Lianne merasa tertegun, masih tidak sepenuhnya memahami alasan di balik keputusan Jasmine. Tanah itu tampak tak berharga, namun Jasmine begitu yakin. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Tanah yang tandus ini, di tangan Duchess Jasmine, pasti akan berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari yang bisa dibayangkan oleh orang lain.

“Anne,” kata Jasmine setelah semua selesai. “Kita akan mengubah tabah yang katanya tak berguna menjadi tumpukan uang.” ucap Jasmine dengan tertawa senang

Lianne hanya bisa mengangguk, tak bisa berkata-kata lagi.

Setelah urusan membeli tanah selesai, Duchess Jasmine, Lianne, dan Julian kembali ke tempat pertemuan di pasar. Di sana, Paula, Rachel, dan Vincent sudah menunggu. Mereka segera masuk ke dalam kereta yang sudah siap untuk membawa mereka pulang ke kediaman Clair.

Kereta itu bergerak pelan, dan di dalamnya, Duchess Jasmine duduk dengan anggun, ditemani Lianne, Rachel, dan Paula. Sementara Vincent dan Julian sudah berada di depan kereta sebagai kusir dan pendamping.

Duchess Jasmine memecah keheningan dengan pertanyaan kepada Rachel dan Paula. “Apakah pekerjaan kalian sudah selesai? Semua bahan sudah lengkap?”

Rachel, yang duduk di dekat Paula, mengangguk dengan senyuman. “Ya, Yang Mulia. Semua bahan sudah kami beli dan kirimkan ke kediaman Clair. Tidak ada kendala apapun.”

Paula menambahkan, “Semua berjalan lancar, Yang Mulia. Kami juga sudah memastikan semuanya bahan berkualitas dan tidak ada yang tertinggal.”

Duchess Jasmine tersenyum puas. “Bagus sekali. Terima kasih atas kerja keras kalian.”

Lianne, yang duduk di samping Duchess, melirik Rachel dan Paula dengan kagum. “Kalian benar-benar luar biasa. Bisa mengatur semua bahan dengan begitu cepat dan tanpa masalah.”

Rachel dan Paula tersenyum malu.

Kereta kuda terus melaju, suara roda berputar dan suara sepatu kuda menjadi musik yang mengiringi mereka menuju ke kediaman Clair.

1
Hikam Sairi
pedes banget bawang merah nya Thor 😭😭😭😭😭😭
Poniti
lanjuuuuut thor 😍😍😍😍😍😍
Lafaigh Ufaufi
hajar saja kata kata si duke,biar mampus dia,lemot banget cara berfikirnya..greget nich yg baca,hanya autor yg bisa sabar he
Lafaigh Ufaufi
pingin aku jambak si duke,yg lemot itu...hiii..gemes dech
Bonny Liberty
ku lempar pake 💣
Bonny Liberty
ku lempar palanya pake 🦴
Narti Narti
selalu mengesankan thor lanjut
Narti Narti
AQ hadir thor, semoga sehat selalu
Rossy Annabelle
rasanya tuh pengen nonjok q😬
Moh Rifti
next.../Determined//Determined//Kiss//Kiss//Kiss/
Ayu Septiani
good job Jasmine..... lawan terus argumen dari louise. egonya terlalu tinggi
Ayu Septiani
louise memang bodoh. matahatinya buta tidak bisa melihat kebenaran
ika yanti naibaho
terima kasih up nya/Smile/
ika yanti naibaho
next ya kak terima kasih up nya
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Chen Nadari
wahh ketemu karya baru mu Thor... sukses sll/Kiss/
Grey
lanjuttt kak, semangat
Dinda Siti
geram sekali aku thor bacanya, bikin si louise menyesal thor, jangan sampai si jasmine luluh sama dia thor/Angry//Angry//Angry//Angry/
Poniti
lanjuuuuttttyy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!