Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
rasa penasaran melingkupi Tuan Antonio. pertemuannya kali ini kepada adiknya, untuk memutuskan bahwa, Julia akan ia tarik tinggal bersamanya dan keluarganya. Ia juga masih penasaran dengan apa yang dihaturkan oleh sang anak mengenai adik sepupunya itu.
"Sudah pa, nanti Melvin ceritakan di perjalanan." Ujar Melvin dan langsung di setujui oleh tuan Antonio.
Akhirnya mereka berdua masuk kedalam mobil. Dan sebelum Melvin memulai ceritanya, terlebih dahulu tuan Antonio menelfon adiknya itu, untuk segera datang ketempat yang di tuju oleh tuan Antonio.
Ia juga tak memberi celah untuk tuan Sanjaya untuk berkilah atau menghindarinya. Beruntung, memang tuan Sanjaya tidak banyak alasan, sehingga langsung di setujui oleh nya.
Setelah itu, tuan Antonio pun langsung meminta melvin untuk menceritakan apa yang ia tau tentang adiknya. Dan karena Melvin tau, tuan Antonio yang begitu sangat menyayangi Julia dan keponakan nya yang lain itu, langsung menceritakan semuanya.
Dimana, Julia tak hanya tidak diajak dalam acara keluarga besar saja, bahkan acara keluarga mereka sendiri pun Julia tak pernah diajak. Melvin juga menceritakan bagaimana keluarga pamannya membedakan hak Julia dengan saudaranya yang lain, begitu juga kasih sayang mereka.
Mendengar cerita dari melvin, membuat hati tuan Sanjaya mendidih. Kenapa ia tak mau memperlakukan anak-anaknya dengan adil.? Kenapa juga adik bodoh nya itu harus pilih-pilih dalam memberikan kasih sayang dan perhatian.
" Benar-benar si anak goblok itu. Papa harus memberinya pelajaran." Ujar tuan Antonio dengan dingin. Jika tuan Sanjaya ada di depannya, barang kali akan segera di amuk.
Flashback off
Saat mereka sedang duduk dengan beberapa minuman yang mereka pesan itu, Terlihat dari jauh, tuan Sanjaya datang menyusul dengan ekspresi yang bertanya-tanya.
Karena tidak biasanya sang kakak menyuruh nya bertemu jika tidak ada sesuatu yang serius. Dan saat tuan Sanjaya berjalan kearah mereka, ia melihat tatapan sang kakak begitu menakutkan.
Perasaannya yang sedari awal tidak enak karena mendapat panggilan tiba-tiba itu, di dukung dengan melihat ekspresi sang kakak. malah membuat Tuan Sanjaya menjadi semakin yakin kalau terjadi sesuatu.
"Hm... Selamat siang mas." Ujar tuan Sanjaya, ia berusaha menormalkan ekspresinya dan duduk berhadapan dengan sang kakak.
Walaupun tuan Sanjaya sudah duduk di depannya, tapi tatapan tuan Antonio masih belum lepas dari wajah sang adik. Karena sang kakak masih belum memulai berbicara, tuan Sanjaya pun bertanya kembali.
"Hm... Maaf mas. Saya terlambat. Tapi, ada apa mas memanggil saya untuk bertemu..??" Tanya tuan Sanjaya. Tanpa sadar, kata umpatan dan makian keluar dari mulut tuan Antonio.
"Dasar adik kurang ajar. Adik dan ayah yang tak memiliki perasaan. Ayah yang kejam." Ujar nya dengan dingin dan intonasi suara yang rendah.
Walau semarah apapun tuan Antonio, ia tetap tak akan mempermalukan keluarga nya. Tuan Sanjaya yang mendengar umpatan dari sang kakak itu sontak mengerutkan keningnya. Sebenarnya ada apa ? Pikir Tuan Sanjaya.
"Tidak usah banyak berpikir. Semua kata-kata itu cocok untukmu. Dan mas memanggilmu untuk bertemu hari ini, karena masih ingin membahas masalah tentang Julia."ujar Tuan Antonio kepada tuan Sanjaya.
Sementara Tuan Sanjaya yang mendengar nama anaknya di singgung, lagi-lagi tidak bisa mengerti hanya mampu terbengong-bengong.
'Julia mas. ? Memangnya apa yang terjadi dengan Julia..?" tanya Tuan Sanjaya dengan khawatir. Melihat sorot mata yang khawatir Itu, Tuan Antonio pun langsung mencebikkan bibirnya. Ia seolah merendahkan Tuan Sanjaya yang berpura-pura memperdulikan Julian.
"Kamu tidak usah berpura-pura memperdulikan Julia di depan mata mas. Mas sudah mengetahui apa yang kalian lakukan terhadap Julia. Ternyata kalian sekeluarga cukup kejam. Bahkan kamu sebagai kepala keluarga tak mampu menasehati istri dan anakmu untuk tidak memusuhi dan mengasingkan saudaranya sendiri. Percuma kamu sekolah tinggi-tinggi sampai mendapat gelar doktor, tapi untuk masalah ini saja kamu tak bisa mengurusnya." Omel Tuan Antonio kepada adiknya.
Antonia juga berbicara dengan pelan tanpa harus berteriak-teriak. Walaupun Tuan Antonio merasa kesel terhadap adiknya itu, namun bukan sifatnya jika harus berbicara sambil berteriak-teriak ataupun memaki.
Sementara itu, Tuan Sanjaya yang mendengarkan penuturan dari sang kakak hanya mampu menundukkan kepalanya dan tak kuasa untuk menjawab setiap ungkapan dari kakaknya itu. Karena walau bagaimanapun apa yang disampaikan oleh sang kakak sesuai dengan kenyataan, ditambah lagi Tuan Antonio adalah kakaknya yang harus ia hormati.
"Maaf mas, Aku sungguh terpedaya dengan ucapan ayah yang mengatakan harus membuat Julia mandiri agar mampu menandingi ketertinggalannya. Sehingga kejadian itu terjadi berlarut-larut sampai sekarang. Sungguh, aku pun seorang papa ingin meminta maaf kepada putriku dan memulai hubungan kami dari awal lagi. Itulah kenapa aku sangat khawatir ketika mas membahas mengenai Julia." Tutur Tuan Sanjaya dengan sebenar-benarnya. Ia mengaku salah di depan sang kakak dan tentu saja mengungkapkan apa yang ia rasakan.
"Hah !! dari dulu sampai sekarang kamu tidak pernah berubah. Bukankah sudah mas katakan sebelum-sebelumnya, Jangan semua nasehat yang kamu ambil dari ayah. Kamu juga harus memutar otak kamu sendiri untuk berfikir.. Apakah nasihat yang diberikan ayah itu berdampak baik bagi keluarga, istri dan anak-anak atau malah sebaliknya. Tetapi kamu Dengan bodohnya malah mengambil semua nasehat itu tanpa menyaringnya terlebih dahulu." Ujar Tuan Antonio lagi yang sudah mulai kesal dengan adiknya.
"Sudahlah.!!! daripada mas emosi melihatmu. Tujuan mas memanggilmu ke sini adalah membahas mengenai Julia. Aku ingin Julia tinggal di rumahku sekarang dan selama-lamanya. Dan mas tidak ingin ada bantahan lagi. Jika kamu masih sayang dengan putrimu dan ingin menjaga emosinya agar tetap stabil, maka biarkan saja Julia tinggal bersama kami." Tegas Tuan Antonio langsung mengatakan inti dari alasannya mengundang sang adik bertemu.
Mendengarkan aturan Tuan Antonio, Tuan Sanjaya mendadak menjadi cemas. Bagaimana ini ? Ia tidak ingin berpisah dengan anak tengahnya itu, padahal Ia ingin memperbaiki semua kesalahan yang terjadi di masa lalu. Tapi kenapa tiba-tiba kakaknya malah datang dan mengatakan hal itu di depan matanya. Serta meminta Julia untuk tinggal bersama mereka.
"Tapi mas.."
"Tidak ada tapi-tapian. Keputusan mas mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Julia juga sudah setuju jika saat ini ia tinggal di rumah mas. Ya walaupun rasanya berat, Karena mas melihat masih ada rasa takut di matanya akan diperlakukan sama persis seperti kamu dan keluargamu itu. Sudah mas hanya ingin mengatakan itu saja." Ujar Tuan Antonio lagi.
Sementara Melvin yang berada di sana hanya menjadi penonton atas perdebatan kedua orang tua itu. Tapi tak masalah, Ia cukup puas dengan keputusan ayahnya tersebut. Dan tanpa memperdulikan perasaan Tuan Sanjaya, Tuan Antonio langsung mengajak putranya pergi dari sana. Dan sebelum mereka berlalu Tuan Antonio menepuk pundak sang adik sebanyak tiga kali.
kasihan bngett yaaa