NovelToon NovelToon
Perjanjian Dengan Iblis

Perjanjian Dengan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Apa arti hidup bagi Ashkar...

Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...

Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...

Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...

Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...

Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...

Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...

"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rea

Mata naga milik Rea melihat dari jarak jauh dan mulai mengidentifikasi jenis aura kehidupan. Apa yang dia temukan adalah iblis jantan muda dengan penuh kegembiraan memandangi batu energi dari mayat binatang buas bunglon abu-abu.

Tentu Rea mengenal iblis tersebut, karena mereka berada dalam satu ruangan yang sama, ketika melakukan pengukuran nilai bakat. Ashkar.

Terlebih lagi, di satu kejadian membekas dalam ingatan Rea, mana kala, Ashkar melangkah sombong, penuh percaya diri, tanpa tahu besar nilai bakat miliknya, namun berjalan ke sudut yang salah.

Bagi Rea itu cukup lucu, atau bisa disebut juga unik, karena hanya dia satu-satunya iblis tanpa rasa takut dan malu, menyindir kepala desa Han Huo untuk tidak marah-marah, atau nanti terkena darah tinggi.

"Apa dia iblis pemilik combat aura itu ?... Tidak, mustahil, karena saat itu, dia hanya menjadi iblis kelas rendah... Ataukah, dia sengaja menyembunyikan kekuatannya, sama seperti ku." Ucap Rea sendiri.

Sampai sekarang dia tidak benar-benar tahu identitas Ashkar, perbedaan kelas antara tinggi dan rendah membuat keduanya terpisah, tanpa pernah saling kenal satu sama lain, kecuali sekedar nama untuk alasan tidak penting.

"Senior Reu, mengatakan kalau dia terlibat dalam tragedi serangan binatang buas An jing hutan, dan berhasil selamat dengan membunuh enam dari mereka."

Itu luar biasa, bahkan mustahil untuk dipercaya, seekor iblis kelas rendah membunuh enam ekor an jing hutan dan hanya kehilangan satu lengan.

Sekelas iblis sejati atau lebih darinya, yaitu kesatria iblis, melawan enam an jing hutan adalah tindakan berbahaya, jika iblis tersebut berpengalaman dalam peperangan, masih memiliki kemungkinan menang.

Tapi sekelas iblis sejati, berhasil meloloskan diri dari kepungan an jing hutan seperti suatu keajaiban, binatang buas itu mampu berlari dengan kecepatan tinggi, dan indera penciuman mereka bisa melacak mangsa meski jauh di dalam hutan.

Dan sekarang, Ashkar, iblis kelas rendah dengan nilai bakat dibawah rata-rata, terlihat bangga di sebelah mayat bunglon abu-abu, jelas Rea menganggap itu tidak masuk akal, kecuali dia menyembunyikan kekuatannya secara khusus.

Binatang buas seperti bunglon abu-abu tentu menjadi musuh yang sangat cerdas, mereka ibarat assassin dalam paket komplit, kemampuan kamuflase, serangan jarak jauh, kecepatan berlari, ketangkasan melompat dan racun dari lidah itu sendiri dapat membunuh lawan sekelas jendral iblis, jika tidak segera mendapat pertolongan.

Semakin lama Rea memperhatikan iblis satu ini, semakin penasaran pula dirinya ingin mengetahui rahasia dibalik semua kejadian yang berhubungan langsung dengan nama Ashkar.

Suatu kejutan terjadi disaat Rea masih mengawasi dari kejauhan... "Tunggu, dia menelan batu energi dan memulai fase evolusi di tengah hutan ini, tidak salah lagi dia benar-benar bodoh."

Rea sedikit berharap, kalau sebenarnya Ashkar adalah iblis dengan kemampuan tinggi yang sedang menyembunyikan diri. Karena saat dia mengetahui rahasia itu, maka dia bisa mengambil inisiatif untuk lebih waspada terhadap Ashkar.

Namun, tindakan Ashkar yang memulai fase evolusi di tengah hutan tanpa persiapan, maka bisa dipastikan, dia bukan iblis dengan kemampuan tinggi, melainkan iblis amatir tanpa tahu resiko akan tindakannya.

Rea bingung, setelah banyak berharap, dia dikecewakan oleh tindakan Ashkar ketika memulai fase evolusi di tengah hutan.

Memasuki alam bawah sadar, seluruh energi dalam tubuh akan keluar dan itu menarik perhatian binatang buas disekitar, tentu sangat berbahaya.

Benar saja, ketika Ashkar sudah memulai fase evolusi, dia merintih kesakitan, menunjukkan tanda-tanda energi yang berada dalam tubuh keluar secara paksa.

Pandangan yang semakin pudar dan tergeletak pingsan untuk memasuki alam bawah sadar.

Di waktu evolusi, siapa pun akan rentan terhadap serangan musuh, sehingga iblis dengan banyak pengalaman memberi nasihat kepada iblis muda, saat fase evolusi lebih baik di dalam rumah atau tempat aman. Bukan tengah hutan, sarang bagi binatang buas mencari makan.

Tampak seekor black serpent datang setelah tertarik mencium aroma energi yang keluar dari tubuh Ashkar. Binatang itu ingin memasukkan Ashkar ke dalam mulut, tapi tepat sebelum dia menelannya, seberkas cahaya keperakan lewat dibawah kepala black serpent.

Rea yang tiba-tiba saja muncul dengan pedang di tangan, membuat kepala black serpent jatuh sebelum tubuh Ashkar melewati tenggorokan.

Entah karena merasa iba, atau tidak enak membiarkan iblis yang dia kenal mati oleh kebodohannya sendiri. Meski berat hati Rea tetap menarik keluar tubuh Ashkar dari mulut black serpent sembari menggerutu.

"Aku sudah membersihkan tanganku dan sekarang harus kotor lagi untuk urusan konyol seperti ini." Kini tangan Rea dipenuhi lendir yang berbau amis.

Belum sempat Rea bernafas lega, binatang buas lain datang, sekumpulan An jing hutan dan monyet merah, kedua makhluk itu memiliki populasi cukup banyak di wilayah hutan Ernesta.

"Ayolah, kalian tidak mungkin tertarik dengan iblis bodoh ini kan ?."

Mereka tidak mungkin menjawab, dan Rea tahu itu. Pedang perak ditariknya kembali untuk bersiap dalam serangan besar dari kedua jenis binatang buas di depannya.

"Baiklah, aku akan menganggap ini adalah waktu berburu." Rea bersiap dan tersenyum dingin.

Kuda-kuda dari teknik beladiri bersenjata Naga biru langit digunakan menyerang.

Serbuan binatang buas dari puluhan An jing hutan dan monyet merah pun datang, mengawali dengan merapalkan mantra kalimat dewa, satu lingkaran sihir terbentuk di depan telapak tangan.

Ledakan cahaya.

Silau cahaya dari sihir itu membuat mata semua binatang buas di sekitarnya buram, namun tidak berbalik kepada Rea karena mata Naga melindungi pandangan agar tetap bisa melihat jelas.

Melepas combat aura ke seluruh tubuh, Rea bergerak cepat dan menebas satu persatu An jing hutan serta monyet merah yang jatuh akibat efek ledakan cahaya.

Trik ini pula yang selalu Rea gunakan di dalam kegiatannya berburu di malam hari, menyerang indera penglihatan akan memberi Rea kesempatan melepas teknik beladiri pedang naga biru langit tanpa perlawanan.

Ayunan pedang Rea harus dilakukan secara cepat dan tepat, beberapa binatang buas seperti kelelawar, serigala, ular dan An Jing, memiliki kemampuan lain untuk menyerang musuh tanpa perlu melihat.

Yaitu menggunakan penciuman.

Dalam beberapa puluh nafas, sudah lebih dari dua puluh ekor monyet serta An jing hutan kehilangan nyawa, entah kepala mereka yang putus atau pun tubuh mereka terbelah dua.

Senjata Rea sendiri bukan sembarangan, pedang perak miliknya sangat istimewa dan jauh lebih tajam dari pedang biasa yang digunakan oleh para iblis pemburu desa Ers han.

Hanya perlu satu sentuhan di kulit, pedang itu akan merobek daging hingga ke tulang selayaknya kertas.

Belum selesai dengan an Jing dan monyet merah saat tersisa beberapa ekor. Dari atas langit, seekor burung menukik tajam ke arah Rea, dia bisa melihat arah geraknya, namun dalam kondisi begitu sesak dengan beraneka ragam satwa yang berkumpul, Rea tidak memiliki waktu cukup untuk bersiap menghindar.

Burung itu memiliki cakar tajam dengan jengger di kepala, mencengkram tangan Rea dan membawanya pergi dengan cepat.

Menggunakan sihir ledakan cahaya untuk membutakan pandangan burung berjengger, dan mengayunkan pedang memotong salah satu kaki itu hingga membuat keduanya terjatuh.

Merasa kesal, Rea segera saja memotong kepala burung bertengger dan membedah tubuhnya untuk mengambil batu energi.

"Sial, bajuku robek.... aku harus kesusahan seperti ini hanya untuk seekor iblis yang bodoh. Dia harus membayarnya." Rea berlari untuk kembali ke tempat Ashkar.

1
Yurika23
aku mampir ya Thor.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...
Raizelparlindungan
beda tipis namanya sama penjahat kelamin ASKAR🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!