Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 11_Ancaman
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Di sisi lain, Kyra yang berada di mansion utama setelah kepergian suaminya itu dia sangat merasa bosan, dia ingin membantu bantu tetapi tidak di perbolehkan oleh ibu mertuanya.
"Sayang, mama sama papa sebentar lagi mau ketemuan sama temen temen mama, kamu mau ikut?" tawar mama Mira.
"Tidak usah ma, Kyra di rumah saja." ucap nya dengan pelan dan sopan, dia masih terlihat kaku jika berbicara dengan mertua nya itu.
"Ya udah mama sama papa pergi dulu ya, kalau ada apa-apa kamu tinggal bilang aja sama bi Siti atau langsung telepon mama aja ya." ucap mama Mira begitu lembut kepada dirinya.
"Baik ma."
Setelah itu mama Mira dan papa Angga pun pergi dari sana meninggalkan Kyra sendirian di sana, bahkan bi Siti pun tidak ada karena dia sedang ada urusan mendadak tadi.
"Eh lo!" bentak seseorang saat Kyra sedang duduk di sofa keluarga sambil melihat televisi yang memang di suruh oleh mama Mira untuk menghilangkan kejenuhan dari menantu nya itu, maklum lah Kyra jarang menggunakan handphone nya karena dia sudah terbiasa tidak bergantung dengan telepon pintar nya itu, dan juga handphone nya juga sudah sangat jadul sekali dan keluaran lama karena dia tidak ada yang untuk beli yang baru dan mahal.
"Mbak Nila ada apa ya?" tanya Kyra kepada salah satu pembantu di sana dengan sopan, karena bagaimana pun mbak Nila lebih tua dari pada dirinya.
"Lo ya enak banget baru kerja bentar udah jadi mantu di keluarga Ivander, asal elo tahu ya, gw udah lama kerja di sini ngincer tuan muda tahu!" bentaknya tidak terima karena sudah di rebut tuan muda nya adalah seorang gadis yang menurut nya biasa saja dan lebih cantikan dirinya.
"Mbak," lirih Kyra tidak tahu harus mengatakan apa.
"Asal lo tahu ya, di sini lo masih sama aja kayak babu, jadi buruan nih bersihin sebelum bi Siti dateng. Awas kalau lo bilang bilang ke bi Siti atau mbak Diyah, gw jamin hidup lo gak bakalan tenang!" ancam mbak Nila membuat kyra menerima sapu yang di berikan kepadanya itu.
Kyra pun akhirnya membersihkan seluruh mansion yang begitu besar ini, bahkan setelah itu mbak Nila menyuruhnya untuk mencuci pakaian kotor yang seharusnya sudah tugas nya bukan, karena bagaimana pun sekarang Kyra adalah menantu di keluarga Ivander.
Bi Siti sendiri memang cukup lama ke pasar nya karena banyak sekali belanjaan yang harus beliau beli di temani oleh mbak Diyah, karena sudah waktunya belanja bulanan.
Di sini memang ada beberapa yang tidak suka dengan Kyra bahkan sebelum dia menikah dengan tuan muda Gavin, mereka merasa tersaingi karena wajah Kyra yang cantik natural dan selalu di eluh eluh kan banyak pria, bahkan banyak pekerja di sekitar mansion yang melamar Kyra namun selalu di tolak karena merasa belum ingin menikah, hal itu membuat banyak yang merasa bahwa Kyra adalah ancaman.
Dan benar saja Kyra memang adalah ancaman, apa lagi saat tahu Kyra akan menikah dengan tuan muda mereka, tuan muda yang sudah di incar oleh banyak pembantu di sana namun sial nya malah menikah dengan wanita yang tidak mereka sukai.
Jam sepuluh semua sudah selesai, bahkan baju Kyra juga sudah basah karena pekerjaan berat nya itu, karena memang mbak Nila memberikan waktu selama dua jam harus selesai karena dari yang dia terima kalau bi Siti dan mbak Diyah akan kembali pukul sebelas siang ini.
"Mbak sudah." ucap Kyra yang sudah merasa remuk badannya karena membersihkan semua pekerjaan sedangkan para asisten semuanya malah duduk santai di gazebo belakang mansion dan berada di depan paviliun tempat mereka tinggal.
Di sana ada beberapa pembantu juga yang ingin membantu Kyra tadi namun langsung di ancam oleh mbak Nila sehingga untung membantu nya, bahkan Kyra juga menyuruh agar tidak membantu karena takut jika mbak Nila yang terkenal dengan sikap jahat nya itu malah membahayakan mereka.
"Ck udah sana, buruan tuh bersihin badan lo. Ingat jangan pernah bilang sama siapapun!" tegas mbak Nila dan di angguki oleh Kyra.
Kyra segera membersihkan tubuhnya yang penuh keringat itu, dia merasa lebih segar setelah membersihkan tubuhnya.
"Ya tuhan kenapa begini hidup ku." ucap Kyra yang tiba-tiba air mata nya jatuh begitu saja.
Dia duduk termenung di balkon kamar nya sambil melihat pemandangan luar yang begitu indah, tubuhnya terlalu lelah hari ini, bagiamana tidak karena dia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah yang seharusnya di kerjakan sehari tapi ini hanya beberapa jam saja, bahkan biasanya dia juga akan berbagi dengan pembantu lainnya tidak sendirian seperti sekarang ini.
Hingga tak terasa dia terlelap dalam lamunannya karena terlalu lelah, bahkan untuk melangkah saja Kyra tidak ada tenaga.
Bi Siti yang baru saja tiba dengan mbak Diyah di pukul dua belas pun menanyakan keberadaan ponakannya itu.
"Kyra udah makan la?" tanya bi Siti kepada mbak Nila yang kebetulan berada di dapur.
"Udah bi, tadi katanya habis makan siang gak mau di ganggu mau istirahat." ucap mbak Nila berbohong, padahal Kyra sama sekali belum turun setelah mengerjakan semua pekerjaan mbak Nila.
"Oalah ya udah lah, yuk yah kayaknya Kyra kecapekan deh." goda bi Siti dengan tawa menggoda nya dan di angguki oleh mbak Diyah.
Hingga sore hari menjelang waktu jam makan malam mama Mira dan papa Angga datang namun tak melihat keberadaan kyra di sana.
"Bi Kyra mana?" tanya mama Mira.
"Nona sedang berada di kamarnya nyonya." ucap bi Siti.
"Panggilin ya bi suruh turun buat makan ma..." ucap mama Mira terpotong karena sapaan seseorang.
"Assalamualaikum Gavin pulang." ucap Gavin masuk ke dalam rumah.
"Eh gak usah deh bi, saya minta tolong Gavin aja." ucap mama Mira dan di angguki oleh bi Siti.
"Waalaikumsalam baru pulang sayang?"
"Iya ma."
"Udah kamu ke atas sana bersih-bersih, sekalian kamu panggilin istri kamu ya buat makan malam, katanya dari tadi siang gak turun." ucap mama Mira dan di angguki oleh Gavin.
Pria itu langsung menuju ke kamarnya, saat membuka pintu kamar dia tidak melihat keberadaan sang istri, namun saat melihat balkon terbuka hingga angin menerbangkan gorden kamar nya.
Setelah itu Gavin pun menuju ke balkon tersebut dan langsung melihat Kyra yang sedang memejamkan matanya dengan tenang.
Gavin tidak habis pikir bagaimana dia bisa tidur di luar seperti ini, apa lagi dengan angin yang cukup kencang karena ini sudah malam hari.
"Hey bangun." ucap Gavin membangunkan Kyra.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...