NovelToon NovelToon
Most Wanted Vs Nerd Girl

Most Wanted Vs Nerd Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Ketos / Keluarga / Romansa / Gangster / Idola sekolah
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dhiya Andina

Menceritakan tentang gadis lugu yang kerap kali mendapat perlakuan buruk dari orang sekitarnya terutama keluarganya sendiri. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat berpulang yang nyaman justru bagaikan jeruji besi penjara bagi sang gadis. Dirinya diperlakukan bak tawanan di rumahnya sendiri.

Tiada baginya tempat bersandar walau hanya sejenak saja. Rasa letih kian menggebu dalam hatinya, rasa ingin membunuh dirinya begitu besar namun semua terhalang oleh impian serta besarnya dosa yang akan ia tanggung.

Hingga menginjak bangku sekolah menengah atas dirinya bertemu dengan lelaki dingin nan ketus yang menggedor pintu hatinya dan menjadikan dirinya seorang istri di usianya yang masih sangat muda.

🥀🥀🥀

Bagaimana kisahnya? Apakah lelaki itu akan membawanya keluar dari lubang penderitaan? Ataukah justru semakin membuatnya terpuruk ke dalam lubang yang sama?

Penasaran? Yuk, langsung baca. Jangan lupa vote dan comment-nya yaw. Happy reading^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhiya Andina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3. Merokok?

...Entah mengapa hati ini merasakan sikap dirimu seolah mengistimewakan diriku padahal kenyataannya kau bahkan tak menganggapku ada...

...-Most Wanted vs Nerd Girl-...

***

Suara berat milik Raja kini kembali terdengar di pengeras suara. Para junior yang mendengarnya lantas kembali berbaris di lapangan.

Ratu yang sudah berbaris di barisan kelasnya terdiam menyimak sang Ketua OSIS SMA Gold Garuda. Diam-diam Ratu mengagumi wajah datar milik Raja yang terlihat tampan di matanya. Bukan hanya di matanya melainkan di mata para gadis di sekolah SMA kebanggaannya. Ratu menggeleng kecil tersadar dari lamunannya.

Apakah Ratu mulai suka sama Kak Raja, ya? pikirnya.

Pandangan Raja beralih menatap Nathalie, Nathalie yang mengerti lantas mengambil alih mikrofon dari tangan Raja. "Oke, guys! Gue ambil alih."

"Gue bacain peraturan yang dibuat Ketua OSIS kita. Peraturan pertama, wajib mengikuti kegiatan hingga selesai tanpa terkecuali. Kedua, tidak ada yang membolos. Satu ketahuan membolos, semua dihukum. Ketiga, tidak boleh bermain ponsel di saat kegiatan berlangsung dari hari pertama hingga hari terakhir ...." Nathalie terus membacakan peraturan yang telah dibuat oleh Raja.

"Dan sekarang waktunya gue umumkan susunan acara MOS tahun ini. Dengarkan baik-baik. Sampai ada yang tidak menyimak, gue sumpahin jomblo seumur hidup!" Nathalie terkekeh.

Banyak siswa yang justru mengoceh membuat wajah Raja memerah padam. "Woi, diam! Dengarin, gak usah banyak bacot bisa!?"

Seketika hening.

"MOS akan berlangsung tiga hari. Dan setiap harinya ada kegiatan masing-masing. Nanti akan dibagikan daftar acaranya. Dan acara puncaknya yaitu kemah dan ada acara api unggun yang akan membuat para jones meronta-ronta," jelas Nathalie mengeraskan kata jones alias jomlo ngenes.

"Sementara itu hari ini kita akan mulai MOS. Kami akan membagikan beberapa kelompok di setiap kelasnya. Nah, pembagian kelompoknya bisa kalian baca di papan yang ada di sana," tutur Nathalie menarik napasnya. "Lima belas menit untuk membaca. Silakan!"

Para siswa kini memadati dinding mading untuk melihat pembagian kelompok mereka dengan berdesakan. Berbeda halnya dengan Ratu yang hanya berdiri agak jauh dari dinding mading.

Sebenarnya Ratu sudah melihatnya sedari tadi. Tanpa sengaja tadi ekor matanya menjumpai pembagian kelompok itu. Karena itulah ia tak perlu repot-repot untuk berdesakan seperti mengantre sembako.

"Hai!" sapa seorang lelaki yang tiba-tiba mencolek lengannya.

Ratu hanya membalasnya dengan senyuman tanpa mengucap sepatah kata. Ia hendak berbalik, tetapi lelaki itu justru mencegahnya.

"Lo Ratu, 'kan? Gue minta nomor lo boleh, dong!" Mendengar pertanyaan itu membuat Ratu bergidik.

SKSD alias Sok Kenal Sok Dekat! umpatnya dalam hati.

"Boleh. Kosong delapan lima ... sisanya Kakak cari sendiri, ya? Kakak udah gede pasti bisa mandiri, 'kan? Lagipula kata Papa, nomor termasuk privasi Ratu. Jadi, Ratu gak bisa kasih ke sembarang orang," sosor Ratu membuat cowok itu melongo. "Dan Kakak bukan orang penting di MOS ini. Jadi, kayaknya gak akan ada kepentingan sama Ratu, jadi gak berhak punya nomor Ratu."

Cowok itu tampak mengeluarkan kertas dan bolpoin dari saku celananya. Ia menuliskan sebuah nomor entah itu nomor apa dan Ratu tidak mempedulikannya. "Nih, gue kasih nomor gue. Nama gue Dylan Aqlan Zacky. Panggil aja Dylan atau mau panggil gue 'sayang' juga boleh banget."

Ratu meraih kertas kecil dan membaca rentetan nomor yang tertulis dengan pena hitam. Detik kemudian ia menyunggingkan senyumnya seraya menyobek kertas itu sambil melemparkannya ke wajah Dylan. "Makasih, Kak. Tapi maaf, Ratu gak butuh!"

Ratu pergi meninggalkan Dylan yang menatap punggung Ratu yang kian menjauh dari penglihatannya. Ia terkekeh kecil, ujung bibirnya terangkat. "Baru kali ini gue ditolak. Hmm ... makin tertarik gue walaupun dia gak good looking."

...🍬...

Lima belas menit telah berlalu. Nathalie kembali berdiri di depan panggung. "Ekhem ... cek ... cek! Oke, kita mulai kegiatan selanjutnya yaitu ... kalian wajib meminta tanda tangan semua panitia MOS. Bagaimanapun dan apa pun caranya harus dapat."

"Dan ini dilakukan secara berkelompok, kelompoknya sesuai yang ada di dinding mading. Kalian paham?" terangnya dan dibalas anggukan oleh para juniornya.

"Mulai!" sambungnya lagi.

Para siswa berhamburan menyebar meminta tanda tangan pada para panitia yang menyebar di penjuru sekolah. Kebetulan Ratu satu kelompok dengan Niara—sahabatnya sedari duduk di bangku kelas tujuh. Kelompok mereka terdiri dari empat orang, yakni Ratu, Niara, Meyla, dan Alisya.

"Gue gak nyangka satu sekolah lagi sama lo, Cha!" Niara selalu memanggil Ratu dengan sebutan itu karena bagi Niara nama tengah Ratu—'Mischa' sangat unik.

"Iya, Ratu juga gak nyangka. Senang banget rasanya. Hmm ... total panitianya itu ada sekitar enam puluh, bukan? Nah, berarti kita bagi aja. Dan biar cepat kita berpencar kah?" usul Ratu dan disetujui oleh ketiga kawannya.

"Oke! Gue sama Alisya ke sana dan lo sama Niara ke situ," putus Meyla.

Keempatnya berpencar sesuai arahan Meyla untuk mempersingkat waktu. Karena hanya diberi waktu setengah jam untuk mendapat semua tanda tangan senior.

"Ra, kita pisah aja, ya? Ratu mau ke sana, Niara coba ke situ, deh," tunjuk Ratu ke arah koridor kelas XII MIPA.

"Oke." Niara mengangguk setuju melenggang meninggalkan sahabat terbaiknya.

Entah mengapa Ratu lebih tertarik untuk ke taman belakang yang mana dirinya mendapat hukuman dari Raja pagi tadi.

Siapa tahu ada di sana, pikirnya.

Senyumnya terukir jelas di wajah polosnya. Dalam benaknya teringat lelaki berwajah datar mengobati luka di jari mungilnya yang tertusuk duri.

"Ternyata Kak Raja peduli banget, ya? Ratu kira Kak Raja cuma galak doang," gumamnya menggaruk tengkuknya salah tingkah. "Kok Ratu jadi deg-degan, ya?"

Ia membuang pandangannya ke arah taman. Kedua matanya menyipit memastikan cowok yang duduk menyender di kursi taman membelakanginya dengan rokok yang menyala di sela jarinya.

Ia memberanikan diri mendekati cowok itu. Seingatnya merokok sudah dilarang tegas di sekolah itu. Bahkan baru diumumkan beberapa saat yang lalu. "Heh!"

"Apa kamu gak tahu kalau merokok di sekolah itu dilarang? Bahkan Kak Raja udah tegas kasih tahu peraturannya. Apa kamu tuli!?" tegurnya dengan omelan panjang darinya.

Cowok itu bangkit dari posisinya dan berbalik badan. Kedua bola mata Ratu membulat sempurna, kedua kalinya mundur beberapa langkah karena cowok di hadapannya.

"K-Kak Raja?" gugupnya.

Raja menghisap nikotin dalam rokok lalu mengembuskannya ke udara menciptakan kepulan asap yang menyesakkan paru-paru.

Dengan cepat Ratu menutup hidungnya dengan tangan mungilnya. "Matiin! Ratu laporin sama senior yang lain atau sama guru!"

Ratu berbalik arah hendak melaporkan kejadian yang baru saja ia lihat. Baru satu langkah meninggalkan posisinya tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik ikat rambut Ratu hingga rambutnya terurai bebas.

Raja melemparkan seputung rokok ke dalam tong sampah yang tidak jauh dari posisinya berdiri. Terpaksa Ratu menghentikan langkahnya dengan perasaan kesal. "Kembaliin kucir Ratu!"

Sudut bibir Raja terangkat terlihat seperti senyum jahil. Raja justru melemparkan ikat rambut milik Ratu ke sembarang arah yang ternyata menyangkut di batang pohon yang tinggi.

Melihat nasib kucirnya yang malang, Ratu berteriak pada Raja dengan suara yang memekikkan telinga. "Ambilin kucir Ratu yang nyangkut di sana! Ratu sayang sama kucir itu."

"Masih ada kucir satunya," tunjuk Raja ke lengan Ratu dengan sorot matanya. Memang Ratu membawa dua kucir, yang satu ia lingkarkan di lengan kirinya.

"Ih, tapi Ratu suka kucir yang itu, warnanya ungu." celetuk gadis itu seraya memainkan rambutnya dengan jari telunjuk.

Childish, batin Raja.

Raja meraih kertas di tangan kiri Ratu dan pena di saku baju Ratu. Ia nampak menulis sesuatu di sana. "Kak, kembaliin! Itu punya Ratu!"

Raja melipat kembali kertas itu sesuai lipatan semula dan menyerahkannya pada Ratu. Tak lupa ia mengembalikan pena ungu milik Ratu dengan melemparnya, beruntung Ratu cekatan menangkapnya.

Ketika Ratu tengah memerhatikan kertas itu, Raja meraih ikat rambut di tangan kiri milik Ratu yang berwarna abu-abu itu.

"Kak! Ngeselin banget, sih! Kembaliin bisa gak? Tadi udah nyangkutin atas pohon sekarang ke mana? Atas genteng gitu?" omel Ratu dengan wajah memerah karena sebal.

"Boleh juga." Raja mengangkat sudut bibirnya menimbulkan senyum jahil di sana.

Bola mata Ratu membulat sempurna mendengar jawaban Raja barusan. "Eh, jangan! Itu satu-satunya yang Ratu punya. Ratu mohon kembaliin, ya?"

"Gak." Raja terus mendekati Ratu membuat sang empu tegang. Raja terkekeh dalam hati melihat wajah tegang Ratu yang menurutnya sangat lucu.

"K-Kakak mau ngapain?" gugupnya.

"Jangan berontak gua gak suka pemberontakan atau bibir gua berulah." Raja meraih rambut Ratu tanpa menyentuh kulit Ratu sedikit pun. Raja hendak mengikatkan rambut Ratu dengan satu ikat rambut yang lebih rapi.

Posisi Raja seperti hendak memeluk Ratu. Raja juga meraih kacamata hitam yang bertengger manis di hidung Ratu. Ratu mulai protes lantaran merasa tak nyaman. "Kak? Kakak mau ngapain, sih? Aku ga—"

Cup!

Ekspresi Ratu ketika dirinya dicium oleh Raja.

1
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Jangan nangis Ratu.
Jihan Hwang
hai kak..aku mampir.
semangat...
ayo mampir juga dikaryaku /Smile/
Dindinn: sudah ya kak. terima kasih dan semangat berkarya jugaa
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
dapet darimana ini 🤣
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
eh keceplosan
Dindinn: waduh🤭
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
eng ing eng kenapa pula dia hanya liatin aja 😳
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Bagus ceritanya, seorang gadis yang kurang kasih sayang semoga mendapatkan seseorang yang menyayanginya dengan tulus ☺️
Dindinn: Wah terima kasih. Senang rasanya kalau suka. Makasih ya sudah mampir kak. semangat berkarya✨
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Memang kenapa kalau Ratu suka Raja, cocok kan 😁
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Wah main sosor aja si Raka 😁
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Wkwkwk sok cuek padahal perhatian.
Dindinn: tsundere dia🤭
total 1 replies
Roses_are_rosie
bagus banget ceritanya Thor
Dindinn: wah terima kasih. senang rasanya kalau suka ceritanya/Smile/
total 1 replies
Roses_are_rosie
aku mampir Thor
Dindinn: makasih ya. aku pun udah mampir thor
total 1 replies
Little Fox🦊_wdyrskwt
semangat loh up nya bagus ini
Dindinn: wah, terima kasih. ditunggu update terbarunya yaa
total 1 replies
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Yah gak jadi selamat ternyata
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
Wah selamat dari hukuman deh si Ratu, untuk ada Nathalie 😁
🍾⃝ ͩKυᷞȥͧҽᷠყᷧ🥑⃟ʦ⃟𝜷㊍㊍
rembulan
yanah~
Mampir kak 🤗💪
Dindinn: terima kasih kembali kak
yanah~: terimakasih kak 🤗
total 3 replies
Tomat _ merah
semangat thor cerita nya bagus, mmpir juga ya ke cerita aku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Dindinn: wah terima kasih. semangat juga ya kak,, done yaw
total 1 replies
dimples
semangat kak, jika tidak keberatan mampir yuk di novelku /Smile/
Medeia: baru banget nih, mampir di sini.
tulisannya cantik. penulisannya juga rapi, yg baca jadi nyaman, ikut kebawa ke dalam ceritanya.
bakal di tambah ke list fav nih./Rose/
Dindinn: terima kasih, kak. semangat juga ya,, oke kak👌🏻
total 2 replies
Yoichi Hiruma
Tersentuh banget dengan kisah ini.
seftiningseh@gmail.com
novel kamu bagus bgt semangat yaa tolong baca juga novel aku judul nya terpaksa menikah dan yang lain nya jangan patah semangat
Dindinn: wah makasih kak. semangat juga nulisnya juga yaaa. okei, meluncurrr mampir✨
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!