Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 15 - Apa Aku Boleh?
"Dokterh, gelih," rintih Naina saat dokter Nickolas malah bermain-main dengan daddanya.
"Ayo makan dulu, bukannya aku tidak boleh lama-lama di sini?" tanya Naina kemudian setelah sang dokter melepaskan daddanya yang terus diciumi.
Tapi belum sempat Nickolas menjawab, Naina sudah lebih dulu bicara lagi. Dia ini banyak sekali bicaranya. "Maaf Dok, tunggu dulu, aku masih penasaran akan satu hal. Maaf juga karena harus membicarakan tentang hal ini, tapi apa aku boleh tau tentang mantan kekasih Anda? Zendaya namanya," tanya Naina.
"Darimana kamu tau nama itu?"
"Dari beberapa perawat, tapi aku akan merahasiakan jati diri mereka sebagai keamanan informasi."
Nickolas lagi-lagi terkekeh karena ucapan Naina, ada-ada saja jawabannya.
"Apa karena wanita itu Dokter jadi begini?" tanya Naina, dia membelai lembut dadda sang dokter, tangannya bergerak naik dan turun menikmati dadda yang bidang tersebut.
"Beberapa hari sebelum pernikahan kami, aku melihat dia berhubungan dengan pria itu di apartemennya."
"Pasti sangat menjijjikkan untuk dokter ya?" tanya Naina lagi dan Nickolas hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. Untuk pertama kalinya akhirnya dia berbagi tentang rahasia ini. Selama ini tak ada satupun orang yang tau alasan pasti kenapa pernikahan mereka batal. Bahkan kedua orang tua Nickolas pun tidak mengetahuinya.
Bagi Nickolas ini juga adalah aib, dan kini dia membagikan kisahnya yang menjijikkan itu dengan Naina.
"Apa Dokter tidak jijjik denganku? Aku kan juga awalnya pelaccur." tanya Naina lagi.
"Setidaknya sejak awal aku tau apa pekerjaan mu, tau uang yang kamu pakai untuk apa. Bukan wanita yang mengkhianati aku."
"Sakitnya pasti masih terasa sampai sekarang, bagaimana bisa aku membuatnya sembuh?" tanya Naina, lagi dan lagi, tangan Naina yang tadi bergerak naik turun kini jadi terhenti di bagian hati, seolah bisa menyentuh rasa sakit itu.
"Jangan mengkhianati aku, jangan bermain curang di belakang ku. Jika kamu ingin berhenti katakan langsung," jawab Nickolas, seolah dia mengatakan hal ini pada Zendaya.
Naina balas kata-kata itu dengan pelukan dan Nickolas pun membalasnya. "Aku tidak akan mengkhianati Dokter, aku tidak akan pergi jika bukan Dokter yang meminta," balas Naina. Baginya dokter Nickolas adalah penolong. Menariknya keluar dari kehidupan kotor itu, bahkan berupaya untuk membantu ibunya sembuh.
Mencintai dokter Nickolas juga bukan hal yang sulit bagi Naina, bukan hanya karena ketampanan dan uangnya, namun dia pun benar-benar bisa merasakan bahwa dokter Nickolas adalah orang yang baik.
Naina akan rela jadi istri tersembunyi dokter Nickolas sampai batas waktu yang tak bisa dia kira, Naina akan tetap berada di sini sampai dokter Nickolas melepaskannya.
"Jangan asal bicara Naina, ucapanmu itu harus dipertanggung jawabkan," balas Nickolas, yang kini begitu sulit untuk mempercayai wanita.
"Aku tidak sedang membual Dok. Dokter tau sendiri aku adalah wanita yang tidak punya masa depan, jika bukan dokter mungkin tak akan ada pria yang bersedia menikahi aku meski hanya sembunyi-sembunyi seperti ini," balas Naina.
"Selain ibu, Aku tidak punya tujuan kemana harus melangkah untuk melanjutkan hidup. Hanya Dokter yang bersedia memelukku seperti ini," timpal Naina, malah ingin menangis entah karena apa. Mungkin lelah pula dengan kehidupannya sendiri.
Para pelanggannya selama ini hanya menginginkan kepuasan, mana pernah dia mendapatkan pelukan yang menenangkan seperti ini, tidak pernah. Hanya Dokter Nickolas lah yang bersedia memberikannya.
Dan mendengar semua ucapan Naina tersebut, Nickolas hanya terdiam. Masih saja belum mampu percaya.
Keduanya lantas saling melerai pelukan hingga jadi saling tatap, Naina yang bergerak lebih dulu untuk mengikis jarak dan mencium dengan mesra. Ciuman perlahan yang mesra sekali.
"Dokh, apa aku boleh mencintai Dokter?" tanya Naina, bicara dengan nafasnya yang terengah.