Di tengah kesibukan kota modern yang serba cepat, Ferdy, seorang pria yang dulunya memiliki segalanya, kini menjadi pecundang. Ditinggal istri yang telah meninggalkannya, Ferdy merasa hidupnya hancur dan tak memiliki arah. Kesehariannya dipenuhi dengan kesedihan dan keraguan, mengingat kembali kejatuhannya dari puncak keberhasilan hingga menjadi seseorang yang tidak diperhitungkan.
Suatu hari, untuk melarikan diri dari kenyataan pahitnya, Ferdy memutuskan untuk pergi ke gunung, mencari ketenangan dan mungkin sebuah jawaban. Dalam perjalanan menuju puncak, ia terperosok ke sebuah gua misterius yang tersembunyi dari pandangan umum. Di dalam kegelapan gua itu, Ferdy menemukan sebuah gelang antik yang mengeluarkan cahaya lembut. Tanpa disadari, gelang itu adalah kunci dari sebuah sistem kekayaan dan kekuatan yang tak terbayangkan sebelumnya.
bagaimana cerita ferdy bangkit dari keterpurukan menuju ke kekuasaan tetapi masih memiliki kebaikan dan membantu sesama yang kesusahan dan menderita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikmati malam makan
Malam itu, setelah Dika pergi dengan wajah penuh amarah dan Ayla tertidur pulas, Ferdy memutuskan untuk pamit pada orang tua Ayla.
Ia merasa sudah waktunya untuk pulang karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Saya pamit dulu, Pak, Bu. Ayla sudah tertidur nyenyak, saya juga harus segera kembali karena ada urusan,” kata Ferdy sambil membungkukkan badan dengan hormat.
Pak Suwarno dan Bu Mira mengangguk dengan senyum hangat.
“Terima kasih sekali lagi, Nak Ferdy. Semoga Allah membalas kebaikanmu,” ucap Bu Mira penuh rasa syukur.
Ferdy hanya tersenyum kecil dan melangkah pergi dari rumah sakit menuju ke motor metic nya yang terparkir di parkiran rumah sakit.
Di tengah perjalanan pulang, perutnya mulai berbunyi.
Rasa lapar tak tertahankan muncul, dan ia memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran yang terlihat cukup mewah di pinggir jalan.
Saat ia sampai di pintu masuk restoran, Ferdy membuka dompetnya untuk memeriksa apakah ada uang tunai. Ternyata kosong.
Yang tersisa hanya kartu ATM dan Mesin ATM tunai tidak ada, karena ia belum sempat mengambil uang.
Ferdy merasa agak canggung. “Aduh, lupa kalau hari ini belum online aplikasi ojol. Belum sempat narik cash lagi,” gumamnya.
Ia segera bertanya kepada Sisum, sistemnya, tentang status saldo dan poin yang dimilikinya.
Suara ding dan informatif dari Sisum muncul di kepalanya.
“Saldo poin: 1 miliar. Saldo uang: 1 triliun. Ability: Kekuatan, kecepatan, kecerdasan, dan mental di atas 95%.”
Ferdy tersenyum, lega. “Sisum, apakah saldo di dalam sistem ini bisa diubah jadi uang tunai?”
Sisum dengan tenang menjawab, “Bisa Tuan, terdapat dalam Blackcard Gold yang bisa kau akses dari sistem.”
Ferdy mengangguk dan segera menarik Blackcard Gold dari sistemnya.
Kartu berkilau itu muncul di tangannya, dan ia memasukkannya ke dalam dompet.
Setelah itu, ia melangkah masuk ke dalam restoran.
Begitu masuk, Ferdy disambut oleh seorang pelayan muda dengan senyum sinis, yang kemudian menyerahkan buku menu.
Tanpa berpikir panjang, Ferdy memesan makanan terbaik yang ada di menu.
“Saya pesan yang paling enak, ya,” kata Ferdy sambil menyerahkan buku menu kembali.
Pelayan itu menulis pesanannya sambil tersenyum mengejek. “Oh, baik, Pak.”
lalu pelayan itu berbalik sambil bergumam, " ya ampun, emang bisa ojol membayar makanan mahal ini, pasti ludes tuh uang hasil ngojeknya sekali makan" sambil tertawa kecil.
Ferdy hanya tersenyum samar dan tidak menjawab.
“Hah, bakalan ada tontonan menarik nih,” kata si pelayan dengan nada rendah. “Kalau dia nggak bisa bayar, bakal jadi babu atau samsak buat security.”
Ferdy, tidak peduli dengan hinaan itu, hanya menunggu makanannya sambil menikmati suasana dengan merokok santai.
Tidak lama kemudian pesanan pun datang dengan senyuman mengejek si pelayan tersebut.
Ferdy menikmati makanan itu tak lama kemudian, ia melihat seorang pria dan wanita bergandengan tangan masuk ke restoran.
Pria itu adalah Andi, mantan kekasih Yuni, wanita yang pernah meninggalkan Ferdy dalam keadaan miskin.
Andi, bersama seorang wanita bernama Siska, seorang perempuan cantik berdandan tebal, melangkah penuh percaya diri melewati meja Ferdy.
Andi segera mengenali Ferdy dan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menghina.
“Lihat tuh sayang! ada tukang ojek makan disini....aduh jadi tidak nyaman suasannya nich!!”
ejek Andi dengan suara keras sambil tertawa bersama Siska.
“eh.....Kamu benar-benar nggak tahu diri ya, Ferdy. kenapa sih orang miskin kaya kamu diperbolehkan makan di tempat mewah kayak gini. Apa kamu Bisa bayar nggak, hah?”
Siska ikut tertawa dan menambahkan, “Ya ampun, ini orang nggak tahu diri banget..... Kasihan deh.”
Ferdy tetap diam, Ia hanya fokus menikmati makanan yang sudah dihidangkan.
Makan malam ini adalah salah satu makanan termahal yang pernah ia coba.
Dulu, ia hanya bisa mengantarkan makanan semacam ini kepada pelanggan sebagai driver ojol, tapi sekarang, ia bisa menikmatinya sendiri.
Hinaan dari Andi dan Siska tidak ia hiraukan, membuat pasangan itu semakin kesal.
Tidak puas hanya menghina, Andi dan Siska duduk dimeja yang lebih dekat dengan Ferdy, berharap bisa melihat “drama” ketika Ferdy gagal membayar.
Setelah selesai makan, Ferdy memanggil pelayan untuk meminta tagihan, si pelayan datang dan membawa kartu lama ferdy ke kasir.
Tanpa sengaja, ia malah memberikan kartu lamanya, bukan Blackcard Gold.
Pelayan itu segera kembali dengan mesin pembayaran, kali ini bersama manajer restoran, Pak Awang, yang tampak serius.
“Maaf, Pak, kartu Anda tidak bisa digunakan,” kata Pak Awang dengan nada tegas namun sopan.
Ferdy kebingungan, tidak menyadari kesalahannya. “Tidak mungkin. Saya yakin kartu itu masih aktif.”
Perdebatan kecil terjadi antara Ferdy, pelayan, dan Pak Awang.
Andi dan Siska yang melihat hal itu langsung tertawa keras, menikmati momen itu.
“Hahaha! Lihat tuh! Gue bilang juga apa, dia nggak akan bisa bayar,” ejek Andi.
“Pak manajer, jadikan aja dia babu di sini, biar lunas utangnya!” tambah Siska sambil tertawa terbahak-bahak.
Pak Awang mulai kehilangan kesabaran. “Bapak, kalau memang tidak bisa membayar, kami punya aturan di sini. Anda bisa bekerja sebagai pelayan atau...”
Namun sebelum Pak Awang selesai berbicara, Ferdy tertawa terbahak-bahak.
“Hahaha! Maaf, maaf. Sepertinya saya salah kasih kartu.” Ferdy segera mengambil Blackcard Gold dari dompetnya dan menyerahkannya kepada Pak Awang.
Mata Pak Awang langsung melebar begitu melihat kartu tersebut.
Blackcard Gold yang hanya dimiliki oleh sepuluh orang di seluruh dunia.
Tangannya bergetar ketika menerima kartu itu.
“A-apa ini...?” Pak Awang tergagap. “Ini... Blackcard Gold...?”
Andi dan Siska yang melihat itu langsung mengejek lagi. “Itu pasti kartu palsu. Mana ada orang kayak dia punya kartu kayak gitu. Gue yakin nggak ada saldonya!”
Namun Ferdy tetap tenang. Tanpa menghiraukan hinaan mereka, pak awang menggesek blackcard gold lalu menyodorkan mesin pembayaran.
ia memasukkan PIN di mesin pembayaran dengan percaya diri.
Semua orang di restoran terdiam saat transaksi berhasil dan jumlah yang tertera di mesin itu adalah total yang tidak sedikit.
Pak Awang dan pelayan langsung meminta maaf dengan nada penuh penyesalan.
“Maafkan kami, Pak. Kami benar-benar tidak tahu. Maafkan kesalahpahaman ini.”
Ferdy tersenyum lembut. “Tidak apa-apa. Tapi lain kali, jangan menilai orang hanya dari penampilannya.”
Setelah selesai, Ferdy pun bersiap untuk pergi. Sebelum meninggalkan restoran, ia berbalik ke arah Andi dan Siska yang masih tertegun.
“Dan untukmu, Andi,” kata Ferdy dengan nada serius, “Nikmati kebebasanmu selagi bisa. Aku sudah merekam semua yang kalian lakukan. Ingat, Universe Army sedang mencarimu. Semoga beruntung.”
Andi terdiam, bingung dengan ucapan Ferdy. “Apa maksudmu, Ferdy? Apa itu Universe Army?”
Ferdy hanya tersenyum misterius, tidak memberikan jawaban, dan berjalan keluar dari restoran.
Andi dan Siska saling pandang, tak mengerti dan sedikit khawatir dengan ancaman yang baru saja dilontarkan Ferdy.
Setelah Ferdy pergi, keheningan menyelimuti restoran.
Semua orang masih tercengang, tak percaya bahwa pria yang mereka pandang sebelah mata ternyata lebih dari sekadar orang biasa.
Ferdy melangkah keluar dengan perasaan puas. Malam itu, ia menyadari satu hal bahwa dunia memang bisa berubah dalam sekejap.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=≈\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa guys...... yuk kepoin novel berjudul.
"DOLFIN BAND KISAHKU"
Aku membuat sebuah karya menarik di NovelToon, mohon dukungannya ya!
https://noveltoon.mobi/id/share/4219058
Jangan lupa like, follow biar bisa dapat updatan terbaru kami......