NovelToon NovelToon
JULIA

JULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nisa saumatgerat

Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.

karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.

Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Brian marah

Sementara itu. Brian yang tiba-tiba marah berjalan meninggalkan kantin. Iya tak peduli untuk saat ini. Tapi yang jadi pertanyaan kenapa juga yang menjadi marah. Tiba-tiba, Bryan menghentikan langkah kakinya ketika melihat melodi. Melodi juga yang melihat keberadaan Brian langsung berjalan mendekat ke arahnya.

"Kak Brian..!!" Seru melodi dengan riang gembira. Melodi adalah perempuan yang begitu menyukai Bryan.

Karena mereka sudah berteman sejak dari kecil. Tapi Bryan memperlakukan melodi dengan baik bukan karena menyukainya, melainkan karena menganggap melodi sudah menjadi adiknya sendiri. Jadi sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melindungi melodi.

Brian yang melihat melodi berjalan mendekat ke arah dirinya seketika langsung tersenyum. Ia juga sudah melupakan kemarahannya yang tiba-tiba kepada teman-temannya itu akibat menyinggung Julia.

"Hai Mel..?? Kamu dari mana ? Kenapa tidak ke kantin.?" Tanya Brian dengan lembut selembut lembutnya.

Barangkali ketika ada orang yang melihat Brian yang memperlakukan melodi begitu lembut, mereka pasti akan langsung memuntahkan seteguk darah. Pasalnya Brian dikenal dengan lelaki yang tidak pernah memperlakukan perempuan dengan lembut.

"Hehehe... Nggak apa-apa kok Kak. Tadi melodi di kelas saja karena ada beberapa tugas dari guru. Jadinya melodi keluar paling belakang deh.. dan sekarang melodi akan ke kantin. Lalu kakak mau ke mana ? Kenapa terburu-buru seperti itu.?" Tanya melodi lagi. Melodi benar-benar sangat menyukai Brian, sehingga hal kecil apa saja dapat diperhatikan oleh melodi.

"Oh tidak apa-apa. Kakak hanya baru dari toilet kantin, dan sekarang kakak mau kembali ke kelas dulu. Kakak memiliki beberapa urusan yang harus kakak selesaikan." Bohong Brian kepada melodi.

Bryan tidak ingin dengan suasana hati yang begitu kacau, melodi malah bertambah mengacaukannya. Mendengar penuturan Brian. Melodi langsung mengganggu anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Oh begitu.. Ya udah deh kalau begitu. Melodi ke kantin dulu ya Kak mau isi perut soalnya udah lapar." Ujar melodi mencoba untuk mengerti. Karena melodi sepertinya dapat menangkap emosi dari sorot mata Brian. Ia tidak ingin mengambil resiko dengan memaksa ikut dengan Brian. Akhirnya untuk bisa mendapatkan hati Bryan seutuhnya, melodi hanya mampu mengalah saja dulu.

"Ya sudah sono. Keburu bel masuknya berbunyi." Ujar Brian menyuruh melodi segera ke kantin.

Setelah itu Brian pun langsung bergegas meninggalkan melodi yang masih berdiri melihat kepergiannya sampai punggung Brian tertelan oleh tikungan gadung. Dengan perasaan sedikit dongkol karena tak berhasil mendekati Brian hari ini, ya walaupun sudah dapat setengah, akhirnya melodi melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah.

****

Sementara di atas balkon sekolah. Julia memejamkan matanya sejenak. Ia ingin tidur beberapa menit untuk mengalihkan rasa laparnya. Namun tiba-tiba ya dikejutkan oleh satu hal, yaitu kedatangan seseorang di atas balkon sekolah. Siapa lagi kalau bukan Brian.

Brian sendiri berbohong kepada melodi dan malah pergi ke atas balkon. Brian juga tidak tau, kalau ada Julia disana. Julia tentu saja terkejut melihat kedatangan Brian. Jantung nya seketika langsung berdetak kencang. Tapi, saat Brian mengalihkan pandangannya, ia langsung melihat keberadaan Julia disana.

"Julia.." gumam Brian dengan pelan. Sekilas mereka saling memandang satu sama lain.

Tik Tik Tik

Tapi tiba-tiba Brian terus sadar dan langsung memutuskan tatapannya. Ke arah lain sambil berdecak pinggang.

(Waduh kenapa malah bertemu dengan Julia di sini.!! Takutnya nanti dia akan berpikiran macam-macam tentang ku. Nanti malah berpikir, aku kesini datang untuk mencarinya.) Batin Brian. Ia merasa bingung sendiri.

Sebenarnya ia sangat ingin menyapa, tapi gengsi. Apalagi, ia merasa ada yang kurang ketika Julia tak lagi menempelinya. Tapi, tentu saja gengsi.

(Brian pasti merasa malas bertemu dengan ku. Belum apa-apa saja, ia sudah berpaling muka.) batin Julia dengan sedih. ia sadar diri.

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, karena Julia juga Sadar kalau Brian pasti tak mau bertegur sapa dengan nya. Akhirnya memilih untuk beranjak dan pergi dari sana. Brian yang lagi-lagi menemukan kejanggalan dalam sikap Julia lagi-lagi di buat melongo. Brian memandangi punggung Julia yang menghilang dari sana. Ia masih belum percaya.

(Ada apa ya dengannya. Apa terjadi sesuatu dengan otaknya ? Atau ia terbentur sesuatu. Tapi, Julia tidak pernah kecelakaan. Masak iya berubah begitu saja.) Batin Brian tak mengerti.

***

Bell pulang sekolah akhirnya berbunyi. Julia yang memang sudah tidak terlalu memikirkan apapun, kini tak lagi tergesa-gesa mengejar keluar karena takut di tinggal oleh adik-adik nya, atau hanya sekedar berjalan beriringan dengan Brian. Kini ia lebih Santai memasukkan semua buku-buku nya dalam tas, dan kemudian meninggalkan kursinya dengan nyaman.

Saat sudah berada di depan gedung sekolah, Julia juga mengabaikan sekitarnya, ia berjalan keluar dan mencari angkutan umum untuk nya pulang. Sementara itu, dibelakangnya, meta dan Mita mengamati Julia dari jauh.

Mereka menduga-duga, apakah Julia akan menghampiri mobil mewah mereka dan menunggu seperti biasanya ? Tapi, apa yang terjadi, semua diluar ekspektasi. Julia malah mengabaikan hal itu dan melewati parkiran mobil begitu saja.

"Ada apa dengan kak Julia. Biasanya dia akan menunggu si dekat mobil kita, atau juga mengejar senior Brian. Tapi.." meta mengeluarkan suaranya merasa heran dengan perubahan sikap Julia.

"Kamu juga memperhatikan kak Julia ??" Tanya Mita.

Kemudian langsung dibalas dengan anggukan kepala. Mita pun menghela nafasnya. Sungguh mereka memiliki pemikiran yang sama. Mita juga merasa kan perasaan tidak enak terhadap kakaknya itu. Lah, kenapa baru sekarang ??

"Ya sudah, ayo pulang.." ujar meta lagi langsung menyeret lengan adik kembarnya itu. Kemudian memasuki mobil dan langsung pergi meninggalkan gedung tempat mereka menuntut ilmu itu.

***

Sementara itu, Julia sudah berada di dalam angkutan umum. Di duduk berdesakan dengan penumpang yang lain. Juga anak-anak sekolah yang lain, yang baru saja pulang dari sekolah masing-masing. Beberapa anak yang berseragam beda dengannya bertanya kepada Julia karena heran.

"Eh.. kakak dari sekolah tunas harapan internasional school ( nama sekolah karangan ) ya kak ??" Tanya salah seorang yang berseragam beda dengan nya. Julia yang mendengar penuturan anak yang seusia nya itu langsung mengangguk kan kepalanya.

"Iya benar." Ujar Julia dengan sopan. Di matanya tak ada Niat untuk merendahkan karena berasal dari sekolah elit itu. toh, cuma sekolah nya saja yang elit, tapi hidupnya tidak elit. Wkwkwk...

"Wah !!! Tapi, kenapa kakak malah naik angkutan umum. Bukannya yang sekolah di

Sana adalah orang orang kaya semua..??" Tanya nya lagi, sementara para penumpang yang lain hanya mendengar kan saja.

"Benar, sekolah itu dipenuhi dengan anak-anak orang kaya. Tapi bukan termasuk saya, saya bersekolah disana hanya karena beruntung saja. Kalau tidak, mana sanggup.." ujar Julia lagi sedikit bergurau. Mereka semua pun tertawa.

"Kakak benar. Biaya masuk saja sudah mencapai ratusan juta. Mana bisa sekolah di tempat itu. Tapi, kakak beruntung bisa kesana. Semangat ya kak." Ujar mereka lagi.

Julia pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ya walaupun yang dikatakan olehnya tidak benar adanya. Ia masuk ke sekolah itu karena merengek kepada tuan Sanjaya untuk mendaftarkan nya disana. Karena nilai rata-rata nya semasa SMP dulu rendah, dan pasti tidak lulus.

***

1
Icha Arlita
Luar biasa
>AY<
baca dari awal sudah nangis smpe sini mata sdah Bendul... sedih 😭
Icha Arlita
orang tua ga peka
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Nay Nayla
Mampir
Linda Yani
hehehe Thor tau ga Cilegon di mana, kl ke Jakarta ga usah naik pesawat 😂😂
Lis Nawati
sangat keren
Retno Suci
dri tadi mewek trs
GuGuGaGa_90
sgt2 best... jalan penceritaan yg Sgt tersusun dan tidak boring... mantap... sy ❤😘
sy bg ⭐⭐⭐⭐⭐.... terus lah membuat lbh byk lagi... sy sentiasa menunggu...
yuce
sedangkan cucu yg terabaikan dan gak dianggap berguna sudah bisa menghasilkan uang sendiri sedangkan cucu kesayangan bisa susah dan bikin malu sekeluarga karma bayar tunai akibat selalu pilih kasih.
yuce
kerjaan nya simeta melonte malam2 suruh ja cari duit sendiri.
GuGuGaGa_90
byk juga typo...
GuGuGaGa_90
bener2 kamu ya buk... ucapanmu doa loh...
yuce
kalau gak malll plaza Andalas setahu aku begitu kalau berkunjung kota metropolitan Sumbar.
yuce
palingan mall Ramayana kalau dikota Padang atau mall matahari hahahahha
GuGuGaGa_90
uwekkkkk
GuGuGaGa_90
Move on je lh... kamu tdk layak UTK Julia ok...
GuGuGaGa_90
Luar biasa
yuce
gilaaak...parah banget nih ibunya segitu sama anak yg dilahirkan dari rahimnya sendiri.
yuce
mantap itu suruh hidup mandiri seperti apa yg dilakukan kejulia biar tahu rasa dikitlah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!