Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Epiaode 29
Sudah satu bulan sejak keluar dari kantor polosi Alana berpisa dengan Marta,waktu itu Alana merasa lelah jadi mengunci kamarnya dan tidur namum saat bangun dia tidak menemukan Martha.
Alana hanya menghembuskan nafas dan menghirupnya kembali,rasa lelah setelah seharian bekerja membuatnya terlelap begitu saja disudut sofa.
Saat ini Alana bekerja di toko,gajinya lumayan bisa untuk membayar kontrakan rumah,air dan listrik.Saat ini dia merasa tidur lebih nyenyak tanpa gangguan dari Martha,bahkan makan apapun terasa enak meski hanya makan seadanya.
"Tok,tok,tok."terdengar suara pintu diketuk dari luar,Alana bangun lekas beranjak namun dia menyibak tirai yang menutup jendela,dilihatnya hanya petugas dari warga setempat.
"Ada apa Mas?"tanya Alana
"Ada yang nyari Mbak."jawab petugas
"Siapa?"tanya Alana lagi
"Kamu Alana?anaknya Martha?"tanya laki-laki bernama Ridwan
"Iya,ada apalagi dengan Mama?"tanya Alana
"Ayo ikut saya,Mama kamu bikin ulah dirumah mantan suaminya."jawab Ridwan
"Mantan suami?maksudnya Papa aku?"tanya Alana
Ridwan tidak menjawab,Alana masuk mengganti bajunya dan mengambil tas selempangnya,dia mengikuti Ridwan suruhan Papa,setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama tiga puluh menit Alana sampai dirumah Papanya.
"Kok,aku malah gak inget ya masih punya Papa."lirihnya
"Ayo,Mama kamu didalam."ajak Ridwan
"Sejak kapan Mama disini?"tanya Alana saat bertemu kembali dengan Martha
"Sudah diam kamu,Mama mau kamu tinggal disini sama Papa kamu."jawab Martha
Alana duduk jauh dari Martha,bukan mau menghindar hanya saja sudah tidak ingin mengikuti kemauannya,karena Alana lelah harus berpura-pura.
Pertama kali ketemu sama Papa kembali Alana merasa canggung,kangen banget ingin memeluknya namun dia sadar saat ini Papa sudah memiliki keluarga lagi dan Alana tidak mau merusaknya.Jika dia bisa merubah watak Martha yang masih saja matre mungkin dia akan mencuci otaknya sekalian biar bersih.
"Papa kamu apa kabar?"tanya Alana
"Baik,kamu sendiri?"tanya Papa Alana
"Apa Mama bikin ulah disini?"tanya Alana melirik Martha
"Itu sebabnya Papa mengundangmu kemari,bawa pulang Mama kamu karena Papa sudah tidak mau berurusan dengannya."jawab Papa Alana
"Ayo Ma kita pulang.Ingat Ma,Mama cuma mantan disini tidak etis lama-lama disini."kata Alana menarik tangan Marta
"Mama gak mau,Mama gak peduli kita tetap akan tinggal disini."kata Marta ngotot
"Ya sudah,aku pulang sendiri.Papa dengar sendiri,terserah mau Papa apain Mama yang pasti aku sudah mencobanya.Aku pulang Pa,aku mau kerja nanti malam."kata Alana
"Kamu kerja dimana Na?"tanya Papa
"Diswalayan Pa,lumayan daripada terus menjadi parasit aku lelah Pa."jawab Alana
Papa Alana merasa Alana sudah berubah,dia menyuruh anak buahnya untuk mengikuti Alana dan mengusir Marta.
"Ikuti Alana,kalau perlu jaga dia."kata Papa Alana
"Baik,Pak."jawab Ridwan
Marta diusir keluar dari rumah mantan suaminya,dia bingung mau kemana akhirnya dia pulang kerumah namun Alana tidak ada dirumah karena sedang bekerja.
****
Hari ini hujan terus mengguyur tanpa henti,Abai dan Lala masih meringkuk dibalik selimut,semalam Lala minta tidur dikamar Satria karena hujan turun dengan deras membuatnya takut,karena terus menangis akhirnya Raisa membawa kekamar dan Lala tidur di tempat tidur Abai yang belum dipakai.
"Mas,pampers Abai habis bisa tolong belikan."pinta Satria
"Kamu catat apa aja biar sekalian,soalnya hujan kayak gini biar gak bolak -balik."kata Satria
Raisa mencatat apa saja yang dibutuhkan dan memberikan kepada Satria,sebelum kehabisan Satria langsung meluncur kearah Swalayan.Saat ingin membayar dikasir dia terkejut karena yang melayani adalah Alana.
"Alana,kamu kerja disini?"tanya Satria
"Iya."jawab Alana
Tidak ada percakapan lagi setelah membayar Satria meninggalkan kasir,Alana meminta ijin sebentar dan berlari mengejar Satria.
"Satria,tunggu!"kata Alana
"Ada apa?"tanya Satria
"Bagaimana kabar Lala?ah ini berikan kepadanya,kamu tenang saja hadiah ini aku hasilkan dari bekerja."jawab Alana
Satria menerima bag paper dari Alana,tanpa berkata apa-apa lagi Alana meninggalkan Satria.Satria berbalik arah dan kembali berjalan menuju tempat parkir mobil.Dia membuka bag paper melihat isinya,ternyata Alana membelikan Lala bando kupu-kupu dan beberapa jepit rambut.Satria tersenyum melihatnya,karena Alana sudah sadar dan sudah mau bekerja setidaknya untuk dirinya,karena Lala sudah menjadi tanggung jawab Satria
Sampai dirumah Satria langsung masuk kedalam kamar mencari Raisa dan Lala,hanya Raisa dan Abai yang terlihat.
"Sa,mana Lala?"tanya Satria
"Tadi bilang mau poop,mungkin mandi sekalian sama Mbak Ning."jawab Raisa
Satria langsung memeluk Raisa meski saat ini sedang menyusui,dia memandang Abai dan mengelus-elus pipinya yang semakin berisi.Raisa merasa ada yang membuat Satria kembali termenung.Setelah selesai menyusui,Abai kembali ditidurkan dalam box bayi.
"Apa terjadi sesuatu?"tanya Raisa
"Alana bekerja diSwalayan."jawab Satria
"Ya bagus dong,gak menipu lagi."jawab Raisa
Satria merasa kesal dengan jawaban Raisa,tapi lebih memilih diam karena jika dilanjutkan yang ada malah berantem,bisa-bisa diundur lagi jatahnya.
Raisa merasa Satria masih ingin membela Alana,dilihat paper bag yang ditaruh disofa itu pasti pemberian dari Alana,namun Raisa juga memilih diam dan membereskan belanjaan.
Raisa keluar dari kamar,menuju dapur menemani Mami dan Bi minah,Mami mulai menggoda karena malam ini Raisa bersih dari masa nifasnya,Mami meminta Bi Minah membuatkan jamu biar keset seperti malam pertama.
"Bi,buatin jamu biar keset,set."pinta Mami
"Sudah Bibi siapin bahannya,tinggal direbus."kata Bi Minah
"Gak usah sekarang Bi,bulan depan aja."kata Raisa
"Kenapa Sa?"tanya Mami
"Aku belum siap Mi."jawab Raisa
Satria mendengar percakapan Mami dan Raisa,dia hanya mengusap wajahnya dengan kasar,bisa jadi gara-gara ngomongin Alana jatah malam ini diundur lagi,bisa gila aku menahannya.
Mami melihat ada Satria yang terlihat gusar,seperti sedang menahan sesuatu,namun Mami hanya tersenyum,biar bagaimana juga Satria anaknya,Mami harus bantu meringankan kekesalannya.
"Kalian berantem ya?"tanya Mami sambil tersenyum
"Enggak."jawab Raisa
"Raisa kesel sama aku Mam."jawab Satria tiba-tiba turun
"Kenapa?"tanya Mama
"Raisa kesel karena aku makan bakso diluar tadi."jawab Satria
"Ah,cuma gitu aja kok jadi menunda jatah gak baik ditahan."kata Mami
Raisa hanya tersenyum kearah Mami,sementara Satria tidak lepas memandang wajah Raisa yang malu dan memerah.
Saat kembali masuk kedalam kamar Raisa sudah tidak melihat paper bag disofa,mungkin Satria sudah memindahkan atau mungkin memberikan kepada Lala.
"Kamu masih kesel sama aku?"tanya Satria
"Enggak."jawab Raisa memainkan ponselnya
Satria merebut ponsel milik Raisa dan meletakkan ditempat tinggi yang tidak bisa dicapai Raisa,namun Raisa berusaha mencapainya dengan melingkarkan tangannya keleher Satria.
"Yakin mau menunda satu bulan lagi?"tanya Satria.
****