Lebih Indah
Hari ini menjadi hari yang menentukan buat Raisa,setelah gagal menikah dengan kekasihnya dua tahun lalu akhirnya Raisa kembali menemukan tambatan hatinya.Terbukti hari ini adalah hari pernikahannya dengan kekasihnya yang perkenalkan oleh saudara perempuannya.
Setelah gagal menikah Raisa sempat menutup diri,hanya berada dirumah dan pergi kekantor.Meski punya darah keturunan ustad tidak serta merta membuatnya tertarik terjun kedunia dakwah namun dengan begitu Raisa masih menjunjung tinggi adab dan ilmu.
Menjelang siang hari sang pengantin laki-laki belum juga muncul,padahal para tamu sudah banyak,bahkan Bos Raisa sudah duduk manis dikursi tamu bersama dengan asistennya.
Tamu undangan sudah memenuhi kursi yang tersedia dibawah tenda,undangan kali ini banyak disebar karena Abah Raisa adalah orang yang paling dihormati di wilayahnya.
Terlihat dari jauh sebuah mobil memasuki area,namun tidak ada yang turun sama sekali hanya Pak Sopir yang turun membawa secarik kertas dan memberikan kepada Abah.Setelah memberikan kepada Abah Pak sopir itu kembali pergi meninggalkan acara.
Abah terduduk lemas setelah selesai membaca surat tersebut,inti dalam surat tersebut pernikahan dibatalkan karena pihak laki-laki tidak mencintai Raisa.
Raisa hanya tersenyum nyengir mendengarnya,alasan apa itu?sangat tidak masuk akal karena Raisa dan Ramadhan sudah sering bertemu dan keduanya juga ada ketertarikan satu sama lain.
"Aku tetap akan menikah hari ini."kata Raisa
"Sa,sudah nduk.ayo masuk kembali kedalam."ajak Umi
Raisa menghapus air matanya,berdiri mengambil beberapa kuntum bunga hias yang menghiasi beberapa sudut.Dia berjalan diantara para tamu dan berhenti sejenak,melirik kearah Satria Bos dikantornya.
Raisa menghadap Satria dan memberikan bunga yang dibawanya,tentu saja Satria bingung dengan cara Raisa.
"Bos,menikahlah denganku."kata Raisa
Asisten Bos yang bernama Sean melongo sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya,banyak pasang mata yang mengambil video mereka.
Satria terseyum nyengir membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Bos,ayo terima ini."kata Raisa
Karena tidak ada respon dari Satria membuat Raisa berfikir bagaimana caranya agar dia bisa menikah dengan Bos yang satu ini.
"Bos maaf kalau aku melibatkanmu dalam hal ini,maaf jika aku egois."kata Raisa
Rasia maju beberapa langkah mendekati Satria dan dengan sengaja menarik lengan baju Satria dan menggenggam tangannya.
"Maaf Abah,putrimu sudah bersentuhan dengan laki-laki makanya cepat nikahkan kami berdua."kata Rasia
Wajah Abah sangat marah saat ini,namun tidak bisa berbuat apa karena kali ini menjadi pilihannya meski kejadiannya sangat memalukan.
Akhirnya Abah menikahkan putrinya dengan Bos dikantornya,Satria sendiri tidak membawa apa-apa hanya ada uang lima ratus ribu didompetnya.
Pernikahan selesai dilaksanakan,wajah Raisa mulai tegang saat ini berbeda dengan tadi saat meminta Satria menikah dengannya.Satria hanya tersenyum melihatnya,meski dia juga tegang tadi tapi saat ini justru merasa lega,entah kenapa.
Raisa langsung bersembunyi dikamar mandi dengan mengunci pintu,rasanya takut mau keluar .Takut Satria akan sangat marah padanya,bisa jadi akan terjadi kekerasan dalam rumah tangga.Apalagi Raisa juga tahu bahwa Satria memiliki pacar yang sering dibawanya kekantor namanya Rega.
"Aaarrrrhhhhggg,mengapa aku tadi nekad sih?lirihnya
"Sa,bisa buka pintunya gak.Aku mau pipis."kata Satria mengetuk beberapa kali.
"Gak mau,nanti kamu pasti marah."jawab Raisa
"Buka dulu abis itu kita bicara,ok."kata Satria lagi
"Janji dulu."kata Risa
"Iya,iya.Cepat nanti aku keburu pipis disini."kata Satria
Akhirnya pintu dibuka pelan-pelan,Raisa melihat sekeliling ternyata ada Abah,umi dan asisten Sean.Raisa keluar dari kamar mandi dengan baju pengantin sedikit basah,Umi memberikan handuk dan membantu melepaskan aksesoris yang menghiasi kepalanya
Sean dan Abah keluar menutup pintu,Satria juga sudah keluar dari kamar mandi.
Raisa memeluk erat Umi karena sangat takut Satria akan marah kepadanya.
"Dengar Sa,dia suamimu sekarang."kata Umi
Raisa melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangannya,sementara Satria malah dengan percaya diri merebahkan tubuhnya diatas ranjang milik Raisa.
"Kenapa kamu takut?aku tidak akan menggigitmu tapi aku siap untuk melahapmu."kata Satria membisikkan ditelinga Raisa
"Maafkan aku Bos."kata Raisa
"Gak ada kata maaf."kata Satria
Satria melepaskan satu persatu jarum yang menempel pada hijab Raisa,Selama ini dia mengenal Raisa sangat kalem namun kejadian tadi entah seperti kesurupan Raisa bisa berbuat nekad.
Raisa berdiri karena ingin pergi kekamar mandi,namun dengan sigap Satria menarik tangannya dan membawa kedalam pangkuannya.Raisa sangat tahu selama ini Bos adalah laki-laki yang memiliki banyak kekasih,dalam satu minggu selalu berganti dengan siapa dia kencan
"Aku mau mandi dulu."kata Raisa
"Jangan lama-lama,jangan mengurung diri dikamar mandi lagi."kata Satria
Kata-kata Satria mengandung perhatian meski sedikit,begitu masuk kamar mandi lagi Raisa berusaha menghembus nafas dari mulutnya.
Karena lupa membawa baju dan hanya ada handuk Raisa memberanikan diri keluar meski hanya memakai handuk sebatas dada.Dia keluar pelan-pelan dari kamar mandi,namun ternyata Satria sudah menunggunya didepan pintu.
Satria sangat tertegun akan kecantikan istrinya,baru kali ini melihatnya tanpa hijab.Ternyata sesuatu yang tertutup itu terkadang lebih cantik,dibanding dengan yang cantik terbuka.Dunia Satria adalah wanita cantik dengan postur tubuh ideal itu bagi dia yang bisa memuaskannya,namun saat ini melihat istrinya sendiri sudah membuat darahnya bergemuruh panas dingin,jika bukan karena ranjangnya mungkin Satria sudah mengerjai istrinya beberapa kali.
"Cepat pakai bajumu."kata Satria berbalik badan
"Iya."jawab Raisa
"Sudah?"tanya Satria
"Sebentar."jawab Raisa
Raisa menepuk pundak Bos dengan lembut,Satria berbalik menghadap istrinya yang sudah berpakaian lengkap dengan hijabnya.Wajahnya sangat cantik dan mungil,kemana aja dia selama ini sampai membiarkan sosok Raisa?
"Kamu sangat cantik."kata Satria mengusap wajahnya
Satria memberanikan diri mendekat,perasaannya sangat kaku kali ini tidak seperti biasanya saat memangsa para gadis.
Bahkan untuk sekedar mencium bibir saja Satria sangat ragu,mungkin karena Raisa seperti barang langka yang harus dilindungi bukan untuk dipajang.
Raisa merasa suaminya tidak mau menyentuhnya namun mau menggoda,ditinggalkan Satria begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa.
Keduanya salah paham tentang perasaan,bahasa tubuh yang berbeda membuat keduannya hanya diam
Raisa membawa makan malam kedalam kamarnya karena diluar masih banyak tamu,banyak sekali ucapan yang tidak perlu didengar.
"Bos,kamu makan dulu ini."Raisa menawarkan
"Buat kamu mana?"tanya Satria
"Aku tidak lapar."jawab Raisa
"Ini aku suapin."kata Satria
Raisa tersenyum dengan setitik perhatian suaminya,mereka makan sepiring berdua,Raisa tahu makanan yang dia bawa tidak cocok dengan lidah Satria yang selalu menjaga pola makan.
"Adanya seperti ini."kata Raisa
"Tidak masalah,sesekali aku makan makanan bersantan."kata Satria
"Aku senang kamu menyukainya."kata Raisa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
reza indrayana
menarik nich..., mampir Thor...👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘
2025-01-08
0