Emily seorang model yang sukses dan terkenal. Namun, kesuksesan itu tidak dia dapatkan dengan gampang dan berjalan mulus. Mimpi buruk terjadi disaat dia menjadi boneka *** pribadi milik presedir di agensi tempat dia bekerja. Mulut terbungkam saat dia ingin berteriak, namun ancaman demi ancaman terlihat jelas di depan matanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeppeudalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjagaku
Lalu...
hari demi hari berlalu, dimana Emily mendapatkan beberapa pekerjaan santai, namun berkat adanya Reymond yang beberapa hari terakhir ini sering mengunjungi agency, Mattheo tidak punya cela untuk berdua dengan Emily.
Dan dihari-hari itu juga, Emily selalu melihat Reymond dari kejauhan. Entah itu saat Reymond masuk ke ruangan Mattheo, entah itu dia yang keluar dari ruangan. Bahkan, beberapa keadaan dimana Reymond yang berbicara dengan orang-orang penting di agency itu.
Saat melihatnya, cukup membuat Emily merasakan ketenangan. Dan saat itu pula, dia jadi sering memperhatikan kehadiran Reymond. Dia juga tahu, dijam-jam berapa Reymond akan tiba di perusahaan.
"Lagi?"
"Iya pak Mattheo, Reymond ada disini, dan ... saat ini dia ada di lantai bawah berbicara dengan Amanda yang kebetulan, bertemu di bawah dengannya."
"Hhhh ... apa maunya? kenapa akhir-akhir ini dia datang kemari. Padahal, saya sudah meminta staff untuk mengurangi jadwal Emily agar bisa memintanya datang ke ruangan saya!"
••••••
"Saya tahu kok, permasalahan itu."
"Anda tahu, tapi kenapa anda diam saja?"
"Karena ... sekalipun saya seorang CEO disini, saya tidak punya kekuatan lebih Reymond."
Reymond mencoba untuk memahami maksud Amanda.
"Rasanya kurang berkenan, ketika kita bicara disini. Tapi ... saya juga tidak tahu, kapan kita bisa bertemu lagi ke depannya. Saya, sangat bahagia, ketika mereka ingin menurunkan jabatan saya. Bahkan, saya bersenang hati, jika mereka memecat saya secepatnya."
"Anda terdengar percaya diri, bu Amanda."
"Saya percaya dengan anda pak Reymond."
Dan Reymond mencoba untuk memahami kembali maksud dari ucapan Amanda.
"Tempat ini, sangat mengerikan. Bukan hanya untuk saya." Dan Amanda mengarahkan pandangannya menatap perempuan-perempuan di sekeliling, dimana Reymond pun mengikuti apa yang dilakukan Amanda. "Tapi, ketika saya memiliki cela untuk diusir dari perusahaan ini, itu membuat saya lega dan bahagia."
Tepatnya, korban itu memang bukan hanya Emily atau pun Yubin. Tapi, beberapa perempuan, mungkin sudah pernah berhadapan dengan Mattheo atau...
"Bertemu dengan petinggi-petinggi itu tidak menyenangkan."
"Saya tidak paham maksud anda bu Amanda."
"Cepat atau lambat, anda akan mengetahuinya. Karena anda, orang yang begitu dekat dengannya. Saya permisi ya? gak enak kalau berlama-lama berbicara seperti ini."
"Iya bu Amanda."
Dan Amanda pun beranjak pergi dari samping Reymond, setelah pembicaraan serius diantaranya, namun terasa tidak nyaman dengan keadaan mereka berdua, yang Amanda katanya, untuk hari selanjutnya, mereka belum tentu bisa bertemu dan berbicara serius lagi.
“Pak Reymond disini?"
"Hm, saya mau bertemu dengan pak presedir."
"Begitu ya?"
"Iya, kenapa Emily?"
"Gak, gpp pak." Dan Emily tersenyum singkat. "Eunggg, saya ingin mentraktir bapak makan, kalau boleh makan malam?"
"Soal itu, mungkin tidak bisa."
"Ah, begitu ya?"
"He'em, saya permisi duluan."
"Iya pak Rey."
Dan Reymond memutuskan pergi dari hadapan Emily.
"Sudah aku duga, dia pasti akan menolaknya. Mana mungkin, dia mau menerimanya."
"Aku sudah pernah bilang denganmu, dia hanya mau membahas hal penting saja." Ucap Yubin, yang ternyata melihat keadaan itu.
"E-eonni..."
"Aku peringatkan padamu Emily, jangan pak Reymond."
"Maksudnya?"
"Apa kamu masih gak sadar, beberapa hari ini dia datang untuk menemui pak presedir. Dan aku mendengar, kalau kamu sering dipanggil pak presedir ke ruangan, karena permintaan pak Reymond, aku pun akhirnya ikut denganmu ke ruangan pak presedir kemarin."
"I-itu...,"
"Dia ... sedang melindungimu."
"Aku?"
"Ya, kamu harus tahu itu. Tapi, kamu juga harus sadar, jangan sampai punya perasaan lebih dengannya, dia sudah punya istri dan saat ini, istrinya sedang hamil muda. Bukan hanya itu, sekali pun terdengar dia sedang melindungi kamu dan juga aku untuk tidak bertemu dengan pak presedir, bukan berarti pemikiran itu gak akan berubah. Ingat, dia menantu dikeluarga Rai, dimana dia menantu dari anak perempuan satu-satunya milik pak presedir. Jadi aku ingatkan kepadamu, buang keinginanmu yang gak masuk akal."
"A-aku tidak menyukainya eonnie, aku hanya..."
"Perempuan mana yang gak akan jatuh hati, ketika dia tahu, kalau dirinya sedang dilindungi secara tidak langsung?"
Dan, ucapan Yubin yang tegas itu terdengar benar adanya. Sekalipun Reymond mungkin melindungi secara tidak langsung, bukan berarti pemikiran itu tidak akan berubah. Justru, karena dirinya orang terdekat, pemikiran itu bisa saja berubah kapan pun.
•••••
- Ruangan Presedir -
"Papa perhatikan, kamu sering sekali datang kesini, Rey?"
"Saya, berubah pikiran."
"Berubah pikir, maksudmu?"
"Mungkin, tidak ada salahnya, memikirkan posisi yang pernah papa mertua ajukan."
"Mengganti Amanda?"
"Ya."
"Ah, ternyata kamu memikirkan posisi itu."
"Iya pa."
"Papa mendengar, kalau kamu bertemu dengan Amanda di bawah tadi?"
"He'em, saya sedikit ngobrol dengannya Dan, sikapnya yang angkuh, cukup membuat saya tertarik untuk menurunkan jabatannya."
"Hahahaha, lelucon apa ini, nak?"
"Itu kenyataannya papa mertua."
"Bisa-bisanya dia bersikap angkuh dengan menantuku. Papa akan menurunkan jabatannya."
"Bagaimana kalau memecatnya saja sekalian, pa?"
"Memecatnya?" wajah itu mulai terlihat meragu.
"Hm, saya pikir, memecatnya jalan yang terbaik."
"Kita akan membayar kerugian yang besar, kalau memecatnya."
"Saya akan meyakinkan dia, untuk melepaskan jabatannya dan pergi dari perusahaan ini dengan tenang pa."
"Kamu akan melakukannya?"
"Ya, saya akan berbicara dengannya, tetapi ... kita harus benar-benar melepaskannya dan tidak melibatkannya lagi ketika sudah memecatnya."
"Prihal itu, papa akan memikirkannya, Reymond."
"Papa gak perlu memikirkannya lagi. Bukannya dia tidak ada keuntungan untuk perusahaan? buat apa memberinya uang banyak, tetapi pekerjaannya tidak membuat papa mertua puas?"
"He'em, papa akan melakukannya untuk kamu. Dan mempersiapkan semuanya untuk pemilihan kandidat selanjutnya dan memastikan kamu mendapatkan tempat itu Reymond."
"Mohon bantuannya papa mertua."