Pengasuh Si Kembar

mobil mewah Dave memasuki halaman sebuah butik terkenal.

Twins dengan semangat turun dari mobil dan mengandeng Ira masuk ke dalam, sementara Dave di tinggal di belakang.

Tapi langkang Ira dan Twins terhenti di pintu masuk, seorang karyawati butik tersebut menghentikan mereka.

" Tunggu mau kemana kalian?" Tanya shopkeeper itu dengan sinis.

" Tentu saja beli baju masa beli es krim." Jawab Mike Dingin.

" Hellow, mau beli baju di sini, sanggup memangnya, lihat penampilan kalian, lebih baik ke pasar sana!" Ketus wanita itu.

Twins memperhatikan diri mereka, waktu itu mereka memakai kaos dan celana pendek tapi harganya tidak sembarangan.

" Kami punya uang." Jawab Michael.

" Haha, uang uangan, lihat wanita ini, kampungan, lusuh, pakai sandal jepit lagi mau kedalam, ngaca mbak, pulang sana, cuma mengotori butik ini saja." WAnita itu mengibaskan tangannya dengan sombong.

" Ini butik langganan Oma saya kok, bilang sama tante oliv, pasti diijinkan." Michael tidak terima.

" Pakai nama bu Oliv segala, anak sekecil ini sudah di ajari berbohong, mbak mbak, baju anak anaknya hasil curian ya." Ejek dia.

"Stop." suara bariton Dave menggema di sana, wajah dingin dan arogant dia tunjukkan, membuat semua orang takut jika melihat dia.

" Selamat pagi tuan, ada yang bisa saya bantu." Tiba tiba wanita tadi berubah menjadi manis dan sangat manis, mendekat kearah Dave.

"Apa tadi anda bilang, anda menyuruh anak anak saya belanja di pasar." Bentak Dave.

" Papa." Panggil Twins. shopkeeper itu cuma bisa menelan salivanya, kalau twins itu anak dari pemuda keren yang baru masuk itu.

" Oh maafkan saya yang buta ini tuan, maksud saya..!" wanita tadi bermaksud ingin menjelaskan tapi Dave memotongnya.

"Panggil Olive sekarang atau saya tutup butiknya sekarang juga." Suara keras Dave membuat mereka takut.

Wanita sombong itu segera berlari pontang panting mencari Olive yang sedang memeriksa stok bajunya outlet.

Sementara Dave membawa twins dan Ira Duduk di sofa di sisi kiri pintu masuk.

" Kita kembali saja pak, mbak mbak tadi benar , saya memang pantasnya belanja di pasar, lebih hemat dan murah." Kata Ira.

" Diam kamu, memang suka ya setiap hari di hina." Sindir Dave. membuat Ira cikep, dia duduk cantik sambil memainkan ujung blousenya.

Perempuan sombong tadi segera mengajak Olive kesana.

" Siapa sih, yang mengerikan ada ada saja kamu ini." Olive penasaran dengan yang di katakan wanita itu dan segera menemui Dave.

Begitu melihat siapa yang dimaksud, Olive segera menyambut mereka.

"Hai Dave, apa kabar, ada angin apa ini datang kemari." Olive menyambut Dave dengan baik, sementara wanita arogan itu sudah berkeringat dingin. Dave tetap duduk santai dengan kaki kanannya diletakkan di kari kiri.

" kami mau belanja tapi dia melarang kami masuk, dia bilang kami tidak pantas belanja disini dia juga minta kami untuk belanja di pasar karena pasti tidak bisa membayar." Michael bicara panjang lebar pada Oliv.

Olive menoleh ke arah pegawainya itu, dia keponakan suaminya tapi hari ini dia telah mempermalukan dirinya dan membuat butiknya dalam bahaya.

Olive menamparnya dengan keras.

" Tante, bu bukan maksud ku melarang mereka tapi wanita kampungan itu." tunjuknya pada Ira.

" memangnya kamu bukan dari kampung?" Bentak Olive

"Kemasi barang barang kamu sekarang juga, saya tidak peduli kamu keponakan mas Darius, tapi hari ini kamu telah membuatku kecewa." Kata Olive dengan tegas.

Wanita tadi menghentakkan kakinya ke lantai dan berlalu dengan kesal.

"Maaf Dave, twins, oma tidak tahu kalau twins kemari, ayo oma bantu, Mike dan Michael mau apa?" Tanya Olive lembut, dia sahabat baik oma Mila, jadi sudah mengenal Dave dan si kembar.

" kami mau belanja pakaian yang banyak untuk mbak ira, mulai baju, biasa, sampai baju pesta." jawab Michael.

"Siap tuan muda ganteng." jawab Olive sambil mengacak rambut Michael.

" oma, rusak nih tatanan rambut Michael." Jawab Michael sambil membenahi rambutnya.

" Narsis." Jawab Olive dan ira bersamaan. mereka jadi tertawa.

"Ini ya yang namanya mbak Ira? cantik sekali dan natural, siapa dia hayo." goda Olive.

"Pengasuh sekaligus teman kami Oma." jawab Mike.

Akhirnya olive membawa mereka ke dalam dan menunjukkan koleksi terbarunya, twins sibuk dengan pilihannya, Ira mencoba melihat lihat pakaian di sana, dia mengambil sebuah dress sederhana yang manis.

" Wah pilihanmu ternyata bagus sayang, ini baru saja di pasang, modelnya memang sederhana, tapi kamu pasti akan nyaman dan cantik memakainya, ayo kita ke kamar pas." Olive meminta Ira Mengganti pakaiannya dengan yang di pilih tadi.

Ira menurut saja dan mencobanya. pas dan dia berubah menjadi cantik banget, baju itu pas di ukurannya, adem, tidak seperti pakaian Ira sebelumnya yang selalu kedodoran, ternyata Ira memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus.

Ira sendiri sampai pangling melihat dirinya di cermin. Lalu dia keluar minta pendapat ke Olive. Dave yang melihat lihat juga menyaksikan seorang bidadari keluar dari kamar pas itu, alami dan natural, kecantikannya beda dengan perempuan pada umumnya yang tebal oleh make up.

Dave terpana melihatnya, tapi dia segera menepis semuanya dengan menyibukkan diri membantu Twins memilih pakaian untuk Ira.

" Wau, cantik sekali sayang, twins lihat siapa ini!" Olive memanggil Twins.

" Wah mbak Ira cantik banget, kalau begini mah papa bisa..." Belum selesai Mike bicara Dave sudah berdehem.

"Mbak pakai itu saja jangan ganti, baju yang tadi buang saja oma, norak." Tambah Mike.

Twins juga sudah memilih banyak baju untuk Ira sekitar 20 pcs. Olive kemudian memilahnya mencari yang cocok di tubuh Ira.

"Wah, Mike, Michael selera kalian ternyata bagus ya, masih kecil begini sudah faham mode. Oke kita bawa ke kasir ya.

" Siap Oma." jawab Twins.

Mulut Ira menganga melihat pakaian pakaian mahal itu mereka ambil untuk dia.

" Tunggu Oma, ini terlalu banyak, 2 saja oma." Cegah Ira, dia merasa tidak enak dengan majikannya.

" Bagaimana Dave?" Olive meminta pendapat Dave.

"Semua yang di pilih Twins bungkus tante!" Dave setuju dengan anaknya, dengan begitu dia juga tidak akan melihat gadis desa ini menggunakan pakaian norak seperti biasanya.

Mata Dave tertuju pada sebuah gaun berwarna hijau botol yang menurutnya pas untuk Ira.

"Tante coba lihat gaun itu!" Tunjuk Dave.

"Wah pilihan yang tidak salah Dave, dia akan menjadi bidadari tak bersayap dengan gaun ini." ucap Olive.

" Yang ini bungkus sendiri.!"

Dave melaksanakan pembayaran pakaian pakaian itu, bahkan jumlahnya lebih dari gaji Ira sebulan.

"Kirim semuanya ke rumah, tante!"

" Siap Dave, dan terima kasih atas kunjungannya, semoga kalian menjadi keluarga yang bahagia." Olive mendoakan mereka.

Si kembar mengacungkan dua jempolnya pada Olive.