Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Ayah Dan Ibu Membela Lily
Kayla merasa Ayah dan Ibu menyembunyikan hasil penyelidikan darinya.
Sehingga Kayla dengan sengaja memancing dan bertanya lagi.
"Apa lama sekali untuk mengetahuinya Yah? Kalau begitu kita lapor polisi saja." Kayla dengan nada menahan marah memandang kearah Amarilys.
Amarilys sangat gugup dan panik.
"Kak Kayla ini berlebihan sekali. Serahkan saja semuanya kepada Ayah dan Ibu kak. Kita tidak usah ikut campur." ucap Amarilys telihat ketakutan setelah Kayla menyebutkan kata polisi.
"Kenapa? Kau takut Ly?" Kayla semakin berani.
Kayla benar benar terbawa emosi saat ini. Ingin Amarilys segera mengakui perbuatannya.
"Apa kakak menuduhku? Jahatnya. Atas alasan apa kakak menuduh aku yang melakukannya. Hiks."
Benar. Selalu seperti ini.
Amarilys akan mengeluarkan jurus andalannya jika dia terpojok. Lalu jika ini terjadi, ujung ujungnya Kayla lah yang dilabeli tokoh jahat yang suka menangisi adik tirinya itu.
Biasanya kalau sudah begini, Kayla lebih memilih tidak konfrontasi lagi. Tapi tidak hari ini. Kayla sudah bertekat membongkar kejahatan Amarilys.
"Memangnya siapa lagi yang membenci aku dan ibu selain kamu Ly?" tanya Kayla tanpa ampun.
"Ya tuhan. Cukup Kayla! Lily!"
Ayah berteriak untuk melerai pertengkaran Kayla dan Amarilys yang semakin memanas.
Kayla kaget, tapi dirinya tidak heran. Ayah pasti akan membela anak kandungnya dibandingkan dirinya. Tapi Kayla sudah tidak peduli. Yang dia inginkan adalah keadilan.
Yang terjadi kepada ibunya sudah termasuk kedalam tindakan percobaan pembunuhan. Pelakunya harus mendapat hukuman. Dan Kayla yakin pelakunya adalah Amarilys.
Tangis Amarilys semakin kencang. Ibu terlihat memegangi kepalanya yang pusing.
Amarylis dan Kayla memang bukan saudara yang akur, tapi pertengkaran mereka di saat makan malam ini adalah pertama kali. Ayah masih terlihat mengatur napasnya, seolah dirinya juga sedang menahan dirinya untuk tidak terbawa emosi.
"Kay. Kami memang sudah melakukan penyelidikan. Tapi bukan Amarilys pelakunya." ibu berusaha menenangkan anaknya. Berharap Kayla menerima penjelasan singkat ini.
Apa? Bagaimana mungkin?
Tentu Kayla masih tidak percaya. Kayla sangat yakin ini pasti ulah Amarilys. Sama seperti kehidupan yang dulu.
Setelah terlihat tenang, Ayah ikut melanjutkan perkataan Ibu Ratih.
"Kami sudah menemukan kurir yang mengantar. Tapi siapa yang mengirim tidak bisa dilacak. Petunjuk satu satunya hanya catatan." akhirnya terpaksa Ayah mengatakan juga.
"Tapi catatan itu juga palsu dibuat oleh pelaku. Dia berpura pura menjadi ayah. Makanya ibu percaya dan memakan itu Kay." lanjut Ayah.
Sebenarnya Ayah dan Ibu sudah membicarakan ini, hanya saja karena kurangnya bukti dan saksi jadi mereka lebih memilih tidak membahasnya.
Toh juga sekarang ibu dan adik bayi dalam perut masih dalam keadaan sehat. Mereka menganggap tragedi buruk ini cukup di jadikan pelajaran saja. Tidak perlu dilanjutkan penyelidikannya.
Begitulah penjelasan mereka.
Taapi Kayla masih terlihat tidak puas.
Ditambah dia melihat Amarilys yang masih pura pura menangis menyunggingkan senyum liciknya. Kayla semakin yakin Amarilys pasti sedang berakting.
"Tapi Ayah, jika kita laporkan ini ke polisi, mungkin mereka akan menemukan pelaku--"
Kayla masih berusaha meyakinkan kedua orangtuanya namun Ibunya berbicara memotong. Sehingga Kayla tidak bisa menyelesaikan perkataannya.
"Kay. Ibu mohon hentikan."
Kayla sedih. Bahkan sampai Ibunya pun tidak membelanya.
Tersadar yang Kayla lakukan sia sia. Kayla merasa harus menghentikan semua usahanya. Karena sekarang Kayla melihat Ibu dan Bapaknya yang melihat dirinya dengan mata itu. Mata menyalang yang siap mematahkan semua apapun yang Kayla katakan.
Haha. Kayla tertawa getir dalam hatinya
Lagi lagi aku melihatnya. Mata yang tidak percaya padaku.
Dari dulu. Sampai di kehidupan ini pun, tidak satupun yang akan percaya padaku.
Kayla diam menahan sesak didadanya.
"Kenapa kak? Kenapa sampai sekarang Kak Kayla masih membenciku. Aku...tidak menyangka kak Kayla menuduhku melakukan hal buruk itu."
Sepertinya Amarilys tidak melewatkan kesempatan ini untuk membuat image Kayla menjadi semakin jelek di mata kedua orang tuanya.
"Kau yang membenciku. Jangan memutar fakta." jawab Kayla. Meski dadanya sakit sekali tapi Kayla berusaha tidak menangis.
"Aku sangat menyayangimu. Tapi kakak selalu seperti ini. Di sekolah maupun di rumah kakak selalu menjauhiku. Tidak mau berangkat bersamaku. Bahkan sekarang kakak juga menuduhku." Amarilys pun menangis lagi. Kali ini lebih keras dan berhasil mendapat perhatian dari Ayah dan Ibu.
"Kesalahan apa yang telah ku perbuat hingga kakak membenciku. Hiks."
Ibu memeluk dan menenangkan Amarilys yang sedang menangis.
Sementara Kayla mati matian menahan air matanya yang ingin keluar.
"Aku sudah selesai makan." Kayla memutuskan pergi duluan dari ruang makan yang menyesakan itu.
"Kayla tunggu. Berhenti disana. Kita belum selesai bicaranya." suara ayah yang besar menggema di ruang makan.
Ayah terdengar marah besar. Tapi Kayla tidak peduli lagi sekarang.
Dia memutuskan sudah menyerah untuk dicintai di keluarga ini.
Bersambung.
Arigathanks. Keep support me dengan like dan comment yaa 🌻
semoga teman masa kecil gala ngga ganggu,dan gala bisa tegas