Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bang Zayn gila!
"Bang Zayn gila!"
Seru Hasha menyumpahi laki-laki yang tersenyum puas setelah berhasil membuatnya melayang beberapa menit yang lalu. Astaga, ini di semak-semak dan laki-laki itu bisa-bisanya ...
Untungnya suasana tempat ini sepi dan gelap, kalau semisal tempat ini ramai dan terang, suara desa-han Hasha yang kencang tadi pasti sudah kedengaran dan mereka pasti sudah di datangi oleh warga. Hihhh, dasar Zayn mesum.
Nafas Hasha masih tersengal-sengal akibat pelepasan yang dia alami. Ya ampun dia merasa basah sementara laki-laki di depannya ini tak ada rasa bersalahnya sama sekali.
"Kau sudah tahu aku gila kan? Makanya jangan memancingku." gumam Zayn menatap Hasha lalu mencolek pipinya.
"Mau kabur kemana tadi, hmm? Kenapa pengen kabur?"
Pake nanya lagi. Ya karena nggak mau nikah sama kamu oon.
Gumam Hasha dalam hati. Pastilah dia tidak berani berkata langung di depan Zayn. Cari masalah itu namanya mengingat laki-laki ini adalah sosok yang nekat.
"Rahasia. Namanya juga kabur, ngapain bilang-bilang?" Hasha membuang mukanya dari Zayn.
Zayn terkekeh. Telunjuknya menyentuh dagu Hasha, membuat wanita itu menatapnya lagi. Mata mereka bertemu. Zayn selalu suka mata Hasha. Hitam bening, sungguh membuatnya hanyut dalam keindahan yang dia lihat sekarang ini.
Wanita cantik di dunia ini ada banyak sekali. Tetapi yang berhasil mencuri hati Zayn hanyalah sosok dengan tatapan polos di depannya ini.
"Kau tidak berencana kabur dari pernikahan kita kan?" mata Hasha berkedip-kedip, dan ia menelan salivanya karena tatapan Zayn yang menusuk sekali itu.
"Ke- kenapa bang Zayn pe-pengen nikahin Hasha? Kan bang Zayn dari jaman Hasha sekolah selalu cuekin Hasha, kok tiba-tiba jadi pengen nikah?"
Ujung bibir Zayn terangkat. Sebenarnya gampang saja dia bilang dia telah jatuh cinta sama wanita ini dari lama. Tapi
dia tahan dulu karena ingin bermain dengan Hasha-nya yang polos ini. Perempuan paling tidak peka setanah air.
"Menurut kamu kenapa?"
"Ya mana Hasha tahu. Yang punya otak kan bang Zahn!"
"Jadi kamu ngaku kamu nggak punya otak?"
"Ih, bukan itu maksudnya bang Zayn!"
"Lalu?"
"Auh ah!" Hasha memasang wajah ngambeknya membuat Zayn mengulum senyum.
"Kamu lupa milikku sudah nancap di dalam kamu?" ucap Zayn kemudian. Hasha jadi malu karena Zayn tiba-tiba membahas itu lagi.
"E ... Emangnya kenapa?"
"Malam itu aku keluar di dalam, kamu paham maksudku kan?"
Hasha berpikir keras.
"Keluar di dalam apanya maksud bang Zayn?"
Zayn menatap takjub. Calon isterinya benar-benar sepolos itu ternyata. Apa saja yang dia pelajari selama dua puluh tiga tahun?
"Kalau cairan seorang laki-laki masuk ke dalam milik seorang perempuan, akan terjadi pembuahan yang menyebabkan si wanita bisa hamil."
Hasha melotot. Dia tahu itu. Masa dia nggak tahu sudah umur segini? Tapi perkataan Zayn tadi membuatnya bingung. Dia bingung juga kenapa dirinya bisa bingung padahal ucapan pria itu sudah sangat jelas.
Tapi ngomong-ngomong soal hamil, Hasha baru kepikiran sekarang. Ah benar, bagaimana kalau dia hamil?"
"Ngerti sekarang?"
Hasha menaikkan wajahnya menatap Zayn lagi.
"Bang Zayn, kalau Hasha hamil gimana?" wajah paniknya memang mengasihankan tapi sekaligus lucu di mata Zayn.
"Bukankah aku sudah ingin bertanggungjawab dengan menikahi kamu?"
"Tapi Hasha nggak mau nikah sama laki-laki kejam kayak bang Zayn," ekspresi Zayn seketika menggelap.
"Bilang sekali lagi," katanya. Tatapan tajamnya berhasil membuat Hasha ciut.
"Dengar, seumur hidup ini, kau hanya bisa menikah denganku." gumam Zayn kemudian ditelinga Hasha.
"Kau sudah menjadi milikku seutuhnya malam itu, mau kabur? Jangan harap. Kau kabur kemanapun aku pasti menemukanmu."
Zayn menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Jemarinya memainkan telinga Hasha. Sementara Hasha hanya terdiam menatap pria itu. Ia merasa jantungnya berdegup kencang ketika Zayn mengklaimnya sebagai milik pria itu.
Karena jantungnya benar-benar tidak bersahabat, Hasha mendorong kuat tubuh Zayn. Pria itu kaget, tubuhnya tidak siap ketika Hasha mendorongnya sehingga membuat wanita itu terlepas dari genggamannya. Hasha sudah berdiri.
"Mau kemana? Kabur lagi?" ia bertanya. Meski begitu Zayn yakin sekali wanita itu tidak berani kabur. Dari dulu Hasha penakut dan sangat bergantung, tidak bisa jauh dari keluarganya. Bisa kabur kemana coba?
"Makan bakso!" balas Hasha. Dari awal kan dia memang mau makan bakso, tidak benar-benar mau kabur.
"Kamu yakin mau masih mau makan bakso setelah aku obrak-abrik kamu tadi? Memangnya kamu merasa leluasa, pasti masih basah kan?"
Zayn menunjuk ke bagian vital Hasha dengan dagunya dan langsung dipelototi oleh wanita itu.
"Bang Zayn! Jangan natap ke sini!"
Hasha cepat-cepat membalikkan badannya. Mesum sekali calon suaminya itu.
Hah? Calon suami?
Astaga, apa dia sudah setuju dengan pernikahan ini? Tidak-tidak. Bukan calon suami. Hasha menggeleng-gelengkan wajahnya berkali-kali. Lalu dirasanya pergelangan tangannya di sentuh. Siapa lagi pelakunya coba.
"Makan baksonya nanti saja, ayo pulang. Abang kamu nelpon. Pasti dia mengira kamu beneran mau kabur.
Zayn meraih pergelangan tangan Hasha lembut dan membawanya pergi dari situ. Hasha tidak melawan. Malam ini dia patuh saja. Lagian laki-laki itu benar, bagian intinya sudah basah, dan tidak leluasa makan bakso dengan keadaan begitu.