Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5...
Devan mendekat ke mami Lëna lalu memegang tangan Sang mami...
"Aku bersedia menikah." ucap Devan.
"Apa benar sayang.?" ucap mami Lëna senang.
hanya menganggukan kepala nya tanda bahwa dia setuju dengan keputusan mama nya untuk menikah lagi, Devan laku semua hanya demi mama nya wanita yang selalu ada di kehidupan nya baik susah mau pun senang mami Lena akan selalu mendampingi dirinya.
Jadi Devan berpikir apa salah nya dia menerima menikah lagi toh wanita itu hanya akan di jadikan babysister Tasya putrinya... Itulah yang di pikiran Devan asal Kan mami nya bahagia dan sehat lagi Devan tidak peduli dirinya berjanji akan membuat istrinya menderita.
"Baik Lah setelah mama keluar dari rumah sakit kita akan kerumah Cindy melamar nya." ucap Mami Lena.
"Cindy ternyata namanya Cindy." batin Devan.
"Tasya pasti sangat senang." ucap Mami Lena.
"Vin, kenapa kamu disini.?" ucap Mami Lëna pada putrinya Yang berdiri di samping kirinya.
"Baru tiba langsung ke sini mami, Tasya menangis mehubungi aku dua bilang oma nya sakit masuk rumah sakit." ucap Vina.
"Anak itu, Tapi bagus juga kamu balik Jadi kamu bisa hadir di pernikahan kakak mu, kamu tidak akan balik cepat Bukan sayang.?" ucap Mami Lena.
"Tidak mi aku mungkin disini satu tahun." ucap Devina... Dengan senyum yang membuat sang mami senang.
"Jadi kalau kakak sudah menikah mami bisa ikut dan bulak balik mi, bukan begitu kan kak.?" ucap Devina menatap Sang kaka.
"Iya." jawab Devan yang sebenarnya tidak ingin menikah dia akan membuat sang istri Tidak nyaman.
Mami Lena sudah di perbolehkan pulang setelah kantong infus nya habis, Tasya langsung menghampiri sang nenek dan menangis sambil berbicara sembarangan ngerecau bicara yang membuat Devan berpikir ternyata selama ini dia Egois tidak memikirkan mami serta putrinya.
"Oma, jangan sakit lagi kalau oma sakit Tasya sama siapa papa sibuk, Tasya takut sendiri oma." ucap Tasya.
"Tasya kan akan punya mama nanti." ucap Oma Lena.
"Apa benar oma.? papa Apa benar yang oma bilang kalau Tasya akan punya mama.? Tasya mau sama tante Cindy boleh Kan papa Tasya memilih mama buat Tasya sendiri.?" ucap Tasya yang mebanjirin pertanyaan.
"Iya sayang." ucap Devan mengusap pala putrinya.
"Hore ... Oma dengar kan papa bilang boleh mama Cindy boleh jadi mama Tasya." ucap Tasya..
"Aunty dengar kan papa bilang." ucap Tasya ke Devina...
"Iya sayang aunty dengar, Tasya senang Kan.? Nanti Tasya harus nurut dan dengar apa yang mama Cindy bolang agar mama Tidak sedih." ucap Devina.
..._________...
Tiga hari berlalu mami Lena sudah menghubungi Cindy bahwa dia akan kerumah Cindy untuk melamar malam ini, Cindy sudah memberi tahu ibu nya bahwa mami Lena akan kerumah nya malam ini kebetulan Cindy libur bekerja.
"Cin... Apa kamu yakin.?" ucap Ibu Ratih.
"Kenapa bu, kenapa ibu bertanya seperti itu.?" ucap Cindy.
"Tidak Bu, aku hanya mencintaiku putrinya pada pandangan pertama dengan putrinya bu, dan ibu tolong doain saja supaya rumah tangga ku berjalan lancar dan bahagia bu." ucap Cindy.
"Sudah pasti ibu selalu mendoakan kamu sayang kamu segalanya bagi ibu." ucap Bu Ratih.
Malam pun tiba keluarga mami Lena datang Cindy dan Bu Ratih menyambut dengan hidangan makan malam meski rumahnya sederhana tapi cukup menampung keluarga Devan.
BERSAMBUNG....