Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Maxime Keano, bahwa dia akan menikahi seorang gadis yang masih SMA.
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Ucap sang nenek.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis remaja berusia 18 yang yang bernama Rachel. Dia adalah seorang siswi SMA yang magang sebagai OB di perusahaan Keano Group, Rachel berhasil menemukan kalung sang nenek tanpa mengetahui sayembara tersebut.
"Ingat, pernikahan kita hanya sementara. Setelah nenekku benar-benar sehat, kita akan berpisah. Seumur hidup aku tidak pernah bermimpi menikah dengan seorang bocah sepertimu." Maxime Keano.
"Kamu pikir aku ingin menikah dengan pria arogan dan menyebalkan sepertimu? Menikah denganmu seperti musibah untukku." Rachel Calista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Terlihat Alvin yang sedang menyetir mobilnya dengan kecepatan normal. Sesekali pria itu menghela nafas dengan kasar, mungkin karena dia sangat penasaran sekali mengapa Maxime bisa bersikap sok akrab kepada Rachel, sampai merangkul pundak gadis itu.
Alvin saja yang sudah jauh lebih dulu kenal dengan Rachel, dia belum pernah menyentuh Rachel sedikit pun. Memegang tangannya pun tidak pernah. Hanya sekedar memberikan tumpangan, dan pembicaraan mereka pun tidak jauh dari pembahasan tentang pelajaran atau seputar kegiatan OSIS. Tidak pernah ada kontak fisik sama sekali. Mungkin karena selama ini Alvin hanya menganggap Rachel adalah seorang anak kecil yang malang.
Alvin menjadi teringat dengan kejadian pada beberapa hari yang lalu, pada saat dia tidak sengaja melihat Rachel yang sedang berada di ruangannya Maxime, ketika Maxime berkunjung di sekolah. Walaupun mereka bilang hanya membahas sebatas kegiatan OSIS, tapi mengapa Alvin merasa ada yang mengganjal dari sikap mereka berdua.
Alvin pun tersenyum miring, dia rasanya ingin mentertawakan dirinya sendiri. Mengapa bisa-bisanya dia berpikir bahwa ada hubungan spesial diantara Rachel dan Maxime.
"Apa kau gila? Rachel itu masih kecil, dia masih sekolah. Tidak mungkin seorang Maxime Keano jatuh cinta kepada gadis seperti itu. Sudah jelas Maxime sangat mencintai Elsa." Alvin sedang memperingatkan dirinya sendiri.
Dia masih berusaha berpikir waras bahwa di matanya dia memandang Rachel sebagai seorang anak kecil yang sangat menyedihkan. Dia masih berusaha keras mengelak bahwa dia sama sekali tidak tertarik kepada gadis itu.
Saat ini Alvin sedang dalam perjalanan menuju kantor milik Engkong Achoi. Rupanya sudah lama dia mengetahui bahwa ayahnya Rachel memiliki hutang kepada rentenir tua itu. Dan dia pun tahu bahwa Engkong Achoi sering datang ke rumah Rachel untuk menagih hutang.
Alvin berniat untuk membayar hutang itu. Tentu saja tidak gratis. Dia akan menjadikan semua itu sebagai hutang, agar Rachel tidak akan bisa jauh darinya.
Semenjak Rachel bertanya kepadanya mengapa Alvin begitu perhatian kepadanya, dan Alvin mengatakan bahwa hubungan mereka hanya sebatas guru dan murid. Semenjak itu Alvin merasa Rachel sedikit menjaga jarak darinya, membuat Alvin merasakan kehilangan gadis itu.
...****************...
"Kenapa banyak sekali pria yang peduli kepada gadis itu? Kamu terlambat, sudah ada yang membayarnya." Ucap Engkong Achoi ketika Alvin mengatakan dia datang kesana untuk melunasi hutang ayahnya Rachel.
Alvin sangat tercengang mendengarnya. Tentu saja dia tidak terima. Dari dulu dia yang selalu ada untuk Rachel, tidak ada yang peduli kepada gadis itu selain dirinya. "Siapa orangnya?"
Engkong Achoi nampak ketakutan sekali. Dia tidak berani menyebutkan nama orang yang sudah melunasi hutangnya Rachel. Karena dia takut Maxime akan menghancurkan usahanya. "Saya tidak bisa menyebutkan namanya. Lebih baik kamu segera pergi dari sini!"
"Aku akan membayar mu asalkan kamu mau memberitahu aku siapa orang yang sudah melunasi hutang Rachel!" Alvin mencoba untuk memberikan sogokan kepada Engkong Achoi. Dia harus tahu siapa orang yang sudah membayar hutang ayahnya Rachel.
Engkong Achoi bersikukuh tidak ingin memberitahu Alvin tentang siapa yang sudah membayar hutangnya Rachel. Tawaran dari Alvin memang menggiurkan, tapi jika dia berurusan dengan seorang Maxime Keano baginya adalah malapetaka.
"Maaf, gak bisa. Cepat pergi dari sini!" Engkong Achoi mengusir Alvin dengan nada tinggi.
Alvin terpaksa pergi dari sana dengan raut wajahnya yang sangat terlihat kesal, padahal dia sangat penasaran sekali, siapa orang yang sudah melunasi hutang ayahnya Rachel.
Alvin masuk ke dalam mobilnya, kemudian dia memukul setir mobil dengan perasaan kesal. "Shittt!"
Alvin benar-benar kesal, karena ternyata ada orang yang peduli kepada Rachel selain dirinya, sampai orang itu melunasi hutangnya Rachel.
Alvin mengerutkan keningnya ketika teringat dengan perkataan rentenir tua itu bahwa orang yang sudah melunasi hutangnya Rachel adalah seorang pria, bahkan rentenir tersebut sangat ketakutan sekali untuk menyebutkan namanya. Sehingga pikiran Alvin kini hanya tertuju kepada satu orang, yaitu Maxime Keano.
"Apakah mungkin orang sudah melunasi hutangnya Rachel adalah Maxime? Tapi untuk apa Maxime melakukannya?"
lari sejauh mungkin biar Max frustasi coz kehilangan kamu.
sy yakin sudah ada benih Max yg tertinggal di rahim kamu.
nenek mu maha benar ya maxime