Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Novan ikut mencari
Terasa sangat lama sekali orang orang ini berjalan melewati Novan, sedangkan Novan sudah keringat dingin akibat rasa takut nya yang sangat besar. andai saja tidak berpikir ulang, maka Novan pasti akan langsung tancap gas dengan motor, tapi dia takut bila motor nya mendadak mati akibat pengaruh para setan yang sedang berjalan itu.
Malah bahaya untuk diri nya, mereka jadi tau bahwa Novan bisa melihat keberadaan mereka. Novan heran sekali karena sekarang dia jadi bisa melihat banyak setan gentayangan, apa lagi pocong itu juga masih meneror diri nya sehingga Novan bagai kan tertekan dengan para setan yang ada di sini semua nya.
"Setidak nya tolong aku kali ini, Ya allah." harap Novan.
Tak, Tak.
Suara mereka melangkah menggunakan sepatu kayu beradu dengan tanah becek, bagai kan irama kematian yang paling menakutkan untuk semua manusia. apa lagi Novan hanya sendirian di sini, orang orang yang tadi berombongan mencari Diana entah kemana pergi nya sekarang.
Wusssshh.
"Hheeekk!"
Sekuat tenaga Novan menahan mual dengan nafas nya juga karena mayat itu menebar bau yang sangat luar biasa, busuk nya sangat tidak tertahan kan lagi. habis Novan bila dia sampai muntah di sini, maka dia lah yang akan menggantikan mayat di atas keranda tanpa penutup itu.
Para pengangkat ketanda kematian ghaib ini sudah ada sejak lama, namun jarang orang yang menemui nya secara langsung, karena banyak yang bilang bahwa itu hanya mitos belaka. cerita Nenek moyang mengatakan bahwa mereka memang mencati manusia yang bisa melihat akan kehadiran nya, bila bisa melihat maka orang itu lah yang akan di gotong.
Mungkin karena Novan sudah berhubungan dengan para setan di Teluk Seketi, maka dia pun terbuka maya batin nya sehingga bisa melihat keranda keramat yang sebenar nya banyak juga memakan korban sejak dulu, tapi sangat jarang sehingga tidak begitu fenomenal kehadiran nya para setan keranda kematian tersebut ini.
"Mas Novan kenapa kok termenung saja!" tegur warga yang lewat lagi.
"Ya allah alhamdulilah, dia sudah tidak ada!" Novan lega sekali.
"Siapa yang sudah tidak ada, Mas?" tanya Ari kebingungan.
"Ah tidak, tadi ada anjing maka nya saya tidak berani bergerak." dusta Novan.
"Tak kirain apa, Mas! sampean mau cari Diana ya, itu kearah sana orang orang yang mencari nya." beritahu Ari.
"Sebenar nya bukan cari Diana, saya ini mau cari Ayah saya! kata nya tadi ikut rombongan yang mencari Diana." jelas Novan pelan.
"Kalau Pak Hasan ikut kerawa sana, kata Yoto kan Diana masuk rawa." jelas Ari apa ada nya.
"Rawa? rawa yang banyak buaya nya itu!" kaget Novan.
"Iya, Pak RT juga kesana dan kami tidak berani mendekat." jelas Ari.
"Ya allah, kenapa Ayah ku juga ikut kesana sih?!" keluh Novan langsung tancap gas.
Ari tidak ikut karena Ibu nya pasti akan melarang dia masuk rawa, dia adalah anak satu satu nya dan kalau sampai di makan buaya apa tidak merana sang Ibu. Novan yang sudah di beri tahu pun segera kesana, bahaya bila sampai Ayah nya celaka dan dia akan sangat marah lagi pada keluarga Dianan. sebab selalu merugikan saja, sepenuh nya hati Novan memang sudah mati untuk Diana.
"Ayaaaah!"
"Ayaaaaah!"
"Pak itu suara nya Novan." tutur Joni yang mendengar suara nya Novan.
"Waduh bagai mana ini, jangan sampai dia masuk kedalam rawa!" panik Pak Hasan.
"Jangan masuk dalam rawa, Vaaaan!" pekik Joni sekuat tenaga.
"Apa?!" Novan tidak mendengar dengan jelas suara Joni.
"Dianaaaa!"
Belum lagi selesai Joni memberitahu Novan bahwa jangan masuk kedalam air, Pak Bujang sudah berteriak keras dan menceburkan diri kedalam air. sebab Diana di tarik masuk kedalam air oleh tangan gurita itu, mana mungkin dia diam saja menyaksikan si anak di bantai oleh sesuatu yang tidak di ketahui pasti juga itu benda apa.
"Bapaaaak!" Deni pun ikut menyusul.
"Sebaik nya Bapak saya antar kan kedaratan saja, biar saya dan Yoto yang akan membantu Pak Bujang dan Deni." saran Joni.
"Baik lah, nanti Novan malah mengamuk." Pak Hasan pun setuju.
Maka Pak Hasan di antarkan oleh Joni dan Yoto masuk kedalam air lagi dan berjalan pelan menuju daratan, buaya yang tadi muncul mendadak saja hilang setelah kemunculan nya gurita aneh yang menarik Diana masuk kedalam air.
"Diana di tarik oleh sesuatu kedalam air, Van." beritahu Joni.
"Aku cuma mau jemput Ayah saja." jawab Novan dingin.
"Bantu lah mereka ya, Nak." bujuk Pak Hasan pada putra nya.
"Aku tidak mau, mari kita pulang karena Ibu sudah cemas menunggu kita." Novan cuek saja.
"Bila kamu tidak mau bantu mereka maka Ayah yang akan masuk lagi kedalam rawa untuk membantu!" ancam Pam Hasan.
Novan menarik nafas panjang mendengar ancaman Ayah nya, bila sudah begini maka susah urusan nya. Pak Hasan sangat keras ingin membantu, mau tak mau Novan pun akhir nya memilih diri nya saja yang tinggal di sini, akan lebih baik karena dia adalah orang yang lebih muda dan dia bisa menghindari bila ada bahaya yang mengincar nya, bila Ayah nya maka akan bahaya di sini.
"Pakai lah motor ku dan tolong Ayah pulang sekarang." suruh Novan.
"Baik lah, asal kan kamu bantu mereka." Pak Hasan pun setuju.
Novan dengan hati yang sangat dongkol masuk kedalam rawa, mencari Diana yang kata nya hilang di dalam rawa ini. Deni dan Pak Bujang ketakutan karena Diana sangat lama hilang nya, bila tidak segera muncul maka akan bisa mati juga.
"Dianaaaa, di mana kamu?!" pekik Pak Bujang sangat cemas.
"Dianaaaa!" Deni juga berteriak keras memanggil adik nya.
"Belum ketemu ya?" Joni datang bersama Novan dan Yoto.
"Belum, apa yang sudah membawa Diana kedalam air?!" Deni basah kuyup karena berulang kali menyelam.
Sedangkan di dalam air, Diana sebenar nya mendengar bahwa para orang orang memanggil diri nya, namun dia tidak bisa menjawab karena mulut nya di bungkam dengan tentakel gurita yang sangat besar. ada juga yang membelit leher sehingga rasa badan sudah tidak tentu arah rasa nya, dia berusaha berontak namun tidak bisa.
"Bangsaaaat, kenapa hidup ku sengsara begini?!" keluh Diana yang antara hidup dan mati.
Sama sekali tidak ada insaf nya untuk menyebut nama allah, setidak nya walau sekali sebut lah nama allah agar bila memang mati maka akan di permudah jalan nya, Diana hanya mengumpat saja dan terus mengumpat menahan rasa sakit yang kian parah.
ws mau sakaratul gk sadar²..
melu gemes akk kalau ketemu org macam gitu didunia nyata.
trkdg mlh play victim . hadeh