Elyana Mireille Castella, seorang wanita berusia 24 tahun, menikah dengan Davin Alexander Griffith, CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Namun, pernikahan mereka jauh dari kata bahagia. Sifat Davin yang dingin dan acuh tak acuh membuat Elyana merasa lelah dan kehilangan harapan, hingga akhirnya memutuskan untuk mengajukan perceraian.
Setelah berpisah, Elyana dikejutkan oleh kabar tragis tentang kematian Davin. Berita itu menghancurkan hatinya dan membuatnya dipenuhi penyesalan.
Namun, suatu hari, Elyana terbangun dan mendapati dirinya kembali ke masa lalu—ke saat sebelum perceraian terjadi. Kini, ia dihadapkan pada kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka dan mengubah takdir.
Apakah ini hanya sebuah kebetulan, atau takdir yang memberi Elyana kesempatan untuk menebus kesalahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firaslfn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29: Rahasia yang Terungkap
Matahari baru saja terbit ketika Elyana duduk di ruang makan rumah Marcus. Di tangan kanan, ia memegang secangkir kopi yang sudah dingin. Beberapa hari terakhir telah penuh dengan ketegangan, seiring dengan upaya mereka mencari petunjuk tentang siapa sebenarnya musuh mereka dan mengungkap rahasia yang mengelilingi keluarga Griffith. Davin di sebelahnya, wajahnya tampak letih namun penuh tekad.
Marcus masuk, wajahnya serius. “Kalian perlu tahu satu hal penting tentang keluarga Griffith, terutama tentang kematian Ibumu Davin,” katanya, memecah keheningan yang menekan.
Davin menyentuh bibirnya dengan jari, seolah mencoba menenangkan dirinya. “Ibu saya… apa yang sebenarnya terjadi?” suaranya bergema dalam ruang sepi.
“Dia dibunuh,” kata Marcus dengan suara rendah. “Bukan kecelakaan, seperti yang kalian kira selama ini. Ada tangan-tangan yang tak terlihat di balik itu.”
Elyana menggigit bibirnya. “Tapi, mengapa? Apa yang membuat mereka begitu takut sehingga harus menghabisi Ibu Davin?”
“Jawabannya ada di masa lalu keluarga Griffith,” Marcus menjelaskan. “Ayahmu, Vincent Griffith, dan kakekmu, Edward Griffith, dulu adalah bagian dari organisasi rahasia yang sangat kuat. Mereka bukan hanya pebisnis; mereka adalah pelindung rahasia yang bisa mengubah keseimbangan kekuasaan di dunia. Dan Ryo Kasahara, dia bukan sekadar rival biasa. Dia adalah orang yang memiliki tujuan untuk menggulingkan kekuasaan itu.”
Davin menatap Marcus, bibirnya terkatup rapat. “Ryo Kasahara… jadi dia adalah bagian dari semua ini?”
“Betul,” jawab Marcus. “Ryo Kasahara adalah pewaris dari garis keturunan yang ingin menghancurkan pengaruh keluarga Griffith. Dia ingin mengambil alih kekuasaan yang dulunya milik kakekmu, Edward, dan ayahmu. Namun, dalam prosesnya, dia terjebak dalam perang kekuasaan yang lebih besar.”
Elyana, yang mendengarkan dengan cermat, bertanya, “Apa hubungannya Ryo dengan kematian Ibu Davin? Apakah dia yang memerintahkan semuanya?”
Marcus menggelengkan kepala. “Ryo hanya eksekutor, tetapi ada yang lebih besar di balik semuanya. Orang yang sebenarnya memimpin organisasi ini adalah orang yang masih berada di dekat kalian, bahkan mungkin ada di dalam rumah kalian.”
Davin menggigil. Kata-kata itu seperti duri yang menusuk hati. “Jadi, siapa dia? Siapa orang di dekatku yang bisa jadi pengkhianat?”
“Rahasia ini tidak mudah diungkap,” Marcus berkata dengan serius. “Tetapi, kalian harus tahu bahwa kebenaran ini akan mengubah cara kalian melihat orang-orang di sekitar kalian.”
Langit malam menggantung rendah, seperti menekan suasana hati Elyana dan Davin yang tengah memanas. Malam ini, segalanya terasa lebih berat, seolah rahasia yang selama ini tersembunyi mulai menguak, menyeret mereka ke dalam kegelapan masa lalu yang menakutkan.
“Semua ini tidak masuk akal, Marcus. Aku butuh penjelasan lebih,” desak Davin, matanya yang tajam menyiratkan ketidakpuasan.
Marcus mendesah, mencoba memilih kata-katanya dengan hati-hati. “Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya. Kalian harus tahu, semua ini dimulai sejak lama, bahkan sebelum kau lahir, Davin.”
Marcus memulai dengan cerita tentang Edward Griffith, kakek Davin, seorang pria visioner yang membangun kekaisaran bisnis keluarga Griffith. Namun, apa yang tidak diketahui oleh publik adalah bahwa Edward juga terlibat dalam organisasi rahasia bernama The Horizon League. Organisasi ini tidak hanya mengontrol perekonomian, tetapi juga memegang informasi penting yang dapat memengaruhi geopolitik dunia.
Edward Griffith dan Vincent, ayah Davin, menjadi tokoh penting di dalam organisasi itu. Namun, kekuasaan besar membawa ancaman besar. Edward mulai dicurigai menyembunyikan informasi penting tentang sebuah dokumen rahasia yang disebut Chronicle Protocol. Dokumen ini konon menyimpan data tentang teknologi masa depan yang bisa mengubah tatanan dunia.
Ryo Kasahara, yang berasal dari keluarga musuh bebuyutan Griffith, adalah pewaris ambisius dari kelompok lawan. Keluarga Kasahara percaya bahwa Griffith menyimpan Chronicle Protocol, dan mereka bersumpah untuk merebutnya. Ketika Vincent menolak tunduk pada tuntutan mereka, konflik memuncak.
“Lalu apa hubungannya dengan Ibu Davin?” tanya Elyana, mencoba memahami kaitannya.
Marcus menunduk sejenak sebelum menjawab. “Karena ibumu, Davin, tahu terlalu banyak. Dia menjadi saksi dalam pertemuan rahasia antara Edward dan beberapa tokoh penting. Saat itu, dia menguping percakapan Edward tentang lokasi Chronicle Protocol. Sayangnya, informasi itu bocor, dan keluarga Kasahara mengincarnya untuk memastikan tidak ada jejak yang tertinggal.”
Davin mengepalkan tangan. “Jadi mereka membunuh ibu?”
“Ya,” jawab Marcus berat. “Mereka membuatnya terlihat seperti kecelakaan, tapi semua ini adalah pembunuhan terencana.”
Elyana, yang sejak awal mendengar nama Ryo, merasa ada yang ganjil. Ia mengingat kembali momen ketika ia dan Davin pertama kali menyadari ancaman Ryo, saat dia mulai muncul dalam bisnis mereka sebagai saingan baru yang agresif. Namun, ancaman itu semakin nyata, ketika Ryo secara terang-terangan mencoba mengambil alih perusahaan cabang Griffith di Asia.
“Ryo lebih dari sekadar pesaing,” lanjut Marcus. “Dia adalah eksekutor. Tapi dia bukan dalang utama. Ada seseorang yang lebih kuat, yang memanipulasi semuanya dari balik layar.”
“Siapa?” Davin bertanya, rahangnya mengeras.
Marcus menatap Davin dengan ekspresi penuh rasa bersalah. “Ayahmu.”
Elyana membeku. “Ayah Vincent?”
Marcus mengangguk. “Vincent bukan pria sebaik yang kau pikirkan. Dia membuat kesepakatan rahasia dengan keluarga Kasahara untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Ketika Edward meninggal, dia menyerahkan sebagian informasi Chronicle Protocol kepada Kasahara, berharap bisa menyelamatkan keluarganya. Namun, kesepakatan itu memiliki harga: nyawa istrimu, Davin.”
Cerita Marcus juga membuka tabir misteri kematian Edward. Selama ini, Davin percaya bahwa kakeknya meninggal karena penyakit, tetapi Marcus menjelaskan bahwa Edward diracun oleh orang kepercayaannya sendiri. Racun itu berasal dari pihak yang sama yang bekerja sama dengan Vincent dan keluarga Kasahara.
“Vincent memanfaatkan kekacauan itu untuk mengamankan posisinya,” kata Marcus. “Dia menciptakan ilusi bahwa dia melindungi keluarganya, padahal sebenarnya dia melindungi dirinya sendiri.”
Kata-kata Marcus seperti pisau yang menusuk hati Davin. Selama ini, ia mengagumi ayahnya sebagai pria yang tegas dan visioner, tetapi kenyataan yang terungkap menghancurkan citra itu.
“Ayahku membunuh Ibuku?” Davin bertanya, suaranya bergetar.
Marcus menggeleng. “Dia tidak langsung melakukannya, tapi keputusannya membuat kematiannya tak terelakkan.”
Elyana memegang tangan Davin, mencoba menenangkan suaminya. “Kita harus mencari bukti untuk memastikan semua ini.”
Davin menatap Elyana. “Aku tidak akan diam. Jika ayahku memang terlibat, aku akan menghadapi dia sendiri.”
Malam itu, Davin dan Elyana memutuskan untuk menggali lebih dalam, menyusun strategi untuk mengungkap dalang sebenarnya di balik semua ini. Mereka tahu bahwa jalan di depan akan penuh dengan bahaya, tetapi mereka tidak akan menyerah.
Sementara itu, di markas Ryo Kasahara, sebuah rencana baru sedang disusun. Ryo menerima laporan bahwa Elyana dan Davin mulai mendekati kebenaran. Dengan senyum licik, dia berbisik, “Mereka bisa mengetahui sebagian, tapi tidak semua. Ketika waktunya tiba, Griffith akan benar-benar hancur, dan aku akan berada di puncak.”
Entah mengapa malam ini terasa lebih berat dari biasanya. Setelah mendengar pengakuan Marcus, Davin dan Elyana terjebak dalam keheningan yang penuh dengan gejolak emosi. Namun, di antara semua kegelapan, Elyana merasa sesuatu dari masa lalunya di masa depan mulai masuk akal.
Jam saku yang ia temukan kembali setelah pertama kali terbangun di masa lalu kini menggantung di tangannya. Jemarinya menyentuh ukiran halus di permukaan logam itu, seolah mencoba menemukan jawaban dari pertanyaan yang terus menghantuinya.
"Elyana," suara Marcus memecah keheningan, "jam itu... dari mana kamu mendapatkannya?"
Elyana menggenggam jam itu lebih erat, tatapannya bertemu dengan Marcus. "Ini... aku menemukannya di kotak barang peninggalan Ibu Davin, ketika aku sedang mencari dokumen di rumah lama keluarga Griffith."
Marcus yang masih ada di ruangan itu tertegun. “Jam itu?” Ia melangkah mendekat, matanya melebar penuh keterkejutan. “Itu milik Ibu Davin. Jam saku itu adalah benda pusaka dari garis keturunan ibunya. Tapi…”
Marcus terdiam, ragu-ragu melanjutkan.
“Tapi apa?” desak Elyana, rasa ingin tahunya memuncak.
Marcus menarik napas panjang. “Jam itu tidak hanya sekadar pusaka. Ada rumor yang mengatakan bahwa jam itu memiliki kemampuan yang tak biasa. Isabella, (Ibu Davin) selalu menyebutnya sebagai ‘penjaga waktu.’ Dia bilang, selama kau memilikinya, waktu akan selalu memberi jalan kedua. Namun, aku tidak pernah berpikir itu lebih dari dongeng.”
Davin menatap jam itu dengan penuh rasa ingin tahu, sementara Elyana mulai menyadari kebenaran yang lebih besar. Jam itu adalah alasan ia berada di masa lalu.
Marcus melanjutkan ceritanya, mengungkap lebih banyak tentang Isabelle. “Ibumu, Davin, tahu tentang konflik antara keluarga Griffith dan Kasahara. Dia tidak pernah memberitahumu karena ingin melindungi keluarganya. Tapi jam itu… dia menyembunyikannya agar tidak jatuh ke tangan siapa pun. Dia percaya bahwa jika Kasahara mengetahuinya, mereka akan menghancurkan segalanya untuk merebutnya.”
Elyana menyela, suaranya terdengar tegas. “Jadi, Ibu tahu lebih banyak daripada yang kita kira? Apakah jam ini ada hubungannya dengan Chronicle Protocol?”
Marcus mengangguk perlahan. “Kemungkinan besar. Jam itu adalah bagian dari perangkat yang lebih besar. Sebagian teknologi yang disebut dalam Chronicle Protocol adalah tentang manipulasi waktu. Jika jam itu benar-benar memiliki kemampuan seperti yang dipercaya Isabelle, maka ia bisa menjadi kunci segalanya.”
Penjelasan Marcus membuat Elyana mengingat kembali bagaimana ia terbangun di masa lalu. Semua peristiwa, mulai dari perceraian hingga rasa penyesalan yang mendalam, membawa dirinya ke satu titik: kesempatan kedua.
Jam saku itu tidak hanya membawanya ke masa lalu, tetapi juga memberinya petunjuk untuk memperbaiki kesalahan, tidak hanya dalam hubungannya dengan Davin, tetapi juga dalam menghentikan konflik besar antara keluarga Griffith dan Kasahara.
“Jika Isabelle menyembunyikan jam ini,” kata Elyana, “maka dia tahu bahwa waktu bukan hanya milik kita. Dia mencoba melindungi masa depan.”
Elyana merasa semua ini berputar di sekitar keluarga Griffith, Kasahara, dan rahasia besar yang disimpan Vincent. Jam saku itu mungkin hanya satu bagian kecil, tetapi efeknya sangat besar.
Davin, yang selama ini merasa terhimpit oleh pengkhianatan ayahnya, mulai menyadari bahwa semua konflik ini berakar pada ketamakan dan perebutan kekuasaan. “Vincent tahu tentang jam ini,” gumamnya. “Dan dia mungkin menjual informasi tentang Chronicle Protocol kepada Kasahara untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi dia tidak pernah memberi mereka jam itu.”
“Karena Isabelle menyembunyikannya,” tambah Marcus. “Dia tahu Vincent tidak bisa dipercaya.”
Elyana menghela napas, menatap jam itu dengan campuran rasa takut dan tekad. “Jam ini adalah alasan aku ada di sini. Tapi kenapa aku? Kenapa waktu memilih aku?” gumam nya kecil.
Dengan semua informasi yang terungkap, Davin dan Elyana memutuskan untuk menghadapi Vincent dan mencari kebenaran lebih dalam. Mereka tahu bahwa Ryo Kasahara akan menjadi ancaman besar, tetapi rahasia Vincent dan Chronicle Protocol adalah inti dari konflik ini.
“Kita harus pergi ke tempat jam ini pertama kali ditemukan,” kata Elyana. “Ada sesuatu di sana, sesuatu yang ibumu sembunyikan lebih dalam daripada hanya jam ini.”
Davin mengangguk. “Kita harus menemukan kebenaran sebelum Ryo atau siapa pun menemukannya lebih dulu.”
...****************...