BANYAK TYPO. HARAP MAKLUM INI NOVEL PERTAMA SAYA. NGGAK ADA WAKTU BUAT REVISI 🙏
Miranda Arrabella seorang gadis cantik dan memiliki karir yang bagus di bidang fashion.
Karyanya sering memenangkan beberapa penghargaan bergengsi di kota Paris.
Miranda memiliki seorang saudara kembar yang bernama Mirabel.
Dengan maksud menghadiri pernikahan saudara nya itulah akhirnya mempertemukan ia dengan Mathew Benigno.
Mathew Benigno, adalah tunangan saudaranya Mirabel.
Dihari pernikahan mereka, tiba-tiba Mirabel pergi tanpa pesan apapun.
Atas kesepakatan keluarga, Robin memutuskan sepihak bahwa Miranda yang akan menggantikan saudara nya menikah dengan Mathew Benigno. Keputusan Robin diterima oleh pihak Mathew.
Bagaimana kelanjutan hubungan Miranda Mathew, apakah mereka bisa bertahan dengan pernikahan yang dilakukan dengan terpaksa ?
Ikuti terus kelanjutannya 🙏
WARNING
CERITA INI UNTUK ***+
BIJAKLAH DALAM MEMBACA !
.
CERITA I
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERUSAHAAN MATHEW
Miranda mengikuti Mike, memasuki lift khusus untuk orang-orang penting di perusahan tersebut.
Miranda melihat Mike menekan angka 55.
Seperti nya itu ruangan Mathew, pikirnya.
Tidak menunggu lama pintu lift terbuka. Miranda mengikuti langkah Mike.
Miranda membaca logo perusahaan yang terpahat di dinding Empressa Farotti Group.
Perusahaan Mathew merupakan perusahaan berskala besar, bahkan perusahaan keluarga Miranda jauh dibawah milik Mathew.
"Pantas saja dia mengancam ku, atas kepergian Mirabel, ternyata laki-laki itu benar-benar berkuasa".
Miranda sangat kagum dengan interior yang berkelas. Memanjakan mata yang datang.
"Hi ladies"
Mike, menyapa beberapa perempuan yang melihat kearah Miranda.
Mereka sampai didepan pintu yang sangat megah bertuliskan Presidente Direttore.
Mike mengetuk pintu itu.
"Masuk!"
Terdengar suara tegas dari dalam. Miranda tahu itu Mathew.
Mike membuka pintu, melangkah masuk.
Miranda nampak ragu-ragu mengikuti, sampai terdengar suara Mike mempersilahkan nya masuk.
"Selamat siang tuan, nona Miranda sudah datang", ujar Mike hormat.
Tidak ada jawaban apapun dari Mathew, hanya gumaman singkat "ehm...
Miranda melihat Mathew sangat sibuk menandatangani berkas yang menumpuk di meja nya.
Sesekali matanya fokus ke laptop dan iPad nya.
"Kalau dia sibuk, kenapa juga meminta ku datang ke kantornya", batin Miranda.
Bahkan Miranda masih berdiri didepan meja kerja, "Aku dibuatnya seperti orang bodoh saja ", gerutu Miranda.
Sampai terdengar suara Mike, permisi keluar karena ada pekerjaan lain.
*
"Sampai kapan kau berdiri begitu?", Mathew bertanya, tanpa sedikitpun matanya menatap Miranda.
"Ehm...kau sendiri tidak mempersilahkan ku duduk", protes Miranda kesal.
Mathew tidak menggubris protes istrinya, ia tetap fokus dengan pekerjaan nya.
"Math, sebenarnya apa tujuan mu memintaku datang?"
"Kau sibuk, apa gunanya aku disini", Miranda tidak tahan untuk bertanya.
Miranda sambil berjalan melihat seluk beluk ruangan suaminya, sambil memegang benda-benda yang menarik baginya.
Langkahnya berakhir di balkon, ia berdiri serasa di atas awan.
Miranda takjub dengan pemandangan yang dilihat nya.
View ruangan Mathew memang keren, bisa melihat keindahan kota Roma.
Miranda tidak menyadari, Mathew berdiri cukup lama dibelakangnya, memperhatikan tingkah Miranda yang dianggapnya lucu.
Bahkan ia mendengar kala istri nya bicara sendiri, kemudian tertawa-tawa .
Miranda tampak bahagia, semakin membuat kecantikannya yang polos terpancar.
Dengan rambut panjang berwarna karamel bergelombang membuatnya semakin mempesona.
Mathew tidak tahan melihat mahluk yang sangat mempesona dihadapannya.
Ia mendekat dan memeluk tubuh Miranda dari belakang, menyandarkan dagunya di bahu Miranda.
Harum parfum aroma vanilla menyeruak dari tubuh Miranda, tercium Mathew.
"Apa yang membuat mu tertawa, hem ?", bisik nya ditelinga Miranda.
Perbuatan Mathew seperti itu, tentu saja membuat lidah Miranda kelu.
"Math, a-pa yang kau lakukan?"
"Apalagi...memeluk istriku", jawab Mathew lembut, sambil mengecup tengkuk Miranda.
Tindakan Mathew, membuat Miranda terdiam ia hanya bisa menelan saliva dan memejamkan matanya.
Jika ada yang melihat mereka saat ini pasti menduga mereka pasangan yang romantis, dan tidak menyangka pernikahan mereka hanya di atas kertas .
"Math...
"Ehm...
"Kenapa kau memintaku datang kekantor mu ini?", tanya Miranda penasaran.
Posisi mereka masih seperti tadi, Mathew memeluknya dari belakang dan mencium leher Miranda.
Yang tadinya hanya kecupan - kecupan ringan sekarang lebih intens dan bergairah.
Bahkan Mathew tidak menjawab pertanyaan Miranda, ia lebih tertarik dengan tubuh istrinya itu.
Bahkan, tangannya sudah merambah ke dada Miranda.
Miranda ingin protes, tetapi perlakuan Mathew terasa begitu nikmat.
Mathew memutar tubuh Miranda menghadap nya.
Ia tidak perduli dengan apa pun.
...***...