Ardhana Cloe pria 29 tahun baru menyandang status duda beranak satu. Perceraian yang menimpa ardhana membuat sifatnya semakin dingin terkecuali keluarga yang dicintainya.
Teratu Nasution gadis 23 tahun cantik, mandiri serta sifatnya yang keibuan membuat anak kecil nyaman dekat dengan ratu.
"Dad.. Aku ingin kak ratu jadi Mommy aka" Ucap Akasya.
Akankah akasya menjadi makcomblang untuk Ardhana dan Teratu???
Ini novel pertamaku iya gessss. Mohon dimaklumi dan dimaapi apabila ada kata yang kurang berkenan 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Bab 25
Akasya pun langsung berhenti nangis di gendongan Ratu dan terlihat sudah mengantuk. Di dalam kamar tinggallah Akasya, Ratu dan juga Ardhana.
"Sayang Makan dulu yuk, kata grandma aka ngga mau makan? " Tanya Ratu lembut.
Akasya menggeleng lemah.
"Kenapa tidak mau makan hmm, kalau begitu mommy pulang saja iya, kaya nya percuma mommy ada di sini, kalau aka ngga mau makan. Mommy jadi sedih deh" Ucap Ratu pura-pura sedih.
"Jangan, mommy di sini aja. oke, aka makan tapi mommy suapin aka" Jawab aka cepat.
"Oke sayang" sambil terus menciumi pipi Akasya.
Di tengah percakapan Akasya dan Ratu, ada sepasang mata yang terus memperhatikan nya dan memfoto mereka. Ardhana nampak tersenyum tipis, saat Ratu membujuk Akasya makan dan memainkan drama sedihnya. Kemudian Ardhana beranjak pergi ke ruang kerjanya.
Dret Dret Dret
"Halo"
"Tu, kamu dimana?" Tanya Riani.
"Aku di rumah Akasya, Ri" Jawab Ratu.
"Hmm, baik lah" Kata Riani dan langsung mengakhiri sambungan teleponnya.
Ratu pun menyuapi aka makan, 30 menit kemudian Akasya meminum obat nya dan bersiap untuk tidur. Panas di tubuh Akasya masih belum turun tapi Akasya terlihat ceria.
"Mom"
"Iya sayang" Jawab Ratu yang sedang mengambil buku dongeng yang di simpan di rak buku.
"Mommy tidur di sini lagi kan?" Tanya Akasya.
Ratu hanya mengangguk, kemudian naik ke atas ranjang dan merebahkan di sebelah Akasya sambil membacakan dongeng kesukaannya.
1 jam kemudian Akasya tertidur lelap dan Ratu meraba dahi Akasya yang masih panas. Ratu pun mengambil baskom yang berisikan handuk hangat yang sudah di ganti airnya oleh Bibi An dan Ratu mulai mengompreskan ke dahi Akasya agar panas nya cepat turun.
Karena sudah terlalu lelah dan mengantuk Ratu pun tertidur sambil memeluk Akasya.
Tengah malam Ardhana masuk ke kamar Akasya dan mengecek suhu tubuh Akasya yang sudah turun panasnya. Sebelum keluar dari kamar, Ardhana mencium kening Akasya terlebih dahulu.Kemudian Ardhana beralih melihat ke arah Ratu yang tertidur dengan teduhnya, Entah dorongan dari mana Ardhana berani mencium kening dan mengecup bibir Ratu sekilas agar tidak ketahuan sang empu nya.
"Bibir mu selalu manis, baby" Guman Ardhana sambil tersenyum melihatnya dan bergegas keluar dari kamar Akasya.
*
*
*
Pagi pun tiba, Ratu sudah bangun lebih awal dan langsung turun menuju ke dapur untuk membantu para pelayan memasak.
Saat akan memasuki dapur Ratu melihat Giani di sana sedang ikut memasak juga.
"Pagi Nyonya" Kata Ratu sopan pada Giani.
"Pagi sayang, Kamu sudah bangun juga Ratu, Jangan panggil nyonya panggil lah Mommy juga sama seperti Ardhana" Tanya Giani sambil memotong sayuran.
"Hmm, kalau aunty saja bagaimana? , ada yang bisa Ratu bantu aunty? " Kata Ratu menghampiri Giani.
"Potong sayuran ini aja sayang, aunty mau masak yang lain" Kata Giani.
Ratu pun mengangguk.
setelah 1 jam berkutat di dapur Ratu bergegas menuju kamar Akasya. Pada saat akan melangkah ke anak tangga, Ratu menghentikan langkahnya.
"Ratu, mommy minta tolong bangunkan Ardhana juga iya sayang" Pintah Giani pada Ratu.
"Hmm baiklah aunty" Kata Ratu dan melanjutkan langkahnya.
Tok Tok Tok
"Pak, bangun ini sudah siang" Kata Ratu sambil mengetuk pintu kamar Ardhana, tapi tidak ada jawaban dari dalam
"Tidur apa pingsan sih ngga bangun-bangun udah hampir 5 menit nunggu di sini ngga ada sahutan, Menyebalkan" Gerutu Ratu kesal karena sudah terlalu lama berdiri di depan pintu Ardhana.
Ceklek..
"Siapa yang menyebalkan? Tanya Ardhana, pasalnya Ardhana sudah bangun saat ada yang mengetuk pintunya, ketika akan membukanya Ia urungkan karena ingin mendengarkan ocehan Ratu yang terlihat kesal dan Ardhana hanya terkikih mendengar ocehannya .
"Ehh.. Pak, sudah di tunggu aunty di meja makan. Permisi" Kata Ratu gugup dan berlari menuju kamar Akasya.
"Untung saja cepat kesini, kalau tidak bisa di pecat lagi nanti karena ngomongin tuh orang" guman Ratu.