NovelToon NovelToon
Agen Ganda Jadi Bocil

Agen Ganda Jadi Bocil

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yulianti Azis

Seorang gadis cantik, jenius dan berbakat yang bernama Kara Danvers bekerja sebagai agen ganda harus mati karena dikhianati oleh rekannya.

Namun, alih-alih ke alam baka. Kara malah bertransmigrasi ke tubuh bocah perempuan cantik dan imut berusia 3 tahun, dimana keluarga bocah itu sedang di landa kehancuran karena kedatangan orang ketiga bersama dengan putrinya.

"Aku bertransmigrasi ke raga bocil?" Kara Danvers terkejut bukan main.

"Wah! Ada pelakor nih! Sepertinya bagus diberi pelajaran!" ucap Kara Danvers menyeringai dalam tubuh bocah cilik itu.

Apa yang yang akan dilakukan sang agen ganda saat di tubuh gadis cilik itu dan menggemaskan itu. Yuk mari baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga Tidak Tahu Malu

Seminggu kemudian, Selvira ke ruangan sang ayah. Tuan Anggara baru saja pulang dari luar negeri, makanya Selvira baru saja melaporkan kejadian seminggu yang lalu.

Suasana ruang kerja Tuan Anggara di lantai paling atas Prameswari Corp berubah mencekam. Ia duduk tegak di kursinya, memandangi laporan keuangan yang baru saja diberikan oleh Selvira.

Wajah tuan Anggara yang tegas tampak lebih keras dari biasanya, dan jemarinya mengetuk-ngetuk meja dengan ritme pelan namun penuh tekanan.

“Selvira, kau yakin tentang ini?” tanya tuan Anggara dengan suara berat.

Selvira mengangguk, meski raut wajahnya menunjukkan keengganan. “Ya, Papa. Transaksi ini jelas mencurigakan. Setelah kami menyelidiki lebih dalam, uang 50 miliar hampir saja dipindahkan ke rekening yang tidak dikenal. Untungnya, seseorang berhasil menghentikan transfernya.”

Mata Tuan Anggara menyipit. “Siapa yang menghentikannya?”

Selvira terdiam, kemudian menggeleng pelan. "Vira, belum tahu, Pa. Yang jelas, orang itu sepertinya ingin membantu kita," ujarnya.

Tuan Anggara terlihat berpikir sejenak. Dia masih memikirkan siapa yang membantu perusahaannya tanpa diketahui oleh siapapun.

“Pa, mari kita fokus pada siapa pelakunya terlebih dahulu." Selvira mengalihkan pembicaraan dengan hati-hati.

Tuan Anggara mengangguk. “Baik. Tapi aku ingin penjelasan nanti tentang bagaimana dana itu bisa kembali," ujarnya.

Di ruangan lain, Vara sedang duduk di atas sofa kecil di ruang tunggu dekat kantor ibunya. Tangannya memegang tablet, terlihat seperti sedang menonton kartun anak-anak.

Namun sebenarnya, layar itu menampilkan beragam kode dan data transaksi. Dengan ekspresi tenang, Vara memonitor pergerakan akun milik Delon, sepupu ibunya, yang selama ini ia selidiki.

Orang ini terlalu ceroboh. Bahkan tidak repot-repot menyembunyikan jejaknya dengan baik, pikir Vara sambil mengetik cepat.

“Apa yang sedang kau lakukan, Sayang?” tanya Selvira tiba-tiba, yang baru saja keluar dari ruang kerja Tuan Anggara.

Vara tersenyum manis, menutupi layar tablet. “Aku cedang menonton kaltun, Mama.”

Selvira menghela napas lega. “Baiklah. Jangan terlalu lama di sini, ya. Ibu masih harus mengurus beberapa hal dengan Kakekmu.”

Setelah Selvira pergi, ekspresi Vara kembali serius. Ia memasukkan kode terakhir yang berhasil menyusup ke server perusahaan. Kini, semua bukti tentang keterlibatan Delon sudah ia kumpulkan.

“Hanya tinggal waktu cebelum cemuanya telungkap,” gumam Vara.

Sore itu, Tuan Anggara mengumpulkan semua direksi perusahaan dalam rapat mendadak. Di layar besar yang terpasang di dinding, ia memproyeksikan data transaksi mencurigakan yang baru ditemukan.

“Delon,” kata Tuan Anggara dengan suara rendah namun berwibawa. “Bisakah kau menjelaskan tentang transaksi ini?” tanya tuan Anggara memperlihatkan semua bukti-bukti yang ada.

Delon, yang duduk di ujung meja, terlihat pucat. “O—om Anggara, aku tidak tahu apa-apa tentang ini. Mungkin ini kesalahan sistem," jawabnya mencoba mengelak.

“Mungkin?” Tuan Anggara mendekatkan tubuhnya ke meja, menatap Delon dengan tajam. “Atau ini adalah usahamu untuk mencuri 50 miliar dari perusahaan ini?” suara tuan Anggara terdengar sangat mencekam.

Ruangan itu hening seketika. Para direksi saling memandang dengan cemas, sementara Selvira menatap Delon dengan tatapan kecewa.

“Saya tidak melakukannya!” Delon mencoba membela diri. “Ini hanya kesalahpahaman!” pria itu masih mencoba mengelak.

Namun, Selvira berdiri dan meletakkan tumpukan dokumen di meja. “Kami memiliki bukti yang cukup, Delon. Semua data transaksi ini mengarah ke akun milikmu. Bahkan ada riwayat percobaan transfer ke rekening pribadi yang kau sembunyikan di luar negeri," ungkap Selvira datar.

Delon semakin panik dengan wajah memucat. “T—tidak! Ini pasti jebakan! Seseorang ingin menjebakku!”

Tuan Anggara menggeleng dengan wajah penuh kekecewaan. “Delon, aku memberimu kesempatan bekerja di perusahaan ini karena kau adalah keluarga. Tapi kau telah mengkhianati kepercayaanku. Mulai hari ini, kau dikeluarkan dari Prameswari Corp," ujarnya.

Deg!

Delon tidak bisa berkata-kata. Ia hanya menunduk, wajahnya penuh kemarahan dan rasa malu. Tangannya mengepal kuat, dia merasa sangat dipermalukan oleh Anggara dan Selvira.

Awas saja kalian! batin Delon geram.

Malam itu, mansion Prameswari menjadi saksi kedatangan tak terduga dari keluarga Bagas, saudara tiri Tuan Anggara. Bagas datang bersama istrinya, Rika, dan kedua anak mereka, termasuk Delon. Bahkan cucu mereka yang masih kecil ikut serta.

“Anggara!” Dimas membuka pintu dengan keras. “Apa maksudmu mengeluarkan anakku dari perusahaan?!”

Anggara yang sedang membaca di ruang tamu menurunkan korannya perlahan. “Dimas, aku rasa alasan itu sudah jelas. Anakmu mencoba mencuri dari perusahaan.”

“Itu hanya kesalahpahaman!” Rika ikut menyela. “Delon tidak bersalah. Kau hanya mencari alasan untuk menyingkirkannya," ujarnya menuduh.

“Kesalahpahaman?” Selvira masuk ke ruangan dengan tablet di tangannya. “Ini semua buktinya, Om. Semua jejak transaksi menunjukkan bahwa Delon bersalah.”

“Bukti bisa dipalsukan!” Delon membalas dengan nada tinggi.

“Lalu siapa yang memalsukan? Bayanganmu sendiri?” Selvira menyindir tajam.

Dimas maju mendekati Anggara. “Anggara, apa kau lupa bahwa aku adalah saudaramu? Jika kau tidak mau menerima Delon kembali, setidaknya berikan kami uang untuk memulai bisnis sendiri," ujarnya tak tahu malu.

Anggara menatap Dimas dengan mata tajam. “Apa kau serius? Keluargamu telah mencuri dariku, dan sekarang kau meminta uang? Kau tidak tahu malu."

“Kau punya lebih dari cukup!” Rika membela diri. “Apa salahnya membantu keluarga?”

Di tengah perdebatan, suara kecil namun tegas terdengar dari sudut ruangan. “Kenapa kalian tidak mencali pekeljaan caja? Atau mungkin belal bagaimana tidak menculi?” sindir Vara.

Semua kepala menoleh ke arah Vara, yang berdiri dengan anggun meskipun tubuhnya mungil.

“Vara,” Selvira memperingatkan, “Ini bukan urusan kamu sayang,” ujarnya lembut.

“Tapi ini adalah ulucanku, Ma,” jawab Vara dengan nada santai. “Meleka datang ke lumah kita, belteliak-teliak, dan meminta uang. Aku hanya ingin membantu," jawabnya polos.

Dimas menatap Vara dengan tatapan meremehkan. “Apa yang bisa dikatakan oleh anak kecil sepertimu?”

Vara melangkah mendekati Dimas, matanya menatap langsung ke pria itu tanpa rasa takut. “Aku mungkin anak kecil, tapi aku tahu pelbedaan antala yang benal dan yang calah. Dan yang kalian lakukan calah. Kelualga tidak cehalusnya meminta-minta, apalagi setelah mencoba menculi," ejek Vara.

“Kau tidak tahu apa-apa!” Rika membentak.

"Jangan membentak cucuku," ujar Anggara dingin, membuat Rika istri Dimas terdiam.

“Oh, aku tahu banyak,” balas Vara dengan senyum polos. “Misalnya, aku tahu bahwa lekening Om Delon di Cwiss digunakan untuk menyimpan uang culian. Aku juga tahu kalian tidak punya bukti apa pun untuk membela diri," ujar Vara.

Rika terdiam, dan wajah Delon memerah karena malu.

Dimas, saudara tiri Anggara mencoba mengintimidasi. “Anak kecil sepertimu tidak punya hak untuk berbicara seperti itu!”

“Aku hanya mengatakan kebenalan,” jawab Vara dengan tenang. “Jika tidak mau mendengal, mungkin kalena itu tellalu menyakitkan untuk ditelima oleh kalian. Lagipula mana ada penculi mengaku, pacti penjala penuh," ujarnya polos.

Setelah beberapa saat, suasana di ruang tamu berubah menjadi hening. Dimas, Rika, dan Delon tidak lagi memiliki argumen untuk melawan. Bahkan cucu mereka yang sebelumnya bermain-main di sudut ruangan mulai menangis karena suasana tegang.

“Aku rasa kau sudah mendengar cukup,” kata Anggara akhirnya. “Dimas, keluargamu telah melampaui batas. Aku tidak akan memberikan uang, dan aku tidak akan menerima Delon kembali. Sudah cukup aku mengampuni anakmu dengan tidak memenjarakannya," ujar tuan Anggara.

“Kau akan menyesal, Anggara,” Dimas mencoba berkata dengan nada mengancam.

“Yang akan menyesal adalah kalian, jika mencoba melakukan sesuatu yang bodoh lagi,” balas Anggara dengan nada tegas.

Setelah mereka pergi, Selvira memeluk Vara. “Kau terlalu berani untuk anak kecil. Jangan lakukan itu lagi.”

“Tapi aku halus melindungi kelualga kita, Mama," jawab Vara polos.

Anggara tertawa kecil. “Kau memang cucu yang luar biasa. Terima kasih, Vara.”

1
Kartini Kartini
rasain emang enak 😂 😂
Haryati Atik Atik
kuapok kamu amara jg anak sombong itu nangis" aja
Kartini Kartini
mampus kau wanita iblis anak dan mak sama " iblis
Nor Azlin
jangan katakan ayah & ibu nya si Alessia ini mempunyai hutang sama orang mistirius ini yah ...ayo vara gunskan insting mu sebagai seorang agen ganda untuk menangkap penjahatnya ...lanjutkan thor
Kartini Kartini
cucu cok bukan susu dala dala bukan gara gara 😂 😅
Kartini Kartini
insting nya kuat dan tajam
Nor Azlin
kan apa yang aku katakan itu cuma akal2lan mereka,agar si Dominic bercerai dari vara dasar setan dasar jen aprit sesuka jatinya mau menjodohkan anak nya & memaksakan si Diminic...bodoh sekali ibu ayah nya si Alessia itu... bukan itu caranya mau menyembuhkan anak mu bego ...atau kalian sendiri meng8nginkan anak kalian menjadi isterinya Dominic kerana harta mereka kali yah ...jangan katakan kalian itu di ambang kebangkrutan gitu dengan itu kalian menefaatkan anak kalian yang sakit demi kepentingan diri kalian aja kali ...dasar kalau anak mu itu tidak mengingati masa lalu ya bagus lah kerana dia mungkin tidak ingin mengingatkan sesuatu yang terjadi pasti ada sebab nya kenapa dia tidak ingin mengingatkan pada ingatan yang lepas ...selain di culik pasti kalian yang mengaturkan ini semua kali yah pasti ada kaitan dengan kalian ni aku jamin banget pasti kalian juga dalang di balik ini semua agar Dominic menjadi menantu kalian ...aku berharap semua ini bukan kalian pelakunya yah ...takutnya nanti kalian berdua jadi mangsa seterusnya mendekam dipenjara Dominic sama vara deh 😂😂😂 mau kayak danis sama Luniara juga orlando nya di siksa cukup2 ck ck ck ...lanjutkan thor
Dewi Kania
🤣🤣🤣🤣
Nor Azlin
aku rasa si Alessia ini hanya pura2 deh dia hanya ingin membuat Dominic menjauh dari vara bukan nya selama ini dua memeng terobses kepada Dominic yah ...jangan2 akal2lan nya di Alessia nya dong aja kerana dia tidak rela Dominic menjadi suami nya vara deh...ayo vara dom siasat secara diam2 kalau perlu kalian pasang aja cctv tersembunyi di dalam kamar rawatan nya si Alessia deh pasti mengkagetkan dengan apa yang terjadi ...orang jahat pasti ketahuan kebusukan nya cepat atau lambat ...nah dengan itu kalian mendapatksn bukti siapa Alessia & kekuarganya itu deh ...lanjutkan thor
Sastri Dalila
👍👍👍
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎: terimakasih kak ☺️🤗
total 1 replies
Dewi Kania
Lumayan
gedang Sewu
bojone ora di silihne😂😂
Dinasti Mahachakri
Luar biasa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎: terimakasih kak ☺️🤗
total 1 replies
gedang Sewu
bulan madu
gedang Sewu
seeerruuuuu...pernikahan yg menegangkan
Abz
💪💪💪💪💪
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎: terimakasih kak ☺️🤗
total 1 replies
Abz
kabar gembira keluarga baru 🤭😁
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Mursidahamien
Vale junior bakalan launching 🥳🥳
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Santy Susanti
Yeee Vara mo jd Mahmudah niiih💃💃💃💃💃
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zieya🖤
ayoyooo orang sakit mental mana lagi ni... seram deh bacanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!