NovelToon NovelToon
Jodoh Cantik Idola Kampus

Jodoh Cantik Idola Kampus

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Agashi 김나리

"boleh nggak, aku cium kamu?"

"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"

WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Setelah mengantar kepergian Miko dan Raka, Siska menghampiri  Aldo yang tengah tertidur di sofa tengah.

"Lo kalo anteng gini, cakep banget" Siska mengelus pipi Aldo yang tengah tertidur.

Tak terasa Siska juga mengantuk dan tertidur di sofa. Ia duduk di lantai dengan kepala di sofa sejajar dengan muka Aldo.

Subuh jam setengah 5 Aldo bangun lebih dulu, kepalanya terasa pusing sekali. Aldo melihat Siska yang masih tertidur dengan posisi yang tidak nyaman.

Aldo memijat kepalanya, mengingat kejadian semalam yang masih samar-samar. Seingatnya, semalam ia pergi ke kos an Viona dan datang pula Siska, setelah itu ia tak ingat apa-apa karna pingsan.

Aldo mengelus puncak kepala Siska lembut, membuat sang empunya terbangun dan menggeliat.

"Lo.. Udah bangun?" Siska membuka matanya perlahan.

"Hmm.. Lo ngapain tidur di situ? Emang nggak sakit?" Siska menggeleng.

Aldo bangkit dari tidurnya dan meminta Siska untuk duduk di sofa.

"Maaf ya Sis.. Semalem gue.." Raut wajah sedih Aldo tak dapat di bohongi.

"Ntar aja minta maafnya.. Sekarang sholat subuh dulu" Siska beranjak dari sofa hendak masuk ke kamar.

Tapi Aldo mencekal tangan Siska dan membuat Siska tak bisa menyeimbangkan badannya.

Bruukkk

Siska jatuh tepat di pangkuan Aldo, dengan nafas yang memburu. Dua pasang mata itu saling bertemu.

Jantung Siska maupun Aldo sama-sama tak bisa di kondisikan saat ini.

"Sis.. Lo cantik banget" Aldo mengelus pipi Siska lembut

Tanpa permisi Aldo mengecup bibir Siska dengan lembut dan hati-hati, dan lebih memperdalam ciumannya. Tak ada balasan dari Siska karna masih sangat shock dengan perilaku Aldo, tapi Siska membiarkannya tanpa perlawanan.

Setelah ciuman itu berakhir "gue janji Sis.. Nggak akan bikin lo kecewa lagi"

Raut wajah Siska bersemu, masih loading soal ciuman barusan yang sangat tiba-tiba sekali.

Siska beranjak tanpa sepatah kata pun, karna sangat malu. Tapi, malah Aldo berpikir jika Siska masih marah dan kecewa.

Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, Siska dan Aldo bersiap-siap untuk pergi ke kampus masih untuk acara bazar.

"Lo mau bareng gue berangkatnya?"

"Nggak deh.. Gue kayak biasa aja. Ntar malah jadi gosip sana sini di kampus"

"Yaudah, lo hati-hati berangkatnya. Atau mau gue anter sampe halte deket kampus?"

"Nggak usah.. Lo berangkat dulu aja" Siska masih menyisir rambutnya.

"Sis.. Lo cantik banget" Puji Aldo dari belakang Siska yang sedang bercermin.

"Apaan sih lo, nggak ada kata-kata lain apa?" Siska mengulum senyum.

"Bisa nggak, lo cantik nya di kurangin. "

"Kenapa?" Siska mengerutkan dahi.

"Gue takut kena diabetes"

"Dih.. Udah ah, lo nggak usah deket-deket gue. Gue masih marah ya sama lo!" Siska langsung melenggang pergi meninggalkan Aldo.

Siska tak bisa berlama-lama di dekat Aldo, ia akan semakin salah tingkah nanti.

Sampai di kampus jam setengah 8 kurang 5 menit, Siska dan Rendi langsung menuju ke stand. Tadi di parkiran Siska melihat Rendi sudah datang , lalu ia menghampirinya.

"Lo naik ojek lagi Sis?" Tanya Rendi sambil menata meja.

"Hem.. Gitu lah"

"Lo kenapa nggak minta sama orang tua lo buat beliin kendaraan pribadi aja?"

"Nggak deh.. Gue pengen mandiri aja" jawabnya bohong, padahal jelas-jelas Aldo sudah punya motor dan mobil untuk apa ia meminta orang tuanya kendaraan.

"Tapi, kalo lo mau kemana-mana kan repot harus naik kendaraan umum dulu. Atau gue jemput lo tiap hari gimana? Biar lo irit ongkos kan?" ajak Rendi.

"Kejauhan.. Kasian lo anter jemput gue. Berasa kek orang penting aja gue" Siska tertawa.

"Emang lo orang penting kok" Rendi menatap Siska serius.

"Jangan ngaco lo Ren" Siska tersenyum kikuk.

"Serius.. Lo penting buat gue Sis. Gue rela jauh-jauh buat jemput lo. Atau, gue harus pindah aja kali ya ke apartemen lo? Biar tiap hari bisa bareng lo terus"

"Bercanda lo! Nggak usah Rendi, lagian nih ya.. gue aja seneng bisa naik kendaraan umum. Biar dapet suasana baru gitu" Siska beralasan.

Ia takut jika Rendi serius dengan ucapannya yang akan menjemputnya tiap hari atau bahkan sampai pindah ke apartemen yang sama. Kalau sampai ketahuan dia sudah menikah dengan Aldo, bakal makin kacau urusannya.

"Jadi, lo nggak mau Sis?" Raut wajah Rendi berubah kecewa.

"Bukan.. Bukan.. Nggak gitu Ren. Gue cuma nggak mau lo jadi repot. Lagian selama ini gue baik-baik aja kan?" Siska menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

Ia sudah mentok mencari alasan apalagi untuk menolak Rendi, biar Rendi juga tak tersinggung.

"Haaallloooo semuuahh..." Suara cempreng Anggi membuat Siska bersyukur karna tak harus berdebat lagi dengan Rendi.

"Haha haha.. Lo dateng juga Gi" Siska menarik tangan Anggi untuk mendekat.

"Kenapa lo?" Anggi bingung.

"Gapapa, gue seneng lo udah dateng. Buruan lo siap-siapin ini ya. Gue mau ke toilet dulu bentar" Siska langsung pergi ke toilet lantai bawah auditorium.

"Dih! Jadi lo nunggu gue dateng buat pergi ke toilet?" Siska mengangguk cepat.

"Ren.. Gue ke toilet dulu ya" Rendi mengangguk pelan.

"Untung aja Anggi cepet dateng. Gue kan nggak enak lama-lama sama Rendi, mau nyari alasan apalagi gue. Ntar takutnya dia kesinggung sama omongan gue" Siska buru-buru pergi ke toilet.

Setelah buang air kecil Siska menuju wastafel "Tumben toilet sepi" Pasalnya di sana hanya ada dirinya.

"Heh anak baru!!" Seseorang dari balik pintu menggebrak pintu keras di ikuti 2 orang cewek lainnya dibelakangnya.

"Mau ngapain lo?!" Siska menoleh.

"Cihh!! Dasar nggak tau diri! Ngapain lo deket-deket Aldo. Dia itu cowok gue, lo pake pelet apa buat ngedeketin dia?" Viona mendekat ke arah Siska.

"Aldo tertarik sama gue? Yang bener?" Siska memancing.

"Banyak bacot lo! Gue ingetin ya sama lo, jauhin Aldo. Kalo sampe gue liat lo deket-deket sama Aldo, gue nggak bakal tinggal diem. Lo udah ikut campur urusan gue sama Aldo. Gue jamin lo bakal nyesel!!!" Viona dan kedua temannya pergi meninggalkan Siska setelah memberikan peringatan.

"Dasar cewek gila! Dia suami gue woy! Lo yang harusnya ngaca!" Siska kesal karna yang seharusnya marah itu dirinya.

Keluar dari toilet, Siska masih dengan perasaan kesalnya menggerutu sendiri. Sampai ia tak fokus di jalan.

Bruukkkk

"Aaawww.." Siska terjatuh menabrak seseorang di depannya.

"Lo nggak apa-apa?"

"Kak Raka.. Sorry kak, gue nggak liat lo di depan gue"

"Gapapa, gue juga lagi buru-buru. Lo beneran nggak ada yang sakit?" Raka memegangi pundak Siska memastikan tak ada yang terluka.

"Siska!!" Panggil Aldo dari kejauhan, lalu Aldo berlari mendekati Siska dan Raka.

"Lepasin istri gue!" Aldo berkata pelan takut terdengar mahasiswa yang lain. Lalu melepaskan tangan Raka di pundak Siska.

"Yeee!! Orang gue cuma mastiin Siska nggak kenapa-napa. Lo posesif banget sih!"

"Ngapain lo megang-megang Siska?!"

"Tadi gue nabrak Siska, karna gue lagi buru-buru di tungguin pak Dekan di ruangannya" Raka membawa beberapa lembar kertas yang berserakan di lantai karna insiden barusan.

"Yaudah sono pergi! Masih betah aja lo disini!" Usir Aldo.

"Songong banget lo, mentang-mentang punya istri. Gue tikung baru tau rasa lo!" Raka lari secepat kilat meninggalkan Aldo dan Siska takut Aldo menghadiahkan bogeman untuknya.

"Sialan! Nggak guna banget punya temen modelan kayak gitu!" Aldo mendengus.

"Lo gapapa Sis? Lo nggak di apa-apain sama kutu kupret itu kan?"

"Lo kenapa sih marah-marah mulu. Orang gue sama kak Raka nggak ngapa-ngapain kok. Tadi, gue yang nabrak karna nggak fokus. Udah ah! Gue mau balik ke stand" Siska meninggalkan Aldo sendiri.

"Napa dah orang-orang pada marah-marah sama gue. Nggak Aldo, nggak ceweknya" Siska kesal.

Sampai di stand Anggi dan Rendi sudah standby untuk berjualan.

"Lama bener lo di toilet? Ngapain aja lo di sana?" Pasalnya sudah hampir 15 menit Siska tak balik.

"Bayar utang!"

"Lo utang sama siapa? Jin?" Anggi bergidik ngeri.

"Ya menurut lo?" Siska memutar bola matanya malas.

Ada-ada saja pertanyaan random Anggi, yang membuat Siska jadi ikutan emosi.

NEXT...

1
yuni wwk
kog gak nyampleng banget endingnya
yuni wwk
baguss
Putri Sary
bagus
Putri Sary
knp berenti up thor??
Abah Kenari Jogja
/Smile/
Abah Kenari Jogja
lanjut dong kak
Anni Zakiyani
kepotong ini thor..sebelumnya kemana inih
KimNaRi08: maaf kak kemaren ngopy di draft jadi nggak di cek dulu. ini sudah di update lagi, masih di review. tunggu yaaa
total 1 replies
Anni Zakiyani
lh..bab 1 n 2 kok sama persis
KimNaRi08: sudah kak
KimNaRi08: oiya maaf kak salah ketik berarti
total 2 replies
B'jo Prakasta
ge er ganknya
KimNaRi08: kenapa kak?
total 1 replies
Coke Bunny🎀
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
KimNaRi08: ayo kak baca sampai habis.. tungguin bab selanjutnya.. makasih sudah mampir ya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!