perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku membencimu darren arthur louis
Setelah beberapa saat maura dan stevia tiba diperusahaan milik darren. Maura dan stevia bersama masuk kedalam.
"maaf nona..mau bertemu siapa"tanya receptionis
"dareen arthur louis" jawab maura singkat
"maaf nona ..beliau sedang ada tamu..."
"saya adalah salah satu tamunya... Dilantai tiga puluh kan? "
"iya tapi .."
"tenang saja..saya sudah sering kemari... Kau kan receptionis batu jadi tidak tahu" ujar maura
maura dan stevia berjalan menuju lift khusus tanpa memperdulikan orang-orang melihat mereka. Penampilan maura begitu mencolok. Dia berpakaian sangat seksi dengan gaun berwarna merah diatas lutut tanpa lengan sedangkan grace berbanding terbalik dengan maura dia hanya menggunakan kaos oversize dan celana jeans nya
Sampai dilantai tiga puluh maura berhenti dan menarik nafas dala?
"apa kau siap maura ? Kalau tidak maka aku saja yang masuk"
"tidak stev... Aku saja..."
"maaf nona-nona..kalian mau bertemu siapa?" tanya sekertaris yang duduk dimeja kerja darren
"kami salah satu tamu dari tuan dareen..ada janji pribadi" ujar maura
Sang sekertaris seakan tau maksud dari maura " ah..baiklah..teman kalian sudah didalam..." ujarnya
Maura dan stevia saling pandang tanpa berpikir panjang maura membuka pintunya
Betapa terkejutnya saat melihat megan juga berada disana dengantubuh setengaj polos dan darren yang berantakan
maura menahan air matanya agar tidak tumpah dia mengontrol emosinya agar tidak meledak saat itu juga sedangkan stevi sudah mengepalkan tangannya
"ma-maura.." gumam darren
Megan yang tidak tahu malu tersenyum licik melihat maura " hai maura..ah maaf" ujar megan lalu memunguti pakaiannya dan mekainya didepan maura
"maura..baby..."
"stop dareen jangan pnggil aku baby !" ujar maura dingin
"i-ini..aku bisa jelask---"
"tidak darren... Sepertinya aku salah... Ya aku salah terlalu mempercayaimu dan percaya pada ucapanmu..."
"tidak maura... Ini..buk---"
"sudah cukup darren...dan kau megan tega sekali kau lakukan ini padaku..sahabatmu"
"sahabat? Sejak kapan?" ejek megan
"cih.. Kau memang tidak tahu diri.."ujar maura
"tu darren..terimaksih untuk tadi..silahkan hubungi aku lagi kalau anda butuh saya permisi"ujar megan
Namun sebelum megan pergi tangannya dicekal oleh maura "tunggu"
megan dengan kasar menpis tangan mura " jangan sentuh aku !"
"cih aku juga jijik denganmu. Megan marlette" ujar maura
"aku akan pergi jadi jangan menghalangiku"
maura memandang stevia " stev..kau tau kan ?"
"dengan senang hati maura " ujar stevia menyeret megan kasar
"lepaskan aku ! Hei ! Jangan kasar!" teriak megan
"ck, diamlah .kau berisik sekali ..aku hanya ingin menunjukan apa itu yang dinamankan sahabat" ujar stevia
Sedangkan didalam ruangan itu hanya ada darren dan maura. Mereka hanya saling diam. maura menatap darren angkuh sedang darren sedang gugup sekarang
Tenggorokannya tercekat , lidahnya kelu padahal tadi niatnya hanya ingin menjebak megan namun sayangnya maura datang disaat yang salah "f*ck !" batinnya
"aku tidak akan meminta kejelasan karena sudah jelas dimataku tuan darren ..dan sebenarnyabtadi aku datang kemari karena aku ingin memberimu kesempatan tapi ..."
"maafkan aku baby .aku tid----"
"sssst...diamlah..." ujar maura mendekati darren yang sedang duduk dimeja kerja nya
Maura mulai mendekati darren dan mendorong kursi darren agar menghadap kepada maura
"tuan darren arthur louis.... Apa kamu buta hm? Lihatlah.. Aku jauh lebih baik dari dia "
"iya ba---"
"diam..aku tidak menyuruhmu berbicara" bentak maura
Darren akhirnya diam. Dia memandang maura nanar. Andai saja dia tidak tersulut cemburu dan mudah dibohongi oleh wanita licik itu mungkin sekarang hubungannya dengan maura sedang baik-baik saja.
"aku membencimu tuan darren arthur louis..membencimu !" sungut maura
"cukup dua kali aku memaklumimu memaaafkannmu... Dan sudah cukup aku percaya padamu...."
Dareen masih menatap sendu maura. Dia ingin memeluk maura namun tidak jadi karena dia takut maura akan marah padanya
"sekarang.. Hubungan kita berakhir... Kalau kau mau menyebarkan foto kita dan merusak reputasiku silahkan...jika kau mau berhubungan dengan wanita manapun silahkan... Aku sudah tidak peduli" ujar maura
"baby..beri aku kesempatan"
maura tersenyum masam " kesempatan kau bilang? Jangan kau gunakan kebaikanku untuk menutupi kesalahanmu hm?"
"aku bisa merubahnya..aku bisa baby"
"maaf tuan darren..tidak ada lagi keselmpatan untukmu..dan..jangan ganggu aku lagi" ujar maura
"selamat tinggal" ujar maura tersenyum pada darren
Namun setelah keluar dari ruangan darren maura terisak. Hatinya bertambah sakit melihat itu semua. Keangkuhan yang dia tunjukan hanya untuk menutupi luka yang menganga di hatinya
"selamat tinggal darren..semoga kita bertemu lagi namun dengan keadaan yang berbeda..aku harus lebih baik dari sekarang agar kau tidak menyelelekanku" gumam maura
Sedangkan disisi lain stevia sedang menamp*r habis megan "ingat jangan ganggu hidup maura atau ku akan mendapat lebih dari ini" desis stevia
setelahnya stevia meninggalkan megan sediri "lihat saja maura... Akan ku balas ini lebih dari sakit hatimu" ujar megan
megan mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang "hallo...."
"siap bos..."
"Apa sudah selesai?"
"sudah bos..."
"bagus .. Akan ku transfer sisa nya jika kalian berhasil" ujar megan
***
Darren masih berada didalam ruangannya. Dia tak tahu harus menjelaskan bagaimana karena niat dari awal dia hanya ingin menjebak megan agar bisa memberi gadia itu hukuman. Namun hak tak terduga terjadi , maura datang dan membuat masalah semakin rumit
"aku janji baby... Aku akan menyelesaikan ini secepatmya dan kita bisa kembali bersama" gumam darren
darren mengambil ponselnya dan bergegas menyusul maura dan menjelaskan semuanya. Namun langkahnya terhenti saat melihat megan keluar dari sebuah ruangan
"kenapa dia masih ada disini?" batinnya
Darren pun memutuskan untuk mengikuti megan. darren tidak sadar jika dia juga dijebak. Saat darren mengikuti megan tiba-tiba daja dia kehilangan jejaknya.
"mencari siapa tuan darreen" ujar megan
"kau.." desis darren tajam
"aku ? Kenapa aku? Bukannya kau yang memintaku kemari hm?"
Darren mengpalkan kedua tangannya ternyata gadis polos ini lebih licik dari pikirannya
"jika kau mau menurutiku..maka maura akn selamat"
"apa maksudmu?"
Megan tertawa kencang " aku sudah memasang gps di tubuh maura... Jadi aku tahu dia akan datang kemari... Dan..kau tau apa? Rem mobil maura sudah ku huat blong"
"dasar wanita tidak waras!!!" bentak darren
"waktumu hanya dua menit.. Maura sudah berada dilantai dua sebentar lagi dia akan menuju lantai dasar"
Dareen dengan cepat menghubungi maura namun tidak bisa. Berulang kali namun tidak terhubung
"percuma kau menghubunginya .. dia sudah memblokir nomormu" ujar megan terkekeh
"apa maumu" ujar darren cepat
"jadikan aku kekasihmu... Dan tingkalkan maura"
"tidak !"
"baiklah ... Aku akan menyuruh orangku untuk berhenti menghalangi maura dan..."
"baik...jangan ganggu maura lagi ..aku menurutimu.." ujar darren tanpa berpikir panjang
"pilihan yang bagus tuan darren"
"hallo... Beritahu gadis itu jika mobilnya kau rusak dan jangan sampai dia naik mobil itu"titah megan
"siap bos" ujar pria diseberang sana
"wanita ular" desis darren
***