Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menjenguk willian
"Mbak mampir dulu ke pasar ya mau beli oleh-oleh buat mas william" ucap naila pada jessica yang sedang menyetir
"Baik naila" jawab jessica
"Hmm mau beli apa sayang? " tanya azka disamping naila
"Hmmm buah-buahan aja mas, biasanya orang sakit butuh banyak vitamin kan" jawab naila
"Yaudah aku temenin ya" ucap azka
"Iya mas" saut naila
Setelah selesai membeli oleh-oleh mereka segera berangkat ke rumah sakit
Azka, naila dan jessica telah sampai dirumah sakit bayangkara,saat hendak turun dari mobil azka tampak memperhatikan sesuatu
"Itu siapa tampak mencurigakan" gumam hati azka melihat seseorang memakai topi, masker, dan kacamata hitam
"Ada apa mas? " tanya naila pada azka yang sedang berjalan menenteng oleh-oleh buat william
"Gak ada sayang, gapapa" jawab azka
"Udah yuk ayok masuk" ucap azka dan dianggukan naila dan jessica, namun azka masih kepikiran soal orang itu, entah kenapa indra keenamnya mengatakan orang itu berbahaya
....
"Hmmm sepertinya ini akan sulit.. " gumam orang berkacamata tersebut
Kembali kesisi azka dan lainnya mereka sudah tiba diruangan william
"Halo permisi...!! " ucap naila
"Iya masuk" jawab william
"Ciee ciee ada yang lagi seneng nih" ucap jessica menggoda william, yuni hanya diam tersipu sedangkan luxy masih mencoba menyuapi william
"Apaan sih siapa yang seneng? " tanya william membantah
"Itu lagi disuapin sama 2 cewek cantik, cowok mana coba yang ga seneng disuapin cewek cantik" ucap jessica
"Aku lah" balas william
"Palamu jelas-jelas kamu dari tadi senang pasti," ucap jessica lalu memukul kaki william yang sedang diperban
"Akhh...!!! Apasih main pukul aja, ini kaki lagi sakit woi, dikiranya batang besi apa ya" gerutu kesal william memelototi jessica
"Apa apa mau berantem? " ucap jessica menantang william, william memang kuat tapi jika melawan jessica dia tidak berani
"Siapa yang bilang mau berantem, gada tuh" ucap william memalingkan muka
"Huuff sok berani" gumam jessica
"Udah udah mbak jessica kasian mas william tuh, ini oleh-oleh buat mas william dimakan ya "ucap naila menyerahkan buah buahan
" iya makasih nona"ucap william
"Iya sama-sama mas, jadi bagaimana keadaan mas sekarang? " tanya naila
"Ya seperti yang nona liat saya sekarat, apalagi ada iblis disini" ucap william melirik jessica, jessica langsung menatapnya dengan tajam
"Sudah mbak jessica" ucap naila
"Kalian kemarin baik-baik aja gak ada masalah kenapa hari ini malah sama-sama kesal? " tanya naila
"Ya itu karna dia gak tau menjaga dirinya, sudah tau lawan nya kuat tapi masih aja dipaksain lawan" ucap jessica memalingkan muka, ucapan jessica membuat william memandangin jessica dan tersenyum, dia tidak menyangka jessica masih peduli dengannya
"Maaf aku tidak menyangka jeremy ternyata menyembunyikan sesuatu dibalik lengannya" ucap william menunduk tersenyum
"Ya tidak apa-apa, tapi lain kali segera lah lari jika melihat jeremy menggunakan itu lagi" ucap jessica yang masih tidak mau melihat kearah william
"Mbak jessica tsundere ya mas" ucap bisik-bisik naila dikuping azka
"Husst... Jangan keras keras ntar diomelin mbak jessica mau? Balas azka
Jessica yang mendengar percakapan mereka berdua kemudian melirik, naila dan azka yang sadar langsung membuang muka
Tiba-tiba william membuka percakapan dengan memandangi kedua tangannya
"Ya... Aku hanya ingin menyelesaikan masalahku dengan jeremy, " ucapan william membuat mereka semua tampak canggung, mereka melihat william tampak menanggung beban yang begitu berat dan seperti memiliki perasaan yang bersalah
"Bukannya sudah kubilang itu bukan kesalahanmu? Itu semua kecelakaan, itu sudah takdir dan lebih baik kau tidak terjebak dengan masa lalu, kau harus terus melihat kedepan jangan melihat kebelakang, " ucap jessica yang prihatin pada william namun dia juga tidak ingin william terus merasa bersalah dan selalu menyalahkan dirinya
"Ya aku tau maaf" ucap william lalu menutup matanya dia seperti telah mengeluarkan semua beban dalam dirinya
Mereka semua hanya bisa diam saja, mereka tau yang dibutuhkan oleh william saat ini hanya ketenangan, meski naila dan azka tidak tau apa masalah william namun mereka berdua paham dengan keadaan william saat ini, apalagi dirinya saat ini sedang terluka
"Huffft"
Jessica yang melihat respon william hanya bisa menghela nafas, dia tau william tidak akan menuruti semua perkataan jessica
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu
"Permisi" ucap orang yang mengetuk pintu yang ternyata husein dan aylin
"Halo tuan dan halo nona kecil " ucap serempak william, jessica, yuni dan luxy dengan nada hormat
"Halo pah, halo sayang" ucap naila yang langsung menghampiri aylin dan memeluknya
"Iya halo mah halo om" ucap aylin menyapa ibunya dan azka
"Halo pak, dan halo aylin" ucap azka yang ikut berdiri disamping naila
"Halo naila dan halo azka" ucap husein melihat kedekatan mereka berdua dan langsung berpikir untuk segera mereka menikah
"Jadi kapan kalian berdua mau menikah? " tanya husein membuat naila sontak kaget dan menunduk tersipu, azka pun juga ikut kaget dengan nada panik
"B-belum pak saya-" belum sempat menyelesaikan kalimat nya langsung dipotong oleh husein
"Apa maksudmu jadi kamu tidak ingin menikahi naila? Menurut kamu naila tidak cantik? " tanya husein menatap tajam kewajah azka
"Tidak pak ehh, maksudku iya namun saya belum siap, saya juga belum memiliki uang untuk melamar naila" ucap jelas azka
"Hoh jadi kamu akan segera menikahi naila kan? " tanya husein
"Iya pak" jawab azka dengan pipi tersipu, naila yang melihat azka hanya diam saja dengan pipinya yang makin memerah
"Hahh mama sama om mau nikah? " tanya aylin penasaran
"Iya aylin...aylin mau kan om azka yang jadi papa baru aylin" ucap naila mengelus pipi aylin
"Mau mah, om azka baik dan tidak kasar seperti papa ardy" ucapan aylin membuat naila sedih dengan keadaan mental aylin,dia tau aylin sering mendengar suara ardy yang dulu sering berteriak pada naila sampai aylin mendengar semuanya
"Benar nak om azka tidak seperti papa ardy, om azka itu baik" ucap naila
"Hehe iya mah" ucap senyum polos aylin tiba-tiba
"Rasanya aku ingin segera meremukkan tulang orang itu" ucap husein tiba-tiba membuat mereka kaget
"Tidak usah pah, ini adalah urusanku aku sendiri yang akan membuatnya membayarnya" ucap tolak naila
"Yah baiklah jika itu keinginan kamu aku tidak bisa membantu, aku cuma bisa mengingatkan balas lah dengan cukup kejam, orang seperti itu harus dibalas dengan kejam" ucap husin
"Aku juga ingin segera memecat ardy" ucap bisik william pada jessica namun keinginannya ditolak oleh jessica
"Jangan ini adalah pembalasan dendam nona sebaiknya kita tidak ikut campur" ucap jessica
"Hmm iya aku paham, namun aku tidak tau kalo nona dan azka sudah sedekat itu, apa mereka akan segera menikah? " tanya william pada jessica
"Aku tidak tau mereka baru kenal selama seminggu, namun mereka seperti sudah kenal bertahun-tahun" jawab jelas jessica
"Hmm iya benar" gumam william memperhatikan kedekatan azka dan naila
"Dan semalam mereka tinggal serumah" ucap bisik jessica dikuping william
"Hahhh? " sontak kaget william
"Husst.... Kamu ini...! " ucap jessica
"Ups.. " william langsung membekap mulyt nya dengan kedua tangannya
"Oh iya aku hampir lupa haha saking asiknya melihat mereka berdua ini, sampai lupa menanyakan keadaan william" ucap tertawa ringan husein, mereka semua hanya tersenyum diam
"Jadi bagaimana keadaan kamu william? " tanya husein
"Sudah mulai membaik tuan" jawab william
"Syukurlah kalo begitu, kamu tetap harus fokus dengan keadaan kamu dan jangan memikirkan hal aneh" ucap perintah husein
"Iya tuan baik" patuh william.
lakukan yang terbaik author
saran ya thoor
dialog komunikasi masih banyak yang harus diperhatikan thoor karena banyak yang amburadul juga kalau buat cerita sistem tugas hariannya dan hadiah misi harus jelas, kalau tidak bayak pembaca yg bosan nanti
semangat nulis ya thoor
kata2 oh iya salam sana nyuruh salam maksudnya?