NovelToon NovelToon
Married With Bad Boy

Married With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:11.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Puput

Karena jebakan dari sahabatnya membuat Naya dituduh telah tidur dengan Arsen, seorang bad boy dan ketua geng motor. Karena hal itu Naya yang merupakan anak dari walikota harus mendapat hukuman, begitu juga dengan Arsen yang merupakan anak konglomerat.

Kedua orang tua mereka memutuskan untuk menikahkan mereka dan diusir dari rumah. Akhirnya mereka hidup berdua di sebuah rumah sederhana. Mereka yang masih SMA kelas dua belas semester dua harus bisa bertahan hidup dengan usaha mereka sendiri.

Mereka yang sangat berbeda karakter, Naya seorang murid teladan dan pintar harus hidup bersama dengan Arsen seorang bad boy. Setiap hari mereka selalu bertengkar. Mereka juga mati-matian menyembunyikan status mereka dari semua orang.

Apakah akhirnya mereka bisa jatuh cinta dan Naya bisa mengubah hidup Arsen menjadi pribadi yang baik atau justru hidup mereka akan hancur karena kerasnya kehidupan rumah tangga di usia dini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Area nakal dikit ya...

...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...

Naya yang setengah tertidur kini kembali membuka matanya. "Ar, mau apa?"

Arsen hanya tersenyum. Lalu dia mengambil hand body lotion milik Naya. Kemudian dia tuang sedikit di tangannya lalu dia balurkan di punggung Naya agar tangannya lebih licin. Kemudian dia pijat lagi punggung Naya.

"Hmm, emang lebih enak gini. Kamu cocok jadi tukang pijat."

"Harusnya pakai oil, karena kamu gak punya ya pakai ini aja. Buka aja bajunya biar lebih leluasa." kata Arsen. Dia sedang mencari kesempatan.

"Ih, mau cari keuntungan ya?"

"Sama suami sendiri gak percaya, daripada gini." Dalam hati Arsen terus tertawa. Memang dia sangat pintar mencari keuntungan pada Naya.

"Ya udah deh. Tapi gak boleh lihat. Besok gantian aku pijiti kamu kalau capek." kata Naya.

"Oke, oke."

Naya sedikit mengangkat tubuhnya lalu meloloskan kaosnya melewati kepala.

Punggung yang putih dan mulus itu terekspos dengan sempurna. Arsen tak bisa berkedip menatapnya. Kedua tangannya kembali menyentuh punggung itu. Dia pijat perlahan dari bawah ke atas.

"Nay, kapan boleh malam pertama?" tanya Arsen. Tangannya kini merambat ke bulatan yang tertekan di samping kiri dan kanan Naya. "Aku kan udah gak tahan."

"Hem..." Mata Naya sudah setengah terpejam. Sepertinya dia tidak menyadari tangan Arsen yang semakin terselip di dada Naya.

Arsen me re mas pelan dua gundukan yang tertekan itu. "Nay?"

"Ah, Ar..." Naya membuka matanya saat jari-jari Arsen memilin puncak dada Naya. "Jangan gitu tangannya. Katanya cuma mijitin aja, kenapa sampai ke depan."

"Coba kamu rasain. Enak gak?" goda Arsen. Dia tahu, pasti Naya tidak akan bisa menahan godaannya.

Meski tak bisa dipungkiri, rasa itu sudah mampu membuat Naya terasa terbang melayang. "Ar..."

"Enak kan?" Arsen membungkukkan dirinya dan menciumi leher Naya. "Nay, kapan kamu mau?" Arsen semakin menindih tubuh Naya dan mendekatkan bibirnya di telinga Naya. Napasnya sudah berat karena gairahnya telah terpancing.

"Hmm, gak tahu. Takut, ih."

"Kamu rasain nih punya aku yang bawah udah keras banget kan?" Arsen menggesekkan miliknya di pan tat Naya. Meskipun terhalang kain tapi sudah membuatnya terasa tersengat sekujur tubuh. "Pasti enak banget kalau masuk."

"Ih, turun. Tubuh kamu berat."

"Kamu gak pengen Nay? Aku kasih tester pasti kamu ketagihan."

"Tester gimana? Udah ah kita tidur aja. Nanti kita kesiangan lagi."

Tiba-tiba Arsen membalik tubuh Naya hingga Naya kini berada di atasnya.

Naya mendekap dadanya agar tak terlihat dan menyentuh Arsen. "Ar, tuh kan awalnya aja mijitin. Aku mau pakai baju dulu." Naya akan turun dari tubuh Arsen tapi Arsen semakin menahannya.

Satu tangan Arsen kini berpindah ke tengkuk leher Naya. Dia tahan kepala Naya saat dia labuhkan ciumannya. Ciuman itu semakin dalam dan menuntut bahkan tanpa sadar Naya melepas tangannya dari dadanya.

Kedua mata Arsen kini melirik dua gundukan yang menempel di dadanya. Perlahan bibirnya turun ke leher Naya. Dia telusuri leher putih itu. Sesekali dia hisap yang membuat Naya semakin mendongak.

"Ar, geli..."

Sensasi geli itu semakin nyata saat Arsen kian menurunkan bibirnya ke dada Naya. Bibirnya menyusuri dua buah sintal yang masih bulat dan padat itu.

"Ah, Ar." Ingin Naya menolak tapi tubuhnya menginginkannya lebih. Naya semakin mendongak saat Arsen semakin menghisap puncak dadanya secara bergantian. "Ar, geli." Naya semakin bergerak tak beraturan di atas pinggul Arsen yang membuat milik Arsen semakin berdenyut dan meronta ingin merasakan gesekan secara nyata.

"Gimana rasanya?" Arsen melepas bibirnya dan menatap wajah Naya yang telah memerah.

"Gelinya terasa sampai ke seluruh tubuh."

"Baru sedikit tester Nay, belum lanjut ke tahap yang lebih dalam. Mau lanjut gak?" Kedua tangan Arsen masih saja memainkan kedua buah sintal Naya. Dia sangat gemas. Akhirnya dia bisa melihat dan memainkannya dengan leluasa

Naya menggelengkan kepalanya.

"Dijamin enak dan nagih."

"Memang kamu udah punya keamanannya?" tanya Naya.

Arsen menggelengkan kepalanya. "Belum. Beli sekarang ya?"

"Ih, ini udah malam. Besok aja."

"Kirain sekarang." Arsen kembali mencumbui Naya sampai Naya men de sah tak karuan.

"Ar, udah ah."

"Gemes banget Nay. Uh, kamu bener-bener sexy."

"Ar." Naya menahan kepala Arsen saat akan mendekatkan bibirnya lagi ke dadanya. "Lihat nih sampai merah kamu hisap."

Arsen tersenyum kecil melihat pu ting yang awalnya pink sekarang menjadi merah. "Besok ya? Pokoknya besok."

Naya mengangguk kecil sambil tersenyum malu. "Iya, tapi sekarang aku mau tidur."

"Oke." Arsen mengambil baju Naya. "Nih kamu pakai baju dulu biar gak dingin. Padahal sebenarnya aku udah gak tahan banget loh." Arsen kini bersandar di headboard dan mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi terkekang dalam celananya.

"Arsen!" Pekik Naya saat melihat Arsen memainkannya sendiri. Dia kini memunggungi Arsen.

"Kenapa Nay? Aku malah gak bisa tidur kalau gak dituntasin dulu. Mau bantu?" Tangannya masih bergerak naik turun dengan cepat.

Naya menggelengkan kepalanya.

"Sini." Kemudian Arsen menuntun tangan Naya agar menyentuhnya. "Nih, punya suami kamu yang akan buat kamu merem melek nantinya "

Naya akhirnya menyentuh guratan otot itu sambil memutar tubuhnya. Seumur-umur baru kali ini dia melihat dan menyentuhnya.

"Kamu kemarin kan penasaran, gini caranya mainin." Arsen justru mengajari Naya dengan menggenggam tangan Naya dan menggerakkannya naik turun. "Biar nanti kamu bisa."

Naya kini menatap Arsen. "Kamu pinter modus banget."

"Harus! Ke istri harus pintar dapetin enaknya." Arsen menatap Naya lalu kembali mencium bibirnya. Benar-benar terasa nikmat tiada duanya, saat tangan Naya bekerja di bawah hingga hasrat itu membuncah.

"Iuh, kena tangan aku nih."

Arsen membersihkan tangan Naya dengan tisu dan juga sisa-sisa benih yang meluber. "Baru tangan kamu aja rasanya udah nikmat gini apalagi yang itu."

"Ih, buang di tempat sampah dulu tisunya, jangan di lantai."

"Iya." Arsen beranjak dari ranjang lalu membuang tisu-tisu itu di tempat sampah. Kemudian dia ke kamar mandi. Setelah itu dia kembali sambil membawa handuk basah dan membersihkan tangan Naya.

"Ar, aku bisa ke kamar mandi sendiri."

"Katanya ngantuk. Tidur aja, nih udah beres."

Setelah mengembalikan lap ke belakang, dia masuk ke dalam kamar dan kembali merebahkan di samping Naya. "Gak sabar nunggu besok. Untung cepat di acc sama kamu." Tangan Arsen kini memeluk Naya.

"Udah jangan bicara terus, aku ngantuk. Jangan sampai besok terlambat bangun lagi."

"Oke, udah aku pasang alarm." Setelah menghidupkam alarm di ponselnya, Arsen kembali memeluk Naya. Beberapa saat kemudian mereka sudah tertidur dengan tangan yang saling memeluk.

.

💕💕💕

.

🤭🤭

Like dan komen ya...

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
park omonim
Duh bocah... /Facepalm/
park omonim
Kl mw malam pertama mending cek kesehatan dulu. Soalnya jajan d luar ngga higenis. Kasian aja kl naya dapat penyakit.
Btw salut buat Arsen krn dah berani jujur.
park omonim
owalah... jadi ini alasannya
Yani Agustyawati
Luar biasa
park omonim
kan... iya kan... emang bener kan perasaan aku kl Rangga itu anak mafia
Wah....
park omonim
Bau2nya Rangga anak mafia nih...
park omonim
Luar biasa
park omonim
cowok emang gitu.
park omonim
udah mens kan? bearti buka PMS dong/Casual/
park omonim
Chie.. Chie.. ada yg belom nyadar kl lg cemburu nih/Facepalm/
Niwa
astaghfirullah Arsen 😂😂😂
Dian Ariestya
Luar biasa
Yani Chyni
Kecewa
Lya Le
bikin cerita tentang Rangga sama Rani kek nya seru thorr🤩
tiaraa triwardanii
Buruk
tiaraa triwardanii
Luar biasa
nuna
iyaa,, udaahhh
Yani Chyni
lucu jga ya 😀😀
duoNaNa
dunia novel mah pada ga kenal KB 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!