NovelToon NovelToon
Jangan Panggil Putraku Anak Haram!

Jangan Panggil Putraku Anak Haram!

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat
Popularitas:187.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rere ernie

Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!

Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!

Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!

Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!

Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!

Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Aku Akan Merebut Alsya Dari Arya!

Keindra gegas turun dari stage saat melihat ibunya datang, sementara tubuh Arya seketika menegang. Raut wajah lelaki yang ibunya telah dibunuh oleh Belinda tampak memerah menahan emosi dengan kedua tangan mengepal erat.

Tuan besar Adiguna juga tampak dibuat terkejut karena tak ada informasi jika Belinda akan datang ke pesta penyambutan, Pria setengah baya itu menoleh ke arah Brian agar mengamankan acara.

Brian yang mengerti tatapan perintah dari Tuan besar Adiguna mengangguk, ia langsung bicara pada para bodyguard yang berpencar di tiap penjuru melalui earphone di telinga agar mereka semua siaga.

Setelah sampai di hadapan sang Ibu, Keindra tersenyum pada Ibunya, "Mama datang juga, Kei kira Mama akan tetap di rumah Paman. Kenapa Mama nggak bilang mau datang? Kalau Kei tau, Mama bisa bareng datang Kei kesini."

"Gapapa, Nak. Mama ingin ke salon dan ke butik dulu untuk berdandan, kalau bareng kamu... kasihan kamu nanti nunggu lama. Mama ditemenin Bibi mu."

Seminggu lalu, Keindra di telepon oleh pihak rumah sakit jiwa jika Ibunya ingin bicara dengan nya. Saat menemui ibu kandungnya, Keindra sempat tak percaya jika ibunya sudah bicara dan bersikap normal. Ibunya meminta padanya agar keadaan sang Ibu dirahasiakan dari Tuan besar Adiguna dan ingin keluar dari rumah sakit jiwa dengan sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh pihak Tuan besar Adiguna.

Keindra sempat bingung dengan permintaan sang Ibu, tapi karena Ibunya terus mendesak akhirnya Keindra membawa Ibunya keluar dari rumah sakit jiwa dengan bantuan sang Paman yakni adik dari Belinda.

Selama seminggu ini, Belinda tinggal di rumah Paman Keindra.

"Baiklah, sekarang... ayo temui Papa." Keindra mengambil alih kursi roda dari tangan Bibi Voni. Belinda masih ingin berpura-pura bertubuh lemas di depan Keindra dan yang lainnya, hingga ia sengaja duduk di kursi roda agar terlihat lemah.

Brian tidak bisa menghalangi Keindra, ia membiarkan Keindra mendorong kursi roda Belinda semakin maju ke depan.

Banyak para tamu yang menyapa Belinda, tidak ada yang mengetahui keadaan Belinda yang gila dan selama ini tinggal di rumah sakit jiwa. Yang semua orang dengar, Belinda sakit parah dan sedang dalam pengobatan di luar negeri.

"Nyonya, Anda sudah sehat?"

"Wah, senang bertemu kamu lagi Belinda."

Ucapan demi ucapan dari beberapa teman Belinda sesama sosialita terdengar, Belinda hanya menampilkan wajah tersenyum pada mereka yang mendekat padanya.

Akhirnya sesi pengumuman rencana pernikahan Arya dan Alsya selesai dengan cepat sebab kedatangan Belinda.

"Arya, bawa Ammar bersama kalian berdua. Jangan sampai anak ini ditemui oleh Belinda! Papa bahkan tidak menerima laporan jika dia sudah keluar dari RS jiwa, sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu. Nak, tetap hati-hati! Jaga istrimu dengan baik, Belinda lebih kejam dari yang kita bayangkan." Tuan besar Adiguna memberi peringatan dengan berbisik di telinga Arya agar Alsya tidak mendengarnya.

"Iya, Pah. Ayo, Sya." Arya menggenggam erat tangan calon istrinya, "Ammar, ikut Papa Arya."

Pria itu membawa Alsya dan Ammar turun dari stage dari arah samping bukan dari depan, menghindari pertemuan dengan Belinda yang masih di dorong oleh Keindra menuju stage.

Meski Keindra maupun Belinda melihat pergerakan Arya yang pergi membawa Alsya dan Ammar, namun mereka tak bisa mencegah. Apalagi Brian memerintahkan beberapa bodyguard mengikuti Arya, mengamankan Tuan muda mereka.

Tuan besar Adiguna turun dari stage, wajah pria setengah baya namun masih mempunyai pesona dan auranya sendiri itu berjalan dengan wajah tanpa ekspresi ke arah istrinya.

Istri? Ya! Sampai saat ini, Tuan besar Adiguna masih belum menceraikan Belinda.

"Hai, sayang. Apa kabarmu? Kenapa kamu nggak bilang akan mengadakan pesta padaku, apalagi acara penting. Aku dengar dari Kei, kita udah punya cucu. Bahkan acara ini untuk pengumuman pernikahan Arya, aku kesal karena kamu nggak beri aku kabar." Belinda tersenyum begitu cantik, menutupi wajah aslinya dengan wajah fake.

Tuan besar yang sudah mengerti jika Belinda sedang bersandiwara akhirnya ikut tersenyum.

"Wah, kejutan yang luar biasa! Kapan kamu pulang dari luar negeri?" Tuan besar Adiguna menarik kedua tangan Belinda, ia menggenggam lalu mengecupnya.

Situasi yang orang-orang lihat, mereka mengira Tuan besar Adiguna memperlakukan istrinya dengan lembut dan mesra. Namun, tidak dengan Brian. Sebagai tangan kanan Tuan besar Adiguna yang hampir seluruh urusan keluarga Adiguna dia yang menghandle, pria itu mampu melihat kepura-puraan dari sikap Tuan besarnya.

Tuan besar Adiguna menatap intens sang istri.

Baik, Belinda! Mari bermain! Kau ingin bermain-main dengan ku, bukan?! Batin Tuan besar Adiguna dengan penuh perhitungan.

Belinda sedikit salah tingkah diperlakukan lembut oleh sang suami, ia kira suaminya akan marah atau mungkin akan langsung membawanya pergi dan mengembalikan ke rumah sakit jiwa.

Apa ini? Kenapa dia bersikap mesra padaku setelah apa yang sudah ia lakukan padaku?! Batin Belinda.

Sementara Keindra menyipitkan mata dengan tatapan dingin, sebenarnya ia sudah diberitahu oleh ibunya jika sang Ayah lah yang telah membuat sang ibu menjadi orang gila demi membalas kematian Ibu kandung Arya. Keindra tidak terima, meskipun Ibunya memang bersalah tapi tidak dengan harus dijadikan orang yang tidak waras.

Aku kira selama ini Papa memang tidak adil pada Arya, karena lebih memilih Mama dan aku! Ternyata benar kata Mama, cinta Papa hanya untuk ibu kandung Arya! Pantas saja... Papa menyetujui pernikahan Alsya dan Arya, karena Papa lebih menyayangi Arya daripada aku! Padahal aku sudah berusaha mengikhlaskan Alsya... tapi jika Papa pilih kasih seperti ini, aku akan merebut Alsya dari Arya! Janji Keindra dalam hati, pria itu kembali menjadi orang bodoh karena ibunya sendiri.

___

Up yang kemaleman, maaf ya teman-teman 😘🤭

Hayo, apa Keindra akan berubah jahat? Jangan dong ya, masa orang cakep jahat🤣😎

1
ilyas Baihaqi
Luar biasa
ilyas Baihaqi
Lumayan
guntur 1609
brti kerjaan bopeng. atas perintah tuan adiguna
guntur 1609
kwkwkwkwkwk dasar konyol
guntur 1609
hahahah benar tu Mar. jodohkan dadymu yg begok tu sm melvi
guntur 1609
emang si kei begiknya gak ketulungan
guntur 1609
parah ni si melvi. memang cocok dijodohkan sm kei
guntur 1609
hahah krna kau liam
guntur 1609
hahahah krna mental kau kei
guntur 1609
hahahj melvi cocoknya sm kei yg bidoh. jadi dapat si melvi yg tegas. sehingga Belinda dapat imbang
guntur 1609
ayahmu tegas karena menghadapi sikap jodohmu. yg mau saja di tipu dan diperalat
guntur 1609
memang kau kei yg sangat bodoh. mau saja di bodohi sm semua org
guntur 1609
lah ni gmna sih. Brian yg mau comblangin Arya dan kei sm Felicia. malah Feli sukanya sm babang brian
guntur 1609
mampus kau kei
guntur 1609
knp gak test sja diam2
guntur 1609
ternyata Arya kocak orgnya
guntur 1609
brti ammar keponakan adanya. karena ke indra bapaknya
guntur 1609
dasar Arya... tapi mudah2 an. Arya tulus
guntur 1609
marilah kau. nth suamimu kerja tempat Arya. pecat lah suamimu
guntur 1609
dasar arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!